BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

SINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com

1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:

TUGAS AKHIR HELMI SALIM

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

Dasar Sinyal S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Hasil Oversampling 13 Bit Hasil Oversampling 14 Bit Hasil Oversampling 15 Bit Hasil Oversampling 16

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

Analog to Digital Converter (ADC)

ENCODING DAN TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

MODULASI DELTA ADAPTIF

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

Spektrum dan Domain Sinyal

penulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC

Komunikasi Data POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Lecturer: Sesi 5 Data dan Sinyal. Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer

TEORI ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

V. M O D U L A S I. Gbr.V-1: Tiga sinyal sinusoidal yang berbeda. Sinyal 1 Sinyal 3. sinyal 2 t

Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

Jaringan Komputer. Transmisi Data

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Sistem Pengukuran Data Akuisisi

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

SIMULASI KONVERTER A/D DELTA-SIGMA TINGKAT-1 DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014

Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT. Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal. bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

Bab 3. Transmisi Data

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

Pengolahan Sinyal Elektronik (PENDAHULUAN)

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Kuliah #1 PENGENALAN LOGIKA DAN TEKNIK DIGITAL Denny Darlis Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan - Universitas Telkom

Rijal Fadilah. Transmisi Data

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

Tujuan Belajar 1. Peserta mengetahui definisi, representasi matematis, dan pengertian dasar tentang sinyal, sistem, dan pemrosesan sinyal

SINYAL & RANGKAIAN DIGITAL

Pokok Bahasan 2. Transmisi Digital

BAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

Data and Computer BAB 3

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

Tujuan dari Bab ini:

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

Beberapa istilah dalam ADC

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

Mengetahui macam-macam derau dalam sistem telekomunikasi. Memahami persamaan derau dalam sistem telekomunikasi. Mengetahui pengaruh derau dalam

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

TUGAS KELOMPOK 4 SOFYAN AGU YESSICA RATTU YULINA JEUJANAN FRIDEAL HORMAN YEFTA SUPIT

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

Terminolog1 (1) Transmitter Penerima Media. Media guide. Media unguide. e.g. twisted pair, serat optik. e.g. udara, air, hampa udara

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

AUDIO DIGITAL. Kualitas Audio Digital. Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate. Sample Rate

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

Sistem Multimedia. Materi : Audio/Suara

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

KONSEP AKUISISI DATA. Rudi Susanto

Control II ( ADC DAC)

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI. Umum Pada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. Karena sebagian besar sinyal yang dibangkitakan adalah sinyal analog, namun perangkat digital kita hanya bekerja pada sinyal-sinyal digital saja. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu alat yang mengubah sinyal analog tersebut menjadi sinyal digital yaitu ADC (analog to digital converter). Sebagian besar sinyal-sinyal untuk maksud praktis seperti sinyal suara, sinyal radar, sinyal sonar, dan berbagai sinyal komunikasi seperti audio dan visual adalah sinyal analog. Untuk memproses sinyal analog dengan alat digital, pertama-tama perlu mengkonversinya menjadi bentuk digital yaitu mengkonversi menjadi suatu deret angka yang mempunyai presisi terbatas yang dilambangkan dengan biner. Prosedur ini dinamakan konversi analog-ke-digital (A/D converter). Sebuah sinyal mengandung informasi tentang amplitudo, frekuensi dan sudut fasa. Pengolahan sinyal biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi dari sebuah sinyal. Mendapatkan informasi dari sebuah sinyal menggunakan perangkat analog adalah rumit dan kurang akurat. Karena itu kita gunakan metode pengolahan yang lebih sederhana, fleksibel dan akurat, yaitu pengolahan sinyal digital (analog to digital converter).

Secara umum proses pengkonversian ini ada tiga langkah yaitu: a. Pencuplikan (sampling) b. Kuantisasi (quantizing) c. Pengkodean (coding). Konsep Dasar Sinyal Sinyal merupakan besaran fisis yang berisikan informasi dan merupakan fungsi waktu. Sinyal rentan terhadap interfrensi yang terjadi, baik dari dalam peralatan maupun dari luar. Dalam dunia elektronika telekomunikasi dikenal dua jenis sinyal, yaitu:. Sinyal analog. Sinyal digital. Kedua sinyal diatas mempunyai karakteristik tertentu, dan penggunaan kedua sinyal tersebut berbeda satu dengan yang lainnya, karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan sesuai dengan media transmisi dan jenis komunikasi yang dipakai... Sinyal Analog Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter atau karakteristik terpenting yang dimiliki oleh sinyal analog adalah amplitudo dan frekuensi. Sinyal analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk sinyal analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu

sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phasa [].. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. 3. Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Adapun sinyal analog seperti yang digambarkan di bawah ini: Gambar. Sinyal Analog Pengolahan sinyal analog memanfaatkan komponen-komponen analog seperti: dioda, transistor, Op-Amp, dan lainnya... Sinyal Digital Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan. Sinyal

digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau atau noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskrit. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah buah. Kemungkinan nilai untuk bit adalah sebanyak 4, berupa 00, 0, 0, dan. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar buah []. Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sistem analog. Sinyal digital pada dasarnya di kode-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sinyal digital dibatasi oleh lebarnya atau jumlah bit (bandwidth). Jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.. Penggunaan yang berulang ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri. 3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. 4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif. Adapun sinyal digital seperti pada Gambar..

Gambar. Sinyal Digital Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital seperti: register, counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya. Saat ini pengolahan sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya. Kelebihan sinyal digital antara lain :. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level 0 dan. 3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur. 4. lebih mudah pemrosesannya. Sinyal digital inilah yang bisa dibaca oleh perangkat digital seperti: mikrokontroler, komputer, handphone, dan sebagainya. Agar sinyal analog dapat diolah oleh komputer, maka harus diubah terlebih dahulu menjadi sinyal digital.

Cara pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital adalah dengan menggunakan perangkat ADC (analog to digital converter)..3 Konsep Dasar ADC (Analog to Digital Converter) Sebuah ADC (Analog to Digital Converter) berfungsi untuk mengkodekan tegangan sinyal analog waktu kontinu ke bentuk sederetan bit digital waktu diskrit sehingga sinyal tersebut dapat diolah oleh komputer atau DSP. Proses konversi tersebut dapat digambarkan sebagai proses 3 langkah seperti diilustrasikan pada Gambar (.3) [],[3]. sampling quantizing x a (t) x(n) x q (n) coding bit biner 0 0... sinyal analog sinyal diskrit sinyal terkuantisasi sinyal digital Gambar.3 Proses Konversi Analog ke Digital. Sampling (pencuplikan) Merupakan konversi suatu sinyal analog waktu-kontinu, x a (t), menjadi sinyal waktu-diskrit bernilai kontinu, x(n), yang diperoleh dengan mengambil cuplikan sinyal waktu kontinu pada saat waktu diskrit. Secara matematis dapat ditulis [] : x a (t) = x a (t) = x a (nt) = x a (n/f s ) x(n) (. ) t = nt

Dimana : T = interval pencuplikan (detik) f s = laju pencuplikan (Hz) = /T n = bilangan bulat, - < n <. Quantizing (kuantisasi) Merupakan konversi sinyal waktu-diskrit bernilai-kontinu, x(n), menjadi sinyal waktu-diskrit bernilai-diskrit, x q (n). Nilai setiap waktu kontinu dikuantisasi atau dinilai dengan tegangan pembanding yang terdekat. Selisih antara cuplikan x(n) dan sinyal terkuantisasi x q (n) dinamakan error kuantisasi []. Tegangan sinyal input pada skala penuh dibagi menjadi N tingkatan. Dimana N merupakan resolusi bit ADC (jumlah kedudukan tegangan pembanding yang ada). Untuk N = 3 bit, maka daerah tegangan input pada skala penuh akan dibagi menjadi : N = 3 = 8 tingkatan (level tegangan pembanding) [6]. 3. Coding (pengkodean) Setiap level tegangan pembanding dikodekan ke dalam barisan bit biner. Untuk N = 3 bit, maka level tegangan pembanding = 8 tingkatan. Kedelapan tingkatan tersebut dikodekan sebagai bit-bit 000, 00, 00, 0, 00, 0, 0, dan [5]..4 Parameter ADC (Analog to Digital Converter) Unjuk kerja (performance) dari suatu konverter ADC dapat diamati dari parameternya. Beberapa parameter utama dari sebuah konverter ADC adalah sebagai berikut :

a. Laju Pencuplikan (f s ) Berdasarkan teorema pencuplikan, jika frekuensi tertinggi yang dimiliki suatu sinyal analog x a (t) adalah f m dan sinyal tersebut dicuplik dengan laju pencuplikan f s f m, maka x a (t) akan dapat ditimbulkan kembali dengan tepat tanpa ada sinyal yang hilang. Laju pencuplikan f s =.f m disebut laju Nyquist, f N (Nyquist rate) []. Jika laju pencuplikan lebih kecil dari laju Nyquist (f s < f N ), maka laju pencuplikan tersebut dinamakan undersampling. Hal ini akan menyebabkan terjadinya aliasing (tumpang tindih), sehingga ketika sinyal analog x a (t) akan ditimbulkan kembali maka akan ada sinyal yang hilang. Sedangkan jika f s > f N, maka laju pencuplikan tersebut dinamakan oversampling seperti gambar di bawah ini [],[6]: Pencuplikan gelombang sinus v(t) = sin ( f t) o Sinyal rekonstruksi Amplitudo 0-4 6 f = 0.9 khz t (ms) s f o = khz a). Undersampling 8 Amplitudo 0 Pencuplikan gelombang sinus v(t) = sin ( f ot) gel. sinus cuplikan Amplitudo 0 Pencuplikan gelombang sinus v(t) = sin ( f ot) gel. sinus cuplikan - 3 f s = f o = khz t (ms) b). Nyquist Sampling - f s = 9 khz f o = khz 3 t (ms) c). Oversampling Gambar.4 Laju Pencuplikan (sampling rate)

Adapun kelebihan dari laju pencuplikan oversampling adalah : a. Dapat memperbaiki SNR (Signal-to-Noise Ratio). Semakin tinggi laju pencuplikan f s maka SNR akan menjadi lebih baik. b. Konverter A/D oversampling tidak membutuhkan lowpass filter (LPF) tingkat tinggi, tetapi cukup dengan LPF yang sederhana sebagai filter antialiasing pada masukannya seperti diilustrasikan pada Gambar (.5) [6]. Spektrum Sangat curam LPF tingkat tinggi Spektrum Sinyal LPF tingkat rendah Sinyal OSR = 4 OSR = 0.5 f / f s f maks / OSR 0.5 f / f s Gambar.5 Oversampling dengan LPF yang Sederhana b. Signal-to-Noise Ratio (SNR) Merupakan perbandingan antara daya sinyal dan daya noise pada keluaran konverter A/D. Daya noise terdiri dari seluruh error yang ada pada sistem ADC seperti noise kuantisasi, noise panas (thermal), dan noise rangkaian. SNR dapat dirumuskan sebagai [6]: Psinyal SNR = 0 log ( ) db (. ) P noise Dimana : P sinyal = daya sinyal (Watt) P noise = daya noise (Watt)

Pada konverter A/D yang ideal, error hanya terjadi pada kuantisasi (noise kuantisasi). Noise kuantisasi atau error kuantisasi merupakan selisih antara sinyal cuplikan x(n) dan sinyal keluaran x q (n) yang terkuantisasi []. Noise kuantisasi diilustrasikan seperti pada Gambar (.6). V 4 3 x(n) x q (n) e 0 3 4 5 6 7 8 n Gambar.6 Ilustrasi Kuantisasi Pada Gambar (.7), besaran e menunjukkan error kuantisasi yang sesuai dengan e(n) = x(n) x q (n). Error kuantisasi ini dapat dianggap sebagai besaran yang acak (random) atau sebagai noise putih (white noise). Daya noise kuantisasi (P Q ) pada pencuplikan Nyquist diberikan dengan: Dimana : P Q (Nyquist) Δ = Δ Δ Δ e.de = (Volt ) (.3 ) PQ (Nyquist) = daya noise kuantisasi pada laju Nyquist VSP Δ = interval kuantisasi (LSB) = N VSP = tegangan maksimum (skala penuh) N = jumlah level kuantisasi (N = resolusi bit) e = error kuantisasi (noise kuantisasi)

Dari Persamaan (.3) dapat dilihat bahwa noise kuantisasi dipengaruhi oleh interval kuantisasi ). ( Jika laju pencuplikan (f s) semakin tinggi maka interval kuantisasi akan semakin kecil. Dengan demikian daya noise kuantisasi akan didistribusikan pada daerah yang lebih banyak, atau dapat juga ditulis sebagai [7] : f m Δ Δ = (Volt ) P Q (oversampling). df = f fs (.4 ) f s m fm Dimana : P Q (oversampling) = daya noise kuantisasi pada laju oversampling f m = frekuensi maksimum sinyal masukan f s = laju pencuplikan Untuk ADC yang ideal, SNR dirumuskan dengan: Dimana SNR : maks P s P s = P = 0 log ( P ( = daya sinyal sinusoidal skala V SP ) s Q ) [( = db N ). ] 8 penuh N (. ) 8 (.5 ) (.6 ) Sehingga : SNR SNR maks maks f s f m = fs = 6,0 N +,76 + 0 log ( ) f N (. ) = 0 log 8 m 0 log ( N f.,5. f m db (.7 ) s )

Untuk konverter A/D yang bekerja pada laju Nyquist (f s =.f m ), maka SNR maksimum ADC tersebut adalah [4],[5] : SNR maks = 6,0 N +,76 db (.8 ) Dimana : SNR maks = SNR maksimum (ADC ideal) N = resolusi bit c. Signal-to-Noise-and-Distortion Ratio (SNDR) Signal-to-noise-and-distortion ratio (SNDR) merupakan perbandingan antara daya sinyal dengan jumlah daya noise dan daya distorsi pada keluaran ADC. Untuk level sinyal yang kecil, distorsi tidak begitu signifikan (penting) sehingga SNDR sama dengan SNR. SNDR bergantung pada amplitudo dan frekuensi sinyal masukan serta degradasi pada frekuensi tinggi dan daya [5][9]. Pada Gambar (.7) diilustrasikan grafik SNR, SNDR dan DR dalam db dari suatu konverter A/D (ADC). Grafik tersebut menunjukkan SNR dan SNDR sebagai fungsi dari daya sinyal masukan (dalam db). Dapat dilihat juga bahwa SNDR lebih rendah sedikit dari SNR [9].

Gambar.7 Grafik SNR, SNDR dan Dynamic Range d. Dynamic Range (DR) Dynamic Range dari sebuah konverter A/D merupakan daerah amplitudo masukan yang menghasilkan SNR positif. Untuk sinyal sinusoidal, dynamic range dari konverter A/D didefenisikan sebagai perbandingan antara daya sinyal dari sinusoidal skala penuh dan daya sinyal dari sinusoidal terkecil yang memiliki SNR sama dengan (0 db) [6],[8]. e. Resolusi Bit (N) Resolusi bit merupakan jumlah bit biner yang dibuat untuk mempresentasikan setiap level tegangan pembanding pada kuantisasi. Bit biner tersebut merupakan keluaran dari konverter A/D. Resolusi bit menentukan lebar kode atau LSB (least significant bit) dan error kuantisasi. Pada Gambar (.8) menunjukkan konverter A/D dengan resolusi N = 3 bit [5]. Berdasarkan kuantisasi yang seragam (uniform), maka tingkatan input analog pada skala

penuh akan dibagi menjadi N = 3 = 8 tingkatan. Kedelapan tingkatan tersebut masing-masing dipresentasikan ke bentuk bit biner yang terdiri atas 3 bit yaitu 000, 00, 00, 0, 00, 0, 0, dan [5]. Digital (output) 0 0 00 0 00 00 garis ideal titik tengah kode lebar kode = LSB 000 0 /8 /8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8 skala penuh Analog (input) Gambar.8 ADC 3 bit yang ideal Resolusi bit yang efektif pada sebuah konverter A/D adalah [8]: N eff = ENOB = (SNR,76) / 6,0 db (.9 ) Dimana : N eff = resolusi bit yang efektif ENOB = effextive number of bits SNR = signal-to-noise ratio f. Apertur Jitter (t aj ) Apertur jitter atau disebut juga dengan time jitter didefenisikan sebagai penyimpangan secara random waktu pencuplikan kenyataannya (real) dari waktu pencuplikan yang ideal. Gambar (.9) menunjukkan apertur jitter pada pencuplikan dari gelombang sinus [6].

Amplitudo 0 t aj Efek time-jitter cuplikan ideal cuplikan real - 3 t (ms) Gambar.9 Apertur Jitter pada Gelombang Sinus g. Differential Nonlinearity (DNL) Merupakan penyimpangan (deviation) lebar peralihan kode dari lebar yang ideal seperti ditunjukkan pada Gambar (.0). Pada konverter A/D yang ideal, lebar kode adalah LSB (Least Significant Bit). Idealnya DNL haruslah bernilai nol untuk setiap lebar kode [5],[6]. Digital (output) garis ideal 0 INL 0 00 missing code 0 00 DNL + LSB 00 000 0 /8 /8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8 skala penuh Analog (input) Gambar.0 Karakteristik Konverter A/D

h. Integral Nonlinearity (INL) Merupakan penyimpangan titik tengah kode (center code) terhadap garis ideal pada karakteristik konverter A/D. Jika seluruh titik tengah kode berada pada garis ideal, maka INL bernilai nol. Penyimpangan titik tengah kode dari garis ideal dapat dilihat pada Gambar (.0) [5],[6].