BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan. Tujuan ANC menurut Manuaba (2009) adalah :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

B. Status Obstetrikus (meliputi : paritas ibu dan jarak kelahiran) 1. Paritas Ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

INFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Karakteristik Menurut Azwar (1996), karakteristik adalah suatu ciri khas yang dimilki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nifas sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat (Pantikawati dan Saryono,2010:1). Namun, dalam prosesnya terdapat

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI ASUHAN ANTENATAL (ANC) DI KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir untuk persiapan dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,

INTERVIEW GUIDE. 1. Apa saja Program Dinkes Untuk Menurunkan AKI dan AKB? 2. Kapan terbentuknya program Rindu KIA, ANC, Kelas Ibu Hamil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Kunjungan ibu hamil adalah pertemuan (kontak) antara ibu hamil dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi yang di kandung (Saifuddin, 2009:284). (Hani, 2011:12). Berdasarkan pengalaman praktek di polindes Kradenan

PERANAN DOKTER KELUARGA DALAM KESEHATAN MATERNAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN IBU HAMIL / ANTENATAL CARE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL / PERTAMA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN OBSTETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Antenatal Care (ANC) 1. Pengertian ANC Menurut Prawirohardjo (2002), ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan Air Susu Ibu dan kembalinya reproduksi secara wajar. Menurut Manuaba (2009), ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan janin dalam rahim. 2. Tujuan ANC Tujuan ANC menurut Manuaba (2009) adalah : a. Tujuan umum Tujuan umum adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik, melahirkan bayi sehat dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat mengurus bayi dengan baik dan benar. b. Tujuan khusus Tujuan khususnya adalah mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan selama hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak; mempersiapkan dan merencanakan persalinan sesuai dengan 9

10 faktor resiko yang dihadapi; mendeteksi dini dan menangani masalah secara dini; mempersiapkan ibu untuk merawat bayi, menyusui bayi secara ekslusif dan dilanjutkan sampai usia dua tahunan, mempersiapkan ibu agar ikut keluarga. 3. Pelayanan ANC Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya terdiri dari (Nadesul, 2006) : a. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar. Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil. Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi <145cm perlu diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat persalinan. b. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmhg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmhg, maka ibu hamil mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi.

11 c. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion d. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal). Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus. TT1 : pada kunjungan antenatal pertama, TT2 : 4 minggu setelah TT1, TT3 : 6 bulan setelah TT2, TT4 : 1 tahun setelah TT3, TT5 : 1 tahun setelah TT4. e. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 µg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan f. Tes laboratorium (rutin dan khusus). Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan thalasemia.

12 g. Temu wicara (konseling). Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan. 4. Tempat Pelaksanaan ANC Menurut Sulistyawati (2009), ANC dapat dilaksanakan dibeberapa tempat seperti Posyandu, Polindes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Praktek Swasta, Rumah Bersalin, Rumah Sakit. 5. Pelaksana ANC Adapun tenaga pelaksana dalam pelayanan ANC yaitu (Bandiyah, 2009) : a. Tenaga Medis: Dokter. b. Tenaga Paramedis: Perawat dan Bidan. 5. Sasaran Sasaran pelayanan Antenatal adalah semua ibu hamil. Sasaran ibu hamil adalah semua ibu hamil disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu (Suherni, 2009). Angka ini dapat diperoleh dengan berbagai cara: a. Angka sebenarnya yang diperoleh berdasarkan cacah jiwa b. Angka perkiraan yaitu memakai rumus : Angka kelahiran kasar (CBR) x 1,1 x jumlah penduduk setempat dengan pengambilan angka (CBR) dari propinsi atau bila ada dari

13 kabupaten setempat atau bila tidak mempunyai data CBR menggunakan angka rasional yaitu: 3 % x jumlah penduduk setempat. 6. Kunjungan Ibu Hamil Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kehamilan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat pula sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya atau Posyandu. Kunjungan ibu hamil meliputi kunjungan pertama dan kunjungan ulang yang salah satunya adalah K4 (Sulistyawati, 2009). a. Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan baru ibu hamil adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. b. Kunjungan Ibu Hamil (K2) Kunjungan yang kedua kali pada ibu hamil, pemeriksaan terutama untuk menilai risiko kehamilan, laju pertumbuhan janin dan kelainan atau cacat bawaan. Kegiatan adalah: 1) Anamnesa: keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh ibu. 2) Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tidak perlu dilakukan lagi) 3) Pemeriksaan dengan USG (Ultrasonografi), biometri janin (besar dan usia kehamilan), aktifitas janin, kelainan atau cacat bawaan, cairan ketuban dan letak plasenta serta keadaan paling sentral.

14 4) Penilaian resiko kehamilan. 5) Nasehat: perawatan payudara dan senam hamil. 6) Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) dan vitamin bila perlu. c. Kunjungan Ibu Hamil (K3) Kunjungan yang ketiga kali pada ibu hamil pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan laboratorium ulang. Kegiatannya adalah: 1) Anamnesa: keluhan, gerakan janin. 2) Pengamatan kartu gerak janin harian (bila ada) 3) Pemeriksaan fisik dan obstetric (pemeriksaan panggul dalam bagi kehamilan pertama) 4) Penilaian risiko kehamilan. 5) Pemeriksaan laboratorium ulang: Hb, Ht, gula darah. 6) Nasehat: senam hamil, perawatan payudara, gizi. 7) Pemberian imunisasi TT II. d. Kunjungan Ibu Hamil (K4) Dalam pengelolaan program Kesehatan Ibu dan Anak disepakati bahwa kunjungan ibu hamil yang keempat adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan, dengan distribusi kontak sebagai berikut: 1) Minimal satu kali pada trimester pertama 2) Minimal satu kali pada trimester kedua 3) Minimal dua kali pada trimester ketiga

15 7. Indikator Pelayanan ANC Menurut Sulistyawati (2009), pemantauan dan evaluasi pelayanan antenatal dapat dilakukan dengan menggunakan: a. Cakupan K 1 Cakupan K 1 ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah: jumlah kunjungan baru (K1) jumlah sasaran ibu hamil satu tahun x 100% 1) Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun dihitung dengan rumus : CBR proporsi x 1,1 x Σ penduduk setempat 2) Bila proporsi tidak mempunyai data CBR dapat digunakan angka rasional, sehingga rumus perhitungan sebagai berikut: 3% x Σ setempat b. Cakupan K 4 Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menempati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, disamping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program Kesehatan Ibu dan Anak. jumlah kunjungan ibu hamil (K4) jumlah sasaran ibu hamil satu tahun x 100%

16 c. Persentase ibu hamil beresiko tinggi Dengan indikator ini diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh program Kesehatan Ibu dan Anak, dan harus ditindaklanjuti dengan intervensi secara aktif. Rumus yang diperkirakan sebagai berikut: jumlah ibu hamil yang beresiko jumlah sasaran ibu hamil satu tahun x 100 % d. Tingkat kematian ibu hamil dan bersalin beresiko Tingkat kematian ibu hamil dan bersalin beresiko menurut risikonya yaitu jumlah ibu hamil dan bersalin beresiko yang meninggal akibat kehamilan atau persalinan dibagi dengan jumlah ibu hamil dan bersalin beresiko x 100%. 8. Standar Pelayanan ANC Pelayanan yang diberikan kepada ibu yang baru pertama kali melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan meliputi (Kurnia, 2009) : a. Anamnesa 1) Identitas meliputi : nama, umur, alamat, pendidikan, dan pekerjaan 2) Riwayat tentang : kehamilan dan persalinan terdahulu, kehamilan berapa, penolongan persalinan, keadaan bayi saat dilahirkan, komplikasi antara lain; pendarahan dan tekanan darah tinggi, infeksi atau demam, persalinan yang lama, partus preterem (prematur).

17 b. Pemeriksaan meliputi: 1) Pemeriksaan umum tentang: a) Kesadaran, tinggi badan, berat badan, postur tubuh, kurus atau gemuk, tensi nadi, pernafasan, demam atau tidak, pucat atau tidak. b) Fisik: muka, mata, mulut atau gigi, paru-paru, jantung, payudara, hati, limfa, abdomen, pelvis tungkai. 2) Pemeriksaan khusus yaitu: a) Pemeriksaan luar, meliputi tinggi fundus uteri, bentuk uterus, pemeriksaan Leopod (pemeriksaan letak, jumlah, usia, besar janin), perabaan berat janin, pemeriksaan auskultasi (denyut jantung janin) b) Pemeriksaan dalam dilakukan bila ada indikasi c. Pemberian Obat meliputi Fe, obat cacing, obat malaria, dan obat khusus (emesis, hipertensi, toksonia, gravidarium) d. Perawatan Payudara 1) Pakaian jangan terlalu kencang 2) Putting susu yang masuk supaya diurut dengan minyak agar dapat keluar e. Penyuluhan mengenai gizi, kebersihan, olahraga, pekerjaan dan perilaku sehari-hari, perawatan payudara dan Air Susu Ibu, tandatanda risiko tinggi, pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi

18 selanjutnya, pentingnya untuk pertolongan kepada tenaga terlatih, dan pentingnya pemakaian kontrasepsi setelah melahirkan. 9. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam ANC Menurut Farrer (2000), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ANC adalah : a. Diet dalam kehamilan 1) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan 2) Untuk tumbuhnya janin 3) Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh selama masa nifas 4) Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi b. Hygiene dalam kehamilan 1) Kebersihan badan: mandi minimal 2 kali sehari 2) Pakaian, menggunakan baju yang menyerap keringat dan longgar 3) Buang air besar atau buang air kecil: frekuensi buang air kecil, obstipasi c. Aktifitas dan gerak badan 1) Pekerjaan: jangan mengerjakan pekerjaan yang berat, tidak mengangkat barang yang berat 2) Coitus: pada dasarnya tidak ada pantangan untuk berhubungan seksual asal tidak dilakukan dengan menekan perut ibu (posisi ibu dibawah) d. Aspek psikologis ibu Persiapan mental ibu dalam menghadapi persalinan

19 B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Menurut Notoatmodjo (2003), bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh faktor faktor predisposisi (predisposing factors) atau faktor-faktor pemungkin (enabling factors) atau faktor-faktor penguat (reinforcing factors) atau gabungan faktor satu dengan yang lain. Faktor faktor predisposisi (predisposing factors) meliputi pengetahuan, paritas, sikap, nilai, kepercayaan, persepsi. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors) meliputi ketersediaan sarana, sumber daya/dana, keterampilan, dan keterjangkauan. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors) meliputi perilaku petugas pelayanan ANC, sikap petugas pelayanan ANC, dan sikap tokoh masyarakat. 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. b. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo, (2003) mempunyai 6 tingkatan.

20 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). 4) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

21 Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. c. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003) yaitu : 1) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan yaitu kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Jenis pendidikan adalah macam jenjang pendidikan formal yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa, sehingga tingkat pendidikan dan jenis pendidikan dapat menghasilkan suatu perubahan. Informasi juga mempengaruhi pengetahuan yaitu dengan kurangnya informasi tentang hubungan seksual pranikah. 2) Budaya Budaya sangat berpengaruh terhadap hubungan seksual pranikah, karena setiap budaya yang baru akan disaring sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut. 3) Pengalaman Pengalaman disini berkaitan dengan umur. Pengalaman akan lebih luas sebagaimana dengan umur yang semakin bertambah.

22 Berdasarkan penelitian Ningsih (2006), di Puskesmas Purwodadi I Kabupaten diperoleh hasil ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebanyak 26 (76,5%), ibu hamil dengan tingkat pendidikan dasar atau rendah sebanyak 21 (61,8%), ibu hamil dengan pelaksanaan ANC kurang baik sebanyak 24 (70,6%). Hasil analisa data menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu hamil dengan pelaksanaan ANC. 2. Paritas Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan kelahiran janin yang mencapai tahap bisa hidup (28 minggu). Menurut Manuaba (2000), wanita yang pernah melahirkan bayi aterm dibagi menjadi 3 yaitu : a. Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kali. b. Multigravida adalah wanita yang pernah hamil beberapa kali, dimana kehamilannya tersebut sampai 5 kali. c. Grande multigravida adalah wanita yang pernah hamil sampai 6 kali atau lebih. Berdasarkan penelitian Siswosuharjo (2004) yang menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi keputusan ibu hamil memilih pelayanan ANC (ANC) di poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, diperoleh hasil salah satu faktor yang mempengaruhi adalah paritas. Hal ini ditunjukan dengan adanya hubungan antara paritas dengan dengan keputusan ibu hamil memilih pelayanan ANC (p = 0,000).

23 3. Tingkat Pendapatan a. Pengertian Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Dengan dinilai sejumlah uang atas harga yang berlaku pada saat itu. Sedangkan menurut Wijayanto (2005), pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. b. Pembagian Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan keluarga secara tidak langsung dapat menyebabkan timbulnya faktor risiko terhadap kelangsungan hidup ibu dan bayi yang baru lahir. Biasanya golongan masyarakat seperti ini sulit terjangkau oleh pelayanan maupun informasi kesehatan. Demikian pula halnya dengan tingkat kemandirian dan partisipasi dalam menyelenggarakan upaya pembinaan kesehatan perinatal masih belum memuaskan, yang umumnya terjadi pada golongan masyarakat berpenghasilan rendah (Siswosuharjo, 2004). 4. Pendidikan Pendidikan merupakan upaya nyata untuk memfasilitasi individu lain, dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga dapat survive di dalam kompetisi kehidupannya. Tingkat pendidikan dibagi menjadi 3, yaitu :

24 a. Pendidikan dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. b. Pendidikan menengah Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar, yaitu SMA atau SMK. c. Pendidikan tinggi Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

25 C. Kerangka Teori ` Faktor predisposisi (predisposing factor) 1. Umur 2. Pengetahuan 3. Paritas 4. Sikap 5. Nilai 6. Kepercayaan 7. Persepsi Faktor pendukung (enabling factor) 1. Ketersediaan sarana 2. Sumber dana (Pendapatan) 3. Keterampilan 4. Keterjangkauan Kunjungan ANC Faktor pendorong (reinforcing factor) 1. Sikap dan perilaku masyarakat 2. Sikap dan perilaku petugas kesehatan 3. Fasilitas dan peralatan yang memadai Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber : Lawrence Green (1980) dalam Notoatmosjo (2003) D. Kerangka Konsep Variabel bebas Variabel terikat 1. Umur 2. Tingkat pendapatan 3. Paritas 4. Pengetahuan ibu hamil Kunjungan ANC Bagan 2.2 Kerangka Konsep

26 E. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah (Sugiyono, 2007) : 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel Independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, paritas, tingkat pendapatan, dan pengetahuan ibu hamil. 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan ANC. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan yang pada penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara umur dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. 2. Ada hubungan antara paritas dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. 3. Ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. 4. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang.