BAB V KONSEP. Gambar 5. 1 Konsep Dasar. Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Konsep Dasar

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN

AB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Transformasi pada objek

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

Structure As Aesthetics of sport

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

Transkripsi:

87 BAB V KONSEP A. Konsep Dasar Gambar 5. 1 Konsep Dasar Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 Pada umumnya terminal bus memiliki 3 permasalahan utama yaitu sirkulasi silang, tindak kriminalitas dan polusi. Sirkulasi silang yang dimaksud yaitu sirkulasi silang antara kendaraan dan penumpang (manusia), serta tindak kriminilitas pada terminal yang timbul hal ini disebabkan oleh tidak ada batasan ruang antara kendaraan dan penumpang. Sehingga melalui permasalahan ini terminal harus menerapkan area steril dimana area tersebut hanya dapat dijangkau oleh penumpang yang akan melakukan perjalanan sehingga tidak sembarang orang yang dapat menjagkau area tersebut. Hal ini diadaptasi oleh sistem pelayanan bandara dimana hanya calon penumpang saja yang dapat menjangkau area steril seperti ruang tunggu keberangkatan.

88 B. Konsep Perencanaan Tapak Pemilihan pemintakan publik didasari oleh banyaknya sisi yang dapat diakses dan berbatasan area publik yang ada yaitu jalan, sedangkan semi publik yaitu area yang hanya dapat diakses oleh pengguna tertentu yaitu penumpang bus yang akan melakukan perjalanan. Pembagian pemintakan tapak berdasarkan batas-batas tapak yang ada serta kemudahan dalam mengakses tapak. Pada tapak terdapat beberapa area, antara lain: Gambar 5. 2 Pemintakatan Tapak Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 Tabel 5. 1 Pemintakatan Tapak Area Ruang Publik Area Penerimaan (Drop Off, Main Hall, Parkir, Area Angkutan Kota dan Bus Kota) Semi Publik Area Kedatangan dan keberangkatan bus AKDP & AKAP Service Area Awak Bus dan Penunjang Bus (Ruang Istirahat, Parkir Bus, Area Cuci

89 1. Sirkulasi Tapak Bus, Ruang Utilitas dan lainnya) Sumber: analisis, 2015. Gambar 5. 3 Sirkulasi Tapak Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 Secara garis besar sirkulasi pada tapak dapat yang dilihat pada gambar 5.3 dimana pintu masuk untuk mengakses terminal terdapat pada sisi selatan tapak, hal tersebut didasari oleh pergerakan kendaraan yang banyak melawati area selatan tapak yang dimana terdapat pintu gerbang tol Gedebage, serta untuk pintu keluar terdapat pada bagian utara tapak. Lokasi Terminal Perencanan Gerbang Toll Gedebage

90 Gambar 5. 4 Perencanaan Gerbang Tol Gedebage Sumber: Final Report Gedebage Multipurpose Terminal (Bappeda Kota Bandung), 2015. Lalu untuk sirkulasi pergerakan kendaraan pada tapak secara jelas berdasarkan kendaraan dapat dilihat pada gambar 5.4 Gambar 5. 5 Sirkulasi Kendaraan Pada Tapak Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 a. Angkutan Kota dan Bus Kota Jalur sirkulasi angutan kota dan bus Kota dibuat pendek karena pergerakan pelayanan yang cepat.

91 b. Bus AKAP Jalur Bus AKAP dibuat sedemikian rupa, hal ini didasari oleh waktu pelayan bus AKAP yang cenderung lebih lama dibanding bus AKDP dan Angkutan Kota. c. Bus AKDP Sirkulasi bus AKDP dibuat berbeda dengan jalur sirkulasi bus AKAP hal ini bertujuan untuk menhindari persilangan antara bus AKDP dan bus AKAP yang dapat mengganggu waktu pelayanan pada bus AKDP maupun AKAP. d. Sirkulasi Kendaraan Pribadi Penempatan tersebut didasari oleh sisi kemudi kendaraan yang berada pada sisi kanan sehingga penumpang dari mobil pribadi dapat bergerak cepat. e. Service Sirkulasi dapat dilalui oleh bus yang datang tanpa penumpang dan bersiap untuk melayanin pelayanan serta kendaraan service seperti truk utilitas dan lainnya. f. Pajalan Kaki Sirkulasi pejalan kaki yang tersedia pada tapak terletak dengan garis lurus pintu masuk main hall. C. Konsep Perancangan Bangunan 1. Pemintakatan Bangunan a. Horisontal Gambar 5. 6 Pemintakatan Horisontal Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

92 Pada pemintakatan ruang secara horisontal pada bangunan tersebut terdiri dari 3 zona yaitu: 1) Publik Zona Publik ini merupakan zona yang dapat diakses oleh semua pengguna terminal. Zona tersebut mencakup area penerimaan yaitu berupa main hall dan drop off. 2) Semi Publik Semi Publik merupakan zona yang hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki kepentingan, yaitu contohnya penumpang bus yang melakukan pelayanan kedatangan dan keberangkatan bus. Zona ini teridiri dari area kedatangan dan keberangkatan bus AKAP dan AKDP. 3) Service Service merupakan zona pendukung yaitu terdiri dari area parkir kendaraan pribadi. b. Vertikal Pada pemintakatan ruang secara vertikal pada bangunan terdiri dari 3 zona yaitu: 1) Publik Gambar 5. 7 Pemintakatan Vertikal sumber:dokumentasi pribadi 2015. Zona Publik ini merupakan zona yang dapat diakses oleh semua pengguna terminal. Zona tersebut mencakup area penerimaan yaitu berupa

93 main hall dan area penunjang seperti foodcourt, retail, tenant, klinik dan lainnya. Area publik ditempatkan pada lantai 2 yang bertujuan untuk memberkan kebebasan bergerak pada pengguna terminal khususnya penumpang sehingga tidak ada persilangan antar penumpang dan kendaraan serta mengurangi penggunaan lahan yang besar apabila ruang publik ditempatkan pada lantai dasar. 2) Semi Publik Semi Publik merupakan zona yang hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki kepentingan, yaitu contohnya penumpang bus yang melakukan pelayanan kedatangan dan keberangkatan bus. Zona ini teridiri dari area Check Out kedatangan dan Check In keberangkatan bus AKAP dan AKDP, 3) Service Service merupakan zona pendukung yaitu terdiri dari area parkir kendaraan pribaadi. D. Konsep Modul Perancangan Gambar 5. 8 Grid Perancangan sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015.

94 Konsep modul perancangan yang digunakan yaitu 13 m x 13 m. Modul perancangan 13 m tersebut didasari oleh luas penampang pada jalur perberhentian bus atau luas penampang bus dan bentang lebar untuk memberikan bentang yang luas agar sirkulasi pengguna dapat bergerak bebas. Gambar 5. 9 Potongan Jalur Bus sumber: dokumentasi pribadi, 2015. E. Konsep Bentuk, Fungsi, Ruang Interior 1. Konsep Bentuk Gambar 5. 10 Lingkaran Sumber: dokumentasi pribadi, 2015. Bentuk Dasar yang digunakan yaitu Lingkaran. Lingkaran bersifat dinamis dan stabil secara tidak langusng menggambarkan sistem transportasi yang harus dinamis atau bergerak cepat.

95 Gambar 5. 11 Gubahan Massa Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015. Konsep masa pada terminal menggunakan massa tunggal. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan mengakses terminal tanpa ada persilangan sirkulasi antara kendaraan dan penumpang. 2. Konsep Fungsi Sesuai dengan pengertian terminal tipe A, yaitu terminal yang berfungsi sebagai sarana transportasi publik yang melayani pelayanan bus antar kota antar provinsi, antar kota dalam provinsi serta angkutan umum perkotaan dan pedesaan. Sehingga yang menjadi fungsi utama pada terminal yaitu pelayanan bus AKAP dan AKDP untuk kedatangan ataupun keberangkatan serta fungsi-fungsi menunjang lainnya seperti area komersil, kantor penunjang dan lainnya.

96 Sumber: dokumentasi pribadi, 2015. Keterangan: 1. Fungsi Pelayanan Jalur Kedatangan 2. Fungsi Parkir Kendaraan Pribadi 3. Fungsi Pelayanan Keberangkatan AKAP 4. Fungsi Penerimaan Main hall dan Sub hall 5. Fungsi Pelayanan Keberangkatan Bus AKDP 6. Fungsi Pelayanan Penjualan tiket 7. Fungsi Penunjang dan Komersil 8. Fungsi Kantor 9. Fungsi Keberangkatran AKDP 10. Fungsi Kedantangan Bus AKAP dan AKDP 11. Fungsi Jalur Penyambung ke Area Bus Kota Gambar 5. 12 Konsep Fungsi 12. Fungsi Jalur Penghubung ke Stasiun Kereta Api 3. Konsep Interior Pada konsep interior terminal tipe A Kota Bandung ini menggunakan konsep skala yang besar. Penerapannya yaitu pada tinggi dinding pembatas sehingga pengguna terlihat kecil. Sebagai sarana publik yang banyak didatangi oleh masyarakat, penerapan konsep skala yang besar tersebut bertujuan untuk memberikan kenyaman bagi pada pengguna terminal dan memberikan kebebasan bergerak dalam melakukan kegiatan di dalam terminal.

97 Gambar 5. 13 Ruang Tunggu Keberangkatan Bus AKAP Sumber: dokumentasi pribadi, 2015. Gambar 5. 14 Suasana Area Penunjang dan Komersil Sumber: dokumentasi pribadi, 2015. F. Konsep Struktur dan Konstruksi Berdasaarkan hasil analisis dan perencanaan dan perancangan bangunan Terminal Tipe Kota Bandung, berikut sistem struktur yang digunakan: 1. Sub-Struktur

98 Gambar 5. 15 Pondasi Tiang Pancang Sumber: bangun-rumah.com, 2015 Struktur yang digunakan pada pondasi bangunan Terminal in yaitu menggunakan pondasi tiang pancang. Hal ini disebabkan oleh jenis tanah yang lunak pada tapak terminal sehingga dengan menggunakan pondasi tiang pancang, pondasi dapat menempuh sampai lapisan tanah keras sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. 2. Supper Struktur Supper struktur yang digunakan pada bangunan terminal ini kolom menggunakan beton bertulang, plat lantai beton serta balok yang digunakan pun beton bertulang. Untuk dinding sendiri banguna terminal menggunakan beton precast atau beton cetak. Pemilihan beton pre-cast ini dipilih sebagai cepat dalam pengerjaannnya. 3. Upper Struktur Gambar 5. 16 Atap Space Frame Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015.

99 Konsep struktur yang digunakan pada bangunan ini adalah struktur bentang lebar. Hal ini dilatar belakangi oleh kebutuhan ruang sirkulasi yang luas untuk mempermudah pergerakan kendaraan maupun manusia. Sistem struktur yang dipakai pada terminal yaitu sistem struktur ruang dengan pipa baja dan ball joint. Penggunaan pipa baja dan ball joint diperhitungkan dapat dijadikan sebagai perapan konsep sustainable karena baja tersebut dapat digunakan kembali. G. Konsep Bahan Bangunan Gambar 5. 17 Photovoltaic Glass Sumber: Schott Solar, 2015. Pada bangunan yang menggunakan kaca, terdapat selingan penggunaan kaca photovoltaic dimana kaca tersebut menyerap panas dan panas yang serap oleh kaca photovoltaic

100 tersebut disimpan pada invertor. Kaca tersebut memiliki modul maksimal 1,2 m x 2,4 m. Sedangkan untuk bahan bangunan pada skylight yang digunakan sebagai sumber pencahayaan alami menggunakan material laminated glass seperti pada gambar 5.19. Penerapan skylight pada bangunan terminal didasari oleh penghematan dalam pengunaan pencahayaan buatan yang mengkonsumsi energy terlalu besar yang biasanya digunakan pada bangunan transportasi lainnya. Sehingga penerapan skylight salah satu solusi untuk meminimalir penggunaan energi yang terlalu besar. Gambar 5. 18 Aplikasi Laminated Glass Pada Bangunan Sumber: continuingeducation.construction.com,2015.

101 Gambar 5. 19 Detail Laminated Glass Sumber: www.build.com.au, 2015. H. Konsep Utilitas 1. Sanitasi Terminal tipe A memiliki beberapa danau buatan yang dijadikan sebagai sumber air permukaan. Sumber air permukaan yang berasal dari danau tersebut diolah menjadi air bersih dengan beberapa tahapan, setelah itu air baru dapat digunakan sebagai keperluan yang diperlukan. Gambar 5. 20 Skema Utilitas Sanitasi Sumber: http://www.mikirbae.com/2015/04/pemanfaatan-sumber-daya-air.html,2015. 2. Kebakaran Sebagai sarana publik terminal harus memperhatikan sistem kebakaran sebagai salah satu upaya keselamatan

102 pengguna terminal. Pada terminal disediakan hydrant pada tenpat-tempat yang mudah terlihat dan dijangkau sehingga pada saat terjadi kebakarn hydrant dapat langsung terlihat dan digunakan. Gambar 5. 21 Skema Utilitas Kebakaran Sumber: http://bestananda.blogspot.com/2015/02/sistem-hidran.html,2015. I. Konsep Mekanikal Elektrikal 1. Mekanikal Konsep mekanikal pada bangunan terminal yaitu menggunakan 3 alat transportasi vertikal yaitu travelator atau ramp berjalan, eskalator, dan elevator. Penggunaan elevator pada bangunan terminal diutamakan untuk pengguna difable. 2. Elektrikal Gambar 5. 22 Alur Kerja Photovoltaic

103 Sumber: www.rftraining.co.uk, 2015. Listrik utama bangunan diperoleh dari PLN. Namun sumber listrik juga memanfaatkan photovoltaic yang digunakan pada bangunan terminal ini. J. Konsep Perancangan Lansekap Perancangan lanskap pada kawasan terminal ini menggunakan beberapa pilihan tumbuhan atau penghijauan yang dapat membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor Konsep lansekap ini merupakan salah satu konsep yang dapat menyelesaikan permasalah terminal yaitu polusi udara yang berasala dari angkutan umum ataupun kendaraan pribadi yang mememasuki kawasan terminal. Pemilihan tanaman untuk penghijauan terminal yaitu: 1. Pohon Bungur Menurut Dahlan dalam Mukhlison, 2013, pohon bungur memiliki daya serap yang tinggi terhadap karbondioksida (CO2) yang tinggi. Pemilihan pohon bungur pula dinilai dari bentuk fisik pohon bungur yang memiliki bunga berwarna dapat memperindah lingkungan sekitar terminal. Gambar 5. 23 Pohon Bungur Sumber: blogs.unpad.ac.id, 2015.

104 2. Pohon Mahoni Menurut Dahlan dalam Mukhlison, 2013, pohon mahoni memiliki daya serap timbal yang tinggi. Timbal merupakan gas buang kendaraan yang dikeluarkan pada proses pembakaran bahan bakar. Pada gambar 5.25 diperlihatkan gambar rancangan landsekap pada bagian timur bangunan. Lahan tersebut terdiri dari kolom dan pohon bungur. Kolam pada perencanaan tersebut dibuat bercermin secara simetris hal ini bertujuan untuk menyelaraskan dengan bangunan yang berbentuk simetri. Kolam tersebut pula dijadikan sebagai media pertukaran udara yang panas menjadi udara yang lebih dingin sehingga udara panas yang telah direduksi menjadi dingin dapat berhembus ke dalam bangunan utama untuk menambah penghawaan yang ada. Pohon bungur pula dipilih ditempatkan pada taman tersebut karena pohon bungur memiliki bunga yang dapat menambah nilai estetika pada taman tersebut yang menjadi taman utama. Gambar 5. 24 Pohon Mahoni Sumber: blogs.unpad.ac.id, 2015.

105 Gambar 5. 25 Konsep Lansekap Utama Sumber: blogs.unpad.ac.id, 2015.