BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan tantangan dan ancaman global yang semakin ketat. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah, sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh peserta didik. Menurut pendapat Nurkencana (1986:92) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sehari-harinya. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari faktor intern dan faktor eksternnya. Faktor-faktor tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan agar peserta didik dapat belajar secara efektif.

2014 PENGARUH MEDIA JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan saat ini adalah kualitas hasil pembelajaran di sekolah, dimana sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

I. PENDAHULUAN. diperlukan modal intelektual, modal sosial dan kredibilitas bangsa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan siswa perlu ditingkatkan. Dalam kamus umum

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dan perkembangan suatu negara sangat bergantung kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. akreditasi A dan menduduki cluster 3 di kota Bandung. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dalam bidang pembangunan infrastruktur, bidang ekonomi, bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan sangat menunjang perkembangan tersebut adalah kualitas sumber daya manusia yang tersedia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan berbangsa. Dengan adanya pendidikan ini diharapkan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam suatu bangsa. Pendidikan melalui sekolah, merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan formal yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu kegiatan di sekolah dan merupakan kegiatan inti adalah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar di sekolah ini melibatkan dua komponen penting, yaitu guru dan siswa. Keberadaan guru ini akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar di kelas. Seorang guru dituntut untuk menjadi seseorang yang mampu memotivasi siswa, meningkatkan minat belajar siswa,

2 menciptakan semangat belajar, menjadi panutan, dan tentunya menjadi pribadi yang menyenangkan dimata siswanya. Popi Sopiatin (2010:66): Dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar di sekolah, guru dituntut untuk memiliki kualitas personal (kepribadian) yang baik, dengan adanya kualitas kepribadian yang baik, diharapkan guru dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa, yang berpengaruh kepada meningkatnya motivasi belajar siswa. Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti motivasi, disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, dan hasrat belajar yang terus-menerus itu semuanya bersumber dari kepribadian guru (Oemar Hamalik, 2004:35). Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): Salah satu tugas guru ialah menjadikan peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru dapat berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar. Minat belajar siswa merupakan salah satu faktor psikologis dalam belajar. Minat belajar akan mempengaruhi seberapa besar perhatian yang diberikan siswa terhadap mata pelajaran yang sedang diikutinya. Minat merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar. Tanpa minat, siswa akan memiliki perasaan tidak tertarik, tidak menganggap penting pelajaran tersebut, dan tidak memaksimalkan kegiatan belajarnya. Dengan demikian minat merupakan salah satu faktor yang akan mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam menekuni suatu mata pelajaran seperti yang

3 diungkapkan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): Minat mendorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Salah satu mata pelajaran yang saat ini kurang diminati oleh siswa kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung adalah mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. Pernyataan ini berdasarkan hasil pra penelitian berupa observasi atau pengamatan secara langsung di dalam kelas yang dilakukan penulis, penulis memperoleh kesimpulan mengenai gambaran sementara minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa selama mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berlangsung, kebanyakan siswa tidak memfokuskan diri mereka kepada materi yang sedang dijelaskan oleh guru, mereka cenderung lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman sebangku, memainkan alat komunikasi (handphone), berdandan, bahkan terlihat beberapa siswa yang mengantuk. Dari fenomena tersebut, penulis mendapat gambaran sementara bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih rendah. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dicari jalan keluarnya, karena jika tidak akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar siswa ini salah satunya dapat dilihat melalui nilai, apakah nilai siswa sudah memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) atau belum. Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor adalah 75, itu berarti semua siswa diharapkan

4 memperoleh nilai 75, bagi siswa yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) akan mengikuti remedial. Penulis memperoleh data nilai siswa pada Ujian Tengah Semester yang menunjukkan beberapa nilai ratarata tiap kelas masih jauh dibawah Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. 1 Data Nilai UTS Semester 1 Kelas XI AP pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Kelas KKM Nilai Rata-rata UTS XI AP 1 7,50 74,5 XI AP 2 7,50 50,5 XI AP 3 7,50 72,6 XI AP 4 7,50 78,7 Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah) Tabel 1.1 di atas menunjukkan nilai yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) sehingga mengharuskan siswa dari tiap-tiap kelas mengikuti perbaikan nilai atau remedial, adapun data siswa yang mengikuti remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor adalah sebagai berikut: Tabel 1. 2 Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada UTS Semester 1 Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/21013

5 Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial XI AP 1 46 10 XI AP 2 44 33 XI AP 3 44 19 XI AP 4 40 11 Total 174 73 Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung Data dari tabel 1.2 menunjukkan jumlah siswa yang mengikuti remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih banyak. Hal ini mengindikasikan bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor belum optimal. Selain berpengaruh pada nilai, minat belajar siswa juga akan berpengaruh pada intensitas kehadiaran dalam mengikuti mata pelajaran. Tabel 1. 3 Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012-2013 No Kelas Bulan (%) Juli Agt Sep Okt Nop Hari efektif Ratarata (%) 1 Ap 1 1,5-9,8 14,6 9,8 7,1 123 Hari 2 Ap 2 3,3 15,4 14,6 14,6 16,3 12,8

6 3 Ap 3 1,6 12,2 11,4 13,8 15,4 10,9 4 Ap 4 2,4 13,0 15,4 14, 15,4 12,2 Total 10,8 Sumber: Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah) Berdasarkan data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.3 di atas terlihat kurangnya minat belajar dari sebagian siswa. Ini terlihat dari hasil ketidakhadiran siswa yang mencapai 10,8% dan menggambarkan tingginya ketidakhadiran siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Masalah ini penting untuk diteliti karena minat adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2003:57): Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Djaali (2009:121): Minat yang disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai pelajarannya. Guru, adalah seseorang yang akan bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses belajar di kelas. Seorang guru dapat mempengaruhi minat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): Salah satu tugas guru ialah

7 menjadikan peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru dapat berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar. Mengingat guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku belajar siswanya, seorang guru diharapkan mempunyai kompetensi yang baik dan memadai seperti yang diungkapkan oleh Popi Sopiatin (2010:65): Guru sebagai pendidik dan desainer masa depan anak/siswa, jelas memerlukan kompetensi yang memadai agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat memberi pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak dalam situasi yang makin kompetitif. Dari keempat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, salah satu kompetensi yang harus menjadi perhatian adalah kompetensi kepribadian guru. Seorang guru diharapkan mempunyai kepribadian yang menarik dan menyenangkan dimata siswanya. Kepribadian guru yang baik, menarik dan menyenangkan akan mempengaruhi pandangan siswa terhadap guru tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim dan Abdul Wahib (2010:64): Sikap yang baik, ramah mengenal murid, ini akan menjadi dorongan bagi murid untuk menyukai gurunya. Bagaimana sikap murid terhadap guru ini juga akan mempengaruhi perilaku belajar siswanya, seperti yang diungkapkan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:168): Kepribadian seorang guru akan sangat memengaruhi siswa dalam pembelajaran. Seorang guru diharapkan memiliki kepribadian yang menyenangkan seperti yang diungkapkan oleh F.

8 W. Hart dalam A. Samana (1994:58): Secara keseluruhan, guru hendaknya berkepribadian yang menyenangkan siswa dan pantas menjadi panutan para siswa. Murid yang kurang menyenangi gurunya, secara tidak langsung akan mempengaruhi sikap murid terhadap mata pelajarannnya. Berdasarkan hal tersebut, dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, variabel kompetensi kepribadian guru dijadikan fokus dalam penelitian ini. Sebelumnya telah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan hal-hal yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Dede Nunung Widianingsih (2011) meneliti pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XII IPS SMAN 1 Haurgeulis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa. Kesimpulan lainnya juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Dede Yogi (2011) yang meneliti pengaruh kompetesi guru terhadap minat belajar siswa pada program pembelajaran Kewirausahaan di SMK 11 Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan kompetensi guru berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin melanjutkan penelitian mengenai minat siswa terhadap mata pelajaran Kewirausahaan, dengan judul Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di Kelas XI

9 Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa, khususnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Minat belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Minat merupakan salah satu faktor yang akan mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam menekuni suatu mata pelajaran. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam belajar, yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Untuk meningkatkan minat belajar siswa perlu ditunjang dengan proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik ini melibatkan beberapa faktor, salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi proses belajar siswa adalah guru. Guru adalah orang yang akan berinteraksi langsung dengan siswa pada saat proses pembelajaran di sekolah. Kompetensi kepribadian guru adalah salah satu kompetensi yang harus diperhatikan, hubungannya dengan kemampuan personal seorang guru di dalam kelas untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa.

10 Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: penguasaan kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1 Bandung dirasa belum optimal, dan hal ini menyebabkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor relatif rendah. Kondisi seperti ini harus segera diatasi karena bila dibiarkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 1.2.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1 Bandung. 2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang inigin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

11 1. Gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 2. Gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 3. Ada tidaknya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan teoritis. Kegunaan praktis yakni digunakan perbaikan bagi lembaga yang bersangkutan dan kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan konseptual dan kontekstual. Kegunaan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kegunaan Praktis Dapat dijadikan pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tenaga pengajar pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung dalam rangka meningkatkan

12 kualitas proses belajar dan meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. 2. Kegunaan Teoritis a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa. b. Sebagai bahan acuan penelitian yang sejenis dan sebagai pengembangan penelitian dari penelitian sebelumnya.