PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

MEKANISME ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LN Jumat, 06 Januari 2012

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENT ANG PEDOMAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

I. DASAR PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PDLN)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. Pejabat. Pegawai. Perjalanan. Luar Negeri. Pedoman.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 15

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

Make it Simpel... Sistem Informasi Perjalanan Dinas Luar Negeri

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 10/MEN/2009 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

2015, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne


4. Tim terpadu adalah tim yang membantu gubernur dalam proses pelaksanaan lisensi. 5. Unsur perguruan tinggi adalah pusat studi lingkungan hidup dan/a

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PE T J N TENTANG TOGAS BELAMAR DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perj

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Re

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERJALANAN DINAS A. KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2017, No Dinas Luar Negeri di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

WALIKOTA BUKITTINGGI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PDLN)

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

DINAS LUAR NEGERI. Universitas Negeri Jogyakarta, 30 Maret 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI KERINCI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2015

Transkripsi:

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT ATAU PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka reformasi birokrasi di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi perlu dilakukan penataan administrasi perjalanan dinas luar negeri bagi Pejabat/Pegawai di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); secara lebih baik dan lebih efisien; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam huruf a diatas perlu ditetapkan suatu Peraturan Kepala tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri Di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4012); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 5. Undang-Undang...

2 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1955 tentang Peraturan Perjalanan Dinas Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 820); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176); 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 423 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212); 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/M, Tahun 2008; 11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Perjalanan Dinas ke Luar Negeri; 12. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; Memperhatikan: Surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Nomor B- 1229/M.Sesneg/Setmen/09/2010, tanggal 28 September 2010, perihal Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT ATAU PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN dan PENERAPAN TEKNOLOGI. BABI..

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan : 1. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang selanjutnya disingkat BPPT adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. 2. Kepala adalah Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang selanjutnya disingkat Kepala. 3. Perjalanan Dinas Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan Perjalanan Dinas adalah perjalanan baik perseorangan maupun secara bersama-sama untuk kepentingan dinas/negara, dari Tempat Bertolak Di Dalam Negeri Ke Tempat Tujuan Di Luar Negeri, atau dari Tempat Kedudukan/ Tempat Bertolak Di Luar Negeri Ke Tempat Tujuan Di Luar Negeri yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 4. Surat Perintah adalah surat perintah Kepala kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas. 5. Surat Permohonan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri, yang selanjutnya disebut Surat Permohonan adalah surat permohonan perjalanan dinas bagi Pejabat/ Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 6. Biro KTLN adalah Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7. Tempat Bertolak Di Dalam Negeri adalah kota tempat keberangkatan di dalam negeri ke tempat tujuan di luar negeri. 8. Tempat Kedudukan Di Luar Negeri adalah kota tempat satuan kerja/kantor berada di luar negeri. melanjutkan perjalanan dinas ke tempat tujuan. 9. Tempat Bertolak Di Luar Negeri adalah kota tempat keberangkatan di luar negeri ke tempat tujuan di dalam negeri dan/atau ke tempat tujuan di luar negeri. 10. Tempat Tujuan Di Luar Negeri adalah kota tempat tujuan perjalanan dinas di luar negeri. 11. Tempat Tujuan Di Dalam Negeri adalah kota tempat tujuan perjalanan dinas di dalam negeri. 12. Tempat Tujuan Pindah Di Luar Negeri adalah adalah kota tempat tujuan pindah di luar negeri. 13. Tempat Tujuan Pindah Di Dalam Negeri adalah kota tempat tujuan pindah di dalam negeri. BABII.

-4- BAB II KEGIATAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Paragraf Satu Ruang Lingkup dan Prioritas Pasal 2 Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Negeri : (1) Kegiatan perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka: a. pendidikan dan pelatihan (training); b. studi banding; c. seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya; d. promosi potensi teknologi BPPT; e. kerjasama teknologi dengan pihak luar negeri; f. Pameran teknologi. (2) Perjalanan Dinas yang berkaitan dengan pertemuan Internasional dan penandatangan Perjanjian Internasional perlu pertimbangan Kepala. Pasal 3 (1) Seluruh kegiatan perjalanan dinas luar negeri harus dilaksanakan dengan sangat selektif untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi BPPT atau pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. (2) Seluruh kegiatan perjalanan dinas luar negeri harus diprioritaskan untuk hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kinerja BPPT serta dilakukan sepanjang tidak ada tugas-tugas yang sangat mendesak di Unit masing-masing. Paragraf Kedua Izin Pelaksanaan Kegiatan Pasal 4 (1) Setiap perjalanan dinas luar negeri yang akan dilakukan oleh Kepala harus mendapat izin tertulis dari Presiden dengan terlebih dahulu menyampaikan surat permohonan izin melakukan perjalanan dinas luar negeri. (2) Jika perjalanan dinas luar negeri yang akan dilakukan Kepala memerlukan waktu yang sangat mendesak maka permohonan dan/atau izin perjalanan dinas tersebut dapat disampaikan secara lisan langsung kepada Presiden. (3) Izin..

-5- (3) Izin tertulis atau izin lisan langsung dari Presiden sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan ayat (2) diatas wajib dimiliki, tanpa adanya izin tersebut maka perjalanan dinas tersebut harus ditunda dan/atau harus dibatalkan. (4) Surat permohonan izin dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas di tujukan kepada Presiden Republik Indonesia dengan tembusan kepada Menteri Sekretaris Negara. Pasal 5 (1) Perjalanan dinas luar negeri bagi para Pejabat Eselon I dapat dilaksanakan setelah mendapatkan izin tertulis dari Menteri Sekretaris Negara atau pejabat,yang ditunjuk dengan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan izin melaksanakan perjalanan dinas ke luar negeri. (2) Surat permohonan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas diajukan dan ditandatangani oleh Sekretaris Utama BPPT kepada Menteri Sekretaris Negara u.p. Sekretaris Menteri Sekretaris Negara dengan melampirkan persetujuan dari Kepala BPPT atas alasan pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri tersebut.. Pasal 6 (1) Surat Permohonan Izin Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi para Pejabat Eselon I, II, III dan eselon IV, atau setara Pegawai Non Eselon diajukan oleh atasan Unit Kerja masing-masing kepada Kepala BPPT melalui Sekretaris Utama. (2) Perjalanan dinas luar negeri sebagaimana tersebut dalam ayat (1) di atas, dapat dilaksanakan setelah mendapatkan izin tertulis dari Sekretaris Menteri Sekretaris Negara u.p. Kepala Biro KTLN Sekretariat Negara RI atau pejabat yang ditunjuk dengan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri. (3) Surat permohonan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas diajukan dan ditandatangani oleh Kepala Biro Umum dan Humas BPPT kepada Sekretaris Menteri Sekretaris Negara u. p. Kepala Biro KTLN, Sekretariat Negara RI dengan melampirkan persetujuan Pejabat Eselon I yang menjadi atasannya atas alasan pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri tersebut. (4) Jika perjalanan dinas luar negeri dilaksanakan oleh mereka yang tersebut dalam ayat (1) diatas bersama -sama pimpinannya (Pejabat Eselon I dan/atau yang setara), maka permohonannya dapat digabungkan dengan permohonan pimpinannya untuk kemudian diajukan kepada Menteri Sekretaris Negara u.p. Sekretaris Menteri Sekretaris Negara. (5),Jika..

-6- (5) Jika izin yang dimaksud ayat (1) sampai dengan ayat (3) diatas sampai dengan hari keberangkatan tidak keluar, maka rencana perjalanan dinas luar negeri tersebut harus di tunda atau dibatalkan. Pasal 7 (1) Perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan secara rombongan, dapat dilakukan dengan paling banyak 5 (lima) orang termasuk pimpinan rombongan atau sesuai dengan dokumen pendukung. (2) Izin atas perjalanan dinas luar negeri bagi rombongan yang akan berangkat ke luar negeri di berikan terbatas dan hanya dapat dikeluarkan untuk anggota yang bidang tugasnya sangat terkait dengan substansi yang akan dibahas saja. Paragraf Ketiga Waktu Pelaksanaan Pasal 8 Izin perjalanan dinas luar negeri dapat diberikan untuk selama-lamanya 7 (tujuh) hari kalender, atau sesuai dengan dokumen pendukung. Pasal 9 Untuk hal-hal yang sangat penting dan tidak mungkin ditinggalkan, izin perjalanan dinar luar negeri dapat diberikan lebih dari waktu yang ditentukan dalam Pasal (8) diatas. BAB III DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Paragraf Pertama Teknis Pengajuan Permohonan Izin Pelaksanaan Kegiatan Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Ke Instansi/Pejabat Berwenang Pasal 10 (1) Semua kegiatan perjalanan dinas luar negeri baik yang dibiayai oleh DIPA, Sponsor/donor, swasta maupun perjalanan dinas atas biaya sendiri harus di ajukan izin pelaksanaannya kepada pejabat yang berwenang sebagaimana di jelaskan dalam Bab II Paragraf Kedua Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 diatas, dengan terlebih dahulu mengajukan surat permohonannya. Pasal 10...

7 (2) Surat permohonan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas, wajib memuat informasi-informasi berikut ini: a. Nama dan Jabatan; b. NIP atau nomor identitas yang disetarakan; c. tujuan kegiatan perjalanan dinas ke luar negeri; d. kota dan/atau negara yang dituju; e. jangka waktu penugasan; dan, f. sumber biaya. (3) Surat permohonan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas harus pula dilengkapi dengan dokumen-dokumen berikut dibawah ini: a. surat Undangan atau pemberitahuan penyelenggaraan kegiatan dari pihak penyelenggara/ mitra kerjasama di luar negeri atau surat konfirmasi dari perwakilan pemerintah Republik Indonesia di luar negeri di negara yang dituju; b. dokumen/ surat resmi yang menerangkan sumber pembiayaan (DIPA, surat dari donor/sponsor, kontrak/perjanjian/mou, atau surat pernyataan melaksanakan perjalanan dinas luar negeri atas biaya sendiri yang di tandatangani di atas materai yang cukup); c. dokumen pendukung untuk program pendidikan S1, S2 dan S3; d. dokumen pendukung program pelatihan (training); e. jadwal dan agenda kegiatan di luar negeri; f. penjelasan mengenai relevansi, urgensi/alasan perjalanan dan rincian programnya dengan menyertakan dokumen yang berkaitan; g. izin tertulis dari atasan yang bersangkutan sebagaimana terinci jelas dalam pasal 5 sampai dengan pasal 6 Peraturan ini;; h. kertas posisi dan/atau pedoman delegasi, apabila perjalanan dinas yang dilaksanakan dalam rangka menghadiri pertemuan/sidang internasional; i. brosur atau sejenisnya yang memberikan gambaran umum mengenai kegiatan promosi/ pameran, apabila perjalanan dinas luar negeri dalam rangka mengikuti promosi / pameran; j. draft perjanjian internasional yang telah di verifikasi dengan instansi terkait apabila perjalanan dinas luar negeri dilaksanakan untuk kegiatan penandatanganan perjanjian internasional; k. kerangka acuan (Term Of Referrence/TOR) atau dokumen yang sejenis, apabila perjalanan dinas luar negeri tersebut dilaksanakan dalam rangka studi banding, kunjungan kerja atau pembahasan kerjasama. Pasal 11...

-8- Pasal 11 Surat permohonan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri beserta dokumen pendukungnya sebagaimana tersebut dalam Pasal 10 Peraturan ini harus sudah diterima oleh Sekretariat Negara paling lambat satu minggu sebelum rencana tanggal keberangkatan dilaksanakan. Paragraf Kedua Teknis Pengajuan Rekomendasi Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri dari Kepala BPPT Pasal 12 (1) Untuk mendapatkan surat rekomendasi perjalanan dinas luar negerinya, maka Pejabat Eselon I atau yang setara dan Pejabat Eselon II, III, IV serta pegawai non eselon yang akan melaksanakan perjalanan dinas luar negeri wajib menyampaikan permohonan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri kepada Kepala BPPT selambat-lambatnya dua puluh satu hari kerja sebelum hari keberangkatannya. (2) Pejabat Eselon II, III, IV serta pegawai non eselon yang akan melaksanakan perjalanan dinas luar negeri pengajuan Surat Permohonan kepada Kepala disertai dengan Ijin Prinsip dari atasan yang bersangkutan. Pasal 13 Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 diatas, dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 ayat (3) Peraturan ini. Pasal 14 Rekomendasi/persetujuan perjalanan dinas luar negeri dari Kepala sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat (1) di atas digunakan sebagai pertimbangan untuk memperoleh ijin dari Pemerintah sebagaimana diatur dalam Bab II Paragraf Kedua Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 Peraturan ini. Pasal 15 Kepala dapat menolak dan/ atau tidak memberikan rekomendasi/persetujuan perjalanan dinas luar negeri dengan atau tanpa disertai dengan alasan-alasan. Pasal 16...

-9- Pasal 16 (1) Rekomendasi/ persetujuan atau penolakan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasai 14 dan Pasal 15 di atas diterbitkan oieh Kepala. (2) Sekretaris Utama atau Pejabat yang ditunjuk dapat menandatangani rekomendasi atau penolakan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas. Pasal 17 Kepala meneruskan rencana perjalanan dinas luar negeri kepada pejabat yang berwenang untuk mendapatkan paspor dinas, exit permit, dan rekomendasi visa setelah mendapat ijin Pemerintah. Pasa( 18 (1) Pejabat/Pegawai yang meiakukan perjalanan dinas iuar negeri harus memiiiki dokumen perjalanan dinas luar negeri. (2) Dokumen perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. surat ijin pemerintah; b. paspor dinas (service passport) yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; c. exit permit, d. visa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan BAB IV SUMBER PEMBIAYAAN dan PELAPORAN Paragraf Kesatu Sumber Pembiayaan Pasai 19 Pembiayaan perjalanan dinas luar negeri bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Sumber-sumber lain yang sah. Pasal 20..

-10- Pasal 20 Perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak swasta, kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung. Pasal 21 Satuan biaya perjalanan dinas luar negeri disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Paragraf Kedua Pelaporan Pasal 22 (1) Kepala yang mendapatkan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri dari Presiden, maka wajib melaporkan hasil-hasil pelaksanaan perjalanan dinasnya paling lambat 1= (satu) minggu setelah waktu pelaksanaan perjalanan dinas berakhir kepada Presiden Republik Indonesia dengan tembusan kepada Wakil Presiden. (2) Pejabat Eselon I atau pejabat yang setara yang mendapatkan izin melaksanakan perjalanan dinas luar negeri dari Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara u.p. Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, maka wajib melaporkan hasil-hasil pelaksanaan perjalanan dinasnya paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah waktu pelaksanaan perjalanan dinas berakhir kepada Kepala BPPT dan Menteri Sekretaris Negara u.p. Sekretaris Menteri Sekretaris Negara. (3) Pejabat Eselon II, III, IV atau pegawai non eselon yang mendapatkan izin melaksanakan perjalanan dinas keluar negeri dari Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara u.p. Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat Negara, maka wajib melaporkan hasil-hasil pelaksanaan perjalanan dinasnya paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah waktu pelaksanaan perjalanan dinas berakhir kepada Kepala BPPT dan Menteri Sekretaris Negara u.p. Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat Negara. Pasal 23 Petunjuk Pelaksanaan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perjalanan Dinas Luar Negeri yang berlaku bagi Pejabat/Pegawai di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi diatur secara lengkap dalam Lampiran Peraturan ini. BABY...

-11- BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Lampiran Peraturan Kepala ini merupakan satu kesatuan yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat seluruh Pegawai/Pejabat di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang akan melaksanakan perjalanan dinas luar negeri. Pasal 25 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan untuk dilaksanakan dan ditaati oleh seluruh jajaran Pejabat/Pegawai di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal % Maret 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN dan PENERAPAN TEKNOLOGI, DR. IR. MARZAN A. ISKANDAR

-12- LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR : 00 a TAHUN 2010 ALUR DOKUMEN PERMOHONAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI KEPALA BPPT KABAG SUB BAGIAN KA. BPPT SETAMA BIRO KEU BIRO SDM&O BIRO UH RUMAH URDAL & TANGGA PERJALANAN ----------- ---------------------- ---------- Surat Permohonan SPPD LN Disposisi > Persiapan anggaran Absensi Disposisi Disposisi Periksa Proses Ijin Keberangkatan di Setneg; Paspor, perpanjangan, exit permit serta rek. Visa di Deplu; Visa di Kedutaan dan Surat Perintah Keterangan : :Surat Ash ------------ 0- : Tembusan

-13- LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR: g3 TAHUN 2010 DEPUTI KA. BPPT ALUR DOKUMEN PERMOHONAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT ESELON I ATAU YANG SETINGKAT SA (KPA) ------------- --------------------- -------------------- Surat Permohonan SPPD LN Persetujuan Persetujuan anggaran BIRO UH --------\, ly --------- ----------- Disposisi ------- 1 V v BIRO SDM O Absensi KABAG RUMAH TANGGA Disposisi SUB BAGIAN URDAL & PERJALANAN Periksa Pelaksana Perjalanan Dinas NAY Laporan Tanda Proses Paraf Proses Paraf Tangan Proses Ijin Keberangkatan di Setneg; Paspor, perpanjangan, exit permit serta rek. Visa di Deplu; Visa di Kedutaan dan Surat Perintah Keterangan : Surat Asli ------------ 0- : Tembusan

DEPUTI -14- LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR : 092, TAHUN 2010 ALUR DOKUMEN PERMOHONAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT ESELON II, III DAN IV ATAU YANG SETINGKAT, PEGAWAI NON ESELON KA. BPPT S (KPA) A BIRO UH ------------- --------------------- -------------------- ------------------- ------- V Surat Permohonan SPPD LN Persetujuan Persetujuan anggaran Disposisi BIRO SDM&O Absensi KABAG RUMAH TANGGA Disposisi SUB BAGIAN URDAL & PERJALANAN Periksa laksana rjalanan Divas U NAY Laporan Tanda Tangan Proses Paraf Proses Ijin Keberangkatan di Setneg; Paspor, perpanjangan, exit permit serta rek. Visa di Deplu; Visa di Kedutaan dan Surat Perintah Keterangan : Surat Asli ------------ 0- : Tembusan

-15- LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR: 093 TAHUN 2011 ALUR DOKUMEN IJIN KEBERANGKATAN, PASPOR DINAS DAN VISA BPPT SETNEG DEPLU KEDUTAAN BIRO UH BIRO KTLN DIT.KONSULER BAG. VISA KETERANGAN Proses Ijin Catatan : 1) Permohonan Ijin Permohonan Ijin Ke 1 Keberangkatan ke Proses Visa Tergantung Keberangkatan Ke LN. LN Pada Aturan Kedutaan 2) Surat Persetujuan Luar Negeri ^ 5 hr Masing-Masing Penugasan. ke' is Proses Visa Schengen ± 3) Permohonan Paspor, 2 14 hr kerja Exit Permit Serta Rek. Surat Ijin Penugasan Benelux (Belgic, Neder- Visa. Ke Luar Negeri land dan Luxemberg) 4) Paspor, Exit Permit Dan tanpa visa untuk waktu Rek. Visa. kurang dar i 90 hr. 5) Formulir Visa, Paspor, Proses Paspor Exit Rek. Visa Dan Berkas Permohonan Paspor, 3 Pendukung Permit Rek. Visa ± Exit Permit Dan Rek 6) Paspor + Visa 5 hr kerja Visa Pasp or, Form Visa, 4 Undan gan 5 Proses Visa Paspor + Visa Selesai 6

-16- LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR : O*3 TAHUN 2010 ALUR IJIN KEBERANGKATAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI KEPALA BPPT Presiden I 1 KA. BPPT ------------- Menteri Sekretaris Negara t T Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Surat Persetuj uan Keterangan : : Surat Asli ------------ o. : Tembusan - - - - - : Disposisi Proses

-17- LAMPIRAN VI PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR : 693 TAHUN 2010 ALUR IJIN KEBERANGKATAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT ESELON I ATAU YANG SETINGKAT SETAMA Mensesneg u.p. Sekretaris Menteri Sekretaris Negara z, J 14 Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Surat Persetuj uan Keterangan : Surat Asli ------------ o- Tembusan - - - - - : Disposisi : Proses

-18- LAMPIRAN VII PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR: 093 TAHUN 2010 ALUR IJIN KEBERANGKATAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT ESELON II, III dan IV ATAU YANG SETINGKAT, PEGAWAI NON ESELON BIRO UMUM & HUMAS I Sesmensesneg U.P. Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Surat Persetujuan

-19- LAMPIRAN VIII PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR : TAHUN 2010 PELAKSANA PERJALANAN DINAS BIRO UH PROSES PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI MENGGUNAKAN ANGGARAN DIPA BIRO KEU RUMAH TANGGA SUB URDAL & PERJALANAN PPK Disposisi Kepala BPPT & Surat Disposisi periksa Persetujuan Setneg Proses : SPPD, Memo, Bukti Bayar, Surat Tugas, Tiket Proses Tanda tangan SPPD dilaksanakan Proses bayar Proses Penggandaan File Pertanggung Proses Proses Tanda jawaban Pengetikan tangan Proses se lesai