KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGENDALIAN SUDUT CERMIN DATAR PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

IV. PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN SUHU PADA PASTEURISASI ASI (AIR SUSU IBU) DENGAN METODE FLASH HEATING

Pengendalian Temperatur pada Proses Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Rotary Dryer Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

II. PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Purwarupa Alat Pemotong Kabel Otomatis Berdasar Panjang dan Jumlah Potongan Berbasis Arduino

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN KENDALI MOTOR DC. Perancangan kendali motor DC dalam skripsi ini meliputi perancangan motor

BAB III LANDASAN TEORI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

Eka Mandayatma *a), Fahmawati Hamida a), Hanifa Hasna Fawwaz a),

Crane Hoist (Tampak Atas)

PERANCANGAN ROBOT PENCAPIT UNTUK PENYOTIR BARANG BERDASARKAN WARNA LED RGB DENGAN DISPLAY LCD BERBASIS ARDUINO UNO. Fina Supegina 1, Dede Sukindar 2

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Perancangan Simulator Pengendalian Posisi Turret Pada Mobil Pemadam Kebakaran

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 341 554166 Malang 65145 KODE PJ-1 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA NAMA : JEFRY SUGIHATMOKO NIM : 15637113-63 PROGRAM STUDI : TEKNIK KONTROL JUDUL SKRIPSI : APLIKASI KONTROLER PID DALAM PENGENDALIAN SUHU INKUBATOR BAYI PREMATUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 256 TELAH DI-REVIEW DAN DISETUJUI ISINYA OLEH: Pembimbing 1 Pembimbing 2 Ir. Purwanto, MT. NIP. 1954424 19861 1 1 Rahmadwati, ST., MT.,Ph.D NIP. 1977112 264 2 3

APLIKASI KONTROLER PID DALAM PENGENDALIAN SUHU INKUBATOR BAYI PREMATUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 256 PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh: JEFRY SUGIHATMOKO NIM. 156371113 63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MALANG 215

APLIKASI KONTROLER PID DALAM PENGENDALIAN SUHU INKUBATOR BAYI PREMATUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA256 Jefry Sugihatmoko. 1, Ir. Purwanto, MT. 2, Rahmadwati, ST., MT., Ph.D. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya, 2 Dosen Teknik Elektro Univ. Brawijaya Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email: jefryes7@gmail.com. 1, purwanto@ub.ac.id. 2, rahma@ub.ac.id. 2 Abstrak- Inkubator bayi prematur merupakan suatu alat untuk memberikan kehangatan pada suhu bayi prematur. Inkubator ini sangat dikhususkan untuk bayi prematur, karena bayi tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh yang cukup dan belum mampu untuk mempertahankan suhu tubuhnya dari pengaruh suhu lingkungan luar. Sekarang ini inkubator menggunakan kontrol on/off dan beberapa kasus menggunakan metode pengaturan secara manual yang memerlukan pengamatan secara terus menerus. Hal tersebut cukup tidak efisien. Pada penelitian ini telah dirancang sistem pengendalian suhu inkubator secara otomatis dengan menggunakan kontrol PID, sehingga suhu ruang inkubator dapat menyesuaikan secara otomatis berdasarkan setpoint yang diinginkan. Sistem pemanasan ruangan inkubator ini menggunakan lampu yang dikontrol oleh dimmer yang diputar dengan motor DC servo agar dapat menghasilkan suhu panas sesuai setpoint. Saat suhu mendekati setpoint, suhu akan diratakan keseluruh ruang inkubator dengan bantuan kipas DC. Setpoint suhu yang digunakan sebesar 37 C. Dari hasil pengujian alat yang telah dilakukan, didapatkan parameter PID dengan metode satu Ziegler-Nichols yaitu Kp = 12,5, Ki =,13, Kd = 271,2. Kata kunci- inkubator, bayi prematur, PID, dimmer, Ziegler-Nichols. I. PENDAHULUAN B ayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi yang terlahir prematur akan rentan terhadap infeksi penyakit dari luar karena tidak memiliki ketahanan tubuh yang cukup. Untuk mengoptimalkan kesehatan tubuhnya diperlukan beberapa cara dengan memperhatikan suhu tubuhnya, memperhatikan asupan gizinya, memberikan ASI, memberikan imunisasi.[3] Menjaga suhu tubuh bayi prematur sangat penting, karena tubuh bayi prematur belum memiliki pengaturan suhu tubuh yang baik. Apabila hal tersebut dibiarkan maka bayi akan kehilangan seluruh panas tubuhnya sehingga mengalami hipotermia. Bayi prematur memerlukan suhu ruang 36,5 C 37,5 C agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga. Pada umumnya pemberian suhu tubuh yang hangat pada bayi prematur adalah dengan menggunakan metode KMC (Kangaroo Mother Care) yaitu sebuah metode perawatan bayi prematur dengan cara meletakan bayi di pelukan ibunya untuk menyalurkan kehangatan pada si bayi. Namun metode tersebut tidak dapat dilakukan disaat si ibu harus meninggalkan bayinya, maka diperlukan sebuah alat penghangat untuk si bayi yang dapat memberikan kehangatan sesuai dengan suhu yang diperlukan bayi prematur yang disebut inkubator. [5] Banyak inkubator bayi yang memberikan suhu yang diperlukan bayi prematur masih menggunakan kontrol on/off dan beberapa kasus menggunakan metode pengaturan secara manual yang membutuhkan pemantauan secara terus menerus, dimana error suhu setting dengan suhu aktual masih besar. Sehingga pada skripsi ini dibuatlah sebuah alat inkubator bayi prematur dengan metode kontrol PID. PID adalah kontroler yang merupakan gabungan dari kontroler proporsional, integral, dan derivatif. Gabungan dari ketiga kontroler tersebut diharapkan dapat menghasilkan keluaran sistem yang stabil karena dapat saling menutupi kekurangan. Keuntungan dari kontroler PID adalah sistem yang sederhana sehingga lebih cepat mengambil sebuah keputusan. Sehingga diharapkan dengan penggunaan PID performa sistem menjadi stabil dan reaksi sistem menjadi cepat keluaran sistem sesuai yang diinginkan. Dari beberapa kelebihan kontroler PID tersebut diharapkan alat inkubator bayi prematur memiliki kontrol suhu yang stabil dan otomatis sesuai yang diinginkan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Inkubator Bayi Inkubator Bayi merupakan salah satu alat elektromedik yang berfungsi memberikan perlindungan pada bayi yang terlahir prematur dengan cara memberikan suhu yang stabil agar panas tubuh bayi tetap terjaga. Umumnya inkubator bayi dirancang secara otomatis sehingga suhu dalam ruangan tetap stabil. Inkubator bayi memiliki tempat kontrol yang terbagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah). Bagian atas umumnya sebagai tempat peletakan sensor suhu, display dan peralatan elektronik. Pada bagian bawah umumnya digunakan sebagai tempat aktuator pemanas (heater) dan kipas untuk sirkulasi dan perata suhu udara. 1

diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Gambar fisik dari motor servo dapat dilihat dalam Gambar Gambar 1. Inkubator Bayi B. Sensor Suhu DS18b2 DS18B2/WPRF adalah sensor temperatur digital yang dapat dihubungkan dengan mikrokontroler lewat antarmuka 1-Wire. Sensor ini dikemas secara khusus sehingga kedap air, cocok digunakan sebagai sensor di luar ruangan / pada lingkungan dengan tingkat kelembaban tinggi. Bentuk fisik sensor ini dapat dilihat pada Gambar 2.2. Sensor ini menggunakan IC DS18B2 dari Dallas Semiconductor (sekarang bagian dari Maxim Integrated sejak akuisisi tahun 21), dengan fitur sbb: Antarmuka 1-Wire yang hanya membutuhkan 1 pin I/O untuk komunikasi (plus GND). Memiliki nomor identifikasi unik (64 bit), memudahkan aplikasi pendeteksi suhu multi yang terdistribusi. Tidak membutuhkan komponen eksternal tambahan selain 1 buah pull-up resistor. Catu daya dapat dipasok dari jalur data dengan tegangan antara 3 hingga 5,5 Volt DC. Tidak membutuhkan daya pada mode siaga. Dapat mengukur suhu antara -55 C hingga 125 C dengan akurasi,5 C pada -1 C s.d. +85 C. Resolusi termometer dapat diprogram dari 9 hingga 12 bit (resolusi,625 C). KLK gaya magnet yang akan mengalir arus eddy. Setiap logam biasanya memiliki hambatan listrik, dan arus yang mengalir dalam logam tersebut akan menghasilkan joule Kecepatan pendeteksian suhu pada resolusi maksimum kurang dari 75 ms. Memiliki memori non-volatile untuk penyetelan alarm. Bentuk fisik sensor suhu dapat dilihat dalam Gambar: Gambar 2. Sensor Suhu DS18B2 C. Motor Servo Motor servo adalah motor dengan sistem closed feedback yang berarti posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada dalam motor servo. Motor ini terdiri atas sebuah motor, serangkaian internal gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut sumbu motor servo Gambar 3. Motor DC Servo Motor servo mampu bekerja dua arah yaitu CW (clockwise) atau searah jarum jam dan CCW (counter clockwise) atau berlawanan arah jarum jam yang arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM (pulse width modulation) pada bagian pin kontrolnya. Secara umum terdapat dua jenis motor servo, yaitu: Motor Servo Standard 18 Motor servo jenis ini merupakan motor yang hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dan mempunyai defleksi masing-masing sudut mencapai 9 sehingga total defleksi sudut dari kanan tengah kiri adalah 18. Motor Servo Continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dan tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu) sehingga motor ini berputar 36. D. Mikrokontroler Arduino Mega256 Arduino Mega256 adalah papan mikrokontroler berbasiskan ATmega256. Arduino Mega256 memiliki 54 pin digital input/output, sedangkan 15 pin lainnya digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, power jack, ICSPheader, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino Mega256 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega256 adalah versi terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega Pin power pada board Arduino Mega256 diantaranya adalah: VIN. Tegangan masukan untuk board Arduino ketika menggunakan catu daya eksternal (berbeda dengan 5V yang berasal dari konektror USB atau sumber tegangan yang telah disesuaikan). 5V. Pin output ini mengeluarkan tegangan sebesar 5V yang telah disesuaikan menggunakan regulator yang berasal dari board Arduino. Board Arduino dapat dicatu dengan daya yang berasal dari power jack DC (7-2

12V), konektor USB (5V), atau pin VIN yang terdapat pada board (7-12V). Mencatu daya pada pin 5V dan 3,3V akan merusak regulator dan board Arduino. 3,3V. Merupakan catu daya sebesar 3,3V yang dihasilkan oleh regulator pada board Arduino. GND. Merupakan pin ground. IOREF. Pada board Arduino, pin ini menyediakan tegangan referensi yang dioperasikan oleh mikrokontroler. Shield yang telah dikofigurasi dengan baik dapat membaca tegangan pin IOREF dan dapat memilih catu daya yang sesuai atau dapat mengaktifkan tegangan translasi pada output yang bekerja pada 5V atau 3,3V. III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan ini meliputi pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada skripsi ini. Perancangan perangkat keras meliputi perancangan alat inkubator bayi prematur dan perancangan rangkaian elektrik. Sedangkan perancangan perangkat lunak meliputi pembuatan program pada software Arduino 1..5 A. Perancangan Inkubator Bayi Prematur Konstruksi inkubator bayi prematur dapat dilihat dalam Gambar 6. Gambar 4. Arduino Mega256 E. Kontroler Proporsional Integral Derivatif (PID) Gabungan aksi kontrol proporsional, integral, dan derivatif mempunyai keunggulan dibandingkan dengan masing-masing dari tiga aksi kontrol tersebut. Masing masing kontroler P, I, maupun D berfungsi untuk mempercepat reaksi sistem,menghilangkan offset, dan mendapatkan energi ekstra ketika terjadi perubahan load. Persamaan kontroler PID ini dapat dinyatakan dalam persamaan (1) di bawah ini: m(t) = Kp e(t) + Ki e(t)dt t + Kd de(t) dt (1) Dalam transformasi Laplace dinyatakan dalam persamaan (2) berikut : M(s) E(s) = Kp ( 1 + 1 + Td. s) (2) Ti. s Ti adalah waktu integral dan Td adalah waktu derivatif.[1] Gambar 5. menunjukkan diagram blok kontroler PID. Gambar 6. Konstruksi Inkubator Bayi Prematur B. Perancangan Alat. Rangkaian dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Rancangan Alat. Gambar 5. Diagram Blok Kontroler PID C. Perancangan Perangkat Lunak Pada penelitian ini, perancangan perangkat lunak menggunakan program Arduino 1..5 dengan pencarian 3

Suhu ( C) 17 34 51 68 85 12 119 136 153 17 187 24 221 238 255 Tegangan (V) Duty Cycle ( % ) PID menggunakan metode Ziegler-Nichols. Sehingga didapatkan nilai Kp = 12,53, Ki =,133, Kd = 271,2. Sistem berjalan dengan cara cara melihat respon perubahan suhu ruang inkubator saat sensor suhu DS18b2 membaca suhu ruang inkubator kemudian Motor DC Servo akan menggerakan dimmer sehingga lampu memanaskan ruang inkubator sampai sesuai dengan suhu yang diinginkan Kerangka perangkat lunak yang dibuat sesuai dengan diagram blok pada Gambar 8. 14 12 1 8 6 4 2 Duty Cycle 3 45 6 9 12 135 15 18 Sudut ( ) Duty Cycle Gambar 1. Hasil Pengujian Sudut Motor DC Berdasarkan grafik dalam Gambar 1, terlihat bahwa ketika duty cycle semakin besar maka sudut perputaran motor servo akan semakin lebar. Gambar 8. Diagram Blok Sistem IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA Pengujian ini meliputi pengujian perangkat keras yang berupa pengujian sensor suhu DS18B2, pengujian motor DC, driver kipas, dimmer dan pengujian sistem keseluruhan. A. Pengujian Sensor Suhu DS18b2 Pengujian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan atau kinerja sensor suhu DS18b2 dengan termometer digital. 43 4 37 34 31 28 25 22 Perbandingan Sensor & Termometer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 Termometer Sensor Gambar 9. Hasil Pengujian Sensor dengan Termometer Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor DS18b2 memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pembacaan suhu. B. Pengujian Motor DC Servo Hasil pengujian sinyal kontrol motor DC servo dapat dilihat pada gambar 1. C. Pengujian Driver Kipas Dilakukan pengujian driver kipas DC untuk mengetahui output tegangan driver kipas dari perubahan sinyal PWM yang dimasukan melalui program Arduino. 8 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 11. Hasil Pengujian Driver Kipas Dapat dilihat pada grafik bahwa semakin besar nilai PWM yang diberikan maka tegangan keluaran driver akan semakin besar. D. Pengujian Dimmer Hasil pengujian dimmer yang digunakan memiliki besar sudut penyalaan dari posisi off ke on sebesar 5. Data hasil pengujian dimmer dapat dilihat pada tabel: Sudut Dimmer ( ) Tabel 1. Data hasil pengujian dimmer Tegangan (V) Output Driver Nilai PWM Arus (I) Cos φ Daya (W) 4 Volt 5 223,7,31,45 3 6 223,6,32,41 29 7 223,2,32,41 29 4

6 12 18 24 3 36 42 48 54 6 66 72 78 84 9 96 12 18 114 Suhu ( C) 6 12 18 24 3 36 42 48 54 6 66 72 78 84 9 96 12 18 114 Suhu ( C) 8 223,32,41 29 9 222,7,33,46 35 1 222,7,34,57 39 11 222,6,35,55 44 12 222,36,56 45 13 222,37,57 46 14 221,4,38,6 5 15 221,5,39,64 55 16 221,9,39,68 57 17 221,6,4,7 62 18 221,3,4,73 66 E. Pengujian Sistem Keseluruhan Pada pengujian sistem dilakukan dengan pemberian nilai Kp = 12,53, Ki =,133, Kd = 271,2. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada Gambar 12. 39 37 35 33 31 29 27 Gambar 12. Grafik Respon Sistem Keseluruhan dengan Metode Ziegler-Nichols % Ess = Hasil Pengujian Metode Ziegler-Nichols Error steady state dapat diketahui dengan cara: = 1 N PV SP n SP 1 197 =,31335 % Waktu (s) i=1 x 1% x,617297 x 1% Set Point Suhu Plant 39 37 35 33 31 29 27 Hasil Pengujian Metode Ziegler Nichols dengan Disturbance Waktu (s) Gambar 13. Grafik Respon Sistem dengan Disturbance V. KESIMPULAN DAN SARAN Set Point Suhu Plant A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam pembuatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Alat yang dirancang sudah sesuai dengan yang diharapkan, dimana suhu ruang inkubator dapat dipertahankan sesuai dengan setpoint dengan ratarata %Ess sebesar,31335%. 2. Dengan menggunakan metode Ziegler-Nichols untuk menentukan nilai parameter kontroler PID, maka didapatkan nilai Kp = 12,53, Ki =,133, Kd = 271,2. B. Saran Dalam pembuatan alat ini disadari bahwa masih memiliki beberapa kekurangan antara lain: 1. Disarankan menggunakan sensor suhu yang memiliki kualitas yang lebih baik dan mekanik yang lebih sempurna. 2. Ditambahkan jumlah sensor untuk mengurangi kesalahan pengukuran suhu, sehingga dapat lebih akurat. 3. Ditambahkan pengaturan kelembaban udara. Hasil pengujian dengan metode Ziegler-Nichols sistem dinyatakan baik karena memiliki error steady state kurang dari 2%. Kemudian pengujian selanjutnya dilakukan dengan memberikan disturbance pada sistem, yakni dengan cara membuka penutup atas ruang inkubator selama 2 menit. Sehingga didapatkan grafik respon sistem sebagai berikut: 5

DAFTAR PUSTAKA [1] Ogata, Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol Automatik (Sistem Pengaturan). Jakarta: Erlangga. [2] Pitawarno, Endra. 26. Desain Kontrol dan Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : CV Andi Offset [3] Manjoer, Arif. 2. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. FKUI. Jakarta [4] Curtis D., Dohnson.1997.Process Control Instrumentation Technology Fifth Edition.New York:Prentice-Hall,Inc. [5] Soetrisno, Eddy. 21. Pendekatan Baru tentang Perawatan Bayi Hingga Umur 3 Tahun.Jakarta : Progres. 6