KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

TUGAS AKHIR PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS DAN ARUS BOCOR TERHADAP TAHANAN ISOLASI KABEL TEGANGAN RENDAH

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT

KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

PENGUJIAN TAN δ PADA KABEL TEGANGAN MENENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU

SELAMAT DATANG SEMINAR. Laporan TUGAS AKHIR

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

ANALISIS TEGANGAN TEMBUS KABEL INSTALASI LISTRIK

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

KARAKTERISTIK PELUAHAN SEBAGIAN (PARTIAL DISCHARGE) PADA ISOLASI KARET SILIKON (SILICONE RUBBER) MENGGUNAKAN SENSOR EMISI AKUSTIK

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENGUJIAN

Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 1 Agustus 2012

ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS AC PADA MINYAK SEREH DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA JARUM-JARUM DAN TABUNG-TABUNG

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA SKRIPSI OLEH : JOIN WAN CHANLYN S NIM :

ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA

Abstrak. EVALUASI PERBANDINGAN KABEL NYM 3 x 1,5mm² MERK A dan B DI TINJAU DARI TAHANAN PANAS ISOLASI KABELNYA. Deni Almanda1. Anwar Ilmar Ramadhan2

PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA BAHAN ISOLASI CAIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH

Pengaruh Bentuk dan Material Elektrode terhadap Partial Discharge

PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG

PENGARUH TEGANGAN IMPULS LEWAT DENYAR PADA ISOLATOR KERAMIK TERSUSUN SERI

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

BAB 3 METODE PENGUJIAN

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Preparasi, Pencetakan dan Penyinteran Varistor

PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI

GROUNDING SISTEM DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Terpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C C

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,

LAB LAS. Pengelasan SMAW

BAHAN ISOLASI. (Continued) Ramadoni Syahputra

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

I. PENDAHULUAN. Isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG

BAB I. Dosen Pemberi Tugas : Ir. Jatmiko, MT. A. Teknologi Kabel Tenaga Listrik. B. Teknik Tegangan Tinggi. C. Teknologi Gardu Induk

TEKNIK TEGANGAN TINGGI Prinsip dan Aplikasi Praktis

KAREKTERISTIK KABEL JENIS NYFGbY TERHADAP PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH Gatot Firmansyah 1, T. Haryono 2, B.Sugiyantoro 2 Abstract Cables are essential element in conducting electricity. At this time, a house fire often occurs due to failure of insulation and bad cable connection. These events should be avoided because it can threaten the safety of occupants and damaging equipment. Therefore, it is required sufficient knowledge in selecting the appropriate low voltage cable to be used. Low voltage cable is very easy to be found in the market with a variety of brands and prices. For that, in this test it were taken material samples from cables which are widely sold in the market, especially in the city of Yogyakarta. That cables are NYM 2 x 2,5 mm 2 300 /500 volt and NYY 2 x 2,5 mm 2 0,6/1 kv with trademark eterna, and supreme. This study started with the measurement of the thickness dimension of the cable, the breakdown voltage, dielectric strength and leakage currents against temperature. Intisari Kabel merupakan elemen penting dalam menghantarkan listrik. Pada saat sekarang ini, kebakaran rumah sering terjadi akibat kegagalan isolasi dan sambungan kabel yang buruk. Kejadian tersebut harus dihindari karena dapat mengancam keselamatan penghuninya dan merusak perlatan. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang cukup dalam memilih kabel tegangan rendah yang sesuai untuk digunakan. Kabel tegangan rendah sangat mudah dijumpai di pasaran dengan berbagai macam merk dan harga. Untuk itu, pada pengujian ini diambil sampel bahan uji dari kabel-kabel yang banyak dijual di pasaran, terutama wilayah kota Yogyakarta. Kabel tersebut adalah kabel NYM 2 x 2,5 mm 2 300 /500 volt dan NYY 2 x 2,5 mm 2 0,6/1 kv dengan merk dagang eterna, dan supreme. Penelitian ini diawali dengan pengukuran ketebalan dimensi kabel, kemudian menguji tegangan tembus, kekuatan dielektrik dan arus bocor terhadap suhu. Kata kunci kabel, tegangan tembus, kekuatan dielektrik, arus bocor, arus bocor terhadap suhu, tegangan tinggi AC. 1 Mahasiswa, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, Jalan Grafika No.2 Yogyakarta 55281 INDONESIA(tlp: 0274-552305; fax: 0274-552305 2, 3 Dosen,Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, Jalan Grafika No.2 Yogyakarta 55281 INDONESIA(tlp: 0274-552305; fax: 0274-552305 I. PENDAHULUAN Kabel adalah peralatan pokok dalam instalasi yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke peralatanperalatan yang menggunakan energi listrik merupakan peralatan yang paling rentan dalam hal keamanan instalasi. Apabila kita perhatikan di televisi atau media lainnya, cukup sering terjadi kebakaran rumah yang disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik (hubung singkat). Hal ini bisa terjadi karena sambungan kabel yang kurang baik ataupun buruknya kualitas isolasi kabel. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam hal memilih kabel yang akan digunakan. Sedangkan untuk mengantisipasi kerusakan isolasi kabel, diperlukan pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab kerusakan isolasi dan seberapa besar faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kerusakan isolasi. Maka diperlukan pengujian yang lebih mendalam mengenai kualitas kabel yang dijual di pasaran, terutama untuk kabel-kabel tegangan rendah yang aplikasinya bersinggungan langsung dengan masyarakat luas. Untuk memilih dan mengaplikasikan suatu jenis kabel ke dalam sistem tenaga listrik bukan suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan mengenai jenis isolasi dan komponen penyusun kabel tersebut. Kemudian, penting pula untuk melakukan beberapa pertimbangan terhadap pengetahuan dasar mengenai jenis kabel tersebut.[1] Bahan isolasi adalah bahan yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan [2]. Pada umumnya, kegagalan alat-alat listrik (termasuk kabel) pada waktu sedang dipakai disebabkan kegagalan isolasinya dalam menjalankan fungsi sebagai isolator [3]. Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsi waktu penerapan tegangannya. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 1: Gbr. 1 Grafik kegagalan isolasi 122

Artikel Reguler Uraian masing masing jenis kegagalan pada bahan isolasi padat adalah sebagai berikut : 1. Kegagalan intrinsik Kegagalan Intrinsik adalah kegagalan yang disebabkan oleh jenis dan suhu bahan (dengan menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan, bahan elektroda, ketidakmurnian, kantong kantong udara). 2. Kegagalan elektromekanik Kegagalan elektromekanik adalah kegagalan yang disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi padat sehingga timbul tekanan listrik pada bahan tersebut. 3. Kegagalan streamer Kegagalan streamer adalah kegagalan yang terjadi sesudah suatu banjiran (avalance). Sebuah elektron yang memasuki band conduction di katoda akan bergerak menuju anoda dibawah pengaruh medan memperoleh energi antara benturan dan kehilangan energi pada waktu membentur. Jika lintasan bebas cukup panjang maka tambahan energi yang diperoleh melebihi pengionisasi latis (latice). Akibatnya dihasilkan tambahan elektron pada saat terjadi benturan. 4. Kegagalan termal Kegagalan termal adalah kegagalan yang terjadi jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik dalam bahan melebihi laju kecepatan pembuangan panas keluar. Akibatnya terjadi keadaan tidak stabil sehingga pada suatu saat bahan mengalami kegagalan. 5. Kegagalan erosi Kegagalan erosi adalah kegagalan yang disebabkan zat isolasi padat tidak sempurna, karena adanya lubang-lubang atau rongga dalam bahan isolasi padat tersebut. Lubang/rongga akan terisi oleh gas atau cairan yang kekuatan gagalnya lebih kecil dari kekuatan zat padat [4]. PVC atau Polivinil Klorida termasuk dalam jenis polimer termoplastik/resin termoplastik. Untuk penggunaan pada tegangan rendah, PVC banyak digunakan sebagai isolasi dan jaket dari kabel. Karena PVC adalah bahan termoplastik, PVC tidak dapat menahan panas yang terlalu tinggi. Pada suhu tinggi PVC dapat meleleh bahkan hangus atau plasticizersnya menguap sehingga PVC menjadi rapuh. tersebut dapat menyebabkan kegagalan insulasi kabel. Karena alasan tersebut kabel dengan isolasi PVC jarang digunakan di tempat yang mendapatkan panas secara berlebihan. Kabel PVC pada saat terbakar akan menghasilkan gas klorin dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut merupakan masalah yang cukup penting pada penggunaan kabel dengan isolasi PVC [5]. - Supreme - Eterna Masing-masing merk di ambil 2 jenis kabel B. Alat Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:[6] 1. Satu set pembangkit tegangan tinggi AC buatan Jerman. 2. Satu set pembangkit tegangan tinggi AC peralatan UGM EL 041 buatan Jepang. 3. Multimeter merk Constant no. A029214. 4. Osiloskop GW INSTEK model GDS-2104. 5. Thermometer, hygrometer, barometer. 6. Batang elektroda pentanah. 7. Sketmatch/jangka sorong. 8. Kamera. C. Metode Pengujian 1) Pengukuran dimensi kabel Diagram alir pengukuran adalah sebagai berikut: II. METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Perangkat Kabel yang diuji adalah kabel jenis : - NYM 2 x 2,5 mm 2 300 /500 volt - NYY 2 x 2,5 mm 2 0,6/1 kv Dengan merk dagang : Gbr. 2 Diagram alir pengukuran dimensi kabel 123

Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi 2) Pengujian tegangan gagal selubung luar dan isolasi dalam Rangkaian pengujian adalah sebagai berikut: 3) Pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2 penghantar Rangkaian pengujian adalah sebagai berikut: Gbr. 3 Rangkaian pengujian tegangan gagal selubung luar dan isolasi dalam Gbr. 5 Rangkaian pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2 penghantar Diagram alir pengujian adalah sebagai berikut: Diagram alir pengujian adalah sebagai berikut: Gbr. 4 Diagram alir pengujian tegangan gagal selubung luar dan isolasi dalam Gbr. 6 Diagram alir pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2 penghantar 124

Artikel Reguler 4) Pengujian arus bocor selubung luar dan isolasi dalam terhadap suhu Rangkaian pengujian adalah sebagai berikut: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengukuran dimensi kabel Hasil pengukuran dimensi kabel adalah sebagai berikut: TABEL 1 HASIL PENGUKURAN DIMENSI KABEL Gbr. 7 Rangkaian pengujian arus bocor selubung luar dan isolasi dalam Diagram alir pengujian adalah sebagai berikut: B. Pengaruh jarak elektrode terhadap tegangan gagal pada islolasi dalam dan selubung luar Gbr. 8 Diagram alir pengujian arus bocor selubung luar dan isolasi dalam Gbr. 9 Grafik hubungan jarak elektrode dengan tegangan gagal untuk ketiga macam kabel Dari grafik terlihat bahwa telah terjadi tegangan tembus pada jarak 25 cm untuk kabel eterna NYM, 35 cm untuk kabel eterna NYY, 35 cm untuk kabel supreme NYM dan 40 cm untuk kabel supreme NYY. Pada jarak-jarak tersebut, nilai tegangan tembus adalah 44,89 kv untuk kabel eterne NYM, 62,44 kv untuk kabel eterna NYY, 56,85 kv untuk kabel supreme NYM dan 69,28 kv untuk kabel supreme NYY. Semakin besar tegangan tembus, maka semakin baik pula isolasinya. Perbedaan nilai tegangan tembus untuk masing-masing kabel dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor bahan yang diuji seperti ketebalan, jenis bahan, dan proses produksi bahan. Faktor lain terjadi pada saat pengujian, seperti adanya korona dan perbedaan suhu, tekanan, kelembaban. Ketebalan isolasi dalam dan selubung luar masingmasing kabel yang diuji berbeda-beda jika melihat hasil pengujian dimensi kabel yang ditunjukkan oleh Tabel 4.2. Walaupun perbedaannya tidak cukup besar, nilai tersebut tetap berpengaruh terhadap nilai tegangan tembus. Bahan isolasi yang ideal adalah bahan isolasi yang tidak memiliki elektron bebas sama sekali. Akan 125

Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi tetapi, proses produksi bahan isolasi kabel untuk setiap produsen tidak sama sehingga kebanyakan bahan isolasi kabel yang diproduksi tidak homogen. Semakin banyak elektron bebas dalam bahan isolasi, maka semakin kecil tegangan tembus. 2) Eterna NYY C. Pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2 penghantar Hasil pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2 penghantar adalah sebagai berikut: TABEL 2 HASIL PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI DALAM ANTAR 2 PENGHANTAR Gambar 11 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang berbeda pada kabel eterna NYY 3) Supreme NYM D. Pengaruh tegangan input bahan uji terhadap arus bocor dalam berbagai suhu. 1) Eterna NYM Gambar 12 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang berbeda pada kabel supreme NYM 4) Supreme NYY Gambar 10 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu berbeda pada kabel eterna NYM yang Gambar 13 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang berbeda pada kabel supreme NYY. Pada pengujian arus bocor ini metode penelitian hampir sama pada setiap jenis kabel. Dan diuji di suhu ruangan, 50 0 C dan 70 0 C. Pengujian yang dilakukan hanya diijinkan untuk nilai tegangan input bahan uji maksimal 50% dari nilai tegangan tembus selubung 126

Artikel Reguler luar dan isolasi dalam agar osiloskop tidak mengalami kerusakan. Untuk itu, data nilai arus bocor yang diambil, yaitu pada saat nilai tegangan input bahan uji sebesar 2 kv, 4 kv, 6 kv, 8 kv, 10 kv. Sedangkan data nilai arus bocor diluar nilai tegangan input bahan uji tersebut diatas dapat dicari atau diprediksi melalui metode analisis regresi dengan menggunakan persamaan regresi. Tipe regresi ada yang berbentuk linier, eksponensial, dan polinomial. Untuk setiap jenis kabel instalasi, penulis menggunakan regresi polinomial karena dari percobaan untuk masing-masing tipe regresi tersebut menggunakan microsoft excel didapatkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) terbesar adalah regresi polinomial. Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengukur pengaruh x (variabel bebas) dalam menurunkan keragaman y (variabel terikat). Nilai R 2 terletak antara 0 dan 1. Semakin dekat dengan 1, maka semakin tinggi tingkat hubungan linier antara x dan y. Secara umum grafik diatas memberikan informasi bahwa semakin besar tegangan input bahan uji, maka semakin besar pula arus bocornya. Persamaan regresi hubungan tegangan input bahan uji (x) dengan arus bocor (y) REFERENSI [1] Gill, Paul, Electrical Power Equipment Maintenance and Testing Second Edition, CRC Press, New York, 2009 [2] Tobing, Bonggas, L, Dasar Teknik Tegangan Tinggi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003. [3] Arismunandar, Artono, Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta, 1975. [4] Tadjuddin, Mekanisme Kegagalan Bahan Isolasi Padat, [5] Wikipedia. Polivinyl Chloride. <http://en.wikipedia.org/wiki/polyvinyl_chloride.htm> [6] Anonim, Panduan Praktikum Teknik Tegangan Tinggi: Peralatan Eks Jepang UGM-EL 041, Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, 2000. IV. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tegangan gagal dan arus bocor untuk 4 kabel tegangan rendah, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada pengujian tegangan tembus selubung luar dan isolasi dalam pada masing-masing kabel, didapatkan hasil bahwa nilai tegangan tembus pada kabel supreme dan eterna pada jenis NYY mempunyai nilai tegangan tembus yang lebih tinggi daripada kabel NYM. 2. Besar kekuatan dielektrik selubung luar dan isolasi dalam yang telah di uji, mendapatkan nilai kekuatan dielektrik pada kabel supreme dan eterna yang berjenis NYY mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi dibandingkan dengan kabel jenis NYM. 3. Pada pengujian tegangan tembus selubung isolasi dalam antar 2 penghantar pada masing-masing kabel, didapatkan hasil bahwa nilai tegangan tembus pada kabel supreme jenis NYM dan NYY mempunyai nilai tegangan tembus yang lebih tinggi daripada kabel eterna jenis NYM maupun NYY. 4. Besar kekuatan dielektrik isolasi dalam antar 2 penghantar yang telah di uji, mendapatkan nilai dielektrik pada kabel supreme yang berjenis NYY mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi dibandingkan dengan kaber jenis NYM. 5. Pengaruh tegangan input terhadap arus bocor untuk pengujian kabel dapat diasumsikan menggunakan persamaan regresi pada setiap kabel, untuk mendapatkan nilai Koefisien determinasi. 127