BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Posisi strategis ini dapat tercapai apabila pendidikan. yang dilaksanakan mempunyai kualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Juanita Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan belajar dalam keluarga adalah merupakan lingkungan belajar yang pertama bagi anak untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Gita Nurliana Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) paripurna, manusia yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol maupun kalimat yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan jumlah sekolah luar biasa di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menghadapi perkembangan dan modernisasi kehidupan. Pada. ataupun dalam lingkungan nonformal (keluarga, masyarakat).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan bagi setiap orang tua untuk dapat meneruskan cita-cita

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. khusus berusaha untuk memantapkan penanaman nilai-nilai dari masyarakat.

Indiyah Rosiana Rochmaningtyas. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Matematika beragam manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga merupakan elemen dasar dalam masyarakat, artinya konsep keluarga merupakan struktur awal yang kemudian bila dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah unsur inti dalam struktur sosial. Suatu masyarakat berawal dari sebuah keluarga, karena keluarga berfungsi sebagai perantara individu dengan masyarakat. Interaksi seseorang di dalam keluarga mencerminkan pula bagaimana individu tersebut berinteraksi dengan masyarakat, yakni mencerminkan cara berpikir seseorang, cara bersikap, dan bertindak di lingkungan masyarakat yang luas. Berdasarkan fungsi keluarga di atas, maka sesungguhnya keluarga dapat memainkan peran yang sangat strategis dalam memengaruhi perilaku seorang individu. Perilaku siswa di lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara siswa membina hubungan dalam keluarga. Bila seorang siswa membina hubungan yang baik dengan keluarganya, maka di lingkungan sekolah dia akan memiliki perilaku yang cukup baik. Bagimana perilaku tersebut dinilai cukup baik? Dilihat dari berbagai perspektif, bahwa perilaku tidak hanya berhubungan dan diartikan sebagai sikap, namun dapat kita pandang dari segi prestasi, yakni perilakunya dalam prestasi. Dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan tempat utama dan pertama manusia untuk bersosialisasi dan mendapatkan dukungan untuk belajar, dari belajar berbicara sampai mencapai dewasa dan mampu belajar apapun, semuanya bersumber dari keluarga. Keluarga juga merupakan pendukung agar anak mendapat prestasi yang baik saat anak mulai masuk dunia sekolah. Anak merupakan individu yang terus belajar dan memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya. Aspek kebersamaan dalam satu lingkungan sosial memengaruhi individu untuk bertindak, di samping aspek organik jasmaniah dan aspek psikologisnya.

2 Aspek kebersamaan dalam keluarga tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar kepada individu, karena mereka tumbuh dewasa dalam lingkungan keluarga. Fungsi ayah, ibu, kakak, maupun adik memengaruhi sifat, tindakan individu, begitupun terhadap prestasi individu di sekolah. Berjalannya fungsifungsi keluarga sangat penting pengaruhnya terhadap karakter individu siswa dan terhadap prestasi siswa, sejalan dengan pendapat Hartomo dan Aziz (2008, hlm. 83) bahwa, Salah satu yang mempunyai arti penting bagi kehidupan individu adalah keluarga. Keluarga merupakan salah satu bentuk kelompok primer. Keluarga yang merupakan satuan terkecil yang memiliki ciri adanya kerja sama ekonomi, keluarga tersebut dapat dikelompokkan ke dalam bermacammacam kategori, seperti keluarga inti dan keluarga besar. Namun yang sering digunakan di masyarakat, keluarga dideskripsikan dengan kategori keluarga inti, yaitu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Idealnya dalam keluarga orang tua bersama-sama mendidik dan membimbing anaknya agar menjadi anak yang berprestasi khususnya di sekolah. Keluarga memberikan pengaruh terhadap prestasi anak, karena fungsifungsi dari keluarga mendukung anak untuk mendapatkan prestasi yang baik. Pendapat ini tergambar dalam fungsi-fungsi keluarga yang dipaparkan oleh Verkuyl (Hartomo dan Aziz, 2008, hlm. 83) fungsi orang tua yaitu, Pertama, mengurus keperluan materil anak-anak; kedua, menciptakan suatu home bagi anak-anak; ketiga, tugas pendidikan. Pendapat di atas berarti, tugas pertama orang tua kepada anak-anaknya adalah memberikan dan memenuhi kebutuhan pokok anak, melindungi anak, dan memberikan kebutuhan sekunder anak. Anak-anak dalam keluarga sepenuhnya masih tanggung jawab orang tua karena anak belum mampu untuk memenuhi keperluan materil sepenuhnya sendiri; kedua, di dalam rumahlah atau di dalam keluargalah anak mendapatkan kasih sayang, ketentraman, merasakan diakui, dan merasakan dukungan dalam belajar; ketiga, pendidikan adalah fungsi yang harus

3 dilaksanakan orang tua kepada anaknya, terutama dalam hal dukungan kepada anak agar mendapatkan prestasi yang optimal di sekolah. Bertolak dari peran dan fungsi keluarga yang telah diulas di atas, maka kedua hal tersebut bisa dikaitkan dengan prestasi, yakni sebagai faktor pendukung juga sebagai faktor penghambat. Seorang siswa bertingkah laku sebagaimana ia bertingkah laku di lingkungan keluarganya, motivasi seorang siswa juga bahkan sangat tergantung dengan bagaimana berjalannya keberfungsian keluarga bagi kehidupan mereka. Di era modernisasi, industrialisasi, dan globalisasi informasi yang merasuki kehidupan manusia saat ini, konsep keluarga mulai mengalami pergeseran dalam pendefinisiannya dan pemaknaannya. Keluarga bukan lagi menjadi unsur inti dalam struktur sosial dan bukan menjadi elemen dasar karena keberfungsian keluarga sudah tidak ada lagi. Peran ibu dan ayah sudah hilang dan digantikan dengan peran teknologi dan peran uang. Banyak anak merasa tidak memiliki keluarga karena tidak berfungsinya keluarga tersebut, akhirnya menimbulkan perilaku-perilaku tidak terbina muncul dalam diri seorang anak. Perilaku-perilaku tidak terbina tersebut bila dibiarkan akan mengakibatkan banyak penyimpangan, dan dampak lain bagi anak sebagai siswa adalah, anak tersebut akan kehilangan motivasi belajarnya, akan kehilangan passion-nya, dan anak akan kehilangan jati dirinya sehingga selama hidupnya seorang anak hanya akan disibukkan dengan pencarian jati diri. Tugas pokoknya sebagai seorang pelajar akan terlupakan, sehingga proses-proses belajar di dalam kehidupannya akan membuahkan prestasi yang buruk. Hal tersebut tentu saja sangat miris, karena anak merupakan generasi bangsa yang diharapkan membawa bangsa ini ke kehidupan yang lebih baik. Peningkatan kualitas generasi muda dengan kualitas prestasi gemilang yang seharusnya bisa mengharumkan nama bangsa merupakan masalah nasional, walaupun merupakan masalah nasional, dalam pelaksanaannya bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi dimulai dari hal terkecil, dimulai dari lingkup terkecil, yakni dimulai dari keluarga. Keluarga harus bisa memberikan

4 pembinaan yang lebih baik, sehingga fungsi keluarga akan sangat berguna untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas dengan prestasi gemilang membanggakan negara. Keluarga harus bisa membiasakan untuk bisa memainkan peranannya dengan baik, sehingga bila peranan tersebut dilaksanakan dengan baik, tidak ada lagi generasi muda kita yang melakukan penyimpangan-penyimpangan bahkan akan sangat termotivasi dalam belajar untuk bisa mewujudkan cita-cita mereka dan mencapai prestasi belajar yang optimal. Prestasi merupakan suatu kebutuhan individu, dimana prestasi merupakan suatu pencapaian seorang individu atas sesuatu yang telah dilakukannya. Tentu saja semua orang mengharapkan prestasi yang baik dan gemilang, namun hal tersebut ditentukan dari proses seorang individu tersebut dalam melakukan sesuatu. Prestasi merupakan suatu hasil, namun yang diperlukan sebagai indikator penilaian atas tingkah laku seorang individu dalam memeroleh hasil tersebut dilihat dari proses. Proses seorang mendapatkan prestasi tersebutlah yang sangat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor, tentu saja ada faktor pendukung dan adapula faktor penghambat. Bila faktor pendukung dalam menjalankan sebuah proses berjalan dengan baik, maka hasilnya akan didapat prestasi yang gemilang, dan tentu saja kita pahami prestasi mencakup kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebaliknya jika proses yang dijalaninya banyak terhambat oleh sesuatu, maka tentu saja hasil yang didapatkan tidak akan sesuai harapan. Siswa membutuhkan faktor pendukung untuk mencapai prestasi pada bidang yang diminatinya. Faktor keberfungsian keluarga merupakan faktor pendukung dalam pencapaian prestasi siswa dam belajar. Prestasi yang ingin dicapai anak bisa dalam lingkup akademik maupun non-akademik. Prestasi belajar merupakan prestasi dalam lingkup akademik. Prestasi ini biasanya melihat nilai-nilai setelah dilaksanakannya proses tes dan penilaian. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi ditunjukkan oleh nilai-nilai angka yang diperoleh seorang siswa pada mata pelajaran sosiologi. Nilai-nilai angka yang diperoleh siswa tersebut merupakan prestasi belajar setelah siswa melalui proses

5 pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi. Prestasi pada mata pelajaran sosiologi menjadi tolak ukur pengetahuan siswa pada mata pelajaran sosiologi. Alat pengukur pengetahuan dalam proses penilaian prestasi belajar adalah dilaksanakannya tes oleh seorang pendidik. Prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi ditunjukkan dengan angka yang diperoleh dari Ulangan Akhir Semester (UAS). Angka-angka yang dihasilkan menunjukkan stratifikasi prestasi individu di dalam kelas pada mata pelajaran sosiologi. Apakah dia pertama, kedua dan selanjutnya. Prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi juga menunjukkan proses belajar individu, dan keseriusan belajar individu untuk menghasilkan prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi sesuai yang diharapkan. Proses belajar individu ditentukan oleh semangat belajar individu yang kadang-kadang semangatnya naik dan kadang-kadang semangatnya melemah untuk belajar. Keluarga memiliki partisipasi yang cukup penting ketika anak berada pada fase semangatnya lemah. Keberfungsian keluarga yang dijalankan secara optimal tentu akan mendukung agar anak-anak mereka mengalami perkembangan psikologis yang yang seimbang karena mendapatkan dukungan dari keberfungsian kelurga tersebut. Faktor keberfungsian keluarga juga tentunya akan memengaruhi kenyamanan anak dalam belajar dan memengaruhi optimis siswa untuk mendapatkan prestasi yang optimal di sekolah. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa keberfungsian keluarga memunyai peranan dalam mengoptimalkan prestasi belajar anak pada mata pelajaran sosiologi di sekolah. Bertolak dari pemahaman-pemahaman yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti mengambil judul tentang Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung). B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

6 Sesuai dengan latar belakang di atas mengenai penelitian yang berjudul pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA AL-Inayah, maka identifikasi masalah diputuskan pada berjalan atau tidaknya fungsi-fungsi keluarga siswa yang akan memengaruhi prestasi siswa di sekolah. Fungsi-fungsi keluarga yang berupa fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan, dan fungsi rekreasi menjadi peran yang positif ketika di jalankan dengan baik. Begitu pula ketika fungsifungsi keluarga ini tidak berjalan dengan baik akan menjadi peran yang negatif terhadap anak atau siswa itu sendiri. Berjalannya keberfungsian keluarga dengan baik menjadi faktor eksternal selain media, model, metode, dan bahan ajar dalam menentukan prestasi belajar siswa. Keberfungsian keluarga merupakan pemenuhan hak anak dan kewajiban orang tua untuk menjalankannya. Sehingga keberfungsian keluarga menjadi peran aktif positif yang mendukung minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di sekolah. Pemenuhan kebutuhan ekonomi sekolah anak untuk belajar seperti uang untuk membeli buku pelajaran dan alat tulis serta yang lainnya menjadi faktor eksternal yang mendorong siswa untuk berprestasi baik pada mata pelajaran sosiologi. Selain berkewajiban memenuhi segala kebutuhan finansial anak-anaknya, orang tua juga harus memberikan landasan pendidikan keluarga yang baik sehingga dapat berpengaruh terhadap terwujudnya prestasi yang maksimal di sekolah. Sehingga anak tidak hanya belajar di sekolah akan tetapi di lingkungan keluarga juga anak belajar melalui penerapan fungsi pendidikan di lingkungan keluarga. Fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan, dan fungsi rekreasi juga menjadi saling berkaitan untuk mendorong anak berprestasi di sekolah. Maka keberfungsian keluarga berperan dalam mengoptimalkan prestasi belajar anak/siswa pada mata pelajaran sosiologi di sekolah. C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

7 Masalah utama yang diteliti berkenaan dengan, Bagaimana Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung). Untuk lebih memerinci permasalahan di atas, secara lebih terperinci dinyatakan ke dalam rumusan masalah yang lebih khusus, yaitu: 1. Bagaimana gambaran mengenai keberfungsian keluarga siswa di kelas XI MA Al-Inayah? 2. Bagaimana gambaran mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah? 3. Bagaimanakah pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah? D. TUJUAN PENELITIAN Tujan utama dari penelitian ini untuk memeroleh gambaran tentang Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung). Untuk lebih memerinci tujuan di atas, secara lebih terperinci dinyatakan ke dalam tujuan yang lebih khusus sebagai berikut: 1. untuk memeroleh gambaran tentang keberfungsian keluarga siswa di kelas XI MA Al-Inayah. 2. untuk memeroleh gambaran tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah. 3. untuk memeroleh gambaran tentang pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah. E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain : 1. Manfaat Teoritis

8 a. Memberikan sumbangan kepada disiplin ilmu Sosiologi mengenai konsep pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi siswa. b. Menambah pengetahuan tentang adanya faktor keberfungsian keluarga sebagai salah satu hal yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan khazanah bagi perkembangan pendidikan dalam keluarga, sehingga orang tua mampu memberikan bimbingan yang maksimal kepada anak agar mendapatkan prestasi belajar yang optimal di sekolah. b. Menjadikan keberfungsian keluarga sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan anak dalam belajar sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan bimbingan yang baik untuk mendidik anak agar mendapatkan prestasi belajar yang baik. c. Terciptanya kerja sama antara keluarga dan pendidik dalam penanganan kendala-kendala anak untuk mencapai prestasi belajar yang baik. d. Orang tua mampu menjalankan fungsi-fungsinya agar hak dan kebutuhan anak tercukupi sehingga memunculkan motivasi pada diri anak untuk mencapai prestasi belajar yang baik. e. Anak merasa nyaman berada dalam keluarganya dan di lingkungan sekolah, karena keberfungsian keluarga yang baik dapat mendorong anak (siswa) untuk berprestasi di sekolah. F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI Sistematika dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu: BAB I :Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi BAB I I :Kajian pustaka. Dalam bab ini diuraikan mengenai kosep-konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang

9 BAB III BAB IV BAB V memiliki hubungan dalam mendukung penelitian penulis, penelitian terdahulu yang relevan, dan hipotesis penelitian. : metode penelitian. Dalam bab ini penulis menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif dan anlitis. Sedangkan teknikpengumpulan data penelitian dengan teknik angket, observasi, dan dokumentasi. Diuraikan pula definisi operasional setiap variabel dan tahapan penelitian yang digunakan mengenai pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi. : hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan analisis hasil temuan data yang dikaitkan dengan dasar teoritik dan metodologi penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya : simpulan dan saran. Dalam bab ini penulis berusaha memberikan kesimpulan dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah diidentifikasi dan dipaparkan hasil dan pembahasannya dalam skripsi.