PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pembinaan tradisi di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membangkitkan dan memelihara semangat, kebersamaan, kedisiplinan, kebanggaan terhadap kesatuan serta jiwa patriotisme bagi pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, diperlukan sarana berupa musik; b. bahwa untuk menyelenggarakan musik pada Kepolisian Negara Republik Indonesia dibentuk Satuan Musik sesuai tipe, bentuk dan penggunaannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Satuan Musik Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BAB I...
2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2. Pegawai Negeri pada Polri adalah Anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil Polri. 3. Satuan Musik Polri adalah suatu susunan satuan pelaksana di bidang musik Polri yang menyelenggarakan dukungan kegiatan untuk membangkitkan dan memelihara semangat, kebersamaan, kedisiplinan, kebanggaan terhadap kesatuan dan jiwa patriotisme dengan menggunakan alat-alat musik. 4. Musik Harmoni adalah musik yang dimainkan menggunakan beberapa alat musik melodis secara bersama-sama dengan nada yang berbedabeda dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk akord serta melodi yang selaras dan harmonis. 5. Musik Genderang sangkakala adalah musik yang dimainkan menggunakan alat musik ritmis genderang dan sangkakala untuk memainkan lagu isyarat dengan satu suara. 6. Lagu adalah gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Pasal 2 Tujuan pengaturan Satuan Musik Polri meliputi: a. sebagai pedoman dalam menyelenggarakan Satuan Musik Polri; dan b. terwujudnya keseragaman, ketertiban, dan keteraturan dalam Satuan Musik Polri. Pasal 3 Satuan Musik Polri dilaksanakan dengan prinsip: a. disiplin, yaitu Satuan Musik Polri dalam melaksanakan kegiatan dengan tertib; dan b. harmoni, yaitu Satuan Musik Polri dalam melaksanakan kegiatan harus selaras antara irama, nada dan tempo alat musik yang dimainkan. BAB II...
3 Tipe Satuan Musik Polri terdiri dari: a. tipe A; b. tipe B; dan c. tipe C. BAB II BENTUK SATUAN MUSIK Bagian Kesatu Tipe Pasal 4 Pasal 5 (1) Satuan musik tipe A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a merupakan Satuan Musik Polri yang berada pada tingkat Mabes Polri, dengan jumlah alat musik paling banyak 127 unit. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik satuan musik tipe A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 6 (1) Satuan musik tipe B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b merupakan Satuan Musik Polri yang berada pada tingkat Polda tipe A, dan tipe A khusus, dengan jumlah alat musik paling banyak 83 unit. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik satuan musik tipe B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 7 (1) Satuan Musik Polri tipe C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c merupakan Satuan Musik Polri yang berada pada tingkat Polda tipe B, lembaga pendidikan (Lemdik) di lingkungan Polri dan Korps Brigade Mobil (Korbrimob) Polri dengan jumlah alat musik paling banyak 55 unit. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik satuan musik tipe C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran C yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Bagian...
4 Bagian Kedua Unit Pasal 8 (1) Unit Satuan Musik Polri terdiri dari: a. Musik Harmoni; dan b. Musik Genderang Sangkakala. (2) Unit Musik Harmoni digunakan untuk mendukung kegiatan upacara: a. hari kebangsaan; b. hari kesadaran nasional; c. hari besar nasional; d. hari Bhayangkara; e. serah terima jabatan Kapolri/Gubernur Akpol/Kakorbrimob Polri/Kapolda; f. hari ulang tahun korps/satuan fungsi; g. gelar pasukan dalam rangka operasi Kepolisian; h. pemakaman jenazah anggota Polri/Purnawirawan berpangkat Perwira Tinggi (Pati); i. pembukaan dan penutupan pendidikan dan pelatihan; j. wisuda Purnawira/Purnabakti; k. ziarah; dan l. penyambutan tamu kepala kepolisian/duta besar negara sahabat. (3) Unit Musik Genderang Sangkakala digunakan untuk mendukung kegiatan upacara: a. jajar kehormatan; b. pelepasan dan penyambutan jenazah anggota Polri; dan c. pemakaman jenazah anggota Polri/Purnawirawan berpangkat Perwira menengah (Pamen) ke bawah. Pasal 9 (1) Unit Musik Harmoni sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a terdiri dari: a. alat musik tiup kayu; b. alat musik tiup logam; dan c. alat musik perkusi (alat musik pukul). (2) Jenis, macam, dan jumlah alat musik unit Musik Harmoni disesuaikan dengan tipe Satuan Musik Polri. Pasal 10...
5 Pasal 10 (1) Unit Musik Genderang Sangkakala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b terdiri dari: a. alat musik genderang (snare); dan b. alat musik sangkakala/trompet. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik unit Musik Genderang Sangkakala disesuaikan dengan tipe Satuan Musik Polri. BAB III PELAKSANAAN Bagian Kesatu Penggunaan Pasal 11 Satuan Musik Polri Tipe A, digunakan untuk upacara di: a. Mabes Polri; dan b. kementerian/lembaga negara, berdasarkan permintaan. Pasal 12 Satuan Musik Polri Tipe B, digunakan untuk upacara di: a. tingkat Polda Tipe A dan Tipe A khusus; dan b. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, berdasarkan permintaan. Pasal 13 Satuan Musik Polri Tipe C, digunakan untuk upacara di: a. Korbrimob Polri; b. Lemdik di lingkungan Polri; c. tingkat Polda Tipe B; dan d. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, berdasarkan permintaan. Bagian...
6 Bagian Kedua Lagu Pasal 14 (1) Lagu yang digunakan pada Satuan Musik Polri terdiri dari: a. lagu kebangsaan; b. lagu wajib/perjuangan; c. lagu Polri; d. lagu upacara; dan e. lagu isyarat. (2) Selain lagu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Satuan Musik Polri dapat memainkan lagu hiburan. Pasal 15 (1) Lagu kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a meliputi: a. lagu Indonesia Raya; dan b. lagu kebangsaan negara sahabat. (2) Lagu Indonesia Raya digunakan pada: a. upacara kenegaraan; b. upacara dengan Irup Presiden/Wakil Presiden; c. upacara penaikan dan penurunan bendera Sang Merah Putih; dan d. upacara lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Lagu kebangsaan negara sahabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan pada: a. upacara penyambutan tamu kepala negara/kepala pemerintahan negara sahabat; dan b. upacara lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 16 (1) Lagu wajib/perjuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b, meliputi: a. lagu Andhika Bhayangkari; b. lagu Bagimu Negeri; c. lagu Bangun Pemudi Pemuda; d. lagu Gugur Bunga; e. lagu Hari Merdeka; f. lagu...
7 f. lagu Mengheningkan Cipta; dan g. lagu Satu Nusa Satu Bangsa. (2) Lagu wajib/perjuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan pada upacara: a. hari Kebangsaan; b. hari Kesadaran Nasional; c. hari besar nasional; d. hari Bhayangkara; e. hari ulang tahun Korps/Satuan Fungsi; f. gelar pasukan dalam rangka operasi Kepolisian; g. pemakaman jenazah anggota Polri/Purnawirawan berpangkat Perwira Tinggi (Pati); h. serah terima jabatan; i. pembukaan dan penutupan pendidikan dan pelatihan; j. wisuda Purnawira/Purnabakti; k. ziarah; dan/atau l. tabur bunga. Pasal 17 (1) Lagu Polri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c, meliputi: a. lagu Hymne Polri; b. lagu Mars Polri; c. Hymne kesatuan/korps; dan d. Mars kesatuan/korps. (2) Lagu Polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan pada upacara: a. hari kesadaran nasional; b. hari Bhayangkara; c. hari ulang tahun korps/satuan fungsi; d. gelar pasukan dalam rangka operasi Kepolisian; dan/atau e. pembukaan dan penutupan pendidikan dan pelatihan. Pasal 18 (1) Lagu upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d, meliputi: a. lagu pembuka upacara (fanfare); b. lagu tanda siap; c. lagu panji-panji; d. lagu...
8 d. lagu pataka, dhuaja dan patola; e. lagu kepala negara; f. lagu perwira tinggi; g. lagu komandan langsung; h. lagu tanda laporan; i. lagu hormat bendera merah putih; j. lagu mengheningkan cipta; k. lagu tanda kebesaran buka; l. lagu tanda kebesaran tutup; m. lagu andhika bhayangkari; n. lagu hormat arwah; dan o. lagu hormat terakhir (last post). (2) Penggunaan lagu upacara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 19 (1) Lagu Isyarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf e, meliputi: a. lagu tanda bangun pagi; b. lagu tanda apel makan; c. lagu tanda berkumpul; d. lagu tanda apel; e. lagu tanda mulai latihan/pelajaran/kerja; f. lagu tanda istirahat; g. lagu tanda selesai latihan/pelajaran/kerja; h. lagu tanda pesiar; i. lagu tanda padamkan lampu; j. lagu tanda waktu tidur; k. lagu alarm tanda bahaya; l. lagu tanda aman. m. lagu tanda apel jaga; n. lagu tanda pergantian jaga; dan o. lagu tanda perwira piket. (2) Penggunaan lagu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran E yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. BAB IV...
9 BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kapolri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. BADRODIN HAITI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Juli 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. YASONNA H. LAOLY Paraf: 1. Kayanma Polri :... 2. Kadivkum Polri:... 3. Kasetum Polri :... 4. Wakapolri :... BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1098
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1 DAFTAR LAMPIRAN A. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE A B. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE B C. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE C D. PENGGUNAAN LAGU UPACARA E. PENGGUNAAN LAGU ISYARAT A. JENIS...
2 A. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE A NO. NAMA ALAT MUSIK JUMLAH SAT I Alat Musik Tiup Kayu 1. PICOLO 2 Buah 2. FLUTE 3 Buah 3. OBOE 3 Buah 4. ENGLISH HORN 2 Buah 5. ES CLARINET 2 Buah 6. BES CLARINET 8 Buah 7. BASS CLARINET 2 Buah 8. BASSOON/FAGOT 2 Buah 9. SOPRAN SAXOPHONE 3 Buah 10. ALTO SAXOPHONE 6 Buah 11. TENOR SAXOPHONE 6 Buah 12. BARITON SAXOPHONE 4 Buah JUMLAH 43 Buah II Alat Musik Tiup Logam 1. TRUMPET 18 Buah 2. TENOR SLIDE TROMBONE 9 Buah 3. BASS SLIDE TROMBONE 3 Buah 4. MARCHING TROMBONE 4 Buah 5. DOUBLE FRENCH HORN 4 Buah 6. EOUPHONIUM 4 Buah 7. BES BASS CAUSAPHONE 4 Buah 8. BASS TUBA 4 Buah JUMLAH 50 Buah III Alat Musik Perkusi 1. TYMPANY 1 Set 2. TURBULAR BEL/CHIMES 1 Buah 3. GLOCKENSPIEL 2 Buah 4. XYLOPHONE 1 Buah 5. VIBRAPHONE 1 Buah 6. MARIMBA 1 Buah 7. BASS DRUM 4 Buah 8. SIDE DRUM 2 Buah 9. CYMBAL 3 Psg 10. BELLYRA 3 Buah 11. GENDERANG 10 Buah 12. TENNOR DRUM 4 Buah 13. DRUM MAYOR BATON 1 Buah JUMLAH 34 Buah JUMLAH KESELURUHAN 127 Buah B. JENIS...
3 B. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE B NO. NAMA ALAT MUSIK JUMLAH SAT I Alat Musik Tiup Kayu 1. PICOLO 1 Buah 2. FLUTE 2 Buah 3. OBOE 1 Buah 4. ES CLARINET 1 Buah 5. BES CLARINET 6 Buah 6. SOPRAN SAXOPHONE 2 Buah 7. ALTO SAXOPHONE 2 Buah 8. TENOR SAXOPHONE 2 Buah 9. BARITON SAXOPHONE 2 Buah II JUMLAH 19 Buah Alat Musik Tiup Logam 1. TRUMPET 12 Buah 2. TENOR SLIDE TROMBONE 4 Buah 3. BASS SLIDE TROMBONE 2 Buah 4. MARCHING TROMBONE 2 Buah 5. ALTO HORN/MELLOPHONE 3 Buah 6. TENOR HORN 3 Buah 7. DOUBLE FRENCH HORN 3 Buah 8. EOUPHONIUM 4 Buah 9. BES BASS CAUSAPHONE 3 Buah 10. BASS TUBA 3 Buah III JUMLAH 39 Buah Alat Musik Perkusi 1. TYMPANY 1 Set 2. GLOCKENSPIEL 1 Buah 3. BASS DRUM 4 Buah 4. SIDE DRUM 2 Buah 5. CYMBAL 2 Psg 6. BELLYRA 2 Buah 7. GENDERANG 8 Buah 8. TENNOR DRUM 4 Buah 9. DRUM MAYOR BATON 1 Buah JUMLAH 25 Buah JUMLAH KESELURUHAN 83 Buah C. JENIS...
4 C. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE C NO. NAMA ALAT MUSIK JUMLAH SAT I Alat Musik Tiup Kayu 1. PICOLO 1 Buah 2. FLUTE 1 Buah 3. ES CLARINET 1 Buah 4. BES CLARINET 4 Buah 5. SOPRAN SAXOPHONE 2 Buah 6. ALTO SAXOPHONE 2 Buah 7. TENOR SAXOPHONE 2 Buah 8. BARITON SAXOPHONE 1 Buah II JUMLAH 14 Buah Alat Musik Tiup Logam 1. TRUMPET 8 Buah 2. TENOR SLIDE TROMBONE 2 Buah 3. BASS SLIDE TROMBONE 1 Buah 4. MARCHING TROMBONE 1 Buah 5. ALTO HORN/MELLOPHONE 1 Buah 6. TENOR HORN 2 Buah 7. DOUBLE FRENCH HORN 2 Buah 8. EOUPHONIUM 2 Buah 9. BES BASS CAUSAPHONE 2 Buah 10. BASS TUBA 2 Buah III JUMLAH 23 Buah Alat Musik Perkusi 1. TYMPANY 1 Set 2. BASS DRUM 2 Buah 3. SIDE DRUM 1 Buah 4. CYMBAL 2 Psg 5. BELLYRA 2 Buah 6. GENDERANG 6 Buah 7. TENNOR DRUM 3 Buah 8. DRUM MAYOR BATON 1 Buah JUMLAH 18 Buah JUMLAH KESELURUHAN 55 Buah D. PENGGUNAAN...
5 D. PENGGUNAAN LAGU UPACARA : 1. lagu pembuka upacara (fanfare): a. dimainkan/diperdengarkan pada saat pasukan upacara akan memasuki lapangan upacara; dan 2. lagu tanda siap: 1) dimainkan/diperdengarkan pada saat inspektur/pembina upacara tiba di tempat upacara, dengan ketentuan: 1) inspektur/pembina upacara Presiden/Wakil Presiden, lagu dimainkan/diperdengarkan 4 (empat) kali; 2) inspektur/pembina upacara Kapolri/pejabat setingkat, lagu dimainkan/diperdengarkan 3 (tiga) kali; 3) inspektur/pembina upacara berpangkat Perwira Tinggi, lagu dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 4) inspektur/pembina upacara berpangkat Kombes Pol ke bawah, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 2) notasinya: 3. lagu...
6 3. lagu panji-panji: a. dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali; dan 4. lagu pataka, dhuaja, dan patola: a. dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali; dan 5. lagu kepala negara: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan peserta upacara kepada Kepala Negara dengan ketentuan, apabila: 1) Inspektur/pembina upacara Presiden, lagu dimainkan/ diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 2) Inspektur/pembina upacara Wakil Presiden, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 6. lagu...
7 6. lagu perwira tinggi: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan peserta upacara kepada inspektur/pembina upacara dengan ketentuan, apabila: 1) inspektur/pembina upacara Kapolri, lagu dimainkan/ diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 2) inspektur/pembina upacara pejabat/perwira Tinggi selain Kapolri, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 7. lagu komandan langsung: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan pasukan kepada pimpinan langsung dengan ketentuan, apabila: 1) komandan/pimpinan upacara pejabat yang berpangkat Pamen, lagu dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 2) komandan/pimpinan upacara pejabat yang berpangkat Pama, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 8. lagu...
8 8. lagu tanda laporan: a. dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali tanpa genderang, pada saat komandan upacara akan menyampaikan laporan kepada inspektur/pembina upacara; dan 9. lagu hormat bendera merah putih: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali, pada saat upacara penaikan/penurunan Bendera Merah Putih, diiringi musik genderang sangkakala apabila tidak ada musik harmoni; dan 10. lagu...
9 10. lagu mengheningkan cipta: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat mengheningkan cipta diiringi musik harmoni/genderang sangkakala apabila tidak ada musik harmoni; 11. lagu...
10 11. lagu tanda kebesaran buka: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat tanda kebesaran buka; dan 12. lagu tanda kebesaran tutup: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat tanda kebesaran tutup; dan 13. lagu...
11 13. lagu andhika bhayangkari: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat acara pokok upacara selesai diiringi musik harmoni/genderang sangkakala apabila tidak ada musik harmoni; dan 14. Lagu hormat arwah: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan kepada arwah para pahlawan atau upacara pemakaman kedinasan; dan 15. lagu...
12 15. lagu hormat terakhir (last post): a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan terakhir; dan E. PENGGUNAAN LAGU ISYARAT: 1. lagu tanda bangun pagi: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali atau berulang-ulang untuk membangunkan personel/siswa Polri di Kesatrian /Lembaga Pendidikan Polri; dan 2. lagu...
13 2. lagu tanda apel makan: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melaksanakan kegiatan apel makan; dan 3. lagu tanda berkumpul: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda untuk berkumpul; dan 4. lagu tanda apel: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda dimulainya apel; dan 5. lagu...
14 5. lagu tanda mulai latihan/pelajaran/kerja: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda dimulainya latihan/pelajaran/kerja; dan 6. lagu tanda istirahat: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda untuk istirahat; dan 7. lagu tanda selesai latihan/pelajaran/kerja: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda selesainya latihan/pelajaran/kerja; dan 8. lagu...
15 8. lagu tanda pesiar: a. dimainkan/diperdengarkan 3 (tiga) kali pada saat siswa akan melaksanakan pesiar di Lembaga Pendidikan Polri; dan 9. lagu tanda padamkan lampu: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat lampu akan dipadamkan; dan 10. lagu tanda waktu tidur: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda waktu tidur bagi siswa di lembaga pendidikan Polri; dan 11. lagu...
16 11. lagu alarm tanda bahaya: a. dimainkan/diperdengarkan berulang-ulang sebagai tanda keadaan bahaya, dan dapat dipergunakan sebagai tanda alarm bagi siswa di lembaga pendidikan Polri; dan 12. lagu tanda aman: a. dimainkan/diperdengarkan berulang-ulang sebagai tanda bahwa keadaan sudah aman; dan 13. lagu...
17 13. lagu tanda apel jaga: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melakukan kegiatan tersebut; dan 14. lagu tanda pergantian jaga: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melakukan kegiatan tersebut; dan 15. lagu...
18 15. lagu tanda perwira piket: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melakukan kegiatan tersebut; dan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. BADRODIN HAITI Paraf: 1. Kayanma Polri :... 2. Kadivkum Polri:... 3. Kasetum Polri :... 4. Wakapolri :...