BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan analisis data. Secara keseluruhan, keputusan ini melibatkan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

27 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan strategi yang dimiliki peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjadikan pokok kajiannya fenomena yang tampak sebagai subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk melihat dan memahami arti dari suatu pengalaman yang berkaitan. fenomena tertentu (Denzin & S Linconl, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata,

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan secara rinci

BAB III. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagian saja dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar. (Azwar, 2011:1) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini didasari adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang atau jasa yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna di balik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi pengembangan konsep teori. Penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat, dan waktu. (Djunaidi&Fauzan, 2012:25)

Sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Stake, 1995 dalam Craswell, 2010:20) B. Sumber Data Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Sumber data yang bersifat kualitatif didalam penelitian diusahakan tidak bersifat subjektif, oleh sebab itu perlu diberi peringkat bobot. Sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan dalam bentuk dua parameter "abstrak", misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah, tua-muda, panas-dingin, situasi aman-tidak aman, laba-nirlaba. Agar sumber data tersebut dapat dianalisis dengan metode statistik, maka data kualitatif harus ditransformasikan menjadi data yang bersifat kuantitatif. Agar usaha mentransformasi nilai tersebut terlepas/bebas dari sebuyektifitas diperlukan penguasaan bidang

ilmu yang bersangkutan. (Sukandarrumidi, 2006:44-46). Adapun yang menjadi sumber data adalah: 1. Informan Kunci Subyek penelitian ini adalah sebanyak tiga subyek dengan kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga fisik (pasal 44 UU RI No 23 tahun 2004). 2. Dokumen Teknik dokumentasi yang dipakai adalah berbentuk B.A.P (Berita Acara Pemeriksaan), data ini digunakan untuk melengkapi informasi. C. Pemilihan Subyek Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka pengambilan sampel yang umum digunakan salah satunya adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel atau sumber data dengan menggunakan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2010:300) Secara umum prosedur pengambilan sampel dalam studi kualitatif memiliki karakter sebagai berikut: 1. Tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada ke khususan kasus (spesifik) sesuai dengan masalah penelitian. 2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, namun bisa berubah ditengah perjalanan penelitian, sesuai pemahaman dan kebutuhan yang berkembang selama proses penelitian (pemilih

subyek sebagai sampel dapat berubah setelah ada penentuan jenis informan baru yang hendak dipahami) 3. Tidak diarahkan pada keterwakilan atau representasi, melainkan pada kecocokan pada konteks (siapa dengan jenis informasi apa). Adapun tahapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan prosedur pemilihan subyek penelitian adalah sebagai berikut: a. Subyek penelitian dipilih berdasarkan kasus yang telah ditentukan dalam kriteria subyek penelitian. b. Subyek dipilihkan oleh penyidik ppa (pelayanan perempuan dan anak) Kriteria yang menjadi pedoman dalam pemilihan subyek penelitian adalah bahwa yang akan dipilih benar-benar orang yang terlibat dengan persoalan yang diteliti.

Data jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga kurun waktu 2008-2013 Tahun No Jenis Kekerasan 2008 200 9 2010 201 1 2012 201 3 Jumlah 1. Kekerasan Fisik 47 59 55 41 43 34 279 2. Kekerasan Psikis 1-1 2 3 5 12 3. Penelantaran 4-2 3 2 2 13 D. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini dilaksanakan Tempat : Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Polres Malang Kota Alamat : Jl. Jaksa Agung Suprapto No 19 Malang 65112 Telepon : - Adapun pertimbangan dipilihnya lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan adanya banyak kasus tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang selesai begitu saja, diluar itu pelapor merasa keamanannya tidak terjamin sepenuhnya, serta hubungannya dengan terlapor tak kunjung membaik seperti

sebelum kejadian tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga tersebut terjadi. E. Instrumen Penelitian Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri atau human instrument, karena perasaan keingintahuan dan kemampuan untuk menggali informasi atau data yang terkait dengan masalah penelitian hanya dimiliki oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus "divalidasi" seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian di lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistik. Selanjutnya yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri, seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta bekal memasuki lapangan (Faturochman, 2009:222) F. Prosedur Penelitian Proses awal penelitian adalah ketika peneliti mendiskusikan dengan dosen pembimbing terkait proses pelapor melapor ke unit pelayanan perempuan dan anak dan pelapor memperoleh diluar proses peradilan ini. Apakah selama pelapor melapor penyidik

telah memberikan rasa adil kepada pelapor. Selanjutnya akan kah penyidik dapat mengupayakan keutuhan keluarga, sedangkan pada kenyataannya hubungan pelapor maupun terlapor diluar proses peradilan jauh dari harmonis. Untuk itu peneliti mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbing. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing, peneliti meminta surat ijin penelitian untuk melakukan penelitian di polres malang kota, unit pelayanan perempuan dan anak. Kemudian peneliti mengajukan surat tersebut beserta proposal ke bagian umum. Setelah pengurusan surat ijin selesai, peneliti menemui salah satu penyidik di unit pelayanan perempuan dan anak, untuk meminta alamat serta nomer yang dapat dihubungi dari korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga agar peneliti dapat mengunjungi rumah subyek untuk melakukan wawancara serta observasi, namun penyidik keberatan untuk memberikan alamat serta nomer dari korban tindak kekerasan dalam rumah tangga dikarenakan informasi menyangkut nomer, alamat, dan yang berhubungan dengan korban atau pelapor merupakan informasi yang rahasia atau privasi yang tidak dapat diperlihatkan serta diberikan begitu saja kepada orang lain tanpa persetujuan dari korban atau pelapor terlebih dahulu, untuk itu penyidik menyarankan peneliti untuk stand by atau selalu berada di kantor pelayanan perempuan dan anak untuk mendapatkan subyek

penelitian, penyidik juga menyarankan agar wawancara sekaligus observasi kepada subyek dilakukan di kantor pelayanan perempuan dan anak saja tanpa harus mendatangi rumah subyek. Dengan demikian peneliti akhirnya stand by atau selalu berada di kantor pelayanan perempuan dan anak untuk mendapatkan subyek yang diinginkan. Adapun jumlah subyek yang peneliti butuhkan adalah 3 korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga serta untuk melengkapi data, peneliti membtuhkan 2 penyidik pelayanan perempan dan anak yang biasa menerima laporan dari para korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Setelah stand by setiap hari di kantor pelayanan perempuan dan anak, akhirnya peneliti mendapatkan sejumlah subyek. Peneliti pun memulai pembicaraan dengan subyek, pada awalnya peneliti menyampaikan tujuan dan maksud kedatangan peneliti, kemudian peneliti mulai membangun good rapport, kemudian peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur, dan meminta subyek untuk memberikan kesediaannya menjadi subyek penelitian dengan mengisi lembar informed concent. Selama proses wawancara, peneliti mencatat sejumlah jawaban yang diberikan subyek, peneliti tidak menggunakan tape recorder ketika mewawancarai 2 penyidik dikarenakan peraturan polres yang tidak memperbolehkan adanya dokumentasi dalam bentuk foto dan recorder atau video selama menjalankan dinas di

kantor demikian pula ketika mewawancarai 3 subyek korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Seusai wawncara, peneliti langsung melakukan pencatatan wawancara dalam bentuk transkrip wawancara, yang kemudian di analisis dengan menggunakan teknik yang ada dalam metode penelitian. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah obervasi, wawancara, dan dokumentasi. Seperti dalam gambar berikut (Sugiyono, 2010:309) Observasi Wawancara Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data Dokumentasi Triangulasi/ Gabungan Gambar 3.2 Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data (Sugiyono, 2010:309) 1. Observasi adalah pengamatan, sedangkan observasi kualitatif berarti bahwa seorang peneliti memperhatikan dan mencatat tingkah laku dan aktifitas individual yang terlibat dalam situs

penelitian dan rekaman observasi. (Djunaidi&Fauzan, 2012:373). Observasi kualitatif: merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/ mencatatbaik dengan cara terstruktur maupun semi struktur (misalnya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti)-aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan utuh. (Creswell, 2010:267) Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang. Oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam observasi melibatkan dua komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan obyek yang diobservasi yang dikenal sebagai observee. (Sukandarrumidi, 2002:69) Ada beberapa cara dalam melakukan pengamatan, yaitu pengamatan partisipan dan pengamatan non partisipan. Untuk mengamati gejala yang diteliti, peneliti melakukan dengan cara

non pastisipan dan partisipan. Dalam melakukan pengamatan peneliti melakukan pengamatan dengan cara terlibat dalam kegiatan yang diamati serta pada kondisi tertentu peneliti melakukan pengamatan tanpa terlibat dalam kegiatan yang diamati. Observasi Deskriptif Tahapan Observasi Observasi Terfokus/ Reduksi Observasi Terseleksi Gambar 3.3 Tahapan Observasi (Sugiyono, 2009:230 dalam Nisa, 2012:82) a. Observasi deskriptif Pada tahap ini peneliti belum menemukan masalah yang akan diteliti, peneliti mencoba mendiskripsikan terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasa. Dengan demikian peneliti dapat menghasilkan kesimpulan pertama. b. Observasi terfokus Pada tahapan ini peneliti mulai dapat memfokuskan observasi pada aspek yang telah ditentukan. Dengan demikian peneliti dapat menghasilkan kesimpulan kedua.

c. Observasi terseleksi Pada tahap ini peneliti telah mengurai fokus dari apa yang di observasi. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui proses penyidik menerima laporan pelapor hingga melakukan penyidikan lebih lanjut serta mengamati proses selama wawancara bersama subyek. Untuk membatasi apa yang perlu diamati, peneliti menentukan apa yang menjadi sasaran dalam pengamatan. Peneliti memiliki sasaran pengamatan pada pelapor ketika melapor kepada penyidik, sebaliknya mengamati penyidik ketika menerima laporan dari pelapor, sekaligus mengamati subyek selama wawancara, mulai dari mengamati bahasa tubuh, gesture, eye contact subyek ketika menceritakan ketika dia melapor kepada penyidik dan ketika menghadapi terlapor di rumah. 2. Wawancara kualitatif Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-to-face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (interview dalam kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok. Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak

terstruktur (unstructured) dan bersifat terbuka (openended) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan. (Creswell, 2010:267) 3. Dokumen-dokumen kualitatif Selama proses penelitian, peneliti juga bisa mengumpulkan dokumen-dokumen kualitatif. Dokumen ini bisa berupa dokumen publik (seperti koran, makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (seperti buku harian, diary, surat, email). (Creswell, 2010:267) Menurut (Irawan, 2000:70 dalam Sukandarrumidi, 2002:100) studi dokumentasimerupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen yang diketik dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dibedakan menjadi: a. Dokumen primer: bila dokumen itu ditulis oleh pelakunya sendiri. Otobiografi adalah salah satu contoh dokumen primer. b. Dokumen sekunder: seseorang bila peristiwa yang dialami disampaikan pada orang lain dan orang ini yang kemudian menuliskannya. Biografi seseorang adalah contoh dokumentasi sekunder.

4. Kategori terakhir dari data kualitatif adalah materi audio dan visual. Data ini bisa berupa foto, objek-objek seni, videotape, atau segala jenis suara/bunyi). (Creswell, 2010:267) H. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari mencatat hasil wawancara (verbatim), melakukan pengumpulan fakta atau anxial coding, serta mereview catatan lapangan. I. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan akan di analisis dengan pendekatan kualitatif model studi kasus, Analisis data dengan model ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai kasus dari masing-masig subyek penelitian berdasarkan variable data yang diperoleh dari kelompok subyek yang di teliti. Kemudian analisis data kualitatif yang dilakukan peneliti menggunakan strategi grounded theory, yang mana prosesnya meliputi: membuat kategori-kategori atas informasi yang diperoleh (open coding) memilih salah satu kategori dan menempatkannya dalam satu model teoritis (anxial coding) lalu merangkai sebuah cerita dari hubungan antar antar kategori ini (selective coding)

J. Objektifitas dan Keabsahan Data Uji kredibilatas data adalah kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. Terdapat berbagai cara dalam pengujian kredibilitas data yaitu: (Creswell, 2010:288) 1. Membuat deskripsi yang kaya dan padat (rich and thick description) tentang hasil penelitian. 2. Melakukan tanya-jawab dengan sesama rekan peneliti (peer de briefing) untuk meningkatkan keakuratan hasil penelitian 3. Waktu yang lama dan observasi berulang di lokasi penelitian; observasi regular dan berulang atas fenomena dan setting penelitian akan dilakukan dalam jangka waktu dua bulan. 4. Mengklarifikasi bias yang mungkin dibawa peneliti ke dalam penelitian. Dengan melakukan refleksi diri terhadap kemungkinan munculnya bias dalam penelitian, peneliti akan mampu membuat narasi yang terbuka dan jujur.