PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip

2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONES

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA UPACARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negar

FORMULIR B TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 66 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Kartu Tanda Anggota. Kartu Istri/Suami.

2 Menetapkan : 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; PERATURAN KEPALA KEPO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang No

2017, No Pemberhentian, dan Tata Kerja Penasihat Ahli Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P E R A T U R A N LOMBA KETAHANAN DAN KETEPATAN BERBARIS ( ENDURO DAN PRECISION MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L Pasal 1 PENDAHULUAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

Tabel 1.1. Event Marching Band

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 3. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentan

Gambar bagian-bagian gitar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2014

P E R A T U R A N L O M B A B E R B A R I S J A R A K P E N D E K ( SHORT DISTANCE MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L 2013 Pasal 1 PENDAHULUAN

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035) 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran N

2016, No Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Ang

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PALANGKA RAYA

Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan. Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penugasan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar semakin terampil dan. kegiatan yang memerlukan sebuah pelatihan adalah musik.

, No dan/atau Wilayah Perbatasan, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2 Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan (Lembaran Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasal 2. (1) Pada kesempatan-kesempatan di mana diperdengarkan Lagu Kebangsaan dengan alat-alat musik, maka lagu itu dibunyikan lengkap satu kali, yai

G U B E R N U R L A M P U N G

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MARS DAN HYMNE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 27 TAHUN 2011 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PEMBAGIAN DAER

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG DAERAH HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG DAERAH HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kepemilikan Barang yang Tergolong Mewah oleh Pegawai Negeri pada Kepoli

2015, No Sipil Golongan I dan II Serta Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau 2 tidak lagi

DESKRIPSI MANAJER JENDERAL PENTAS MUSIK FBS UNY DALAM RANGKA DIES NATALIS UNY KE XXXVI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS ANGGOTA KOMISI YUDISIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pembinaan tradisi di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membangkitkan dan memelihara semangat, kebersamaan, kedisiplinan, kebanggaan terhadap kesatuan serta jiwa patriotisme bagi pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, diperlukan sarana berupa musik; b. bahwa untuk menyelenggarakan musik pada Kepolisian Negara Republik Indonesia dibentuk Satuan Musik sesuai tipe, bentuk dan penggunaannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Satuan Musik Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BAB I...

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2. Pegawai Negeri pada Polri adalah Anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil Polri. 3. Satuan Musik Polri adalah suatu susunan satuan pelaksana di bidang musik Polri yang menyelenggarakan dukungan kegiatan untuk membangkitkan dan memelihara semangat, kebersamaan, kedisiplinan, kebanggaan terhadap kesatuan dan jiwa patriotisme dengan menggunakan alat-alat musik. 4. Musik Harmoni adalah musik yang dimainkan menggunakan beberapa alat musik melodis secara bersama-sama dengan nada yang berbedabeda dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk akord serta melodi yang selaras dan harmonis. 5. Musik Genderang sangkakala adalah musik yang dimainkan menggunakan alat musik ritmis genderang dan sangkakala untuk memainkan lagu isyarat dengan satu suara. 6. Lagu adalah gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Pasal 2 Tujuan pengaturan Satuan Musik Polri meliputi: a. sebagai pedoman dalam menyelenggarakan Satuan Musik Polri; dan b. terwujudnya keseragaman, ketertiban, dan keteraturan dalam Satuan Musik Polri. Pasal 3 Satuan Musik Polri dilaksanakan dengan prinsip: a. disiplin, yaitu Satuan Musik Polri dalam melaksanakan kegiatan dengan tertib; dan b. harmoni, yaitu Satuan Musik Polri dalam melaksanakan kegiatan harus selaras antara irama, nada dan tempo alat musik yang dimainkan. BAB II...

3 Tipe Satuan Musik Polri terdiri dari: a. tipe A; b. tipe B; dan c. tipe C. BAB II BENTUK SATUAN MUSIK Bagian Kesatu Tipe Pasal 4 Pasal 5 (1) Satuan musik tipe A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a merupakan Satuan Musik Polri yang berada pada tingkat Mabes Polri, dengan jumlah alat musik paling banyak 127 unit. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik satuan musik tipe A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 6 (1) Satuan musik tipe B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b merupakan Satuan Musik Polri yang berada pada tingkat Polda tipe A, dan tipe A khusus, dengan jumlah alat musik paling banyak 83 unit. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik satuan musik tipe B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 7 (1) Satuan Musik Polri tipe C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c merupakan Satuan Musik Polri yang berada pada tingkat Polda tipe B, lembaga pendidikan (Lemdik) di lingkungan Polri dan Korps Brigade Mobil (Korbrimob) Polri dengan jumlah alat musik paling banyak 55 unit. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik satuan musik tipe C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran C yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Bagian...

4 Bagian Kedua Unit Pasal 8 (1) Unit Satuan Musik Polri terdiri dari: a. Musik Harmoni; dan b. Musik Genderang Sangkakala. (2) Unit Musik Harmoni digunakan untuk mendukung kegiatan upacara: a. hari kebangsaan; b. hari kesadaran nasional; c. hari besar nasional; d. hari Bhayangkara; e. serah terima jabatan Kapolri/Gubernur Akpol/Kakorbrimob Polri/Kapolda; f. hari ulang tahun korps/satuan fungsi; g. gelar pasukan dalam rangka operasi Kepolisian; h. pemakaman jenazah anggota Polri/Purnawirawan berpangkat Perwira Tinggi (Pati); i. pembukaan dan penutupan pendidikan dan pelatihan; j. wisuda Purnawira/Purnabakti; k. ziarah; dan l. penyambutan tamu kepala kepolisian/duta besar negara sahabat. (3) Unit Musik Genderang Sangkakala digunakan untuk mendukung kegiatan upacara: a. jajar kehormatan; b. pelepasan dan penyambutan jenazah anggota Polri; dan c. pemakaman jenazah anggota Polri/Purnawirawan berpangkat Perwira menengah (Pamen) ke bawah. Pasal 9 (1) Unit Musik Harmoni sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a terdiri dari: a. alat musik tiup kayu; b. alat musik tiup logam; dan c. alat musik perkusi (alat musik pukul). (2) Jenis, macam, dan jumlah alat musik unit Musik Harmoni disesuaikan dengan tipe Satuan Musik Polri. Pasal 10...

5 Pasal 10 (1) Unit Musik Genderang Sangkakala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b terdiri dari: a. alat musik genderang (snare); dan b. alat musik sangkakala/trompet. (2) Jenis, macam dan jumlah alat musik unit Musik Genderang Sangkakala disesuaikan dengan tipe Satuan Musik Polri. BAB III PELAKSANAAN Bagian Kesatu Penggunaan Pasal 11 Satuan Musik Polri Tipe A, digunakan untuk upacara di: a. Mabes Polri; dan b. kementerian/lembaga negara, berdasarkan permintaan. Pasal 12 Satuan Musik Polri Tipe B, digunakan untuk upacara di: a. tingkat Polda Tipe A dan Tipe A khusus; dan b. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, berdasarkan permintaan. Pasal 13 Satuan Musik Polri Tipe C, digunakan untuk upacara di: a. Korbrimob Polri; b. Lemdik di lingkungan Polri; c. tingkat Polda Tipe B; dan d. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, berdasarkan permintaan. Bagian...

6 Bagian Kedua Lagu Pasal 14 (1) Lagu yang digunakan pada Satuan Musik Polri terdiri dari: a. lagu kebangsaan; b. lagu wajib/perjuangan; c. lagu Polri; d. lagu upacara; dan e. lagu isyarat. (2) Selain lagu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Satuan Musik Polri dapat memainkan lagu hiburan. Pasal 15 (1) Lagu kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a meliputi: a. lagu Indonesia Raya; dan b. lagu kebangsaan negara sahabat. (2) Lagu Indonesia Raya digunakan pada: a. upacara kenegaraan; b. upacara dengan Irup Presiden/Wakil Presiden; c. upacara penaikan dan penurunan bendera Sang Merah Putih; dan d. upacara lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Lagu kebangsaan negara sahabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan pada: a. upacara penyambutan tamu kepala negara/kepala pemerintahan negara sahabat; dan b. upacara lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 16 (1) Lagu wajib/perjuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b, meliputi: a. lagu Andhika Bhayangkari; b. lagu Bagimu Negeri; c. lagu Bangun Pemudi Pemuda; d. lagu Gugur Bunga; e. lagu Hari Merdeka; f. lagu...

7 f. lagu Mengheningkan Cipta; dan g. lagu Satu Nusa Satu Bangsa. (2) Lagu wajib/perjuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan pada upacara: a. hari Kebangsaan; b. hari Kesadaran Nasional; c. hari besar nasional; d. hari Bhayangkara; e. hari ulang tahun Korps/Satuan Fungsi; f. gelar pasukan dalam rangka operasi Kepolisian; g. pemakaman jenazah anggota Polri/Purnawirawan berpangkat Perwira Tinggi (Pati); h. serah terima jabatan; i. pembukaan dan penutupan pendidikan dan pelatihan; j. wisuda Purnawira/Purnabakti; k. ziarah; dan/atau l. tabur bunga. Pasal 17 (1) Lagu Polri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c, meliputi: a. lagu Hymne Polri; b. lagu Mars Polri; c. Hymne kesatuan/korps; dan d. Mars kesatuan/korps. (2) Lagu Polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan pada upacara: a. hari kesadaran nasional; b. hari Bhayangkara; c. hari ulang tahun korps/satuan fungsi; d. gelar pasukan dalam rangka operasi Kepolisian; dan/atau e. pembukaan dan penutupan pendidikan dan pelatihan. Pasal 18 (1) Lagu upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d, meliputi: a. lagu pembuka upacara (fanfare); b. lagu tanda siap; c. lagu panji-panji; d. lagu...

8 d. lagu pataka, dhuaja dan patola; e. lagu kepala negara; f. lagu perwira tinggi; g. lagu komandan langsung; h. lagu tanda laporan; i. lagu hormat bendera merah putih; j. lagu mengheningkan cipta; k. lagu tanda kebesaran buka; l. lagu tanda kebesaran tutup; m. lagu andhika bhayangkari; n. lagu hormat arwah; dan o. lagu hormat terakhir (last post). (2) Penggunaan lagu upacara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 19 (1) Lagu Isyarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf e, meliputi: a. lagu tanda bangun pagi; b. lagu tanda apel makan; c. lagu tanda berkumpul; d. lagu tanda apel; e. lagu tanda mulai latihan/pelajaran/kerja; f. lagu tanda istirahat; g. lagu tanda selesai latihan/pelajaran/kerja; h. lagu tanda pesiar; i. lagu tanda padamkan lampu; j. lagu tanda waktu tidur; k. lagu alarm tanda bahaya; l. lagu tanda aman. m. lagu tanda apel jaga; n. lagu tanda pergantian jaga; dan o. lagu tanda perwira piket. (2) Penggunaan lagu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran E yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. BAB IV...

9 BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kapolri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. BADRODIN HAITI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Juli 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. YASONNA H. LAOLY Paraf: 1. Kayanma Polri :... 2. Kadivkum Polri:... 3. Kasetum Polri :... 4. Wakapolri :... BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1098

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 DAFTAR LAMPIRAN A. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE A B. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE B C. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE C D. PENGGUNAAN LAGU UPACARA E. PENGGUNAAN LAGU ISYARAT A. JENIS...

2 A. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE A NO. NAMA ALAT MUSIK JUMLAH SAT I Alat Musik Tiup Kayu 1. PICOLO 2 Buah 2. FLUTE 3 Buah 3. OBOE 3 Buah 4. ENGLISH HORN 2 Buah 5. ES CLARINET 2 Buah 6. BES CLARINET 8 Buah 7. BASS CLARINET 2 Buah 8. BASSOON/FAGOT 2 Buah 9. SOPRAN SAXOPHONE 3 Buah 10. ALTO SAXOPHONE 6 Buah 11. TENOR SAXOPHONE 6 Buah 12. BARITON SAXOPHONE 4 Buah JUMLAH 43 Buah II Alat Musik Tiup Logam 1. TRUMPET 18 Buah 2. TENOR SLIDE TROMBONE 9 Buah 3. BASS SLIDE TROMBONE 3 Buah 4. MARCHING TROMBONE 4 Buah 5. DOUBLE FRENCH HORN 4 Buah 6. EOUPHONIUM 4 Buah 7. BES BASS CAUSAPHONE 4 Buah 8. BASS TUBA 4 Buah JUMLAH 50 Buah III Alat Musik Perkusi 1. TYMPANY 1 Set 2. TURBULAR BEL/CHIMES 1 Buah 3. GLOCKENSPIEL 2 Buah 4. XYLOPHONE 1 Buah 5. VIBRAPHONE 1 Buah 6. MARIMBA 1 Buah 7. BASS DRUM 4 Buah 8. SIDE DRUM 2 Buah 9. CYMBAL 3 Psg 10. BELLYRA 3 Buah 11. GENDERANG 10 Buah 12. TENNOR DRUM 4 Buah 13. DRUM MAYOR BATON 1 Buah JUMLAH 34 Buah JUMLAH KESELURUHAN 127 Buah B. JENIS...

3 B. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE B NO. NAMA ALAT MUSIK JUMLAH SAT I Alat Musik Tiup Kayu 1. PICOLO 1 Buah 2. FLUTE 2 Buah 3. OBOE 1 Buah 4. ES CLARINET 1 Buah 5. BES CLARINET 6 Buah 6. SOPRAN SAXOPHONE 2 Buah 7. ALTO SAXOPHONE 2 Buah 8. TENOR SAXOPHONE 2 Buah 9. BARITON SAXOPHONE 2 Buah II JUMLAH 19 Buah Alat Musik Tiup Logam 1. TRUMPET 12 Buah 2. TENOR SLIDE TROMBONE 4 Buah 3. BASS SLIDE TROMBONE 2 Buah 4. MARCHING TROMBONE 2 Buah 5. ALTO HORN/MELLOPHONE 3 Buah 6. TENOR HORN 3 Buah 7. DOUBLE FRENCH HORN 3 Buah 8. EOUPHONIUM 4 Buah 9. BES BASS CAUSAPHONE 3 Buah 10. BASS TUBA 3 Buah III JUMLAH 39 Buah Alat Musik Perkusi 1. TYMPANY 1 Set 2. GLOCKENSPIEL 1 Buah 3. BASS DRUM 4 Buah 4. SIDE DRUM 2 Buah 5. CYMBAL 2 Psg 6. BELLYRA 2 Buah 7. GENDERANG 8 Buah 8. TENNOR DRUM 4 Buah 9. DRUM MAYOR BATON 1 Buah JUMLAH 25 Buah JUMLAH KESELURUHAN 83 Buah C. JENIS...

4 C. JENIS, MACAM DAN JUMLAH ALAT MUSIK SATUAN MUSIK POLRI TIPE C NO. NAMA ALAT MUSIK JUMLAH SAT I Alat Musik Tiup Kayu 1. PICOLO 1 Buah 2. FLUTE 1 Buah 3. ES CLARINET 1 Buah 4. BES CLARINET 4 Buah 5. SOPRAN SAXOPHONE 2 Buah 6. ALTO SAXOPHONE 2 Buah 7. TENOR SAXOPHONE 2 Buah 8. BARITON SAXOPHONE 1 Buah II JUMLAH 14 Buah Alat Musik Tiup Logam 1. TRUMPET 8 Buah 2. TENOR SLIDE TROMBONE 2 Buah 3. BASS SLIDE TROMBONE 1 Buah 4. MARCHING TROMBONE 1 Buah 5. ALTO HORN/MELLOPHONE 1 Buah 6. TENOR HORN 2 Buah 7. DOUBLE FRENCH HORN 2 Buah 8. EOUPHONIUM 2 Buah 9. BES BASS CAUSAPHONE 2 Buah 10. BASS TUBA 2 Buah III JUMLAH 23 Buah Alat Musik Perkusi 1. TYMPANY 1 Set 2. BASS DRUM 2 Buah 3. SIDE DRUM 1 Buah 4. CYMBAL 2 Psg 5. BELLYRA 2 Buah 6. GENDERANG 6 Buah 7. TENNOR DRUM 3 Buah 8. DRUM MAYOR BATON 1 Buah JUMLAH 18 Buah JUMLAH KESELURUHAN 55 Buah D. PENGGUNAAN...

5 D. PENGGUNAAN LAGU UPACARA : 1. lagu pembuka upacara (fanfare): a. dimainkan/diperdengarkan pada saat pasukan upacara akan memasuki lapangan upacara; dan 2. lagu tanda siap: 1) dimainkan/diperdengarkan pada saat inspektur/pembina upacara tiba di tempat upacara, dengan ketentuan: 1) inspektur/pembina upacara Presiden/Wakil Presiden, lagu dimainkan/diperdengarkan 4 (empat) kali; 2) inspektur/pembina upacara Kapolri/pejabat setingkat, lagu dimainkan/diperdengarkan 3 (tiga) kali; 3) inspektur/pembina upacara berpangkat Perwira Tinggi, lagu dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 4) inspektur/pembina upacara berpangkat Kombes Pol ke bawah, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 2) notasinya: 3. lagu...

6 3. lagu panji-panji: a. dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali; dan 4. lagu pataka, dhuaja, dan patola: a. dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali; dan 5. lagu kepala negara: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan peserta upacara kepada Kepala Negara dengan ketentuan, apabila: 1) Inspektur/pembina upacara Presiden, lagu dimainkan/ diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 2) Inspektur/pembina upacara Wakil Presiden, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 6. lagu...

7 6. lagu perwira tinggi: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan peserta upacara kepada inspektur/pembina upacara dengan ketentuan, apabila: 1) inspektur/pembina upacara Kapolri, lagu dimainkan/ diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 2) inspektur/pembina upacara pejabat/perwira Tinggi selain Kapolri, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 7. lagu komandan langsung: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan pasukan kepada pimpinan langsung dengan ketentuan, apabila: 1) komandan/pimpinan upacara pejabat yang berpangkat Pamen, lagu dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali; dan 2) komandan/pimpinan upacara pejabat yang berpangkat Pama, lagu dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali. 8. lagu...

8 8. lagu tanda laporan: a. dimainkan/diperdengarkan 1 (satu) kali tanpa genderang, pada saat komandan upacara akan menyampaikan laporan kepada inspektur/pembina upacara; dan 9. lagu hormat bendera merah putih: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali, pada saat upacara penaikan/penurunan Bendera Merah Putih, diiringi musik genderang sangkakala apabila tidak ada musik harmoni; dan 10. lagu...

9 10. lagu mengheningkan cipta: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat mengheningkan cipta diiringi musik harmoni/genderang sangkakala apabila tidak ada musik harmoni; 11. lagu...

10 11. lagu tanda kebesaran buka: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat tanda kebesaran buka; dan 12. lagu tanda kebesaran tutup: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat tanda kebesaran tutup; dan 13. lagu...

11 13. lagu andhika bhayangkari: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat acara pokok upacara selesai diiringi musik harmoni/genderang sangkakala apabila tidak ada musik harmoni; dan 14. Lagu hormat arwah: a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan kepada arwah para pahlawan atau upacara pemakaman kedinasan; dan 15. lagu...

12 15. lagu hormat terakhir (last post): a. dimainkan/diperdengarkan pada saat penghormatan terakhir; dan E. PENGGUNAAN LAGU ISYARAT: 1. lagu tanda bangun pagi: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali atau berulang-ulang untuk membangunkan personel/siswa Polri di Kesatrian /Lembaga Pendidikan Polri; dan 2. lagu...

13 2. lagu tanda apel makan: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melaksanakan kegiatan apel makan; dan 3. lagu tanda berkumpul: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda untuk berkumpul; dan 4. lagu tanda apel: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda dimulainya apel; dan 5. lagu...

14 5. lagu tanda mulai latihan/pelajaran/kerja: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda dimulainya latihan/pelajaran/kerja; dan 6. lagu tanda istirahat: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda untuk istirahat; dan 7. lagu tanda selesai latihan/pelajaran/kerja: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda selesainya latihan/pelajaran/kerja; dan 8. lagu...

15 8. lagu tanda pesiar: a. dimainkan/diperdengarkan 3 (tiga) kali pada saat siswa akan melaksanakan pesiar di Lembaga Pendidikan Polri; dan 9. lagu tanda padamkan lampu: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat lampu akan dipadamkan; dan 10. lagu tanda waktu tidur: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali sebagai tanda waktu tidur bagi siswa di lembaga pendidikan Polri; dan 11. lagu...

16 11. lagu alarm tanda bahaya: a. dimainkan/diperdengarkan berulang-ulang sebagai tanda keadaan bahaya, dan dapat dipergunakan sebagai tanda alarm bagi siswa di lembaga pendidikan Polri; dan 12. lagu tanda aman: a. dimainkan/diperdengarkan berulang-ulang sebagai tanda bahwa keadaan sudah aman; dan 13. lagu...

17 13. lagu tanda apel jaga: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melakukan kegiatan tersebut; dan 14. lagu tanda pergantian jaga: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melakukan kegiatan tersebut; dan 15. lagu...

18 15. lagu tanda perwira piket: a. dimainkan/diperdengarkan 2 (dua) kali pada saat akan melakukan kegiatan tersebut; dan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. BADRODIN HAITI Paraf: 1. Kayanma Polri :... 2. Kadivkum Polri:... 3. Kasetum Polri :... 4. Wakapolri :...