Kode kegiatan (I.8) POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN JENIS HAYATI SUMBER BAHAN PANGAN DI CAGAR BIOSFER LORE LINDU, SULAWESI TENGAH Y. Purwanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
LATAR BELAKANG 1. Kebutuhan pangan yang terus meningkat 2. Ketersediaan lahan terbatas 3. Perlu ketahanan pangan 4. Menggali sumber bahan pangan 5. Penyediaan dan pengamanan pangan serta peningkatan gizi masyarakat (food security and nutrition). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN 1. Wilayah Indonesia memiliki karakteristik spesifik dan memiliki kekayaan kehati yang tinggi sangat rentan terhadap perubahan baik yang diakibatkan oleh manusia (antropik) maupun perubahan iklim global 2. Kondisi sosial masyarakat Indonesia sebagian besar tinggal di pedesaan dalam kehidupannya masih sangat bergantung pada layanan alam yaitu dari sumber daya hayati untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui kegiatan pertanian, perhutanan dan perikanan 3. Kegiatan pembangunan ekonomi yang mengandalkan eksploitasi sumber daya alam 4. Kegiatan illegal pengelolaan SDAH Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI Lokasi: Cagar Biosfer Lore Lindu, Sulawesi Tengah Tahap Pengumpulan Data 1) Pengumpulan data kehati sumber bahan pangan dan potensinya observasi lapangan, wawancara 2) Data kegiatan pengelolaan Kehati: mengamati kegiatan produksi, teknologi lokal dan hasil produksi Pengumpulan data dengan menggunakan metode Participatory Rapid Apparaisal (PRA) dan Focus Group Discussion (FGD). 3) Strategi pengelolaan sumber daya hayati bahan Pangan analisis keanekaragaman sumber bahan pangan, potensi, sistem produksi berkelanjutan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
SINERGI KOORDINASI SINERGI KOORDINASI KELEMBAGAAN PROGRAM Penelitian ini bekerjasama dengan: 1. KOMITE NASIONAL PROGRAM MAB INDONESIA IMPLEMENTASI KONSEP CAGAR BIOSFER SEBAGAI KAWASAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN 2. BALAI BESAR TAMAN NASIONAL LORE LINDU KOORDINASI DALAM PENGEMBANGAN JENIS-JENIS TUMBUHAN BERGUNA DI KAWASAN KONSERVASI DAN KAWASAN PENGEMBANGAN (PENYANGGA DAN TRANSISI) 3. PEMERINTAH DAERAH: MELAKUKAN KOORDINASI PENGEMBANGAN JENIS-JENIS TANAMAN BUDIDAYA BERPOTENSI EKONOMI Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN 1. Terkumpulnya data keanekaragaman jenis tumbuhan bahan pangan di kawasan Cagar Biosfer, meliputi: a) Jenis tanaman bahan pangan (budidaya): 35 jenis (Toro), 50 jenis (Lembah Behoa), dan 52 jenis (Lembah Napu) b) Jenis tumbuhan bahan pangan (non budidaya): 20 jenis (Toro) 6 jenis (Lembah Behoa), > 23 jenis di Lembah Napu 2. Terdatanya jenis-jenis TANAMAN BUDIDAYA SEBAGAI SUMBER EKONOMI MASYARAKAT: a) Coklat b) Kopi c) Padi organik KULTIVAR LOKAL d) Ubi kayu di Lembah Napu e) Produk Sayuran (65 ton/hari) dari Lembah Napu: kol bunga, kobis, wortel, kentang, cabe, kecipir, etc. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN 3. Data sosial ekonomi jenis-jenis penting (coklat, padi, sayur, kopi, jagung, durian, apokat etc.) yang memberikan sumbangan pendapatan keluarga > 80 % 4. Terungkapnya pengetahuan lokal dalam pengelolaan SDH bahan pangan meliputi: a) Proses produksi b) Proses penanganan pasca panen c) Pengembangan produk olahan, etc. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 6
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pangan 2. Peningkatan nilai produk pangan Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan 1. Data keanekaragaman pangan 2. Data potensi pangan 3. Data prospek pengembangan Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan - Data keanekaragaman pangan, potensi dan prospek pengembangan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pangan di lokasi studi oleh pemerintah, swasta dan masyarakat Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan - Bagi pemerintah daerah dan swasta memiliki keanekaragaman pangan, potensi dan prospek pengembangan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pangan - Bagi masyarakat mendapatkan pengetahuan baru pengembangan produk pangan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 7
Prospek Produk Pangan Unggulan POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN A. Pengembangan ke depan 1. Pengembangan produk kopi jahe tradisional di Kulawi 2. Pengembangan Produk padi organik kultivar lokal di masyarakat Toro dan Behoa 3. Pengembangan Produk coklat olahan lokal di Poso 4. Pengembangan Produk sayuran di Lembah Napu, Wuasa 5. Pengembangan hasil sagu di Lembah Kulawi 6. Prospek pengembangan jenis ubi-ubian untuk lahan semak belukar melalui introduksi perbaikan kualitas lahan: meningkatkan ph, pemupukan organik dan pengaturan drainase B. Strategi: 1. Pengembangan produk berbasis pengetahuan masyarakat dan meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat 2. Peningkatan kualitas produk meningkatkan nilai pendapatan masyarakat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8
FOTO KEGIATAN Kegiatan koordinasi yang terkait Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9
Persawahan, Ladang, Kebun Sayuran Di Cagar Biosfer Lore Lindu
Y. Purwanto Siti Susiarti Edi Nasriadi Sambas M. Fathi Royyani Wardah TERIMA KASIH