PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

PENINGKATAN MINAT BACA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI OPTIMALISASI LAYANAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. kedewasaan dan kematangan. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana untuk mempersiapkan masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses bimbingan yang diberikan oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dalam menjalankan tugasnya dapat mencapai hasil dan tujuan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan selalu menjadi sorotan dan topik yang menarik sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

Transkripsi:

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA Materi Disajikan Dalam Diklat Pengelolaan Perpustakaan Bagi Guru dan Pustakawan di desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang Tanggal 19 Desember 20009 Oleh: Listariono UNIVERSITAS NEGERI MALANG UPT PERPUSTAKAAN 2009

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM UAPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA Oleh: Listariono Latar Belakang Dalam kehidupan Negara yang maju, pendidikan sangatlah memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat Negara tersebut, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung sumberdaya manusia yang berkualitas melalui jalan pendidikan. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mengetahui maju mundurnya suatu Negara salah satunya dapat diukur melalui mutu pendidikan. Olehkarenanya dalam membangun menjadi bangsa yang maju, pendidikan harus mendapat prioritas utama, untuk mewujudkan suatu sistem pendidikan yang berkualitas. Salah satu ciri pendidikan yang berkualitas adalah tersedianya fasilitas penunjang belajar yang memadai. Fasilitas belajar utama adalah perpustakaan sekolah dengan koleksi yang lengkap dan memadai. Dengan keberadaan perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan, karena perpustakaan sekolah merupakan satu bagian penting dari sekolah secara keseluruhan. Khususnya bagi siswa sekolah dasar, perpustakaan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program sekolah, karena dari belajar di perpustakaan 1

sekolah siswa dapat belajar mandiri dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Disamping hal tersebut, perpustakaan sekolah memiliki arti yang penting bagi siswa karena juga sebagai sumber ilmu dan alternative rujukan. Dengan membiasakan diri untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah, siswa akan menjadi gemar membaca yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Dengan membaca buku, wawasa pengetahuan menjadi bertambah dan banyak informasi yang akan didapat. Membaca merupakan kegiatan dan kemapuan hkas manusia. Namun demikian kemampuan membaca manusia tidak terjadi secara otomatis karena didahului oleh aktivitas dan kebiasaan membaca yang merupakan wujud adanya minat baca. Minat baca menurut (Ramadion) adalah suatu sikap yang memperlihatkan perhatian dan kemampuan pada membaca yang membuat membaca menjadi menyenangkan, penuh motivasi kontinu, focus dan berarti. Motivasi yang rendah merupakan salah satu penyebab kurangnya minat baca. Untuk menumbuhkan minat baca sangat dibutuhkan suatu upaya yang keras ada pada setiap individu, sebab minat dapat memiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan, baik dari diri sendiri, orang lain maupun oleh lingkungan sekolah. Akan tetapi ada juga individu yang sudah dimiliki minat yang tumbuh dengan sendirinya dan hal ini sudah menjadi bagia dari dirinya. Dengan demikian kegemaran membaca dapat memudahkan manusia untuk memperoleh informasi serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi. Bahkan dengan membaca berbagai bahan bacaan saja, seolah-seolah telah menjelajahi dunia dan alam semesta beserta alam seisinya tanpa batas dan dapat disadari bahwa dengan membaca, maka akan memperluas cakrawala manusia, terdapat suatu ilmu pengetahuan yang tidak diperoleh dibangku sekolah. Pengertian Minat Baca Minat dalam kamus besar bahsa Indonesia (2002:74) diartikan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Menurut Supriyadi (1985:73) bahwa minat adalah perasaan suka (like) yang berhubungan denga sesuatu reaksi terhadap sesuatu yang khusus atau situasi tertentu. 2

Sedangkan menurut Slameto (2003:180) minat adalah suatu rasa lebihsuka dan rasa keterikatan pada suatu hala atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Maksheffel (dalam Bafadal, 2001:192) menjelaskan minat sebagai berikut: minat bukan pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. Minat bias dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak secara sempit, minat itu diasosiakan dengan keadaan social seseorang dan emosi seseorang. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat manusia. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu dorongan hati yang kuat dari diri sendiri bagi seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Sedang membaca menurut Bafadal (2001:193) adalah suatu proses menangkap atau memperoleh konsepkonsep yang dimaksud oleh pengarangnya, mengintepretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksi atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu. Supriyadi (1985:65) mengatakan bahwa membaca merupakan masalah yang penting dalam dunia pengetahuan, sebab merupakan salah satu cara bagi individu dalam menyumbangkan pengetahuannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, minat baca adalah suatu ketertarikan untuk dapat mengartikan atau menafsirkan media kata-kata dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat memperluas pengetahuannya. Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang semakin tinggi pula hasil belajar yang diterimanya, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang optimal. Seseorang yang memiliki minat baca dalam dirinya akan memiliki gairah atau kecenderungan untuk melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis, baik dengan melafalkan atau mengeja apa yang ditulis atau hanya dalam hati, serta disertai dengan perasaan senang karena merasa ada kepentingan terhadap hal tersebut. Oleh karena karenanya minat baca sangat penting artinya bagi perkembangan seseorang khususnya siswa. 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Ada beberapa factor yang mempengaruhi minat seseorang, menurut Crow and Crow (dalam Supriyadi, 1985:75) bahwa 4 hal yang mempengaruhi minat, yaitu: Kondisi fisik Seseorang yang biasanya tertarik pada permainan sepakbola, pada waktu ia jatuh sakit enggan memperhatikan. Misalnya: mengikuti dalam berita surat kabar, radio, melihat di tanah lapang dan sebagainya. Mungkin individu yang sedang dalam keadaan lelah, akan kurang minatnya terhadap opbyek, yang mungkin bila dalam keadaan sehat obyek itu menarik baginya. Kondisi mental Tak bedanya seperti kondisi fisik, kondisi mental otak banyak pengaruhnya terhadap minat seseorang. Orang yang sedang kacau pikirannya, akan lain minatnya bila sedang dala keadaan tenang, harmonis atau seimbang. Status emosional Individu dalam suatu situasi tertentu, dapat mengalami status emosi tertentu, mungkin status emosinya tinggi atau rendah. Orang yang dalam keadaan marah, banyak dikuasai emosi, minat terhadap obyek di luar dirinya akan lain dibandingkan dengan pada waktu dapat menguasai atau mengendalikan emosinya. Lingkungan social Dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan sosial anak bermacam-macam jrnisnya. Anak yang hidup dalam lingkungan sosial petani, lain minatnya dengan orang yang hidup dalam lingkungan sosial pedagang walaupun sama-sama menghadapi suatu pbyek yang sama. Cara Mengembangkan Minat Baca Ada beberapa upaya untuk mengembangkan minat baca kepada siswa, diantaranya dengan acara: a. mengenalkan tujuan membaca 4

Siswa akan tertarik apabila yang dipelajarinya itu memiliki tujuan yang jelas, seperti juga kegiatan membaca. Untuk dapat meningkatkan baca pada diri siswa perlu dikenalkan dahulu tujuan atau kegunaan apa yang sedang dibaca. b. membaca situasi yang menarik Anak akan memiliki minat apabila suasananya menyenangkan dan menarik, tempat belajar dibuat yang santai dan tidak gaduh karena membaca itu perlu ketenangan bagi siswa. Misalnya dibuatkan tempat khusus, seperti tempat lesehan yang diberi alas karpet siswa dapat membaca sambil duduk-duduk. Upaya Perpustakaan Sekolah Dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa Sebagai unsure penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah dalam upaya menumbuhkan minat baca siswa adalah mengupayakan agar sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan itu dapat dimanfaatkan oleh segenap masyarakat sekolah, yakni siswa dan guru untuk menyerap ilmu pengetahuan. Agar sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan oleh pemakainya, perpustakaan sekolah melakukan dengan cara: 1. Promosi Promosi menurut Suroto, (200:48) suatu bentuk komunikasi yang bersifat motivasi, sedangkan menurut Darmono, (2001:175) promosi merupakan forum pertukaran informasi organisiaisi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi dengan produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan demikian promosi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa (dalam hal ini perpustakaan) agar produk jasanya yang berupa sumber informasi dikenal atau diketahui oleh pemakai, sehingga pemakai mau memakai koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. 2. Tujuan Promosi Tujuan kegiatan dari promosi secara umum menurut Suroto (200:48), memiliki empat tujuan, yaitu: (a) untuk menarik perhatian; (b) untuk menciptakan 5

kesan; (c) untuk membangkitkan minat; dan (d) untuk memperoleh tanggapan. Sedangkan menurut Sudariyah Nasution (dalam Darmono, 2001:176), tujuan promosi perp0ustakaan adalah untuk menggairahkan minat baca serta menambah jumlah or5ang yang gemar membaca agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian promosi adalah: 1) untuk menarik perhatian 2) untuk menciptakan kesan 3) untuk membangkitkan kesan minat baca 4) untuk menambah jumlah orang yang gemar membaca 5) untuk memperoleh tanggapan Sedangkan dalam melakukan kegiatan promosi terdapat bermacam-macam kegiatan, misalnya untuk promosi perpustakaan yang dibuat adalah: (a) pembuat brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan; (b) penataan ruang perpustakaan sekolah; dan (c) sikap ramah dan berpenampilan baik dalam meberikan layanan terhadap pemakai Sedangkan terperinci langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyeloenggarakan promosi adalah: 1) membuat brosur Brosur merupakan media yang paling efektif untuk memotivasi siswa, agar siswa tertarik memanfaatkan segala fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan. Melalui media brosur ini petugas perpustakaan sekolah dapat menyampaikan seluruh kegiatan sekolah. Dalam brosur dapt menginformasikan tentang bukubuku yang dimiliki oleh perpustakaan. Kemudian dapat diinformasikan tentang hak-hak dan kuwajiban pengunjung perpustakaan, mislanya tentang jam kunjung, batas pinjam buku dan sebagainya. 2) penataan ruang yang baik Menurut Bafadal (2001:163), bahwa atata ruang perpustakaan sekolah adalah penataan atau penyusunan segala fasilitas perpustakaan sekolah di ruang 6

atau gedung yang tersedia. Tujuannya agar pemakai perpustakaan terdorong hatinya untuk membaca buku-buku di perpustakaan. 3. Kerjasama Petugas Perpustakaan Sekolah dengan Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran Agar supaya perpustakaan dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan suatu kerjasama antara petugas perpustakaan sekolah, kepala sekolah dan guru mata pelajaran. Menurut Suroto (2000:50), upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam memotivasi siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah dapat berhasil jika ada kerjasama dan kerjasama tersebut dapat dilihat peran personel, yaitu: 1) Peran kepala sekolah yang mempunyai kewenangan tinggi di lingkungan sekolah, maka kepala sekolah harus dapat memberikan motivasi kepada seluruh personel yang ada di lingkungan sekolah, personel-personel tersebut antara lain: a) Kepada para guru diberikan motivasi agar sering mengunjungi perpustakaan sekolah untuk memanfaatkan koleksi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan sekolah, semua kegiatan berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki. b) Kepada para petugas perpustakaan sekolah diminta untuk mengatur semua sarana yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah suapay dapat menimbulkan daya tarik bagi pemakainya. Contoh kegiatan menata ruangan perpustakaan, bersikap ramah, berpenampilan baik dan penataan koleksi. c) Kepada para siswa dianjurkan untuk aktif menggunakan atau memanfaatkan jasa yang diberikan oleh perpustakaan sekolah, hal ini dapat disampaikan pada saat upacara bendera dan melalui tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran. 2) Peran Petugas Perpustakaan Petugas perpustakaan mengemban tugas antara lain menciptakan suasana perpustakaan yang menarik bagi pemakainya, menimbulkan minat baca di kalangan peserta didiknya maupun di kalangan para pengajarnya. Dalam 7

kaitannya dengan tugas yang di emban oleh petugas perpustakaan tersebut, maka upaya-upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a) Melakukan promosi dalam hal ini kegiatannya adalah (1) membuat brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan (2) menata ruang perpustakaan sekolah sebaik mungkin (3) bersikap ramah dan berpenampilan baik dalam memberikan layanan terhadap pemakainya b) Menumbuhkan rasa senang membaca, dalah hal ini kegiatan yang dilakukan adalah: (1) memperkenalkan koleksi buku terbaru yang ada di perpustakaan sekolah; (2) memajang hasil karya siswa di perpustakaan sekolah; dan (3) memberikan penghargaan kepada pembaca buku terbanyak. c) Kerjasama petugas perpustakaan sekolah dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran sesuai dengan perannya masing-masing. 3) Peranan Guru Mata Pelajaran Sebagai Pembina terhadap mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, maka berhasil atau tidaknya pengajaran yang diajarkan tergantung sepenuhnya pada usaha guru dalam memotivasi siswa memahami materi yang telah mereka berikan. Salah satu kegiatan memotivasi siswa agar memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah (a) memberikan tugas pada siswa untuk membaca buku-buku pada bab-bab tertentu yang ada di perpustakaan sekolah sesuai dengan bidang yang diajarkan; (b) meminta para siswa untuk membuat synopsis dengan menggunakan buku yang ada di perpustakaan sekolah; dan (c) memberikan pekerjaan rumah (PR) yang bahan bukunya terdapat di perpustakaan sekolah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan ada 3 macam upaya yang perlu dilakukan oleh petugas perpustakaan untuk memotivasi siswa agar mau memanfaatkan perpustakaan sekolah yaiitu: 1. Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa (dalam hal ini perpustakaan) agar produk atau jasanya diketahui oleh para pengunjung perpustakaan sehingga mereka (pengunjung perpustakaan) terdorong untuk memanfaatkan fasilitas 8

yang telah disediakan oleh perpustakaan sekolah. Bentuk promosi yang bias dilakukan ada 3 bentuk yaitu: membuat brosur tentang kegaiatan yang ada di perpustakaan sekolah, menata ruang perpustakaan sekolah, dan sikap dan penampilan yang baik dalam meberikan layanan terhadap pemakai. 2. Menumbuhkan rasa senang membaca, dalam usaha menumbuhkan rasa senang membaca siswa, ada 3 macam bentuk usaha petugas perpustakaan sekolah yaitu: memperkenalkan koleksi buku baru yang ada di perpustakaan sekolah, memajang hasil karya siswa di perpustakaan sekolah dan memberi penghargaan kepada pembaca buku terbanyak. 3. Kerjsama petugas perpustakaan sekolah dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran, ada 3 peranan yang dapat dilihat dalam bentuk kerjsama di lingkungan sekolah yaitu: peran kepala sekolah, peran petugas perpustakaan sekolah dan peran mata pelajaran 9

DAFTAR RUJUKAN Bafadal, I, 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Darmono, 2001. Manajemen dan tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sumadi, 1987. Hubungan Minat Baca dan Minat Bahasa dengan Prestasi Membaca Pemahaman Siswa SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG Supriyadi, 1985. Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Malang: IKIP MALANG Suroto. 2000. Media Pustakawan: Peranan Pustakawan dalam Upaya Memotivasi Siswa untuk Memamfaatkan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Deputi Pengkajian dan Pengembangan Informasi dan Komunikasi Badan Informasi dan Komunikasi Nasional. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara 10