BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRA-MEMBACA KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSIDE MUSI MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan kelas VI agar dapat belajar efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia di samping sebagai makhluk individu yang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang berkualitas diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan manusia lain. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Tarigan. bahasa tertentu sebagai alat komunikasinya.

BAB III METODE PENELITIAN

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Nasional adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN. mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Di antara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

I PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

PENGARUH MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN KARANG SATRIA 05 TAMBUN UTARA BEKASI.

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut akan dapat tercapai jika

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

METODE BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRA MEMBACA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran kognitif pada anak mempunyai tujuan agar anak. memiliki kecakapan yang meliputi kecakapan mengenal angka, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan bahasa Indonesia begitu pesat. Untuk membina dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Konsep Bilangan Pengertian Bilangan. Menurut Copley, (2001) bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat utama yang diandalkan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pergaulan serta komunikasi dengan sesamanya. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada kemampuan dan keterampilan berbahasa. Kemampuan berbahasa seorang anak akan tumbuh secara alamiah tanpa diajari oleh siapapun. Anak memperoleh kemampuan untuk berbahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan. Bahasa sebagai salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak usia TK merupakan media komunikasi agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Bahasa dapat berbentuk lisan, gambar, tulisan, isyarat, dan bilangan. Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Pembelajaran bahasa pada anak usia dini 4-6 tahun di RA/ TK diawali dengan pembelajaran reseptif. Dengan demikian keterampilan produktif dapat ikut ditingkatkan. Empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pelajaran bahasa adalah: 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca, dan 4) keterampilan menulis (Tarigan, 1979: 1).

2 Salah satu aspek pengajaran bahasa yang memegang peran penting adalah membaca, khususnya membaca permulaan atau pra membaca. Menurut Resmini, dkk (2006: 27) mengatakan bahwa, Membaca permulaan pada intinya merupakan suatu upaya dari orang-orang dewasa untuk memberikan dan menerampilkan anak pada sejumlah pengetahuan dengan keterampilan khusus dalam rangka mengantarkan anak mencapai mampu membaca bahasa. Pada sisi lain, pentingnya pengajaran membaca permulaan atau pra membaca pada anak diberikan sejak usia dini ini juga bertolak dari kenyataan bahwa masih terdapat banyak anak yang belum dapat mengenal huruf sehingga sangat penting sekali anak diperkenalkan huruf di Taman Kanak-kanak. Standar kompetensi membaca dan menulis permulaan pada anak usia dini 4-6 tahun RA/TK adalah anak mampu mendengarkan, berkomunikasi. Secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis (Depdiknas, 2004: 23). Selain itu juga berdasarkan kurikulum 2004 (Depdikas, 2004: 18) yang biasanya dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak, terdapat standar tertentu dalam membaca permulaan untuk anak usia 5-6 tahun yaitu Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya. Dari hal tersebut anak usia 5-6 tahun diharapkan mampu memenuhi standar tersebut. Dalam hal ini, berdasarkan hasil observasi pada tanggal 27 Februari 2012 di kelompok B TK tahun ajaran 2011-2012 diperoleh data pada saat proses pembelajaran membaca

3 permulaan atau pra membaca ditinjau dari kinerja guru dan aktivitas anak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 Data Awal Proses Belajar-Mengajar No. Kinerja Guru Aktivitas Anak 1. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah 2. Guru meminta beberapa anak untuk menghubungkan dan menyebutkan kata dengan simbol yang melambangkannya. Anak memperhatikan penjelasan dari guru Beberapa anak menghubungkan dan menyebutkan kata dengan simbol yang melambangkannya tetapi masih banyak anak yang salah. 3. Guru melakukan tanya-jawab dengan anak mengenai materi yang belum Beberapa anak tidak menjawab pertanyaan dari guru. dimengerti. 4. Guru menugaskan anak untuk mengerjakan tugas yang ada pada Lembar Kegiatan (masing-masing) Anak mengerjakan tugas yang ada pada Lembar Kegiatan (masing-masing) Berdasarkan identifikasi masalah di atas bahwa kemampuan membaca permulaan atau pra membaca anak di kelompok B TK PGRI Kartini masih rendah dan masih belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh kurikulum 2004. Hal ini terlihat ketika anak diperlihatkan huruf-huruf alphabet, anak-anak terlihat kebingungan dan masih belum mengenal huruf-huruf alphabet tersebut.

4 Permasalahan tersebut dapat disebabkan karena pembelajaran membaca permulaan atau pra membaca yang dilakukan guru pada awal pembelajaran, dalam apersepsi awal guru belum menggali pengetahuan awal anak secara optimal. Guru tidak menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan disajikan. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya-jawab tanpa mengembangkan metode-metode lain, sehingga pembelajaran membaca permulaan atau pra membaca tidak menarik dan justru membosankan. Anak tidak terfokus pada saat guru menjelaskan materi ketika proses pembelajaran berlangsung karena guru hanya menggunakan metode ceramah serta tidak melibatkan anak secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran. Masalah di atas dapat juga disebabkan oleh penerapan metode yang kurang variatif, tidak ada inisiatif untuk mengkombinasikan dengan metode lain. Selain karena hal-hal yang telah disebutkan di atas, hal lain yang tidak bisa dilepaskan yaitu kinerja guru yang dominan dalam mengajar (teacher centered), menimbulkan kurang adanya kontribusi anak dalam pembelajaran sehingga anak cenderung pasif karena guru hanya mentransfer pengetahuan saja kemudian mengerjakan lembar kerja anak. Dari permasalahan yang digambarkan di atas, maka perlu dicari dan diterapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak dan merangsang motivasi belajar anak. Untuk itu diupayakan sebuah alternatif penyelesaian masalah yaitu dengan menerapkan metode permainan kartu kata. Media kartu kata atau Flash Card diperkenalkan oleh Glenn Doman seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelfia yaitu berisi kata-kata atau

5 gambar. Gambar-gambar pada Flash Card dikelompok-kelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka dan sebagainya. Kartu ini dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat hanya dalam waktu satu detik. Oberlander (Nurman, 2010: Th) mengatakan bahwa, 'Media kartu kata atau Flash Card berisi kata-kata, gambar atau kombinasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan pembendaharaan kata'. Contoh: gambar bola di bawahnya diisi tulisan "bo1a". Penggunaan media kartu kata pada anak usia dini dapat meningkatkan keterampilan pra membaca atau membaca permulaan. Sejalan dengan hal tersebut, Rose and Roe (Solihin, 2009: Th) mengemukakan bahwa. Dalam membaca permulaan guru dapat mernggunakan metode bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu kata. Kartu kata digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah keterampilan mengeja suatu kata. Kartu-kartu kata digunakan sebagai media dalam permainan kontes ucapan (mengucapkan atau melapalkan). Yang dipentingkan dalam latihan ini adalah melatih anak mengucapkan bunyi-bunyi bahasa (vokal, konsonan, dialog dan cluster) sesuai dengan daerah artikulasinya. Dalam pembelajaran pra membaca atau membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Anak diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan menyenangkan. Anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan keputusan. Dalam memainkan suatu permainan, anak

6 dapat melihat sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu banyak memberikan sanjungan dan semangat. Hindari kesan bahwa anak melakukan kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan oleh anak, maka guru perlu membantu agar anak merasa senang dan berhasil dalam belajar. Permainan kata dan huruf sering menggunakan media kartu kata, selain mudah digunakan dan yang lebih penting lagi media kartu kata akan menjembatani kemampuan yang diperoleh anak di TK PGRI Kartini dengan lingkungan. Hal ini disebabkan karena pada media kartu kata tersebut disertai gambar yang terdapat di lingkungan sekitar anak. Dengan demikian, kegiatan bermain sambil belajar akan lebih aplikatif, kontekstual dan menyenangkan bagi anak Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan. dalam upaya meningkatkan kemampuan pra membaca atau permulaan anak diperlukan perbaikan proses dan hasil pembelajarannya, dengan harapan akan mengalami peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik, Sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana meningkatkan kemampuan pra membaca atau membaca permulaan anak Taman Kanak-kanak melalui penerapan permainan kartu kata yang dirumuskan dalam judul penelitian, "Penerapan Permainan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Pra Membaca Kelompok B TK PGRI Kartini".

7 B. Rumusan Masalah Secara umum yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana penerapan media kartu kata untuk meningkatkan kemampuan pra membaca kelompok B TK PGRI Kartini, yang secara rinci dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan permainan kartu kata dalam meningkatkan kemampuan pra membaca anak kelompok B TK PGRI Kartini? 2. Bagaimana pelaksanaan permainan kartu kata dalam meningkatkan kemampuan pra membaca anak kelompok B TK PGRI Kartini? 3. Bagaimana kemampuan anak kelompok B dalam pra membaca di TK PGRI Kartini setelah dilaksanakan pembelajaran melalui permainan kartu kata? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Secara umum tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membahas penerapan permainan kartu kata untuk meningkatkan kemampuan pra membaca anak. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui perencanaan permainan kartu kata dalam meningkatkan kemampuan pra membaca anak kelompok B TK PGRI Kartini. b. Untuk mengetahui pelaksanaan permainan kartu kata dalam meningkatkan kemampuan pra membaca anak kelompok B TK PGRI Kartini.

8 c. Untuk mengetahui kemampuan pra membaca anak kelompok B TK PGRI Kartini setelah dilaksanakan pembelajaran dengan permainan kartu kata. 2. Manfaat Secara umum manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan permainan kartu kata dalam meningkatkan kemampuan pra membaca anak, serta dalam penerapan permainan kartu kata ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan pra membaca anak di kelompok B TK PGRI Kartini. Adapun manfaat khusus yaitu sebagai berikut. a. Bagi Anak 1) Untuk meningkatkan kemampuan anak TK dalam pra membaca, menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya melalui permainan kartu kata. 2) Untuk meningkatkan kesadaran dan minat anak dalam belajar membaca. 3) Untuk meningkatkan daya pikir anak dalam belajar. b. Bagi Guru 1) Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengajar khususnya meningkatkan keterampilan anak dalam membaca, 2) Dapat mengembangkan kemampuan professional guru untuk perbaikan dalam pembelajaran di TK.

9 c. Bagi Sekolah 1) Mengembangkan suatu iklim kelas yang menyenangkan. 2) Dapat memberikan masukan bagi sekolah agar meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran di TK. D. Definisi Operasional Agar permasalahan yang ada dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan karena adanya salah penafsiran atas istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pra membaca dalam pengertian ini adalah pra membaca pada anak kelompok B TK PGRI Kartini dengan indikator menghubungkan dan menyebutkan kata sederhana dengan simbol yang melambangkannya. 2. Media kartu kata yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu media pembelajaran yang terbuat dari kertas karton ukuran 12 x 7 cm, pada tiap karton tersebut tertulis kata (sapi, ayam, kambing, kerbau dan bebek).