BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB V PENUTUP. Pendidikan Agama Islam hendaknya tujuan pengajaran PAI diarahkan: 1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian

Pembinaan ASN melalui pemberian penghargaan kepada ASN berprestasi di lingkungan (Badan Litbang SDM) memiliki maksud antara lain untuk:

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

VISI MISI DAN PROGRAM KERJA CALON DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB VI PENUTUP. Dari hasil penelitian tentang manajemen pengembangan kurikulum lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 201

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

PENGELOLAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SEKOLAH SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG OLAHRAGA PRESTASI. Aris Fajar Pambudi, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor sangat penting dalam pembangunan nasional dimana pembangunan itu sendiri membutuhkan sumber daya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

I. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN RELEVANSINYA DI ERA PENDIDIKAN MASA KINI. DR. H. Ma mur Sutisna WD, M.M.Pd Dosen FKIP Universitas Subang ABSTRAK

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasiorganisasi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang tua murid/masyarakat.

BAB 1V ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAKNYADI SD NEGERI PANJANG WETAN 01 KOTA PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB V ALTERNATIF MODEL HIPOTETIK IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU. kemandirian dan kreativitas sekolah. Oleh sebab itu, SMPN RSBI sebagai

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya. Berdasarkan analisis data hasil penelitian di lapangan dan pembahasannya, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut; 1. Dalam memilih, menunjuk, dan mengangkat SDM sebuah lembaga pendidikan diperlukan penyeleksian yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga akan berfungsi optimal dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Kompetensi Sumber daya manusia madrasah MAN Insan Cendekia Serpong linear dengan kebutuhan sebuah lembaga pendidikan, sehingga berdampak baik pada pelaksanaan program dan kegiatan madrasah. Begitu juga komitmen kerja SDM warga madrasah MAN Insan Cendekian dapat dikatakan sangat memuaskan. Tidak ada keluhan atau komplain yang signifikan dari warga madrasah berhubungan dengan kinerja dan partisipasi mereka. Hampir semuanya mengatakan betah kerja atau belajar di IC karena nyaman, terbuka, dan kebersamaan. Di samping sebagai formalitas ada kontrak kerja tertulis yang ditandatangani awal tahun pelajaran. Berkenaan dengan hal ini terlihat bahwa pada kegiatan yang dilakukan setiap awal tahun ajaran, khususnya pimpinan, guru dan staf madrasah selalu mengadakan musyawarah kerja guna membahas program dan kegiatan yang sudah dan akan dikerjakan. 253

254 2. Pengawasan yang sistemik pada siswa, mulai dari awal masuk, proses, sampai mencapai kelulusan merupakan faktor yang signifikan dalam melihat perkembangan kemampuan siswa. Pelaksanaan monitoring prestasi siswa bidang akademik mapun non akademik di MAN Insan Cendekia menjadi kegiatan terstruktur untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan menerapkan metode belajar yang sesuai. Hal ini sudah dimulai sejak perekrutan siswa yang ketat, proses pembelajaran dengan berbagai aturannya dan penguatan pengembangan kompetensi lulusan. Untuk memantau kegiatan formal akademik yang rutin dilaksanakan oleh masing-masing guru yaitu melalui absen, catatan dan data masing-masing siswa. Di samping itu dibentuk tim khusus kedisiplinan yang terdiri dari guru dan staf untuk memantau kegiatan siswa baik dari segi prilaku, bakat dan minatnya. Sebagai bahan evaluasi, kemajuan siswa sangat penting untuk selalu dimonitoring secara bertahap, baik formatif maupun sumatif. Kelebihan MAN Insan Cendekia dengan sistem boarding school, memudahkan untuk melihat kemajuan siswa setiap harinya. Aktivitas sehari-hari seperti sholat berjamaah, kegiatan linguistik, kegiatan keagamaan, dan lain-lain baik yang bersifat akademik maupun non akademik sebagai wadah untuk memudahkan monitoring kemajuan siswa. 3. Kerjasama orang tua untuk mencapai tujuan bersama dalam pendidikan sangat penting adanya. Seperti partisipasi Orang tua di MAN Insan Cendekia dinilai mempunyai fungsi yang signifikan, baik yang diwadahi tingkat kelas (FKOT) sampai tingkat sekolah (Komite Madrasah). Dalam suasana yang demikian, madrasah memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai patner orang tua dan sebagai penghasil tenaga kerja terdidik. Sebagai partner orang tua, sekolah akan dipengaruhi oleh corak pengalaman seseorang didalam lingkungan orang tua, bahan bacaan, tontonan dan kondisi sosial ekonomi. Madrasah juga bertanggung

255 jawab terhadap perubahan peserta didik yang dapat dilakukan melalui fungsi layananan bimbingan, dan forum komunikasi antara sekolah dengan orang tua. Partisipasi yang biasa dilakukan orang tua dengan sekolah adalah masalah pembiayaan untuk kegiatan dan program yang tidak tercover dari sumber sekolah. Dukungan orang tua itu dikomunikasikan dan disinkronkan dengan kebutuhannya. Adanya kursus bahasa asing tambahan yang tidak ada di sekolah tapi diselenggarakan di sekolah, kolaborasi, perlombaan tertentu, dan sebagainya, menjadi contoh kegiatan di MAN IC Serpong yang pembiayaannya dibantu oleh partisipasi orang tua. 4. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah dengan mempertimbangkan peningkatan mutu yang sesuai dengan situasi perkembangan ilmu pengetahuan dan globalisasi menjadi syarat utama dalam kebijakan madrasah. Berbagai kebijakan madrasah Insan Cendekia Serpong yang diterapkan bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan, yaitu prestasi siswa, baik akademik maupun non akademik. Di samping beberapa kebijakan khusus untuk setiap komponen sekolah semua harus diarahkan untuk peningkatan mutu hasil pembelajaran, baik yang sifatnya kognitif, afektif ataupun psikomotorik. Dalam memutuskan suatu kebijakannya di MAN Insan Cendekia Serpong, pimpinan selalu melakukan musyawarah dan mempertimbangkan dari berbagai aspek, sehingga kebijakan tersebut dapat diterima oleh semuanya tanpa ada resistensi. Pengambilan keputusan ini merupakan fungsi sangat penting dari penggerakkan (actuating) manajemen sebuah organisasi madrasah. Sehingga tidak salah apabila dikatakan bahwa inti organisasi adalah kepemimpinan dan inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan (decision making) 5. Kompetensi, wawasan dan pengalaman merupakan modal utama dalam kepemimpinan efektif kepala madrasah. Hal ini terlihat pada Kepemimpinan kepala madrasah Insan Cendekia Serpong yang mempunyai posisi strategis dalam

256 mengendalikan organisasi madrasah. Kepala madrasah dapat mempengaruhi semua komponen pendidikan di madrasah. Lima pendekatan kepemimpinan kepala madrasah IC yaitu : Keterbukaan, Kebersamaan, Keteladanan, Keadilan dan Kenyamanan efektif mempengaruhi SDM madrasah. Kelima pendekatan di atas dapat diterima baik oleh warga madrasah MAN Insan Cendekia Serpong. Terbukti hampir tidak ada yang complain atau melakukan protes terhadap setiap keputusan yang diambil Kepala madrasah yang memang selalu mengedepankan musyarawarah. Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan suasana nyaman dan menyenangkan menjadi motivasi dan faktor penting dalam meraih prestasi siswa. Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan semua pihak baik yang dilakukan madrasah dalam program intra dan ekstra kurikuler, atau pun yang diselenggarakan oleh siswa melalui OSIS dilakukan (diciptakan) dengan suasana yang menyenangkan. Di samping pemberian reward dan punishment terhadap semua warga madrasah yang memang sudah menjadi aturan yang sudah terstruktur. 6. Modifikasi kurikulum sangat diperlukan dalam perkembangan pendidikan, baik dengan cara bencmarking atau pengembangan kebijakan lokal. Tuntutan perkembangan masyarakat global dan teknologi menjadi faktor utama dalam perekayasaan kurikulum madrasah. Seperti Kurikulum MAN Insan Cendekia Serpong yang bersifat fleksiel, dalam artian mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan penemuan-penemuan teknologi diberbagai bidang dan tuntutan globalisasi yang terus bergulir. Dengan demikian eksistensi MAN Insan Cendekia yang didesain sebagai madrasah yang handal dan diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat. sebagai madrasah yang berkomitmen tinggi terhadap prestasi, kehadiran dan kekhasan MAN IC Serpong dapat dirasakan keberadaannya oleh masyarakat secara umum.

257 Desain kurikulum Insan Cendekia Serpong dibentuk sedemikian rupa dengan melakukan elaborasi hasil bencmarking, di samping menggunakan kurikulum yang berlaku di Kemendikbud maupun Kemenag. Maka beberapa program khusus seperti keputrian, muatan lokal yang khas, program keagamaan, keterampilan, yang mengarah pada penguasaan skill yang wajib dikuasai siswa baik akademik maupun non akademik, menjadi terstruktur dalam kurikulumnya. Begitu juga peluang kreatifitas siswa dalam menyalurkan potensi dan bakatnya difasilitasi dalam kurikulum terstruktur. Begitu juga pelaksanaan evaluasi di MAN Insan cendekia, yang merupakan komponen penting untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang menghasilkan feedback dalam penyempurnaan dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Salah satu bentuk evaluasi di MAN Insan Cendekia terlihat dengan beberapa penguatan pada beberapa mata pelajaran yang disebut MAFIKIBI, di mana bimbingan dan pengayaan penguasaan materi sangat diperhatikan. 7. Perilaku dan prestasi yang tergambar dalam semua aktivitas kehidupan sehari-hari merupakan hasil budaya madrasah. Pembiasaan yang baik dan pembelajaran yang mengkondisikan cara-cara beradab merupakan faktor signifikan dalam membentuk budaya madrasah yang baik. Seperti dapat dilihat dari budaya madrasah Insan Cendekia Serpong yang berbanding lurus dengan pencapaian hasil belajar siswa. Artinya harapan dan kinerja yang tinggi selama proses berlangsung menghasilkan pencapaian tujuan yang optimal. Hal ini terbukti dengan prestasi yang diraih madrasah secara keseluruhan, di samping kemampuan madrasah meminimalisir perilaku kekerasan dan destruktif di tingkat siswa madrasah, baik internal madrasah maupun antar madrasah. Suasana nyaman, tertib, aman dan adanya kepercayaan yang tinggi menjadi modal besar bagi warga madrasah Insan Cendekia Serpong dalam melaksanakan

258 kegiatannya masing-masing. Korelasi dari suasana itu kemudian akan menimbulkan kinerja dan motivasi yang tinggi, sehingga memunculkan komitmen yang tinggi pula. Apalagi tradisi pemberian reward yang lebih dipentingkan di MAN Insan Cendekia Serpong menambah produktivitas warganya menjadi tinggi pula. 8. Penghargaan pada kejuaraan akademik atau non akademik merupakan pencapaian prestasi sebuah madrasah, di samping kemandirian lulusan dan dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Beberapa penghargaan nasional dan internasional yang diraih siswa siswi MAN Insan Cendekian membuktikan bahwa prestasinya sangat membanggakan. Tidak hanya berbentuk penghargaan dari beberapa kejuaraan yang hanya diikuti beberapa orang saja, tetapi secara keseluruhan prestasi ini dapat dilihat dari nilai-nilai ujian hasil pembelajaran dan kemampuan penguasaan masing-masing lulusannya. Pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama proses pembelajaran di madrasah dirasakan dapat menjadi bekal yang memadai untuk bisa hidup mandiri. Indikator lain dari prestasi ini adalah dengan diterimanya lulusan madrasah Insan Cendekia Serpong pada beberapa perguruan tinggi di luar negeri, di samping setiap tahunnya hampir 95% lulusan MAN ini melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (favorit) di tanah air. B. Rekomendasi Berdasarkan beberapa temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini, ada beberapa rekomendasi yang ditawarkan sebagai berikut : 1. Sebagai partner madrasah, partisipasi orang tua sangat penting adanya. Keterbatasan dan kendala madrasah dalam beberapa hal, setidaknya bisa dimusyawarahkan dengan orang tua siswa. Di sisi lain madrasah pun harus

259 menyadari keterbatasan dan kemampuan orang tua siswa, sehingga diperlukan adanya keselarasan yang harmonis. Banyak komite madrasah sebagai wadah komunikasi orang tua dengan sekolah hanya menjadi simbol saja, artinya belum memberikan partisipasi optimal terhadap program pendidikan madrasah. Sebenarnya bisa jadi potensi partisipasi orang tua sangat signifikan terhadap program peningkatan mutu madrasah. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang potensi ini supaya dapat dioptimalkan. Kegiatan pemilihan guru dan karyawan teladan yang diprakarsai orang tua menjadi salah satu kegiatan pilihan dalam rangka partisipasi. Di samping kegiatan rutin seperti pengambilan hasil pembelajaran siswa, rapat komite, dan konsultasi. 2. Kepemimpinan kepala madrasah dalam mempengaruhi semua komponen pendidikan menjadi sangat penting dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan, karena di samping sebagai motivator, pemersatu, pemberdaya, pengendali dan sebagainya, juga mempunyai tanggung jawab besar dalam kemajuan organisasi sekolah. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan agar para pemimpin dan calon pemimpin membekali diri dengan kemampuan teknis dan manajerial dalam pengelolaan sebuah organisasi sekolah. Kepemimpinan yang efektif dengan gaya yang sesuai madrasah hendaklah mampu : merencanakan, memecahkan masalah, menjelaskan peran dan tujuan, member informasi, memantau, memotivasi, memberi inspirasi, konsultan, mendelegasikan, member dukungan, membimbing, mengelola konflik, membangun kemitraan, pengakuan, dan memberikan apresiasi sesuai kemampuannya. Intervensi berlebihan seorang pemimpin biasanya muncul ketika pengambilan keputusan atau memberikan kebijakan yang dipaksakan. Banyaknya criteria dan pengaruh terhadap gaya kepemimpinan ini membutuhkan penelitian yang lebih

260 dalam sehingga ke depan dapat menghasilkan sebuah model dan strategi serta seni memimpin yang baik di madrasah. Pelatihan dan training yang cukup sebelum menjadi kepala madrasah yang efektif menjadi sangat penting dan solutif sebagai pembekalan dan peningkatan kompetensi. 3. Perkembangan pengetahuan yang pesat terutama dalam bidang tehnologi dan komunikasi menuntut perguruan tinggi menyesuaikan program dan jurusannya sesuai market place yang berkembang. Madrasah sebagai input perguruan tinggi secara sistematis harus mengimbangi pula. Dari asumsi dia atas, dapat disimpulkan bahwa program dan kegiatan madrasah melalui kurikulumnya dituntut untuk menyesuaikan dan memperhatikan perkembangan kebutuhan masyarakat. Adanya standard kurikulum yang ditetapkan pemerintah baik melalui Kemendikbud atau Kemenag belum tentu bisa langsung sesuai dengan suatu madrasah. Oleh karena itu bentuk bencmarking dan pengayaan muatan lokal yang selektif menjadi sangat diperlukan untuk memperkaya kontribusi dan penyempurnaan kurikulum yang ada. Penyusunan dan pemetaan sebuah model kurikulum komprehensif memerlukan energi yang cukup, sehingga memerlukan penelitian tindak lanjut untuk membantu membuat strateginya. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama dan kemitraan dengan institusi terkait seperti perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar, serta instansi-instansi yang mempunyai relevansi dengan pengembangan mutu madrasah lainnya. 4. Budaya madrasah mencerminkan pada mutu madrasah. Perasaan nyaman, aman, adanya kepercayaan dan menyenangkan, dengan menciptakan suatu suasana tersendiri sehingga tercipta iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar. Hal ini dibutuhkan tidak saja bagi siswa sebagai subjek dan objek pendidikan, tetapi bagi warga madrasah secara keseluruhan.

261 Penciptaan budaya madrasah yang digambarkan di atas, mendorong semua komponen pendidikan melakukan kinerja yang baik pula. Kinerja yang baik dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian tujuan yang optimal dan pencapaian tujuan itu dibangun atas dasar komitmen yang tinggi dari para pelakunya. Penciptaan suasana seperti di atas tidak dengan serta merta dapat mudah terwujud hanya dengan melakukan kontrak kerja. Dalam prosesnya ada beberapa kendala sebagai kausalitas dan beberapa konflik baik internal maupun eksternal yang muncul, dan memerlukan penyelesaian yang baik. Proses ini memerlukan strategi yang cermat sehingga memerlukan kajian yang lebih dalam. Gaya kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu masukan penting dalam penciptaan suasana kondusif di madrasah, karena seorang pemimpin bisa mempengaruhi dan melakukan intervensi procedural. Di samping itu hubungan komunikasi yang harmonis menjadi kunci penciptaan suasana kondusif. Kepala madrasah dapat dihubungi dan memberikan respon baik kapan saja ketika dibutuhkan..