PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

dokumen-dokumen yang mirip
4. Metoda penerapan Konvensi No.111

Standar Perburuhan Internasional yang mendukung kebebasan berserikat, dialog sosial tripartit, perundingan bersama dan SDG

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

Pertumbuhan inklusif

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

Praktik Terbaik Sistem Pengupahan Nasional

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

VIII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan Bab V sampai dengan Bab VII,

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

Laporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja

Discrimination and Equality of Employment

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

Peran Serikat Pekerja Dalam Dinamika

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

MSDM Hubungan Industrial DOSEN : RACHMASARI PRAMITA, ST, MM MSDM II

Forum ASEAN tentang Pekerja Migran (AFML) ke-9 Pertemuan Persiapan Tripartit Nasional

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN - MANAJEMEN

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor

I. PENDAHULUAN. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja untuk orang lain karena adanya

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 13

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA BERSAMA. Istilah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) timbul setelah diundangkannya

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Setiap karyawan dapat membentuk atau bergabung dalam suatu kelompok. Mereka mendapat manfaat atau keun-tungan dengan menjadi anggota suatu kelompok.

BAB III KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI INDONESIA. A. Perumusan Kebijakan Upah Buruh di Indonesia

Kesenjangan di Indonesia: Tren, penyebab, kebijakan. World Bank September 2014

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang selama ini dikesampingkan oleh perusahaan. Wadah itu adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN EKONOMI. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan ekonominya

STRUKTUR PEKERJAAN DAN STRUKTUR SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

PENDAHULUAN. Keadaan pasar kerja yang dualistik dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

- 1 - BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KETENAGAKERJAAN

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM

Perantara. program. kesadaran upah memproduksi. Survei terhadap. di Indonesia, rumahan. dan. perusahaan, perantara yang. diketahui tentang.

Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Edisi Revisi, ctk. Duabelas, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 234.

BAB 10 HUBUNGAN TENAGA KERJA DAN DEMOKRASI INDUSTRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

-2- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu, Peratu

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN NGANJUK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDANGAN KARYAWAN TENTANG HAK BEKERJA: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI KALANGAN KARYAWAN DI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perluasan Lapangan Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2014 menunjukan adanya

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Pemetaan Pekerja Rumahan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. jdih.bulelengkab.go.id

PROTOKOL UNTUK MENGUBAH BEBERAPA PERJANJIAN EKONOMI ASEAN TERKAIT DENGAN PERDAGANGAN BARANG

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN


LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

Persetujuan Pembentukan Kantor Kajian Ekonomi Makro ASEAN+3 ( AMRO ) PARA PIHAK,

Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan integrasi ASEAN yang lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial. Fabio Veras Soares IPC-IG/SAE/IPEA Forum Kebijakan Publik Asia 2013 Jakarta, Indonesia Mei 2013


WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

Transkripsi:

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

TOPIK BAHASAN Apa itu perundingan bersama? Mengapa berunding tentang upah dan kondisi kerja lainnya? Di mana perundingan bersama berlangsung? Berapa banyak pekerja yang upahnya ditetapkan melalui perundingan bersama? Praktik perundingan bersama inklusif dan terkoordinasi Menuju perundingan inklusif di Indonesia

APA ITU PERUNDINGAN BERSAMA? Seperti dijabarkan dalam Pasal 2 Konvensi tentang Perundingan Bersama, 1981 (No. 154) semua negosiasi yang terjadi antara pengusaha, sekelompok pengusaha, atau satu atau lebih organisasi pengusaha di satu pihak, dengan satu atau lebih organisasi pekerja di pihak lain, untuk: (a) menetapkan kondisi kerja dan persyaratan kerja; dan/atau (b) mengatur hubungan antara pengusaha dan Pekerja; dan/atau (c) mengatur hubungan pengusaha atau organisasi pengusaha dan Pekerja atau organisasi Pekerja

PERUNDINGAN BERSAMA DAPAT BERUPA INI DAN INI Source: http://www.industriall-union.org

MENGAPA BERUNDING BERSAMA UNTUK UPAH DAN KONDISI KERJA? Hasil yang lebih adil: Hubungan kerja yang tidak seimbang antara pengusaha dan pekerja perseorangan Menyesuaikan upah dengan industri dan/atau perusahaan Bentuk dari pengaturan sendiri: mengurangi beban pemerintah dalam pengaturan dan pelaksanaan upah Peraturan umum: Menumbuhkan stabilitas dan kedamaian industrial Melindungi upah: Perundingan terkoordinasi atau multi-perusahaan meniadakan upah dari persaingan Kepatuhan yang lebih luas dengan upah yang dinegosiasikan

KEUNTUNGAN PERUNDINGAN BERSAMA Tema Kualitas Lapangan Kerja Manfaat Memfasilitasi kepastian kerja dan perlindungan pekerjaan Menciptakan peluang untuk partisipasi tempat kerja Meningkatkan kondisi kerja Ekuitas Meringkas struktur upah dan mengurangi kesenjangan upah Meningkatkan kesetaraan gender Hubungan Memungkinkan diperolehnya hak-hak lain Ketenagakerjaan Melembagakan penyelesaian perselisihan dan berkontribusi pada stabilitas dalam hubungan ketenagakerjaan Melegitimasi aturan dan meningkatkan kepatuhan (ketentuan-ketentuan UU atau PKB) Kinerja Perusahaan Memfasilitasi adaptabilitas perusahaan dengan penurunan atau peningkatan permintaan temporer Meningkatkan komitmen pekerja dan upayanya mempertahankan keterampilan Bisa menghantarkan pada meningkatnya produktivitas dan kualitas Ekonomi Makro Mengurangi ketidaksetaraan dan memungkinkan distribusi pendapatan nasional yang lebih adil (keselarasan upah dan produktivitas yang lebih baik) Memfasilitasi penyesuaian dengan guncangan ekonomi Perundingan terkoordinasi bisa berdampak positif pada kinerja ekonomi (inflasi, ketenagakerjaan, dll.)

DI MANA PERUNDINGAN BERSAMA BERLANGSUNG? Struktur Uraian Contoh Tingkat perusahaan Perundingan terjadi antara satu pengusaha tunggal dan satu serikat pekerja atau lebih Jepang, Amerika Serikat, Inggris Tingkat cabang atau sektor Tingkat nasional Perundingan campuran Perundingan bersama dalam pengaturan multi-perusahaan atau antara organisasi pengusaha sektoral dan serikat pekerja cabang atau sektor itu. Perundingan bisa terjadi di tingkatan lain untuk mengartikulasikan beberapa isu (mis., waktu kerja). Perundingan di tingkat nasional memberikan pedoman atau kerangka untk perundingan di tingkat sektor dan/atau perusahaan (mis., tentang upah dan waktu kerja). Tingkat perundingan tergantung pada sektor Prancis, Jerman, Belanda, Afrika Selatan, Uruguay, dll. Belgia, Finlandia Tanzania (Sektor publik tersentral; sektor swasta tingkat perusahaan), Republik Korea

BERAPA BANYAK PEKERJA YANG UPAHNYA DITETAPKAN OLEH PERJANJIAN KERJA BERSAMA? 100 90 Trade Kepadatan union density serikat pekerja Collective Tingkat cakupan bargaining perundingan coverage bersama rate 80 70 60 % 50 40 30 20 10 0 Source: www.ilo.org/ilostat (IRData)

BERAPA CAKUPAN TERKAIT DENGAN TINGKAT PERUDINGAN? Tingkat Perundingan dan Cakupan Perundingan, 2012-2013 Sector or inter-sectoral (national) N=19, mean=76.8 Mixed (enterprise and sector) N=13, mean=42.0 Enterprise bargaining N=25, mean=14.0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Source: www.ilo.org/ilostat (IRData 2012/13)

KARAKTERISTIK: PERUNDINGAN PENGUSAHA TUNGGAL DAN MULTI PENGUSAHA Tingkat Pengusaha tunggal Multi pengusaha (sektoral atau nasional) Cakupan tipikal: Pekerja menurut ukuran perusahaan Sedang atau rendah Tinggi di perusahaan besar Rendah di perusahaan kecil Implikasi bagi distribusi upah Menstandarisasi besaran upah dan meringkas struktur upah perusahaan Implikasi bagi efisiensi perusahaan Kesepakatan mencerminkan kinerja perusahaan dan lingkungan kompetitif di mana mereka beroperasi Tinggi Mencakup perusahaan kecil maupun besar PKB bisa berlaku untuk perusahaan besar maupun UKM Menaikkan dasar upah dan menstandarisasi besaran upah seluruh industri, dengan dampak kesetaraan pada distribusi upah Mengurangi perbedaan (upah) antar perusahaan, memberi dorongan bagi perusahaan lebih efisien untuk berinovasi Topik dan tingkat kerincian Topik disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Pemberlakuan Ketentuan Ketentuan berlaku untuk para pihak penandatangan dan pihak-pihak yang mereka wakili. Pengusaha bisa memilih untuk berlaku untuk semua pekerja. Koordinasi Tuntutan Koordinasi vertikal Perundingan pola (mis., mengikuti perusahaan besar) Oleh organisasi pengusaha atau serikat pekerja: mis., Shunto di Jepang Bisa menangani isu-isu yang berdampak pada sebuah industri secara keseluruhan (mis., asuransi sosial) Menetapkan dasar upah dan kondisi kerja dasar di luar tingkat perusahaan Keberlakuan sebuah perjanjian bersama bisa diperluas oleh otoritas publik kepada non-pihak, apabila syarat tertentu terpenuhi Bisa jadi vertikal (anggota organisasi puncak) atau koordinasi horisontal (mis., antar perusahaan) Koordinasi bisa terwujud di keseluruhan suatu sektor tunggal atau multi sektor

CAKUPAN PERUNDINGAN BERSAMA INKLUSIF DAN KETIMPANGAN UPAH? Source: www.ilo.org/ilostat (IRData 2012/13); OECDstat

MULTI TINGKATAN DI BELGIA Uraian struktur perundingan: Tingkat: nasional, industri dan perusahaan. Dua dewan bipartit nasional terlibat dalam dialog sosial dengan pemerintah tentang isu ekonomi dan sosial. Perjanjian nasional menetapkan upah dan kondisi kerja setiap dua tahun. Perundingan tingkat sektor dan perusahaan mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan pekerja. Dewan kerja (CE/OR) menyediakan saluran bagi perwakilan pekerja di tempat kerja. Mereka mengadakan bertemu setiap bulan dengan sang pengusaha untuk membahas perkembangan saat ini dan mendatang. Delegasi serikat pekerja bertanggung jawab untuk berunding dengan sang pengusaha tentang isu-isu kunci. Trend kunci: Meningkatnya dialog sosial di semua tingkatan mendukung perundingan konstruktif. Indeksasi upah otomatis yang terkait dengan inflasi.

PERUNDINGAN INDUSTRI: JERMAN Uraian struktur perundingan: Didominasi oleh perundingan tingkat industri. Perundingan terjadi antara serikat pekerja dan federasi pengusaha. Dewan kerja di tingkat perusahaan bisa merundingkan: Kesepakatan untuk menaikkan dasar yang ditentukan oleh perjanjian bersama. Ketentuan-ketentuan yang tidak dicakup oleh perjanjian bersama. Menteri Tenaga Kerja bisa memperluas perjanjian bersama Pengenalan upah minimum wajib (2014). Trend kunci: Peningkatan dalam pengaturan upah terkait kinerja. Meningkatnya penggunaan dispensasi bila terjadi kesulitan ekonomi (klausul pembuka).

DEWAN PENGUPAHAN DI URUGUAY Dewan Tingkat Tinggi Tripartit Dialog tripartit Fokus pada tren ekonomi umum, pedoman upah untuk perundingan upah bersama di dewan upah, dan penyesuaian pada upah minimum nasional (selanjutnya ditentukan oleh pemerintah). Dewan Pengupahan Dewan Pengupahan diorganisir menurut sektor di 24 cabang kegiatan dengan komposisi tripartit (subsektor bisa dibuat). Perundingan upah terwujud (diperluas oleh Menteri Tenaga Kerja). Bisa mencakup klausul kemungkinan Tingkat Perusaha an Meningkat pada standar yang ditetapak di tingkat lebih tinggi.

KOORDINASI DAN INKLUSIVITAS: URUGUAY Uraian struktur perundingan: Upah minimum nasional menetapkan dasar minimum untuk kategori terendah Dewan Tingkat Tinggi Tripartit: Pedoman upah Dewan Upah Tripartit di tingkat sektor merundingkan penyesuaian UM Perundingan bersama bipartit di tingkat sektor dan perusahaan Bentuk perundingan bersama dominan tingkat sektor. Tren kunci dalam perundingan bersama: Upah ditentukan di tingkat sektor (dalam PKB) Kepadatan serikat pekerja (30% pekerja) Perundingan bersama mengurangi ketidaksetaraan Cakupan perjanjian bersama (90%)

STRUKTUR PERUNDINGAN BERSAMA DI AFRIKA SELATAN Dewan Tripartit NEDLAC Penentuan Sektoral Dewan Perundingan PMP sukarela UM Sektor rentan Perluasan PKB menetapkan UM untuk sektor Tingkat Perusahaan Perusahaa n Perusaha an

PERUNDINGAN SEKTORAL: AFRIKA SELATAN Uraian struktur perundingan: Dewan perundingan sektoral tingkat campuran (sektor publik dan swasta). Koordinasi lemah, beberapa perundingan pola. Perjanjian bersama bisa diperluas oleh Menteri Tenaga Kerja, yang menetapkan upah minimum untuk sektor tersebut. Upah minimum di sektor lain dengan Penentuan Sektoral. Tren kunci dalam perundingan bersama: Agenda perundingan meliputi upah, waktu kerja dan isu-isu lain, misalnya HIV/AIDS Perundingan bersama mengurangi ketidaksetaraan upah tetapi hanya mencakup 33% Kepadatan serikat pekerja: 29% Isu baru: upah sama untuk pekerja kontrak dan kesenjangan upah dan kondisi kerja Ketidakpuasan dengan upah merupakan alasan nomor satu aksi pemogokan.

PERJANJIAN BERSAMA SATU DAN MULTI PENGUSAHA DI AFRIKA SELATAN Perusahaan lebih kecil Perusahaan besar dan dewan perundingan Definisi Pembukaan Pembukaan Ruang lingkup perjanjian Ruang lingkup perjanjian Durasi kesepakatan Lebih cenderung tahun tunggal Lebih cenderung tahun jamak, meskipun serikat pekerja semakin menentang dan berupaya mengembalikan ke perjanjian tahun tunggal Upah Kenaikan diungkapkan dengan %, umumnya berdampak pada semua Kenaikan tidak banyak terkait dengan inflasi Upah dasar relatif umum Kenaikan diungkapkan dengan %, umumnya berdampak pada semua, meskipun ada contoh kenaikan mengejutkan yang berlaku untuk kategori luas (grade rendah, sedang dan tinggi) Kenaikan sering terkait dengan indek harga konsumen yang menggunakan formula yang mencakujp sebuah faktor, mis., 1-2% Kadang-kadang upah dasar untuk berbagai grade berbeda: kecenderungan menghapuskan satu grade tertentu sebagai cara untuk menaikkan upah dasar dan menutup kesenjangan Tunjangan, terutama untuk kerja bergiliran

KOORDINASI DALAM PERUNDINGAN PENGUSAHA TUNGGAL source: www.petertasker.asia Shunto di Jepang Serangan Upah Musim Semi. Jadwal aksi pemogokan ditetapkan. Setiap musim semi, melalui aksi bersama, serikat-serikat pekerja merundingkan kenaikan upah dengan para pengusaha yang meliputi sebuah industri secara keseluruhan. Daya tawar meningkat melalui perundingan terpusat. Pelemahan Shunto sejak tahun 2000

KOORDINASI DALAM PERUNDINGAN PENGUSAHA TUNGGAL Perundingan Pola di Korea Diawali oleh serikat-serikat pekerja perusahaan yang kuat Muncul di industri-industri kunci misalnya otomotif, elektronik dan galangan kapal. Serikat pekerja berupaya menetapkan suatu pola untuk upah tahunan. Serikat dalam industri yang sama akan mengadaptasi kenaikan upah ini. Selain kenaikan upah, serikat-serikat pekerja besar selanjutnya menuntut bonus tambahan, tunjangan. Semakin lebar kesenjangan upah antara berbagai ukuran perusahaan berbeda. source: http://www.bwint.org

TREN PERUNDINGAN DI ASIA TENGGARA Tingkat cakupan perundingan bersama di Asia Tenggara cenderung rendah biasanya antara 1% dan 7% pekerjaan sektor formal (mis., Thailand, Malaysia, Filipina). Trend PB adalah rata atau menurun dari waktu ke waktu Kecuali Singapura sekira 25% pekerja dicakup Tingkat perundingan = tingkat perusahaan. Mungkin berkontribusi pada rendahnya tingkat cakupan Vietnam, Myanmar, Kamboja pola-pola perundingan yang muncul dan berubah

BEBERAPA REFLEKSI TENTANG INDONESIA Sekira 11.000 kesepakatan perusahaan (PKB) di seluruh negara. Banyak yang mengikuti UU secara erat Jarang PKB mencakup skala upah dan tunjangan moneter lain (mis., upah cuti yang lebih tinggi). Seringkali diperlakukan secagai rahasia. Sulit untuk mengetahui kadar dan tingkat tunjangan serikat. Pekerja yang berserikat sebagian sangat besar di perusahaan besar. Menengah, kecil dan mikro tidak dicakup oleh PKB Serikat pekerja & pengusaha juga merundingkan pengecualian untuk besaran UM yang berlaku

PENETAPAN UPAH MINIMUM SEKTORAL/MULTI PENGUSAHA DI JAWA BARAT Jawa Barat merundingkan upah minimum untuk sektor atau kelompok pengusaha tertentu Dapatkah ini berfungsi sebagai dasar pengembangan perundingan bersama bipartit dari waktu ke waktu? Bisakah juga menunjukkan beberapa fungsi badan penetapan upah di masa mendatang di berbagai tingkatan berbeda Dukungan untuk dan promosi perundingan bersama dan pengembangan skala upah Riset, analisis dan sosialisasi tentang produktivitas, perbandingan tingkat upah, dll Asistensi untuk pekerja dan pengusaha untuk mematuhi PKB

ISU-ISU NON-EKONOMI DALAM PERUNDINGAN Tidak semua perundingan menyangkut upah dan tunjangan ekonomi lain. PKB bisa juga menyangkut: Klausul pengakuan serikat pekerja Mekanisme dialog sosial dan kerjasama tempat kerja Penanganan keluhan dan penyelesaian perselisihan Jaminan dan penggunaan kontrak jangka pendek Kesetaraan gender dan bentuk-bentuk diskriminasi lain Dll

MENUJU PERUNDINGAN INKLUSIF DI INDONESIA Apa yang pemerintah dan mitra sosial bisa lakukan untuk mempromosikan perundingan yang inklusif dan efektif? Kerangka hukum dan kelembagaan menjamin kebebasan berserikat dan hak atas perundingan bersama Mendorong koordinasi dan praktik inklusif: lembaga tripartit, pedoman upah, perundingan pola Memberikan informasi keuangan dan informasi lain yang memadai Mendorong perundingan itikad baik Peningkatan kapasitas mitra Membantu mencegah dan dan menyelesaikan perselisihan bersama