BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan (Baridwan, 2014:17). Sawir (2013:2)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa :

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Analisa Laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi

Analisa Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana atau penanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

Transkripsi:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya. Dengan melihataspek keuangan suatu perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan dapat melihat sejauh mana kemajuan yang dicapai oleh perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan sangat memerlukan laporan keuangan atau keterangan mengenai keadaan keuangannya yang disebut Laporan Keuangan yang pada dasarnya disusun untuk memberikan informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan. 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan pospos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Kemudian laporan keuangan juga akan menentukan langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang berhubungan dengan laporan keuangan yang didapat dari berbagai sumber : Laporan keuangan berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam buku Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP, 2009:2 ) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan posisi keuangan (yang biasanya disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya Laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. 5

6 Laporan keuangan Menurut Harahap(2008:201) menyebutkan bahwa : Laporan Keuangan merupakan output dan hasil dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan laporankeuangan menurut Kasmir(2011:7)menyebutkan bahwa : Laporan Keuangan adalah Laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pengertian yang diungkapkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan perusahaan terdiri dari : 1. Laporan Posisi Keuangan (neraca) 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Sebenarnya masih banyak laporan keuangan lainnya yang dapat digunakan perusahaan-perusahaan sehubungan dengan kegiatan usahanya. Tetapi dalam prakteknya sering diikut sertakan kelompok laporan keuangannya yang bersifat membantu untuk mempermudah penjelasan lebih lanjut misalnya laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan laba ditahan serta daftar-daftar lainnya. Karena laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat analisa bagi manajemen untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan dan juga berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang dipimpinnya disertakan kepada orang lain seperti perseroan, karena dengan laporan keuangan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya diukur atau dinilai dari laba yang diperoleh oleh perusahaan.

7 2. Manajer / Pimpinan perusahaan. Arti penting laporan keuangan bagi manajer adalah bahwa laporan keuangan tersebut merupakan alat untuk mempertanggung jawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepada manajer. Pertanggung jawaban pimpinan perusahaan itu dituangkan dalam bentuk laporan keuangan hanyalah sampai pada penyajian posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten. 3. Investor. Para investor memerlukan laporan keuangan perusahaan ditempat mereka menanamkan modalnya, yang akan digunakan untuk mengetahui prospek keuntungan dan perkembangan perusahaan selanjutnya. Dari analisis laporan keuangan tersebut maka para investor dapat mengetahui jaminan atas investasinya juga untuk mengetahui kondisi keuangan jangka pendeknya. 4. Kreditur dan Bankir. Para kreditur dan banker perlu mengetahui posisi dan kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari hasil laporan keuangan perusahaan tersebut yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian kredit. 5. Pemerintah. Pemerintah memerlukan laporan keuangan suatu perusahaan untuk membantu dalam menentukan besarnya pajak yang akan ditanggung oleh perusahaan 2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan. Di samping itu, tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

8 Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang berhubungan dengan tujuan laporan keuangan yang didapat dari berbagai sumber : Tujuan Laporan keuangan berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia yang terdapat dalam buku Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP 2009:5) menyebutkan bahwa : Tujuan Laporan Keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi, laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut Prastowo dan Julianty (2008:5) menyebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah : Laporan Keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Sedangkan Menurut Kasmir (2011:10) menyebutkan bahwa tujuan Laporan Keuangan yaitu : a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta),kewajiban, dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. c. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. d. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. e. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode tertentu.

9 f. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan pada pihak dalam maupun luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. 2.1.3 Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan, baik secara bagian, maupun secara keseluruhan. Namun, dalam praktiknya perusahaan dituntut untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Bentuk-bentuk laporan keuangan menurut Prastowo dan Julianty (2008:17) mengemukakan : Ada dua jenis laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi serta biasanya dilengkapi dengan laporan perubahan modal. Dalam pengertian diatas maka dapat dijelaskan macam-macam komponen laporan keuangan dibawah ini : 1. Neraca (Balance Sheet) Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca. Pengertian neraca menurut Winwin dan Wahyudi (2008:56) mengemukakan : Neraca merupakan laporan yang memberikan informasi tentang posisi kekayaan perusahaan berupa keseimbangan antara aktiva dan kewajiban serta modal yang menjadi kekayaan perusahaan tersebut.

10 Secara umum neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu : a. Asset Berdasarkan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesiadalam bukustandar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP2009:6) mendefinisikan asset sebagai berikut : Asset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas. Pada dasarnya aktiva (Asset) dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Menurut Amin (2012:2) pengertian aktiva lancar adalah sebagai berikut : Aktiva lancar adalah uang kas atau asset lain yang mempunyai kemungkinan yang beralasan untuk dapat dicairkan dalam bentuk kas, dijual atau digunakan dalam jangka waktu dekat dalam suatu siklus operasi yang normal.. Penyajian pos-pos aktiva lancar di dalam neraca didasarkan pada urutan likuiditasnya sehingga penyajiannya dimulai dari aktiva yang paling likuid sampai dengan aktiva yang paling tidak likuid. MenurutAmin (2012:3) pengertian aktiva tidak lancar adalah sebagai berikut : pos-pos dengan jangka waktu terbatas biasanya dihapuskan selama jangka waktu hidupnya. b. Kewajiban (Hutang) Kewajiban berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) didefinisikan sebagai berikut : Kewajiban yaitu merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. (2009:6)

11 Hutang atau kewajiban keuangan perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. MenurutAmin (2012:3) pengertian Hutang lancar yaitu : Liabilitas lancar mencakup semua liabilitas yang harus di seleseikan dalam jangka waktu satu tahun atau dalam suatu masa perputaran usaha (siklus operasi) yang sesuai dengan masa yang digunakan dalam penggolongan lancar. MenurutAmin (2012:3) pengertian Hutang jangka panjang yaitu : Semua liabilitas yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. c. Ekuitas Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan Entitas Akuntabilitas Publik (SAK ETAP2009:6) mendefinisikan ekuitas sebagai berikut : Hak residual atas asset entitas setelah dikurangi sebuah kewajiban. 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Menurut Amin (2012:7) Laporan Laba rugi adalah : Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Menurut Amin (2012:7) Bentuk laporan laba rugi dikelompokkan menjadi dua yaitu Laporan Laba Rugi single step (langkah tunggal) dan Laporan Laba Rugi multiple step (langkah berganda) MenurutAmin (2012:7) Laporan Laba rugi bentuk tunggal adalah : Semua pos pendapatan (revenue items) dijumlahkan di satu pihak, pos harga pokok dan biaya dijumlahkan di lain pihak.

12 Tabel 2.1 PT ABC Laporan Rugi Laba (single step) Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 Penjualan bersih... Rp xx Pendapatan lain-lain ; Pendapatan bunga. xx Pendapatan dividen xx xx xx Dikurangi : Harga pokok penjualan. xx Biaya penjualan : - Gaji pegawai penjualan xx - Biaya iklan... xx xx Biaya Umum dan Administrasi : - Gaji pegawai kantor.. xx - Biaya umum xx xx Biaya lain-lain : biaya bunga xx xx-/- Laba (atau rugi bersih) Rp xx Menurut Amin (2012:9) Laporan Laba rugi berganda yaitu : Laporan Laba Rugi berganda (multiple step) terdapat bermacammacam pengelompokan untuk penentuan laba atau rugi perusahaan.

13 Tabel 2.2 PT ABC Laporan Laba Rugi (multiple step) Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 Penjualan bersih Rp xx Harga pokok penjualan Persediaan barang 1 Januari 2009 xx Pembelian. xx + Barang tersedia untuk dijual. xx Persediaan barang akhir Desember 2009.xx -/- Harga pokok penjualan xx-/- Laba Kotor Penjualan. xx Biaya Operasi : Biaya Penjualan Gaji pegawai penjualan xx Biaya pengangkutan penjualan xx Biaya iklan xx Biaya penjualan lain-lain.. xx Jumlah biaya penjualan...xx Biaya Umum & Administrasi Gaji pegawai kantor. xx Biaya asuransi.. xx Biaya kantor lain-lain... xx Jumlah biaya umum & administrasi. xx Jumlah Biaya Operasi. xx-/- Pendapatan Bersih Operasi. xx Pendapatan lain-lain : Pendapatan dividen xx Biaya Lain-lain : Biaya bunga xx-/- xx+/-

14 Pendapatan bersih sebelum pajak.. xx Pajak penghasilan yang ditaksir xx Pendapatan bersih perusahaan.. XX 3. Laporan Perubahan Modal Menurut Kasmir (2011:29) menyatakan bahwa : Laporan Perubahan Modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini serta sebab-sebab berubahnya modal. Perubahan-perubahan yang terjadi perlu diketahui untuk melihat perkembangan keadaan keuangan suatu perusahaan. Setelah perubahan ini diketahui, apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau tetap, dapat pula diketahui sebab-sebab terjadi perubahan tersebut. 4. Laporan Arus Kas Menurut Kasmir (2011:29) menyatakan bahwa : Laporan Arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas keluar (biaya-biaya). Laporan arus kas menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran seperti biaya operasional perusahaan. 5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2011:30) menyatakan bahwa : Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. 2.1.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Sebelum mengambil keputusan, para pemakai laporan keuangan harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu sifat dan keterbatasan laporan keuangan agar para pemakai laporan keuangan tersebut tidak salah mengartikan sehingga tidak akan menyesatkan dalam pengambilan keputusan.

15 Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh. Menurut Harahap (2008:235) menyatakan bahwa sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah: 1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan bersifat umum dan tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu. 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. 6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya. 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis. 8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. 9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Dari pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan bersifat historis dan hanya merupakan gambaran kemajuan perusahaan yang terdiri dari data-data, laporan dan elemen yang cukup berarti yang mempunyai sifat yang dapat mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya suatu perbedaan dalam suatu pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan keadaan lain yang ada di perusahaan. Laporan keuangan pada dasarnya mempunyai suatu keterbatasan sebab laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan pada waktu tertentu hanya bersifat sementara, bukan merupakan hasil akhir dari suatu kegiatan perusahaan. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan

16 karena itu angka yang tercermin dalam laporan keuangan hanya bersifat nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya. 2.2. Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses pembanding, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang. Disinilah arti pentingnya suatu analisis terhadap laporan keuangan. 2.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri atas dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti juga bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata analisis sendiri didefinisikan sebagai berikut : Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Menurut pengertian ini, analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Ini berarti para analisis laporan keuangan dituntut mempunyai pengertian yang cukup tentang unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan. Menurut Harahap (2008:190) pengertian Analisis Laporan Keuangan adalah : Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif

17 maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Analisis laporan keuangan merupakan proses yang mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi, dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungan yang terdapat dalam suatu laporan keuangan sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2.2.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:195) menyatakan bahwa tujuan analisis laporan keuangan sebagai berikut: Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih mudah dimengerti, dari data-data yang ada kita dapat menentukan informasi posisi keuangan, hasil operasi, perkembangan perusahaan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk suatu pengambilan keputusan. 2.2.3. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa harus dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Menurut Prastowo dan Julianty (2008:58) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Memahami Latar Belakang Data Keuangan Perusahaan Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang di analisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh

18 perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut. 2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan Kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami, mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen, perubahan faktor-faktor ekonomi, dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. 3. Mempelajari dan me-review laporan keuangan Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan di aplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 4. Menganalisis Laporan Keuangan Setelah memahami profil perusahaan dan me-review laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut. 2.2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya. Menurut Prastowo dan Julianty (2008:59) Metode Analisis Laporan Keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu : 1. Metode Analisis Horizontal (Dinamis) Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode),

19 sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor. 2. Metode Analisis Vertikal (Statis) Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan cara membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase perkomponen (common size), analisis rasio, dan analisis impas. 2.3 Analisis Rasio Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut diperbandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard. Dengan menggunakan analisis rasio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Keefektifan operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (Rentabilitas Perusahaan). Dalam mengadakan pembandingan rasio sebaiknya dilakukan perbandingan dengan standard rasio. Disamping data rasio dari periode-periode yang lalu, perhitungan rasio tersebut

20 dapat juga diperbandingkan dengan angka rasio yang sudah direncanakan atau yang sudah dibudgetkan oleh perusahaan. 2.3.1 Pengertian Analisis Rasio Menurut Muslich (2007:44) Analisis rasio adalah : Analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan keuangan perusahaan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan rasio adalah merupakan teknik menganalisis yang menggunakan alat-alat analisis untuk mengetahui hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan dan dapat dijadikan dalam menginterprestasikan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Dan ada juga tujuan dari analisis rasio dalam memanfaatkan laporan keuangan yaitu : Dapat mengetahui likuidtas dan solvabilitas perusahaan. Dapat mengetahui efektiftas operasi perusahaan. Dapat mengukur rentabilitas atau derajat keuntungan perusahaan 2.3.2 Penggolongan Analisis Rasio. Harahap (2008:301) menggolongkan jenis analisis rasio berdasarkan jenis rasio yang sering digunakan dalam bisnis. Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Rentabilitas 5. Rasio Leverage 6. Rasio Pasar Modal 7. Rasio Pertumbuhan 8. Rasio Produktivitas Tetapi dari beberapa rasio tersebut hanya empat rasio yang sering dipakai di dalam menganalisis laporan keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.

21 Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan arti tertentu. Berikut ini adalah bentuk bentuk rasio keuangan menurut Kasmir (2010) yaitu : 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas atau sering juga disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukurr seberapa likuidnya suatu perusahaan. Terdapat dua macam hasil penilaian terhadap pengukuran rasio yaitu : a. Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya maka perusahaan itu dikatakan likuid b. Tetapi apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya maka perusahaan itu dikatakan ilikuid Rasio likuiditas ini terdiri dari beberapa kelompok seperti : Rasio Lancar (current ratio), rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dapat dipenuhi oleh aktiva lancar yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek. Current Ratio = Current Assets Current Liabilities Acid Test Ratio, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan menggunakanasset yang paling likuid. Acid test Ratio = (Current Asset Acc.Receivable) Current Liabilities

22 2. Pengertian Rasio Solvabilitas. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana asset perusahaan dibiayai dengan hutang. Keuntungan dengan menggunakan rasio solvabilitas adalah : a. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya. b. Mengetahui keseimbangan antara nilai asset khususnya asset tetap dengan modal c. Dapat mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan Beberapa rasio solvabilitas adalah sebagai berikut : Debt To Total Assets, rasio ini menunjukkan prosentase pendanaan kewajiban yang dipenuhi oleh seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara sebagai berikut : Debt To Total Assets = Total Liabilities Total Asset Debt To Total Equity, rasio ini menunjukkan prosentase modal sendiri dan penyediaan dana oleh pemegang saham yang dapat dijadikan jaminan untuk membayar keseluruhan hutang yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara sebagai berikut : Debt To Total Equity = Total Liabilities Total Equity 3. Rasio Aktivitas Rasio aktifitas merupakan rasio yang kemampuan digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melakukan aktifitas sehari hari. Beberapa rasio aktifitas Total Asset Turn Over, rasio ini menunjukan efektifitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan beberapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan

23 Asset Turn Over = Sales x 1 kali Total Asset Inventory Turn Over, rasio perputaran persediaan mengukue efesiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai operasional perusahaan, yang mempelihara seberapa baiknya management mengontrol modal yang ada pada persediaan. Inventory Turn Over = Cost of good sold x 1 kali Inventory 4. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan kebutuhan managemen. Rasio kemampuan laba akan memberi jawaban akhir tentang efektifitas managemen perusahaan, rasio ini memberi kemampulabaan yang umum digunakan adalah : Gross Profit Margin,rasio ini menunjukan beberapa besar persentase pendapatan bersih yang dihasilkan dari setiap penjualan. Gross Profit Margin = Sales cost of good sold x 100% Sales Net Profit Margin,rasio ini menunjukan keuntungan bersih perusahaan dari setiap penjualan atau menggambarkan besarnya persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan yang dilakukan perusahaan. Net Profit margin = Net Income x 100% Sales 5. Rasio Leverage Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kwajibannya yang bersifat ttap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aktiva dengan modal yang ada.

24 Sebaiknya komposisi modal harus lebih besar dari hutang. Yang termasuk dalam rasio leverage antara lain: a. Rasio total hutang terhadap total aktiva/debt ratio Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukan besarnya total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini hanya merupakan persentase dana yang diberikan oleh kreditor bagi perusahaan. Rumusnya sebagai berikut: Debt ratio =Total liabilities x 100% Total assets Rasio total hutang terhadap total ekuitas/debt to equity ratio. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai sberapa besar jumlah rupiah modal sendiri. Semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan perusahaan, sedangkan bagi pihak bank akan mengakibatkan semakin besar resiko yang ditanggungnya. Rumusannya sebagai berikut : Debt to equity ratio = Total liabilitiesx 100% Common equity 6. Rasio Pasar Modal Rasio ini adalah yang serimg dipergunakan di pasar modal. Rasio ini menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Indikator ini biasanya dipakai investor untuk mengukur tingkat ketertarikan terhadap harga saham tertentu. Rasio ini menunjukan perbandingan harga saham di pasar dengan nilai buku saham tersebut yang digambarkan di neraca. Semakin tinggi rasio yang didapat, maka semakin tinggi pula minat investor untuk membeli saham tersebut. Rumusannya sebagai berikut : Market Book Value =Nilai Pasar Saham Nilai Buku

25 7. Rasio Pertumbuhan Rasio ini menggambarkan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahum. Rasio pertumbuhan (Growth Ratio), terdiri dari : Kenaikan Penjualan Penjualan Tahun ini penjualan Tahun Lalu Penjualan Tahun Lalu Kenaikan Laba Bersih Laba Bersih Tahun Ini Laba Bersih Tahun Lalu Laba Bersih Tahun Lalu 8. Rasio Produktivitas Rasio ini menunjukan tingkat produktivitas suatu unit dalam perusahaan. Rasio ini terdiri dri : Rasio Karyawan Atas Penjualan Jumlah Penjualan Bersih Jumlah Karyawan Rasio Biaya Per Karyawan Total Biaya Jumlah Karyawan 2.3.3 Analisis Rasio Laporan Keuangan. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi suatu perusahaan, analisis laporan keuangan memerlukan beberapa tolak ukur yang biasanya sering digunakan adalah rasio/indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai kondisi keuangan dan prestasi suatu perusahaan dan akan lebih bermanfaat jika angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan sebagai standar.