TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DALAM RANGKA PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH DALAM BENTUK HIBAH MENTERI KEUANGAN,

dokumen-dokumen yang mirip
224/PMK.07/2008 PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 73/PMK.02/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54/PMK.07/2014 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PMK.07/2015 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Kapasitas Fiskal Daerah yang selanjutnya disebut Kapasitas Fiskal adalah g

2016, No Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN 168/PMK.07/2008 TENTANG HIBAH DAERAH MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 / PMK.02 / 2006 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

1 of 5 18/12/ :41

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG

11/PMK.07/2010 TATA CARA PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN DI BIDANG PAJAK DAERAH DAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 72/PMK.02/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentan

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 175/PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Alokasi. Dana. Penyeimbang. Penggunaan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pedoman. Dana Insentif Daerah.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pengelolaan Belanja Lainnya (BA ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.02/2016 tentang Peruba

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101 /PMK.02 / 2006 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 TAHUN 2011 TENTANG

PENERUSAN PINJAMAN DAERAH. Drs. Sidik Budiman M.Soc.Sc Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman Ditjen Perbendaharaan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

2016, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016, perubahan rincian Dana Bagi Hasil sebagai akibat dari perubah

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

DAERAH OTONOM BARU (DOB)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Bagi Hasil. Panas Bumi.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Alokasi. Anggaran Pendidikan. APBN.

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010

2010 biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan. 3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut Standar B

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 95 /PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169 / PMK.07 / 2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142/PMK.07/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182/PMK.03/2007

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pe

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2014 TENTANG

2017, No (fee) kepada penjual minyak dan/atau gas bumi bagian negara yang dibebankan pada bagian negara dari penerimaan hasil penjualan minyak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Cukai. Tembakau. Pembagian. Provinsi. Penghasil.

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.17, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kepentingan Umum.

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

2017, No c. bahwa untuk melaksanakan simplifikasi ketentuan yang mengatur mengenai rincian jenis data dan informasi serta tata cara penyampaia

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.02/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.03/2017 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN

2016, No ditentukan penggunaannya dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan uang daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 136/PMK.05/2006 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KA1?ANGASEM NOMOR52 TAHUN2014 TENTANG

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 153/PMK.07/2007 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DALAM RANGKA PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH DALAM BENTUK HIBAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah Dalam Rangka Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597); 6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.010/2006 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Daerah.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DALAM RANGKA PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH DALAM BENTUK HIBAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan : 1. Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan Daerah yang dicerminkan melalui pendapatan Daerah (tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi dengan belanja pegawai, serta dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin. 2. Peta Kapasitas Fiskal adalah pengelompokan Daerah berdasarkan indeks kapasitas fiskal menjadi empat kelompok yaitu Daerah berkapasitas fiskal sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. 3. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Pinjaman Luar Negeri adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. 5. Pemberi Pinjaman Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat PPLN adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing serta lembaga keuangan non asing, yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. 6. Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah kepada Daerah dalam bentuk hibah adalah pinjaman luar negeri yang diterushibahkan oleh Pemerintah kepada Daerah yang tidak perlu di bayar kembali oleh Daerah.

BAB II PENYUSUNAN PETA KAPASITAS FISKAL Pasal 2 (1) Penyusunan Peta Kapasitas Fiskal dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu: a. penghitungan Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; dan b. penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Peta Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah terdiri dari Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi, Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota. BAB III PENGHITUNGAN KAPASITAS FISKAL DAN INDEKS KAPASITAS FISKAL Pasal 3 (1) Penghitungan Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, didasarkan pada formula sebagai berikut : KF = ( PAD + BH + DAU + LP) BP Jumlah penduduk miskin KF PAD BH DAU LP BP = Kapasitas Fiskal = Pendapatan Asli Daerah = Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) = Dana Alokasi Umum = Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah kecuali Dana Alokasi Khusus, Dana Darurat, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu = Belanja Pegawai (2) Jumlah penduduk miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jumlah penduduk miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik Pusat tahun terakhir. (3) Penghitungan Kapasitas Fiskal menggunakan data Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006.

(4) Perhitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masingmasing Daerah Provinsi dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Provinsi. (5) Perhitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masingmasing Daerah Kabupaten/Kota dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Kabupaten/Kota. (6) Berdasarkan hasil penghitungan indeks sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5), ditetapkan kategori Daerah sebagai berikut: a. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya lebih atau sama dengan 2 (indeks 2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sangat tinggi; b. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara 1 atau sama dengan 1 sampai 2 (1 indeks<2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal tinggi; c. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara 0,5 atau sama dengan 0,5 sampai 1 (0,5 indeks<1) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sedang; d. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya kurang dari 0,5 (indeks<0,5) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal rendah. Pasal 4 (1) Penetapan kategori Kapasitas Fiskal bagi Daerah pemekaran tahun 2007 mengikuti kategori Kapasitas Fiskal Daerah Induk. (2) Daerah pemekaran tahun 2007 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 1. Kabupaten Pidie Jaya; 2. Kota Subulussalam; 3. Kabupaten Batubara; 4. Kabupaten Padang Lawas Utara; 5. Kabupaten Padang Lawas; 6. Kabupaten Empat Lawang; 7. Kabupaten Pesawaran; 8. Kota Serang; 9. Kabupaten Bandung Barat; 10. Kabupaten Kayong Utara;

11. Kabupaten Kubu Raya; 12. Kabupaten Tana Tidung; 13. Kabupaten Minahasa Tenggara; 14. Kabupaten Bolmong Utara; 15. Kabupaten Kepulauan Sitaro; 16. Kota Kotamobagu; 17. Kabupaten Gorontalo Utara; 18. Kabupaten Konawe Utara; 19. Kabupaten Buton Utara; 20. Kabupaten Nagekeo; 21. Kabupaten Sumba Tengah; 22. Kabupaten Sumba Barat Daya; 23. Kabupaten Manggarai Timur; 24. Kota Tual; dan 25. Kabupaten Memberamo Raya. BAB IV PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH MASING-MASING DAERAH Pasal 5 Peta Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut : a. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini. b. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 6 (1) Terhadap Daerah yang tidak menyampaikan data Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 dan telah menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 namun tidak beserta rincian kepada Departemen Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, kategori Kapasitas Fiskal Daerah yang bersangkutan tidak dikelompokkan.

(2) Terhadap Daerah yang tidak dikelompokkan, Daerah yang bersangkutan tidak dapat menerima alokasi Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah kepada Daerah dalam bentuk hibah pada saat Pinjaman Luar Negeri yang akan diterushibahkan tersebut akan ditetapkan sebelum dilakukan negosiasi dengan PPLN. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 7 Terhadap Pinjaman Luar Negeri Pemerintah yang diteruskan dalam bentuk hibah kepada Daerah yang telah mendapatkan penetapan alokasi hibah dari Menteri Keuangan dan belum dilakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Hibah antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, terhadap penetapan alokasi hibah dimaksud mengikuti kategori Kapasitas Fiskal Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.02/2006 tentang Peta Kapasitas Fiskal dalam rangka Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.02/2006 tentang Peta Kapasitas Fiskal dalam rangka Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2008. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 November 2007 MENTERI KEUANGAN, ttd SRI MULYANI INDRAWATI