APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II Tinjauan Pustaka

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB III MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1.

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG BIJI TANAMAN PANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER. Dosen Jurusan Teknik Informatika STMIK Pradnya Paramitha Malang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

Transkripsi:

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET Oleh: Yulastri Staf Pengajar Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Sensor UGN3505 using hall effect as magnetic field detection and magnet pole. Proportional value of voltage and magnetic field is accepted by sensor and controlling by microcontroler. This system produces parameter of the magnetic power value which is displayed in LCD (Liquid Crystal Display) Key words : hall effect, magnetic field, liquid crystal display PENDAHULUAN Medan magnet atau yang dikenal dengan magnetic field tidak bisa dirasakan oleh panca indra manusia. Tapi medan magnet ini ada disekitar kita tanpa disadari. Tetapi efek yang ditimbulkan dapat kita rasakan. Pada alat yang dibuat ini medan magnet dideteksi dengan hall effect dari sensor UGN3505. Secara teori sensor ini tidak hanya mendeteksi keberadaan medan magnet tetapi juga mampu menentukan kutub magnet tersebut. Sinyal yang dideteksi oleh sensor akan diproses oleh pengendali berupa mikrokontroller tipe ATMEGA 8535 yang telah memiliki ADC internal 10 bit. Bagaimana mengaplikasikan sensor UGN3505, mikrkontroller ATMEGA8535 dan LCD untuk medeteksi medan magnet dan menampilkan keberadaannya. Tujuan dari eksplorasi ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu medan magnet pada suatu daerah yang nantinya akan divisualisasikan dengan menggunakan LCD yang akan memunculkan data berupa nilai tegangan dari medan magnet tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai perancangan suatu alat ukur sederhana yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan medan magnet disekitar kita, dan sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai peralatan praktikum dilaboratorium elektronika. METODE PENELITIAN Pada tahap pertama permasalahan yang akan dipecahkan didefinisikan, kemudian tujuan penelitiannya ditetapkan dan mencarikan pemecahan masalah atau mencarikan solusi untuk menjawab permasalahan ini, serta memberikan batasan yang jelas untuk penelitian ini Selanjutnya ini merupakan usaha untuk memahami teori atupun metode yang akan digunakan dalam memecahkan masalah sehingga dapat menunjang penelitian ini yang bisa didapatkan dari buku-buku teks, jurnal-jurnal yang relevan dan penelitianpenelitian sebelumnya. Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 95

Kemudian dilakukan perancangan dan pembuatan alat sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini terdiri dari 3 tahap yaitu : a. Perancangan dan pembuatan hardware. Dari diagram blok pada gambar berikut terlihat bahwa alat yang akan dirancang terdiri dari beberapa bagian : Bagian sensor suhu Bagian penguat sinyal Bagian pengkonversi analog ke digital (ADC) Bagian mikrokontroller ATMEGA8535 Bagian LCD b. Perancangan dan pembuatan software Perangkat software yang dirancang untuk sistem ini adalah perangkat lunak untuk menjalankan sistem mikrokontroller secara keseluruhan, software ini dirancang dengan bahasa assembly. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Diagram blok hardware Cara kerja rangkaian aplikasi sensor ini dipengaruhi efek medan magnet seperti penjelasan berikut ini Medan magnet atau magnetic field dihasilkan karena pengaruh listrik terhadap suatu media. Oleh karena itu nantinya akan muncul suatu arah gaya yang mengelilingi media tersebut. Berikut hal-hal yang menyebabkan terjadinya medan magnet : Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 96

1. Medan magnet oleh benda magnetik. Suatu magnet misalnya magnet batang akan menimbulkan medan magnet disekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah kutub utara (U) kekutub selatan (S). 2. Medan magnet yang disebabkan oleh muatan bergerak. Oersted: perpindahan muatan listrik (arus listrik) akan menimbulkan medan magnet. Arah medan magnet akan ditentukan dengan kaidah sekrup putar kanan atau kaidah tangan kanan. Hall Effect Sensor Hall effect sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet. Hall effect sensor akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Pendeteksian perubahan kekuatan medan magnet cukup mudah dan tidak memerlukan apapun selain sebuah induktor yang berfungsi sebagai sensornya. Kelemahan dari detektor dengan menggunakan induktor adalah kekuatan medan magnet yang statis (kekuatan medan magnetnya tidak berubah) tidak dapat dideteksi. Oleh sebab itu diperlukan cara lain untuk mendeteksinya yaitu dengan sensor yang dinamakan dengan hall effect sensor. Sensor ini terdiri dari sebuah lapisan silikon yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Gambar 2. Bagian Hall Effect Sensor hall effect ini hanya terdiri dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada masing-masing sisi silikon. Hal ini akan menghasilkan perbedaan tegangan pada outputnya ketika lapisan silikon ini dialiri oleh arus listrik. Tanpa adanya pengaruh dari medan magnet menghasilkan tegangan yang sama antara elektroda sebelah kiri dan elektroda sebelah kanan sehingga menghasilkan tegangan 0 volt pada outputnya. Ketika terdapat medan magnet mempengaruhi sensor ini maka arus yang mengalir akan berbelok mendekati/menjauhi sisi yang dipengaruhi oleh medan magnet. Ketika arus yang melalui lapisan silikon tersebut mendekati sisi silikon sebeleh kiri maka terjadi ketidakseimbangan tegangan output dan hal ini akan menghasilkan sebuah beda tegangan dioutputnya. Semakin besar kekuatan medan magnet yang mempengaruhi sensor ini akan menyebabkan pembelokan arus didalam lapisan silikon akan semakin besar dan semakin besar pula ketidakseimbangan tegangan ini yang akan menghasilkan beda tegangan yang semakin besar pula pada output sensor ini. Arah pembelokan arus lapisan silikon ini dapat digunakan untuk Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 97

mengetahui polaritas kutub kutub medan hall effect sensor ini. Sensor hall effect ini dapat bekerja jika hanya salah satu sisi yang dipengeruhi oleh medan magnet. Jika kedua sisi silikon dipengaruhi oleh medan magnet maka arah arus tidak dapat dipengaruhi oleh medan magnet tersebut. Oleh sebab itu jika kedua sisi silikon dipengaruhi oleh medan magnet yang mempengaruhi magnet maka tegangan outputnya tidak akan berubah. Sensor yang digunakan pada alat ini adalah UGN3505. Berikut pin out dari sensor UGN3505 : Pin 1 : VCC, pin untuk tegangan supply Pin 2 : GND, pin untuk ground Pin 3 : Vout, pin tegangan output Didalam sensor ini sudah dibangun sebuah penguat yang memperkuat sinyal dari rangkaian sensor dan menghasilkan tegangan output ditengah-tengah tegangan supply. Sensor ini bila mendapat pengaruh dari medan magnet dengan polaritas kutub utara akan menghasilkan pengurangan tegangan output, sebaliknya jika pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub selatan maka akan menghasilkan peningkatan tegangan outputnya. Sensor ini dapat merespon perubahan kekuatan medan magnet yang statis maupun kekuatan medan magnet yang statis maupun kekuatan medan magnet yang berubah-rubah dengan frekuensi sampai 20 Khz. Range tegangan supply untuk sensor ini adalah 4,5 V sampai 6 V. Gambar 3. Internal UGN3505 Pengendalian tegangan keluaran sensor yang dibelokan tersebut dikendalikan dengan perangkat mikrokontroller ATMEGA8535. Prinsip kerja mikrokontroller tersebut adalah sebagai berikut. Mikrokontroller adalah suatu keeping IC yang memiliki mikroprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroller yang memilki ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan. Mikrokontroller AVR ATMEGA8535 memilki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16 Mhz membuat IC ini lebih Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 98

cepat bila dibandingkan dengan varian MCS51. Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan mikrokontroller ini sebagai mikrokontroller yang powerfull. Berikut blok diagram dari mikrokontroller ini : Gambar 4. Internal ATMEGA8535 Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 99

Berdasarkan gambar diatas maka dapat dilihat bahwa ATMEGA8535 memiliki bagian sebagai berikut: 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah timer/ counter dengan kemampuan pembanding. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog timer dengan osilator internal 6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8 kbyte dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat deprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial. Untuk pemrograman mikrokontroller dapat menggunakan bahasa assembler atau bahasa tingkat tinggi yaitu bahsa C. Bahasa Yang dibuatkan memiliki keunggulan sendiri untuk bahasa assembler dapat diminimalisasi penggunaan memori program sedangkan dengan bahasa C menawarkan kecepatan dalam pembuatan program. Sebagai komponen tampilan digunakan LCD (Liquid Crystal Display) Modul LCD yang digunakan pada penelitian ini adalah modul LCD M1632. Modul ini merupakan modul LCD matriks dengsn konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1 baris pixel terakhir adalah kursor). Modul LCD ini menggunakan mikrokontroller HD44780 sebagai pengendali LCD. HD44780 buatan Hitachi ini sudah tersedia dalam modul M1632 yang dikeluarkan oleh Hitachi, Hyundai, Tian Ma, Seiko, Wintek, dan modul-modul M1632 lainnya. HD44780 sebetulnya merupakan mikrokontroller yang dirancang khusus untuk mengendalikan LCD dan mempunyai kemampuan untuk mengatur proses scanning pada layar LCD, sehingga mikrokontroller sebgai perangkat yang mengakses LCD ini tidak perlu lagi mengatur proses scanning pada layer LCD. Mikrokontroller atau perangkat tersebut hanya mengirimkan data data yang merupakan karakter yang ditampilkan pada LCD atau perintah yang mengatur proses tampilan pada LCD saja. Pengujian dan analisa dari alat ini didapatkan sebagai berikut. PENGUJIAN SOFTWARE Lcd_Init(PORTC, 4, 2, PORTA, LCD_HI_NIBBLE) Instruksi diatas berfungsi untuk melakukan inisialisassi terhadap LCD, dengan kondisi sebagai berikut: 4 bit data yang terhubung ke port PA.4, PA.5, PA.6, PA.7 2 kontrol yaitu enable pada PC2 dan RS pada PC4 Data yang diambil dari mikrokontroller adalah data High Nibble nya saja. Lcd_Cmd(LCD_CURSOR_OFF) Instruksi ini berfungsi untuk memberikan command LCD kursor pada LCD dalam kondisi Off. Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 100

Lcd_Out(1,1, -----HALL EFFECT---- ) Instruksi untuk menampilkan tulisan Hall Effect pada baris 1 kolom 1 LCD_OUT(2,1, ----1,3mV = 1 G---- ) Instruksi ini berfungsi menampilkan tulisan 1,3 mv = 1 G pada baris 2 kolom 1. data = Adc_Read(1) Instruksi ini berfungsi untuk membaca ADC yang berada pada channel 1 dan disimpan dalam variabel data. wordtostr(data, text) Instruksi ini berfungsi untuk melakukan konversi data dari tipe word ke tipe string dan hasil konversi disimpan pada variabel text. Lcd_Out(3, 5, text) Instruksi iniberfungsi untuk menampilkan data konversi yang tersimpan dalam variabel text ke LCD pada baris ke 3 dan kolom ke 5. PENGUJIAN HARDWARE Pengujian awal dilakukan pada bagian sensor UGN3505. Pada pin output sensor tegangan terukur saat tidak ada medan magnet adalah 2,56 V. Pada LCD tegangan terukur sebesar 2,563 V. Tampilan tegangan pada LCD dibuat dalam satuan milivolt. Berdasarkan karakteristik effect hall 1,3 mv = 1 Gauss. Jika tegangan terukur 2,563 V, maka nilai medan magnetnya adalah 2,563/1,3 mv = 19715 Gauss. Pengujian selanjutnya dilakukan pendeteksian medan magnet dengan mendekatkan sebuah obeng yang memiliki medan magnet ke sensor UGN3505 dan sensor membaca tegangan medan magnet yang muncul sebesar 2,53 V. Maka obeng tersebut memiliki nilai medan magnet sebesar 2,53 V/1,3 mv = 1946 G. Saat tidak input pada LCD maka ADC menganggap tegangan input sebesar 5 V maka pembacaan ADC sebesar 1023, ini berarti semua bit pada ADC bernilai 1. Berdasarkan teori dasar ADC 10 bit ATMEGA8535 maka jika semua output ADC bernilai 1, maka tegangan maksimal pembacaan adalah 1023 x 5 mv = 5115 mv. Pada saat ini output pembacaan ADC maksimal. Pengujian selanjutnya dilakukan pendeteksian medan magnet yang muncul akibat perputaran motor dc. Pengujian ini dilakukan dengan mendekatkan motor dc kesensor UGN3505 maka alat akan membaca tegangan yang dimunculkan sebesar 2638 mv. Dari pengujian yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa alat ini bekerja dengan baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengujian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: Sensor UGN3505 pada alat ini berfungsi mendeteksi medan magnet didekatnya. Nilai medan magnet yang terbaca dikonversi dari nilai tegangan output yang terukur. Nilai tegangan output sensor saat tidak ada medan magnet adalah 2,5 V. Mikrokontroller ATMEGA8535 telah memiliki ADC internal sehingga memudahkan untuk mengkonversi sinyal analog dari sensor. Pengembangan alat ini selanjutnya adalah untuk mengukur kecepatan motor baik pada industri maupun otomotif. DAFTAR PUSTAKA Agfianto Eko Putra, edisi 2, 2004, Belajar Mikrokontroller AT89S51/52/55 Teori dan Aplikasi Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 101

McKenzie, L.Scott, The Microcontroller,2 nd edition, Prentice Hall,Inc. USA Rahmad Setiawan, 2006, Mikrokontroller MCS-51, Graha Ilmu Intel, 1981, MCS-51 Family Of Single Chip Microcomputer Users Manual, Intel Corp,Santa Clara USA Manual LCD Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi: Juni 2009 102