PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya)

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

Oleh: ANNISA NURUL FALAH Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara yang ilmiah dalam mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan prosedur dan teknik dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti pengaruh NPL (Non performing Loan) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada Lembaga. Keuangan Syariah ASRI Tulungagung periode

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

Asri Gusmelia. Asep Suryanto.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul pengaruh profitabilitas terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NAMA : Muhammad Muchlis Febrianto NPM : JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING : Anne Dahliawati, SE., MM

PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah 1

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rancangan yang berisi tahap-tahap penelitian

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disusun agar diperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Operasi Terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

ABSTRACT. THE INFLUENCE MARGIN FINANCING MURABAHAH ON ABILITY PROFIT OF BANK SYARIAH (Study Case at Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dijawab dan diuji secara akurat. Metode penelitian menurut Sugiyono (2008:5)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah penulis kemukakan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

Prosiding Manajemen ISSN:

Transkripsi:

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Oleh: YAYU RAODATUL JANNAH 103403073 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat Non Performing Financing (NPF) terhadap tingkat Return On Asset (ROA). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat Non Performing Financing (X) debagai independen variabel, dan Return On Asset (Y) sebagai dependen variabel. Data yang diambil dari PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 1999 sampai 2013. Metode penilitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari subjek penelitian yaitu diperoleh dari situs resmi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. berupa Non Performing Financing (NPF) dilihat dari catatan atas laporan keuangan dan Return On Asset (ROA) dilihat dari neraca dan laporan rugi laba. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien korelasi dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Non Performing Financing ( X ) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset ( Y ) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Kata kunci : Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA)

ABSTRACT The purpose of this research is to identify effect Non Performing Financing ( NPF ) for Return On Assets ( ROA ). The variables examined this is the Non Performing Financing ( X ) independent variables, and Return on Assets ( Y ) as dependent variable. The technique is from PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk from 1999 to 2013. The method used in this research is descriptive method using a case study approach. The technique of data collection was done througuht the secondary data is data that is not derived directly from researh subjects is obtained from the official website of PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk form of Non Performing Financing ( NPF ) views of notes to financial statement and Return on Assets ( ROA ) visits of balance sheet and income statement. Analysis of the data that are used in method using simple linear regression analysis, the correlation coefficient with software SPSS 16.0 for Windows. The research results showed that : Non Performing Financing ( X ) no significant effect on Return On Asset ( Y ) at PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Keywords : Non Performing Financing ( NPF ) and Return On Assets ( ROA ) PENDAHULUAN Satu hal yang menarik, yang membedakan antara manajemen Bank Syariah dengan Bank umum (konvensional) adalah terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Jika dilihat pada bank umum, kegiatan penyaluran dana disebut kredit, sementara di Bank Syariah disebut pembiayaan. Bank Syariah di Indonesia lahir sejak 1992. Bank Syariah pertama di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia. Pada tahun 1992 hingga 1999, perkembangan Bank Muamalat Indonesia, masih tergolong stagnan. Namun sejak adanya krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1997 dan 1998, sektor perbankan nasional terjadi kredit macet di segmen korporasi Bank Muamalat Indonesia pun mengalami Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah yang mencapai lebih 60%. Penyaluran pembiayaan tidaklah mudah karena terkait dengan adanya risiko, salah satunya adalah pembiayaan bermasalah. Suatu pembiayaan yang telah disalurkan oleh bank syariah kepada masyarakat akan berpotensi timbulnya pembiayaan bermasalah. Besarnya pembiayaan bermasalah telah dijadikan penilaian

terhadap kehidupan perbankan, sehingga nilainya tersebut dapat menunjukkan posisi aktivitas perbankan syariah dalam menjaga kesehatan operasinya. Dalam perkembangan selanjutnya, untuk mempertahankan peran perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi dan untuk menjaga kesejahteraan pemegang saham yang tercapai melalui profitabilitas, dilakukan upaya-upaya untuk menjaga kestabilan dengan melakukan cara untuk mengurangi Risiko Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing). Secara umum pembiayaan bermasalah dengan jumlah besar akan menurunkan tingkat operasi suatu bank. Dimana pemberian dana pembiyaan oleh bank syariah dimaksudkan sebagai salah satu usaha bank untuk memperoleh laba. Semakin tingginya tingkat kemungkinan kegagalan dalam pembiayaan bermasalah akan berdampak negatif bagi pihak bank. Implikasi bagi pihak bank sebagian akibat dari timbulnya pembiayaan bermasalah diantaranya akan mengakibatkan hilangnya kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank. Agar masalah yang akan dibahas memperoleh kejelasan dan pembahasannya lebih terarah, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat Non Performing Financing (NPF) yang terdapat pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2. Bagaimana tingkat Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 3. Bagaimana pengaruh tingkat Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk METODE PENELITIAN Metode Yang digunakan Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Operasionalisasi Variabel Penelitian ini memiliki 2 variabel yang akan diteliti, yaitu Non Performing Financing sebagai variabel independen (X) dan Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen (Y). untuk lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel operasionalisasi variabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Variabel Independen Non Performing Financing (X) Non Performing Financing merupakan pembiayaan yang terjadi ketika pihak debitur (mudharib) karena berbagai sebab tidak dapat memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana pembiayaan (pinjaman) Sumber: SE BI No. 9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007 NPF = pembiayaan (KL, D, M) x 100% Total Pembiayaan Keterangan : NPF : Non Perporming Financing Rasio KL : Kurang Lancar D M : Diragukan : Macet Sumber (SE BI No. 9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007) Variabel Dependen Return On Asset (Y) Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset, penggunaan ROA kerena dapat dilihat dari bagaimana kemampuan bank dalam memperoleh laba dengan asset yang dimilikinya. ROA = Laba Sebelum Pajak x 100% Total Asset Keterangan : ROA : Return On Asset Rasio Jenis data Susan Irawati (2006:58) Sumber: Susan Irawati (2006:58) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya. Data tersebut diperoleh dari annual report tahunan Laporan Keuangan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk periode 1999 sampai dengan 2013 yang berupa: 1. Non Performing Financing (NPF) 2. Return On Asset (ROA)

Model Penelitian NPF (Non Performing Financing) ROA (Return On Asset) Gambar 3.2 Keterkaitan antara Variabel Penelitian ini menggunakan analisis data: 1. Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk variabel yang terlibat di dalamnya hanya dua, yaitu variabel terikat (Y), dan satu variabel bebas (X). Bentuk persamaan regresi linier sederhana: Y = a x b.x Syofian Siregar (2013:284) 2. Analisis Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah suatu koefisien yang merupakan kuat tidaknya hubungan antara X dan Y yang dinotasikan dengan r. adapun rumus menggunakan koefisien korelasi pearson s (pearson s product moment) sebagai berikut: r = n ( XY ) ( X. Y ) ( n X 2 ) ( X ) 2. ( n Y 2 ) ( Y ) 2 Syopian Siregar (2013:252) Menurut Syopian Siregar (2013:251) untuk memberikan interpensi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien korelasi No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan 1 0,00 0,199 Sangat lemah 2 0,20 0,399 Lemah 3 0,40 0,599 Cukup 4 0,50 0,799 Kuat 5 0,80 0,100 Sangat kuat 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasai (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Adapun rumus KD yaitu sebagai berikut: KD = ( r )2 x 100% 4. Signifikansi Parameter individual ( uji-t ) a. Hipotesis Ho: ρ = 0 Non Performing Financing ( X ) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset ( Y ) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Ha: ρ 0 Non Performing Financing ( X ) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ( Y ) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. b. Statistik uji Statistik uji menggunakan thitung dengan rumus sebagai berikut : t hitung= r n 2 1 (r) 2 Syopian Siregar (2013:252) Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel atau dengan membandingkan antara statistik dengan tarap signifikan (ɑ = 0,05), kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a) Apabila t hitung > t tabel atau t stat < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti berpengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b) Apabila t hitung < t tabel atau t stat > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti berpengaruh tidak signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. c) Daerah kritis dicari dengan melihat ttabel Nilai ttabel dapat dicari pada tabel t yaitu nilai t dari ɑ = 0,05 atau 5 % dan derajat kebebasan DK = n 2 d) Kriteria uji Kriteria uji yang digunakan adalah sebagai berikut: ditolak Ho diterima Ha, jika t hitung > t tabel Diterima Ho ditolak Ha, jika t hitung < t tabel e) Penarikan kesimpulan Bagian akhir dari proses analisis data yaitu pengambilan kesimpulan, dimana akan diketahui bagaimana pengaruh yang terjadi anatar kedua variabel. Dimana pada tahap ini diperoleh hasil keseluruhan dari penelitian yang dilakukan.

PEMBAHASAN Tabel 4.1 Perubahan Non Performing Financing (NPF) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Periode Non Performing Financing (NPF) Perubahan Non Performing Financing (NPF) 1999 53,33% - 2000 12,84% -40,49% 2001 4,32 % -8,52% 2002 3,43 % -0,89 % 2003 2,12 % -1,31 % 2004 2,19 % 0,07 % 2005 2,00 % -0,19 % 2006 4,84 % 2,84 % 2007 1,33 % -3,51 % 2008 3,85 % 2,52 % 2009 4,10 % 0,25 % 2010 3,51 % -0,59 % 2011 1,78 % -1,73 % 2012 1,81 % 0,03 % 2013 0,78 % -1,03 % Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Non Performing Financing (NPF) tertinggi yang diperoleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk selama periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2013 yaitu terjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar 53,33%. Hal ini dikarenakan pada tahun 1999 terjadi krisis ekonomi global sehingga menyebabkan kemunduran usaha nasabah yang dibiayai dan mengakibatkan banyaknya nasabah yang tidak mampu mengembalikan pokok dan bagi hasilnya sesuai dengan akad perjanjian. Sedangkan Non Performing Financing (NPF) terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,78%, Hal ini terjadi karena pihak bank memberikan pembiayaan pada sektor usaha yang telah dianggap lebih memiliki prosfek baik. Selain itu dari tabel 4.1 dapat dilihat juga bahwa Non Performing Financing (NPF) PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk selama periode tahun 1999 sampai dengan 2013 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu terjadinya krisis ekonomi global di Indonesia.

Non Performing Financing (NPF) dari tahun 1999 sampai tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 52,55%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan kinerja manajemen bank untuk menekan angka Non Performing Financing (NPF). Dimana pihak manajemen bank lebih selektif dalam memberikan pembiayaan, lebih selektif memilih calon nasabah serta mengoptimalkan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah dengan cara memantau langsung kegiatan usaha para nasabahnya. Sehingga tingkat Non Performing Financing (NPF) sampai tahun 2013 sebesar 0,78%, jauh dibawah angka 5% ( Kriteria normal kesehatan NPF). Tabel 4.2 Perubahan Return On Asset (ROA) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode Return On Asset (ROA) Perubahan Return On Asset (ROA) 1999 0,58% - 2000 0,96% 0,38% 2001 4,01 % 3,05% 2002 2,00 % -2,01 % 2003 1,33 % -0,67 % 2004 1,80 % 0,47 % 2005 2,53 % 0,73 % 2006 2,10 % -0,43 % 2007 2,27 % 0,17 % 2008 2,60 % 0,33 % 2009 0,45 % -2,15 % 2010 1,36 % 0,91 % 2011 1,52 % 0,16 % 2012 1,54 % 0,02 % 2013 1,37 % -0,17 % Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Yang di olah Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Return On Asset (ROA) tertinggi yang diperoleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk selama periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2013 yaitu terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar 4,01%. Hal ini dikarenakan total asset yang dimiliki PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk kecil, namun laba yang diperoleh besar. Sedangkan untuk perkembangan Return On Asset (ROA) terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,45%. Hal ini dikarenakan terjadinya kenaikan total asset tetapi laba mengalami penurunan yang signifikan. Dalam gambaran umum kemampuan bank untuk menghasilkan laba dengan mengandalkan aktivanya masih kecil, akan tetapi ada kenaikan pada beberapa periode terakhir yang menandakan bahwa bank terus berusaha untuk memperbaiki kinerjanya, terutama dalam menghasilkan perolehan laba.

Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk salahsatu diantaranya adalah Non Performing Financing (NPF). Namun disamping sebagai salah satu sumber pendapatan bagi bank, Non Performing Financing (NPF) merupakan jenis pembiayaan dengan tingkat risiko yang cukup besar, karena karakternya yang secara penuh (100%) dibiayai oleh bank terhadap nasabahnya, sehingga timbul kemungkinan adanya pembiayaan bermasalah berupa tidak tertagihnya kembali pembiayaan yang disalurkan pun cukup besar. Berdasarkan hasil analisis dari regresi sederhana diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 1,941-0,027 (X) Dari persamaan regresi diatas diketahui bahwa nilai konstanta (a) sebesar 1,941. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat perolehan Return On Asset (ROA) yang dicapai yaitu sebesar 1,941 pada saat Non Performing Financing (NPF) bernilai nol (0). Adapun nilai b sebesar -0,027 nilai tersebut menunjukkan setiap peningkatan Non Performing Financing (NPF) akan berakibat penurunan sebesar -0,027 pada tingkat Return On Asset (ROA) yang dicapai, dengan asumsi variabel lain diabaikan. Artinya bahwa persamaan regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana tingkat Return On Asset (ROA) akan terjadi apabila Non Performing Financing (NPF) telah ditentukan. Jika dilihat dari koefisien korelasinya diperoleh nilai r sebesar -0,391. Artinya hubungan antara Non Performing Financing (NPF) dengan Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dapat dikatakan atau masuk kategori hubungan lemah. Angka koefisien korelasi bertanda negative (-) artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penurunan variabel lain, maka semakin tinggi angka NPF maka membuat ROA yang diperoleh semakin rendah. Sedangkan jika dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,153 atau 15,3 %, nilai tersebut menunjukkan bahwa Non Performing Financing (NPF) mempunyai pengaruh terhadap Return On Asset (ROA), sebesar 15,3 %. Sedangkan sisanya sebesar 84,7 % merupakan pengaruh faktor lain, diantaranya CAR, BOPO, FDR, ataupun kebijakan manajemen internal dalam pemberian pembiayaan, berupa transparasi dalam melakukan administrasi pembiayaan dan kelonggaran dalam akad pembagian bagi

hasil nasabah peminjam serta kebijakan manajemen bank yang lebih selektif dalam memberikan pembiayaan, yaitu dengan cara memberikan pembiayaan pada berbagai sektor usaha yang dianggap memiliki prospek baik serta mengoptimalkan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah dengan cara memantau langsung kegiatan usaha dari para nasabah. Selain itu besarnya beban operasional juga dapat mempengaruhi besarnya margin yang dihasilkan, karena beban operasional yang besar dapat mempengaruhi besarnya pendapatan operasional. Selain itu berdasarkan perhitungan Signifikasi Parameter Individual (uji-t) diperoleh t hitung sebesar -1,533, dimana tingkat keyakinannya 95% (α = 5%). Maka untuk menghitung nilai t tabel dapat dihitung nilai df = n-2 = 15-2 = 13 dan diperoleh t tabel sebesar 2,160. Sehingga t hitung < t tabel (-1,533 < 2,160). Selain itu jika dilihat dari nilai signifikasi yang diperoleh dari perhitungan SPSS menunjukan angka 0,402 dimana 0,149 > 0,05 (5%). Maka kaidah keputusan yang dapat diambil adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Non Performing Financing berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mahmoedin (2004:111) bahwa pembiayaan bermasalah dalam jumlah besar akan mengakibatkan kerugian yang semakin besar atau laba yang diperoleh menjadi menurun. Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa NPF memiliki pengaruh terhadap ROA pada Bank Muamalat Indonesia. Yang ditunjukkan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa setiap peningkatan NPF akan diikuti oleh penurunan ROA dan sebaliknya penurunan NPF akan diikuti pula oleh peningkatan ROA. Hal ini dikarenakan setiap terjadinya peningkatan NPF disebabkan oleh ketidakmampuan nasabah untuk mengemballikan pokok dan nisbah (bagi hasil) yang telah disepakati sebelumnya dalam akad perjanjian. Dengan demikian beban yang harus ditanggung oleh bank bertambah karena bank harus menambah cadangan penghapusan yang lebih besar, dengan besarnya cadangan penghapusan tersebut dapat mengurangi laba yang diperoleh, sehingga ROA pun akan mengalami penurunan.

PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1) Non Performing Financing yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sejak periode tahun 1999 sampai dengan 2013 mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan kondisi perekonomian nasabah yang tidak menentu. Namun apabila dilihat dari angka penurunan pertahunnya pembiayaan bermasalah masih di bawah standar angka maksimal toleransi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, sehingga dalam gambaran umum dapat dikatakan kondisi NPF tersebut masih baik. 2) Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cenderung naik. Namun meski angka Return On Asset masih dibawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan dalam gambaran umum kemampuan bank untuk menghasilkan laba dengan mengandalkan aktivanya masih kecil, akan tetapi ada kenaikan pada beberapa periode terakhir yang menandakan bahwa bank terus berusaha untuk memperbaiki kinerjanya, terutama dalam hal meningkatkan perolehan laba, dimana mengurangi terjadinya dana-dana menganggur dari total aktiva yang dimiliki bank. 3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk maupun kepada peneliti selanjutnya. Dimana saran tersebut adalah sebagai berikut: 1) Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk menekan angka NPF disarankan untuk lebih melakukan pengawasan serta pembinaan kepada nasabah, baik pada saat dana telah dicairkan maupun dana sedang dikelola oleh nasabah. Adapun untuk meningkatkan ROA, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk disarankan lebih

mengoptimalkan kinerja manajemennya, dalam menggunakan aktivanya sehingga laba yang dihasilkan pun maksimal. 2) Untuk penelitian selanjutnya, peneliti disarankan untuk menambah variabel yang mempengaruhi ROA seperti BOPO, CAR, FDR dan sebagainya, menambah jumlah sampel sehingga hasil penelitian lebih akurat dan melakukan penelitian ditempat yang berbeda.