Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Ongka

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Dan Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas 1 SD Inpres Sibalaya Utara Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Transkripsi:

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney Saadia, Ali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney. Permasalahan yang diteliti yaitu kurangnya keterampilan siswa menulis puisi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi melalui metode latihan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan 2 siklus terdiri dari atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatitf yaitu data hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran. Serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar diperoleh dari hasil tes. Hasil penelitian siklus I diperoleh tuntas individu 14 orang dan tidak tuntas individu 4 orang dengan persentase daya setiap klasikal 72% dan ketuntasan belajar klasikal 77,8%. Hasil belajar siklus II seluruh siswa dinyatakan tuntas yaitu 100% dengan persentase daya serap klasikal 94%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi siswa kelas V SD Inpres Siney. Kata Kunci: Metode Latihan, Menulis Puisi. I. PENDAHULUAN Peranan bahasa Indonesia sangat penting. Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi resmi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam tatanan kehidupan bernegara. Seseorang diharapkan dapat berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan dengan tetap memperhatikan kesantunan berbahasa, serta penggunaan ejaan yang disempurnakan karena penggunaan bahasa Indonesia yang benar sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak heran banyak dijumpai prang tua yang kebingungan menghadapi anakanaknya dalam belajar atau sekedar mendampinginya pada saat belajar. Akhirnya, orang tua hanya bisa menyerahkan semua ini kepada orang lain yang dianggap memiliki kompetensi dalam mendukung proses belajar anak. Namun, tidak bisa membiarkan semua ini berlalu begitu saja, ada hal-hal yang harus dilakukan untuk 10

merangsang kemampuan anak sejak dini. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan peran orang tua dan pendidik. Menulis merupakan keterampilan dasar yang harus dibelajarkan dan dikuasai oleh siswa SD. Dengan menulis, siswa dapat menuangkan ide, pikiran, dan perasaan ke dalam bahasa tulis. Dalam pembelajaran sastra di sekolah dasar, siswa diajak untuk mengungkapkan ekspresi, keinginan, dan pengalamannya yang ditampilkan dalam bentuk karya sastra yaitu puisi. Puisi yang ditulis oleh siswa dapat bersifat imajinatif, intelektual, dan emosional. Faktanya, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Kesulitan tersebut antara.lain: siswa sulit untuk. Menuangkan ide atau gagasan yang dimiliki dalam bentuk puisi, kegiatan pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga menyebabkan minat dan semangat siswa dalam pembelajaran menjadi kurang dan hasilnya tidak maksimal. Oleh karena itu, maka diperlukan metode pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan agar dapat membuat siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk merangsang keterampilan siswa dalam menulis puisi adalah menggunakan metode pemberian tugas. Metode latihan merupakan salah satu metode yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Metode latihan dapat merangsang siswa untuk memberikan imajinasi dan membuat siswa untuk bertindak kreatif dalam penulisan puisi, juga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Berdasarkan paparan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan keterampilan menulis puisi dengan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa. Peningkatan tersebut antara lain, kemampuan menentukan terra puisi yang sesuai, memilih kata (diksi) yang baru dan kreatif, menggunakan rima yang tertata, dan menggunakan majas. Strategi pembelajaran ini berangkat dari asumsi bahwa manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala 11

sesuatu yang bisa diindra. Pendidik dituntut perannya untuk dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesiapan anak. Hal yang tidak dapat terlepas dalam proses belajar adalah bagaimana caranya guru menciptakan suasana belajar yang disampaikan dalam bentuk yang nyata. Juga terdapat unsur kesenangan dan bermain sehingga pada akhirnya belajar bukanlah hal yang menakutkan buat mereka dan menyeramkan, tetapi merupakan hal yang menyenangkan bagi siswa. Kondisi demikian berdampak pada hasil belajar siswa yang masih relatif rendah, yaitu dibuktikan dengan nilai rata-rata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Inpres I Siney yaitu 60,38, nilai ini belum mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan 65. Berdasarkan pengalaman belajar peneliti di Sekolah SD Inpres 1 Siney terdapat masalah bahwa rendahnya kemampuan menulis puisi siswa kelas V, dalam pembelajaran masih sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Dari 18 siswa hanya terdapat 5 orang yang memiliki kemampuan menulis puisi yang tergolong baik. Sehingga dari data dan kenyataan tersebut pada penelitian diangkat sebuah judul penelitian "Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode Latihan Siswa Kelas V SD Inpres I Siney". Alasan penerapan pengajaran melalui metode latihan karena penulis beranggapan dengan penerapan pengajaran melalui metode latihan ini dapat memotivasi siswa dalam menulis puisi, dan membuat proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. II. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan yang artinya peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart dalam Ferdinand M. Pasangka (2009:15) yang terdiri atas 4 tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Diagram alur desain penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut: 12

0. Orientasi 1. Rencana Tindakan 2. Tindakan 1 3. Observasi 1 4. Refleksi 1 5. Rencana Tindakan 6. Tindakan 2 7. Observasi 2 8. Refleksi 2 Gambar 1. Diagram alur desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Mc. Taggart dalam Ferdinand M. Pasangka (2009:15) Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Inpres 1 Siney dengan jumlah siswa 18 yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan (data tahun 2013/2014). Tahap-tahap yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang berlangsung dalam 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. 1) Perencanaan Tindakan a. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. c. Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa. d. Menyiapkan LKS. e. Membuat tes evaluasi pada setiap akhir pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan ini disesuaikan dengan tahap kegiatan pada perencanaan tindakan, dengan penerapan pengajaran melalui metode latihan. 3) Observasi 13

Pada tahap ini observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. 4) Refleksi Refleksi adalah mengemukakan secara jelas kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Refleksi dilakukan setelah data terkumpul tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan, maka pelaksanaan penelitian berhasil dan penelitian akan dilanjutkan pada tahap siklus selanjutnya (siklus II). 5) Tahap Pelaksanaan Siklus 2 (1) Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini membuat lembar kegiatan yaitu guru menyusun skenario pembelajaran, membuat lembar observasi, menyiapkan alat dan bahan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siklus kedua, serta mempersiapkan tes evaluasi pada setiap akhir siklus pembelajaran. Kegiatan pada tahap ini, peneliti melaksanakan dengan mengacu pada perencanaan yang telah disiapkan dengan melakukan perbaikan pada kelemahan pelaksanaan tindakan siklus pertama. (2) Observasi Pada tahap ini, dilakukan observasi, pelaksanaannya berupa pengamatan kembali terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran. Yaitu penyempurnaan dari kelemahan pada tahap pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. (3) Refleksi Pada tahap ini, seluruh data yang terkumpul, tes, dan lembar observasi dianalisa. Apabila data yang terkumpul telah mencapai keberhasilan pada siswa, maka penelitian tindakan sudah dikatakan berhasil. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui tiga cara yaitu: a. Tes, yang diberikan kepada siswa setiap akhir tindakan untuk setiap siklus. b. Observasi, dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung baik siklus I maupun siklus II. Untuk mengamati seluruh kegiatan pembelajaran yang lebih 14

difokuskan pada pengamatan mengenai aktivitas guru dan siswa. Data kualitatif yaitu data tentang aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung, adapun tahap-tahap analisis data kualitatif yaitu: 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, 3) verifikasi data (penyimpulan). 1. Mereduksi data Pala tahap ini dilakukan proses pengumpulan data yang telah diperoleh dari awal sampai akhir pengumpulan data. 2. Menyajikan data Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data secara sederhana, sehingga mudah untuk menarik kesimpulan. 3. Verifikasi (penyimpulan) Tahap ini dilakukan untuk menarik kesimpulan, berdasarkan data yang diperoleh pada tahap penyajian data, data hasil aktifitas guru don siswa yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis don dinyatakan dalarn bentuk presentase dihitung dengan menggunakan rumus: Presentase nilai rata-rata (NR) = 90% < NR < 1.00% Sangat baik 70% < NR < 90% Baik 50% < NR < 70% Cukup 30% < NR < 25% Kurang 0% < NR < 30% Sangat kurang jumlah skor yang diperoleh skor maksimal Masyitah (dalam Emi Purngtyas 2010:15) x 100% b. Untuk menganalisa data kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Daya Serap Individu Daya Serap Individu = Skor yang diperoleh siswa Skor maksimal tes x 100% Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika presentase daya serap individu adalah 65%. 2. Ketuntasan belajar klasikal 15

Tuntas belajar klasikal = Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 Banyaknya siswa yang tuntas jumlah siswa keseluruhan x 100% Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar secara klasikal, jika ketuntasan klasikalnya minimal 80%. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas inn adalah siswa secara individual dapat mencapai nilai minimal 65% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap awal sebelum penelitian adalah tahap perencanaan dimana pada tahap ini, peneliti mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru yang akan digunakan pada tahap tindakan. Kegiatan selanjutnya, oleh peneliti adalah melakukan konfimasi tentang pembelajaran kepada guru Bahasa Indonesia yang dijadikan observer. Hasil Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dengan dua kali pertemuan yaitu hari Selasa tanggal 6 Mei dan 12 Mei 2014 kelas V SD Inpres 1 Siney. Pada siklus I ini dilakukan pembelajaran dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus I pada tabel 4.1 di atas, yang terdiri dari pertemuan I dan 2 dapat dilihat bahwa aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sebagian besar berada dalam kategori baik. Hasil observasi aktivitas guru diperoleh presentase pada pertemuan 1 yaitu 69,4% berada dalam kategori baik dan pada pertemuan 2 siklus I diperoleh presentase 75% yang sudah berada dalam kategori baik juga. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pada tabel 4.2 di atas, yang terdiri dari 2 kali pertemuan dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sebagian besar berada dalam kategori baik, hasil observasi siswa siklus I diperoleh presentase 75% berada dalam kategori baik. 16

Hasil Tes Pengamatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Siklus I Pelaksanaan tindakan berlangsung selama dua siklus. Namun, apabila target yang ditentukan sudah tercapai, siklus selanjutnya tidak dilaksanakan lagi. Untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Inpres 1 Siney dalam menulis puisi, maka diterapkan metode latihan dengan bentuk tahapan pelaksanaan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan kompetensi dasarnya adalah membaca puisi dengan tepat, sebagai indikatornya adalah membaca puisi dengan intonasi yang tepat dengan aloksi waktunya 2 x 35 menit. Tabel 1. Hasil tes pengamatan kemampuan siswa menulis puisi pada Siklus I Pilihan Kata Isi Teposut Ketuntasan No Nama Skor Nilai 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Tuntas Tidak Tuntas 1 Slamet 7 70 2 Rinaldi 7 70 3 Rizal 7 70 4 Zakwan 5 50 5 Inzagi 9 90 6 Enan 9 90 7 Sofyan 6 60 8 Miranda 7 70 9 Mutmaina 7 70 10 Intan. M 7 70 11 Sahrul 9 90 12 Safira 8 80 13 Karmila 8 80 14 Moh. Fajar 5 50 15 Nurhasan 6 60 16 Intan. R 7 70 17 Boski 7 70 18 Moh. Fadli 7 70 Jumlah 128 1280 14 4 Rata-rata 7,2 Daya Serap Klasikal 72 Ketuntasan Klasikal 77,8 22,3 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan melihat nilai siswa, masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran. Hasil kemampuan siswa dalam menulis puisi di atas diperoleh 17

presentase daya serap klasikal 72% dan ketuntasan klasikal 77,8% baik. Tetapi karena peningkatan ketuntasan klasikalnya belum mencapai 80%, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus II sebagai upaya perbaikan untuk mencapai ketuntasan yang diharapkan melalui metode latihan. a. Refleksi Siklus I Dari hasil pelaksanaan siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut : Guru belum sepenuhnya memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran Sebagian besar siswa belum aktif dalam pembelajaran Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa belum sepenuhnya memperhatikan informasi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 4.1.2 Hasil Tindakan siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan dengan dua kali pertemuan yaitu hari Selasa tanggal 25 Mei dan 3 Juni 2014 kelas V SD Inpres I Siney. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus II pada tabel, yang terdiri dari pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat bahwa aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sebagian besar berada dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktvitas guru diperoleh presentase pada pertemuan I yaitu 94,5% berada dalam kategori baik dan pada pertemuan 2 siklus II diperoleh presentase 100% yang berada dalam kategori sangat baik. b. Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus II Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II, yang terdiri dari 2 kali pertemuan dapat di lihat bahwa aktivitas siswa pada kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sebagian besar berada dalam kategori sangat baik, hasil observasi ini sangat memuaskan karena persentase hasil observasi sangat memuaskan. Hasil persentase 18

yaitu mencapai 91,7% berada dalam kategori sangat baik. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 c. Hasil Tes Pengamatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilakukan karena target pada sisklus I belum tercapai sesuai hasil yang diharapkan. Maka untuk mencapai hasil tersebut dilanjutkan kembali penerapan metode latihan dengan bentuk tahapan pelaksanaan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dengan kompetensi dasarnya adalah membaca berbagai teks puisi dengan suara nyaring, sebagai indikatornya adalah menulis teks puisi dengan baik dan benar, dengan alokasi waktunya 2 x 35 menit. Sebagai rangkaian penerapan metode latihan terlebih dahulu guru membagi siswa dalam empat kelompok dengan menggabungkan siswa yang mampu dan kurang mampu dalam menulis puisi, setelah itu guru membagi teks bacaan puisi kepada masing-masing siswa dalam tiap kelompok, kemudian guru menulis teks puisi dengan baik dan benar. Setelah guru mendemontrasikannya, tahapan selanjutnya adalah siswa menulis puisi dengan pilihan kata, isi, dan penulisan yang tepat secara berkelompok. 19

No Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 Tabel 2. Hasil tes pengamatan kemampuan siswa menulis puisi pada Siklus II Nama Pilihan Kata Isi Teposut Ketuntasan Skor Nilai 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Tuntas Tidak 1 Slamet 9 90 2 Rinaldi 10 100 3 Rizal 10 100 4 Zakwan 10 100 5 Inzagi 9 90 6 Enan 9 90 7 Sofyan 9 90 8 Miranda 9 90 9 Mutmaina 10 100 10 Intan. M 10 100 11 Sahrul 9 90 12 Safira 10 100 13 Karmila 9 90 14 Moh. Fajar 9 90 15 Nurhasan 8 80 16 Intan. R 8 80 17 Boski 9 90 18 Moh. Fadli 9 90 Jumlah 168 1680 18 Rata-rata 9,4 Daya Serap Klasikal 94 Ketuntasan Klasikal 100 Tuntas Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan melihat nilai siswa sudah memuaskan seluruh siswa tuntas dalam 20

pembelajaran. Hasil kemampuan siswa dalam menulis puisi di atas diperoleh presentase daya serap klasikal 94% dan ketuntasan klasikal 100% kategori sangat baik. Dengan nilai yang memuaskan sehingga penelitian ini dihentikan pada siklus II. Tabe1 3. Simpulan dari seluruh hasil evaluasi (tes siklus 1, siklus 2) No Nama Siswa L/P Siklus I Siklus II Keterangan 1 Slamet L 70 90 Meningkat 2 Rinaldi L 70 100 Meningkat 3 Rizal L 70 100 Meningkat 4 Zakwan L 50 100 Meningkat 5 Inzagi L 90 90 Meningkat 6 Enan L 90 90 Meningkat 7 Sofyan L 60 90 Meningkat 8 Miranda P 70 90 Meningkat 9 Mutmaina P 70 100 Meningkat 10 Intan. M P 70 100 Meningkat 11 Sahrul L 90 90 Meningkat 12 Safira P 80 100 Meningkat 13 Karmila P 80 90 Meningkat 14 Moh. Fajar L 50 90 Meningkat 15 Nurhasan L 60 80 Meningkat 16 Intan. R P 70 80 Meningkat 17 Boski L 70 90 Meningkat 18 Moh. Fadli L 70 90 Meningkat d. Refleksi Siklus II Dari hasil pelaksanaan siklus II selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: Guru sudah sepenuhnya memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran 21

Sebagian besar siswa sudah aktif dalam pembelajaran Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa sudah sepenuhnya memperhatikan informasi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pembahasan Pembahasan Hasil Pelaksanaan Tindakan pada Siklus Kesatu dan Siklus Kedua Setelah melihat Daya Serap Klasikal (DSK) atau daya serap siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran kemampuan menulis puisi pada siklus kesatu diperoleh gambaran bahwa siswa kelas V SD Inpres 1 Siney sudah dikategorikan tuntas karena nilai Daya Serap Klasikal yang diperoleh adalah 72, yakni dari 18 orang siswa kelas V SD Inpres 1 Siney. Sedangkan kategori tidak tuntas (< 65% atau 6,5) sebanyak 4 orang dengan persentase 22,3%. Pada tindakan siklus kedua, berdasarkan data tabel 4.6 perolehan nilai Daya Serap Klasikal adalah 94%, yakni dari 18 orang jumlah siswa tuntas klasikal 100% siswa kelas V SD Inpres 1 Siney Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Siswa dalam Proses Pembelajaran Faktor-faktor penyebab kegagalan siswa kelas V SD Inpres I Siney dalam menulis puisi melalui metode latihan, dapat diketahui yakni peneliti melaksanakan observasi kepada siswa dan guru. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menulis puisi melalui metode latihan. Oleh karena itu, peneliti memaparkan secara rinci faktor-faktor tersebut: a. Faktor Guru Guru dalam memberikan materi kurang memanfaatkan media sehingga hasil belajar sangat mengecewakan. Guru dalam memberikan materi terlalu banyak menggunakan metode ceramah. c. Faktor Siswa Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa siswa memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda, khususnya dalam menyerap materi yang diajarkan, kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia dan kurangnya wawasan dan karakteristik menulis siswa dalam menulis puisi melalui metode latihan. 22

3. Upaya mengatasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Metode Latihan Untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SD Inpres 1 Siney yang masuk kategori tuntas, dilakukan upaya diantaranya mengupayakan sebaik mungkin agar guru (peneliti) lebih baik dan dapat menerapkan metode pengajaran yang dapat membangkitkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis puisi. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang penulis kemukakan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada pembelajaran membaca nyaring melalui metode latihan siklus kesatu diperoleh nilai Daya Serap Klasikal 72%. Dari 18 orang siswa yang dinyatakan tuntas 77,8%, dan 4 orang yang dikategorikan tidak tuntas 22,3%. Meskipun ratarata hasil yang diperoleh pada siklus kesatu sudah baik, tetap dilanjutkan siklus kedua karena hasil yang diinginkan belum tercapai. 2. Data hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar-mengajar siswa. Pada siklus kedua pembelajaran menulis puisi melalui metode latihan diperoleh nilai Daya Serap Klasikal sebesar 94% dari 18 siswa. Dari 18 orang siswa dinyatakan berhasil dengan persentase 100% tuntas. Dengan demikian, persentase diperoleh nilai sangat baik dan dinyatakan berhasil dengan metode latihan 3. Faktor penghambat keberhasilan siswa dalam menulis puisi disebabkan oleh faktor guru dan faktor siswa. Dalam peningkatan dan pembelajaran menulis puisi melalui metode latihan semua mata pelajaran dan penerapannya pada semua aspek pembelajaran peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu mensosialisasikan kepada semua guru tentang penerapan metode latihan pada semua mata pelajaran. 2. Diharapkan pihak sekolah bisa menyediakan perangkat atau sarana belajar yang memadai mulai dari buku-buku pelajaran, penataan ruangan, fasilitas atau 23

perangkat-perangkat lainnya. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 3. Diharapkan guru mata pelajaran bahasa Indonesia perlu diberikan kesempatan yang merata untuk mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar bahasa maupun pelatihan tentang metode latihan baik ditingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. DAFTAR PUSTAKA Azyraf, Anjar, 2013. Ciri-ciri Motivasi Belajar. Online, (http://www.wawasampendidikan.com/2013/07/artikel-pendidikan-tentangciri-ciri-motivasi-belajar.html), diakses tanggal 16 Oktober 2013. Mulyono, I. (1999). Struktur Pasif Pesona Bahan Ajar Keterampilan Berbicara bagi Pembelajar Penutur Asing Level Lanjut (Advanced) dalam Makalah KIPBIPA IV Bandung: IKIP Bandung. Nurwianti. (2013). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Parera, J.D. (1997). Linguistik Edukasional:: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga. Rusyana, Y. & Samsuri. (1976). Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Usman HB, dkk 2005, Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah Palu FKIP Universitas Tadulako. 24