MENTER I KOORDINATOR HIOANG POLITIK, HUKUM, OAN KEAMANAN REPUHUK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

JAKSAAGUNG REPUBUK INDONESIA. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER- 001 / A/JA/Ol/2014 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

BUPATI KOTABARU PROVINS! KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENDAGRI. ULP. Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. Provinsi. Kabupaten/Kota. Tata Cara.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

MENTER KOORDNATOR HOANG POLTK, HUKUM, OAN KEAMANAN REPUHUK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA NOMOR it TAHUN 2014 TENTANG UNT LAYANAN PENGADAAN BARANGjJASA D LNGKUNGAN KEMENTERAN KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA, Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan Pasal 14 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 ten tang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Kementerian/Lembaga diwajibkan membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk memberikan pelayanan dan pembinaan pengadaan barang/jasa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dipandang perlu menetapkan tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/ J asa Pemerin tah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Repuhlik ndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pengadaan Barang/iJasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012; 4.

MENTER KOORDNATOR BDANG POLlTlK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 2-4. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor: Per - 367 /Menko/Polhukam/ 10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; 5. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/.Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan (ULP). MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN TENTANG UNT LAYANAN PENGADAAN BARANGjJASA D LNGKUNGAN KEMENTERAN KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN. BAB KETENTUANUMUM Bagian Pertama Pengertian dan stilah Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/ jasa yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. 2. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 3. Pengguna Barang/iasa adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebagai pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang darr/ atau jasa pada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 4. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 5. Pejabat Pembuat Komitmen, yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barangj J asa. 6.

MENTER KOORDNATOR Bf)ANG POLiTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 3-6. Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik, yang selanjutnya disingkat unit LPSE adalah unit yang melayani proses pengadaan barangj j asa secara elektronik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 7. Unit Layanan Pengadaan, adalah unit orgamsasi melaksanakan pengadaan Kementerian Koordinator yang selanjutnya disingkat ULP pemerintah yang berfungsi barangj jasa di lingkungan Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 8. Kelompok Kerja Pengadaan, yang selanjutnya disebut Pokja adalah tim kerja yang terdiri atas personil yang bersertifikat ahli pengadaan, berjumlah gasal beranggotakan paling kurang tiga orang dan bertindak untuk melaksanakan pengadaan barangjjasa di dalam ULP. 9. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barangj Jasa yang ditetapkan oleh KPA untuk melaksanakan pengadaan barangjjasa dalam satuan kerja. 10. PanitiajPejabat Penerima Hasil Pekerjaan panitiajpejabat yang ditetapkan oleh PAjKPA yang memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. adalah bertugas 11. Penyedia Barangj Jasa yang selanjutnya disebut penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barangjpekerjaan konstruksijjasa konsultasij jasa lainnya. 12.Pakta ntegritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam pengadaan barangjjasa. 13. Sertifika t Keahlian Pengadaan Barangj J asa adalah tanda bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barangjjasa. 14. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP, memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barangjjasa. 15.Kontrak Pengadaan BarangjJasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia. 16.Sekretariat Unit Layanan Pengadaan adalah Sekretariat yang bertugas menyediakan sarana dan prasarana penunjang pelaksaan pengadaan barangjjasa. Bagian...

MENTER KOORDNATOR BJ)ANGPOLlTlK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESlA - 4 - Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal2 (1) Maksud dibentuk ULP adalah untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa, yaitu: a. Pengadaan barangj'pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai di atas Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan b. Pengadaan jasa konsultasi dengan nilai di atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (2)Tujuan dibentuknya ULP adalah untuk menjamin pelaksanaan pengadaan barang/ jasa yang memenuhi prinsip efisien, efektif, ekonomis, terbuka, bersaing, transparan, adil/ tidak diskriminatif, dan akuntabel. BAB UNTLAYANANPENGADAAN Bagian Pertama Kedudukan Pasal3 ULP Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan adalah unit organisasi fungsional yang berkedudukan di Biro Umum pada unit organisasi yang menangani pengadaan barang/ jasa. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal4 ULP mempunyai tugas: a. melaksanakan proses pengadaan barang/jasa; b. melakukan pembinaan dalam pengadaan barangfjasa; c. menyampaikan laporan dan hasil evaluasi proses pengadaan barang/ jasa; d. melakukan kaji ulang Rencana Umum Pengadaan (RUP) bersama PPK dan Tim Teknis; dan e. menjawab sanggahan. Pasal...

MENTER KOORDNATOR BOANGPOLlTlK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 5 - Pasa15 ULP mempunyai fungsi membantu PA/KPA dalam memberikan pelayanan Zpernbinaan di bidang pengadaan barang/jasa. BAB ORGANSAS Bagian Pertama Organisasi ULP Pasa16 Susunan organisasi ULP terdiri dari: a. Kepala ULP; b. Sekretariat ULP; dan c. Kelompok Kerja (Pokja). Pasal 7 Bagan Organisasi Unit Layanan Pengadaan Barang/ Jasa sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini. Bagian Kedua Kepala ULP Pasa18 Kepala ULP ditetapkan berdasarkan Kementerian Koordinator Bidang Politik, atas usulan Biro Umum. Keputusan Sekretaris Hukum, dan Keamanan Pasa19 Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a mempunyai tugas: a. mengkoordinasikan semua bentuk kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; b. membuat rencana kerja pengadaan barang /jasa (procurement planning) tahunan yang akan diadakan melalui proses tender; c. melakukan telaahan dan kajian usulan pengadaan barang/ jasa; d. membuatjadwal tahunan pelaksanaan elangy tender; e.

MENTER KOORDlNATOR B)ANGPOLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 6 - e. menyiapkan organisasi pengadaan barangjjasa bagi setiap kegiatan pengadaan; f. mengadakan rapat pra perencanaan dan perencanaan dengan unit terkait; g. melaksanakan tugas administratif dan dukungan logistik untuk keperluan Unit Layanan Pengadaan; h. melakukan pengawasan proses pengadaan barang/ jasa; 1. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada PAjKPA; J. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barangjjasa kepada PAjKPA; k. menetapkan calon pemenang; dan 1. melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barangj j asa yang telah dilaksanakan. Bagian Ketiga Sekretariat ULP Pasal 10 Sekretariat ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dipimpin oleh Sekretaris. Pasal 11 Sekretaris ULP ditetapkan berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atas usulan Biro Umum. Pasal 12 (1) Sekretariat mempunyai tugas: a. membantu Kepala ULP dalam menyiapkan pengadaan barangj jasa; b. menyiapkan laporan administrasi keuangan, laporan berkala, laporan pengadaan barangj j asa; c. menyiapkan administrasijlogistik pengadaan barangj j asa; d. mengumumkan rencana kegiatan pengadaan tahun berjalan di website pengadaan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Keamanan dan papan pengumuman resmi; organisasr pertanggungj awa ban kemajuan kegiatan untuk keperluan barangj j asa barangj jasa Hukum, dan e.

MENTER KOORDNATOR BDANGPOLlTlK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBUK NDONESA -7 - e. menyiapkan jawaban sanggahany sanggah banding, pengaduan lain-lain; dan f. menyimpan arsip / dokumen asli pengadaan barang/ jasa, (2) Sekretariat ULP terdiri atas: a. Sekretaris; dan b. Staf pendukung pengadministrasi kerumahtanggaan ULP. (3) Sekretaris mempunyai tugas: a. mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja; b. mengadministrasikan dan menyampaikan hasil penetapan pemenang dari Pokja kepada Kepala ULP; c. membuat laporan secara periodik atas hasil pelaksanaan pengadaan yang dilaksanakan oleh ULP; dan d. menyusun program kerja dan anggaran ULP. (4) Staf pendukung pengadministrasi kerumahtanggaan ULP mempunyai tugas: a. mengadministrasikan dokumen yang berkaitan dengan proses pengadaan barang/ jasa; b. memfasilitasi penataan seluruh dokumen pengadaan; c. mengelola keuangan ULP; d. menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/ J asa kepada PPK; dan e. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa. Bagian Keempat Kelompok Kerja Kelompok Kerja Barang/ Jasa. Pasal 13 (Pokja) pada ULP melakukan Pengadaan Pasal 14 (1) Anggota Pokja diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) berdasarkan usulan dari Biro Umum. (2) Anggota Pokja berjumlah gasal, paling kurang tiga orang dan dapat ditambah dari unit organisasi terkait, yang ditetapkan oleh KPA, sesuai dengan kompleksitas pekerjaan. Pasal...

MENTER KOORDNATOR BDANG POUTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLKNDONESA - 8 - Pasal 15 (1) Kelompok Kerja (Pokja) mempunyai tugas: a. menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/iJasa; b. menetapkan Dokumen Pengadaan; c. menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; d. mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Bararig/Uasa di website Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dan papan pengumuman resmi serta menyampaikan ke Layanan Pengadaan 8ecara Elektronik untuk diurnumkan dalam Portal Pengadaan Nasionah e. menilai kualifikasi Penyedia Barang/ Jasa melalui pra kualifikasi atau pasca kualifikasi; f. melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk; g. membuat laporan mengenai proses dan hasil pemilihan Penyedia Barang/ J asa kepada Kepala ULP; dan h. menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/ J asa kepada PPK. (2) 8elain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam hal diperlukan Pokja dapat mengusulkan kepada PPK: a. perubahan Harga Perkiraan 8endiri; darr/ atau b. perubahan spesifikasi teknis pekerjaan. BABV PENGANGKATANDANPEMBERHENTAN Bagian Pertama Pengangkatan Pasal 16 Keanggotan ULP sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 diangkat dan diberhentikan oleh KPA. Pasal 17 (1) Untuk dapat diangkat sebagai Kepala ULP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berstatus sebagai pegawai negeri; b. pendidikan minimal sarjana (81); c. memiliki kualifikasi teknis manajerial; d.

MENTERJ KOORONATOR BlDANGPOLlTlK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPU BL K NDONESlA -9- d. memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan; e. memiliki integritasmoral, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; f. memahami proses pengadaan barang/jasa; g. tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang menetapkannya sebagai Kepala ULP; dan h. syarat lain yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian untuk jabatan yang setara. (2) Sekretariat ULP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berstatus sebagai pegawai negeri; b. memiliki integritas moral, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; c. memahami proses Pengadaan Barang /jasa: d. syarat lain yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian untuk jabatan yang setara. (3)Anggota Pokja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berstatus sebagai pegawai negeri; b. memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/ Jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; c. memiliki integritas moral, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; d. memahami keseluruhan pekerjaan pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan; e. memahami jenis tertentu yang menjadi tugas Pokja; f. memahami isi dokumen pengadaan Zmetode dan prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang pengadaan barang/jasa; g. tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang menetapkannya sebagai anggota Pokja; dan h. menandatangani Pakta ntegritas. Pasal 18 (1)Anggota ULP dilarang merangkap sebagai: a. Anggota LPSE; b. PPK; c. Pengelola Keuangan; dan d. Anggota Aparat Pengawasan ntern Pemerintah. (2).

MENTERl KOORDNATOR BDANG POLlTlK, HUKUM, [)AN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 10 - (2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, untuk anggota Aparat Pengawasan ntern Pemerintah yang ditunjuk sebagai pejabat pengadaan atau anggota ULP. Pasal 19 Keanggotaan ULP mempunyai masa tugas satu tahun dan dapat dipilih kembali selama memenuhi persyaratan. Bagian Kedua Pemberhen tian Pasa120 Keanggotaan ULP berhenti atau diberhentikan apabila: a. berakhir masa jabatan sebagai anggota; b. mengundurkan diri; c. meninggal dunia; d. tidak mampu melakukan tugas secara terus menerus selama tiga bulan karena sakit atau tanpa alasan yang jelas; e. melanggar/menyalahgunakan tugas; atau f. dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih, berdasarkan putusan pengadilan yang telah mernperoleh kekuatan hukum tetap. BABV PROSEDUR DANTATAKERJA Bagian Pertama Prosedur Kerja ULP Pasa121 (1) Mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang/Uasa Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk satu tahun anggaran secara terbuka kepada masyarakat luas; (2) Kepala ULP menginstruksikan Sekretariat ULP untuk menyiapkan administrasi surat menyurat, dokumen kegiatan pengadaan barang/jasa dan logistik yang diburuhkan dalam proses pengadaan barang /jasa; (3).

MENTER KOORDNATOR BDANG POLiTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 11 - (3) Melakukan rapat pra perencanaan dan perencanaan pengadaan barang/jasa dengan melibatkan pejabat teknis / tenaga ahli yang berasal dari pegawai negeri atau swasta sebagai pendamping teknis dalam kegiatan pengadaan (mulai pad a tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan); (4) Menyusun jadwal pelaksanaan pengadaan barang/jasa; (5) Mengumumkan pengadaan barang/jasa di website Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukurn, dan Keamanan dan papan pengumuman resmi serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional; (6) Melaksanakan proses pengadaan barang /jasa: (7) Pokja menyampaikan laporan mengenai proses dan hasil pengadaan barang/ j asa kepada Kepala ULP; (8) Pokja menetapkan pemenang pengadaan barang/jasa dan diumumkan di portal LPSE dan papan pengumuman; (9) Kepala ULP menyampaikan kepada PPK hasil penetapan pemenang pengadaan barang/ jasa. Bagian Kedua Tata Kerja Pasal22 Pelaksanaan tugas pada ULP wajib menerapkan prmsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi. BABV KETENTUANPERALHAN Pasal23 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ULP dan ' atau Pejabat Pengadaan Barang/ Jasa yang telah ada, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan pengangkatan keanggotaan ULP berdasarkan Peraturan Menteri ini. BABV '"

MENTER KOORDNATOR BOANGPOLlTlK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA - 12 - BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal24 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik ndonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal.29 April 2014 MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK N ONESA, Diundangkan pada tanggal di Jakarta MENTER HUKUM DAN HAK ASAS MANUSA REPUBLK NDONESA, AMR SYAMSUDDN BERTA NEGARA REPUBLK NDONESA TAHUN NOMOR

MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA LAMPRAN PERATURAN MENKO PO~HUKAM NOMOR : PER- 4 /MENKO/POLHUKAM/4/2014 TANGGAL: 20 APRL 2014 Sekretaris Kernen terian Koordinator Bidang Politik, Hukurn, dan Kearnanan Kepala Biro Urnurn Kepala Bagian Perlengkapan dan Rurnah Tangga Pokja ULP Kepala ULP - Kepala Subbagian Pengadaan dan Perlengkapan Sekretaris ULP Pengadministraai Kerurnahtanggaan ULP MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN