PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROGATION

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana iklim dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat lainya dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pangan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia, dan ketersediaan pangan yang cukup adalah masalah yang kompleks yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan pola merupakan permasalahan kecerdasan buatan yang secara

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mudik merupakan salah satu kegiatan tahunan yang terjadi di Indonesia.

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerupai otak manusia yang dikenal dengan jaringan syaraf tiruan.

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. lahan serta kerusakan infrastruktur dan bangunan (Marfai, 2011).

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN I-1

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin bertambah ketatnya persaingan dalam bidang perdagangan. Setiap usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Delieh Chariesmawanty, 2015

Oleh : LANUGRANTO ADI NUGROHO C

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

PENGENALAN POLA SIDIK JARI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran berkomunikasi radio sangat ditentukan oleh keadaan lapisan E

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

ANALISIS ANGKUTAN KERETA API DAN IMPLIKASINYA PADA BUMN PERKERETAAPIAN INDONESIA

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan suatu bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dunia pada umumnya, masyarakat Indonesia khususnya. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar (archipelago), perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Secara umum transportasi memegang peranan penting dalam dua hal yaitu pembangunan ekonomis dan pembangunan non ekonomis (Sinta Baskoro, 2010). Suatu transportasi dikatakan baik apabila waktu perjalanan cepat dan tidak mengalami kecelakaan, frekuensi pelayanan cukup, serta aman, dan kondisi pelayanan aman (Martok, 1998). Salah satu transportasi massal di Indonesia yaitu kereta api. Kereta api merupakan salah satu transportasi tertua di dunia (Suko Adi Widodo, 2013). Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang kereta api maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN

beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara. PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN

3 Berdasarkan analisis Biro Riset LM FEUI dalam Analisis Angkutan Kereta Api dan Implikasinya pada BUMN Perkeretaapian Indonesia. Menunjukan bahwa kereta api memiliki perkembangan volume angkutan penumpang kereta api yang cenderung menaik dan menunjukkan realisasi volume yang diangkut melebihi target seperti yang terlihat pada gambar 1.1. Gambar 1. 1 Grafik Perkembangan Volume Angkutan Penumpang kereta api, Tahun 2004 s.d. 2008 (PT. Kereta Api Persero) Data angkutan pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa peluang usaha angkutan kereta api ini masih sangat besar. Selain jumlahnya yang terus meningkat, realisasi penumpang kereta apinya pun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan jasa kereta api melebihi yang ditargetkan. Moda transportasi kereta api ini cukup efisien dan memiliki banyak keunggulan dibanding moda angkutan lainnya. Keunggulan tersebut antara lain (Biro Riset LM FEUI): a. Hemat energi. b. Hemat lahan. c. Bersahabat dengan lingkungan. d. Tingkat keselamatan tinggi. e. Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar dan massal. f. Adaptif terhadap perkembangan teknologi.

4 Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, perkeretaapian di Indonesia seharusnya lebih dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif solusi dalam menyelesaikan masalah kemacetan. Di Indonesia, peran dari kereta api dirasakan masih kurang terasa. Salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan teknologi didalam bidang perkeretaapian yang masih kurang dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Salah satu contohnya adalah dalam hal pemberian pelayanan (Suko Adi Widodo,2013). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat menganalisa dan meramalkan volume penumpang kereta api agar pelayanan dapat dilakukan semaksimal mungkin. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah sesuatu pada waktu yang akan datang berdasarkan data pada masa lampau dianalisis secara ilmiah khususnya menggunakan metode statistika (Sudjana, 1989:254). Peramalan adalah dasar dari segala jenis perencaan dimana hal ini sangat diperlukan untuk lingkungan yang tidak stabil yaitu menjembatani antara sistem dengan lingkungan (Makridakis dkk, 1993:24). Dalam Pratama, 1999, dinyatakan bahwa salah satu cara peramalan adalah metode urutan waktu (time series) yang menggunakan data historis (data waktu lampau), misalnya data permintaan, untuk membuat ramalan permintaan diwaktu mendatang. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengidentifikasi pola data histori dan kemudian mengekstrapolasikan pola ini ke masa datang. Penelitian tentang peramalan telah banyak dilakukan, baik melalui faktor penyebab penyebabnya (Zhenbin, 2003; Babooo, 2010; Otok, 2009) maupun data-data historis (Jumarang, 2009; Luk, 2001). Metode peramalan yang digunakan pun bermacam-macam, salah satunya dengan menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologis (Siang, 2009). Ide dasar untuk menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan sebagai metode peramalan didasari pada adanya kesamaan yang ditemukan antara struktur Jaringan Syaraf Tiruan dengan pendekatan umum metode peramalan, khususnya antara Adaptive Linear Filter dengan proses Autoregresi, yaitu Ζ t = φ 1 Z t 1 + φ 2 Z t 2 +... + φ p Z t p + α t (1)

5 dengan notasi sebagai berikut: Z t p adalah data pada period ke- t-p φ p adalah parameter yang merupakan pembobotan dari autregresi á t adalah galat. Berikut alur Adaptive Filter dijelaskan pada gambar 1.2. Input Liniear Digital Filter P (t) = p(t) 1 w (1,1) D P (t) = p(t-1) 2 w (1,2) n(t) F a(t) D b P (t) = p(t-2) 3 w (1,3) a = F (w*p+b) Gambar 1. 2 Contoh Adaptive Filter (Siana Halim, 2010) dengan notasi sebagai berikut: p 1 (t) adalah input 1 pada periode t. w(1,1) adalah bobot untuk input 1 pada neuron 1. b adalah bias/galat. Dapat diperhatikan bahwa dengan adanya delay D, menjadikan data pada periode sebelumnya juga masuk sebagai input (seperti pada proses autoregresi dengan parameter Z t p ), dan juga adanya faktor bobot w (dianalogikan dengan parameter φ p ) juga adanya faktor bias (b) analogi dengan faktor α t (galat). Perkembangan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) selanjutnya menghasilkan algoritma

6 Backprogation yang diperkenalkan oleh David Rumelhart dan James Mc Clelland (1986). JST memerlukan pelatihan (training) untuk mendapatkan bobot penghubung yang tepat untuk masing-masing masukan yang diberikan dengan keluaran yang dikehendaki. Salah satu algoritma pelatihan JST yaitu backpropagation. Backpropagation melatih jaringan untuk mendapatkan keseimbangan antara kemampuan jaringan untuk mengenali pola yang digunakan selama pelatihan serta kemampuan jaringan untuk memberikan respon yang benar terhadap pola masukan yang serupa dengan pola yang dipakai selama pelatihan (Siang, 2009). Pada metode pengidentifikasian pola data masa lalu dilakukan dengan membuat jaringan syaraf tiruan tersebut dilatih untuk bisa menirukan bentuk-bentuk kurva. Cara kerja metode ini mirip dengan metode pencocokan kurva (curve fitting). Curve-fitting menyediakan cara untuk mengekstrapolasi guna meramalkan untuk beberapa periode mendatang (Pratama, 1999). Apabila dalam pelatihan JST hanya menggunakan jaringan backpropagation standar, kemungkinan tingkat akurasinya kurang baik seperti penelitian yang telah dilakukan Anugerah (2007). Hasil penelitiannya menunjukkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 68,998%. Dengan demikian, diperlukan algoritma optimalisasi backpropagation untuk meningkatkan hasil akurasinya. Optimalisasi backpropagation dapat dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut (Yoo, 1999): a. Metode numerik Dalam menghitung perubahan bobot, pada teknik ini dilakukan dengan cara matematis, contohnya dengan menggunakan algoritma Newton dan Quasi-Newton. b. Teknik Heuristik Teknik ini dapat dilakukan dengan memodifikasi variabel laju pembelajaran. Ketika laju pembelajaran kecil, penurunan kesalahan bobot menjadi lambat. Tetapi ketika laju pembelajaran besar, penurunan kesalahan bobot menjadi cepat dan dapat menyebabkan terlampuinya bobot yang tepat. Hal ini dapat diatasi dengan penyesuaian laju pembelajaran, dalam artian laju pembelajaran dapat berubah-ubah selama pembelajaran. Selain itu,

7 penambahan momentum dan teknik inisialisasi juga dapat mengoptimalkan kemampuan backpropagation. Pada penelitian ini, data volume penumpang kereta api memiliki data historis yang didalamnya terdapat outlier sehingga Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation cocok untuk diterapkan dalam kasus peramalan volume penumpang kereta api namun akan dilakukan optimalisasi backpropagation dengan teknik heuristic menggunakan data-data historis volume penumpang kereta api di Pulau Jawa-Sumatera agar hasil yang diharapkan semakin akurat. Selain itu Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation memiliki kelebihan antara lain (Hermawan, 2006): JST mampu mengakusisi pengetahuan walau tidak ada kepastian, JST mampu melakukan generalisasi dan ekstraksi dari suatu pola data tertentu, JST memiliki fault tolerance, gangguan dapat dianggap sebagai noise saja, kemampuan perhitungan secara paralel sehingga proses lebih singkat. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti mengambil judul Peramalan Volume Penumpang Kereta Api di Pulau Jawa-Sumatera dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation. 1.2 Identifikasi Masalah Secara umum permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dalam peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera? Secara khusus permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengoptimalkan bobot algoritma pelatihan pada metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dalam peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa- Sumatera? 2. Bagaimana persentase akurasi yang dihasilkan oleh sistem peramalan volume penumpang kereta api dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah implementasi metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dalam meramalkan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera.

8 Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Implementasi cara mengoptimalkan bobot algoritma pelatihan pada metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dalam peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera. 2. Mengukur akurasi yang dihasilkan sistem dalam peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dalam bentuk persentase. 1.4 Batasan Masalah Dalam penlitian ini, diterapkan beberapa batasan masalah sebagai berikut: 1. Tidak membedakan penumpang kereta api dari segi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan keahlian. Penelitian ini hanya fokus membahas volume penumpang kereta api di pulau Jawa- Sumatera. 2. Data yang digunakan untuk peramalan hanya data historis volume penumpang kereta api bulanan di pulau Jawa-Sumatera pada periode bulan Januari 2006 sampai September 2014 (92 periode). 3. Cara optimalisasi backpropagation terbatas pada algoritma inisialisasi bobot, serta modifikasi momentum dan learning rate. 4. Sistem hanya meramalkan data bulan berikutnya jika diketahui data pada bulan-bulan sebelumnya. 5. Sistem hanya menerima masukan berupa file text (.txt) 1.5 Metodologi Penelitian Metode-metode yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: a. Eksplorasi dan Studi Literatur Eksplorasi dan studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti jaringan saraf tiruan, backpropagation, optimalisasi backpropagation, dan peramalan melalui buku, jurnal, artikel, situs internet, dan sumber ilmiah lain.

9 b. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Analisis dan perancangan perangkat lunak dilakukan untuk menetukan bahasa pemrograman yang akan digunakan, struktur data, input/output program, dan teknik algoritma yang akan diimplementasikan. c. Implementasi Program dan Pengujian Implementasi program dilakukan sesuai hasil analisis pada tahapan sebelumnya. Setelah itu dilakukan pengujian sistem dan diperbaiki bila masih ada yang keliru dalam implementasi. d. Hasil Akhir dan Penarikan Kesimpulan Analisis hasil dilakukan untuk mengetahui performansi pembangunan sistem peramalan volume penumpang kereta api dengan backpropagation. Jika ternyata hasilnya kurang memuaskan, maka dilakukan analisis akhir untuk mengetahui penyebabnya dan selanjutnya ditarik kesimpulan.

10 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan masalah secara umum meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori yang akan digunakan dalam analisis, perancangan, dan implementasi perangkat lunak. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang teknis pelaksanaan penelitian berupa alat dan bahan penelitian, desain penelitian dan proses penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi hasil penelitian serta analisis yang dilakukan selama penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dibagian kesimpulan menjawab rumusan masalah dan hasil penelitian yang dilakukan. Sedangkan bagian saran merupakan rekomendasi dari peneliti untuk perbaikan penelitian selanjutnya. LAMPIRAN Berisi dokumen pendukung penelitian