ANALISIS PEMAHAMAN AKUNTANSI KOPERASI PADA KOPERASI PETANI SAWIT SUMBER REZEKI DESA KEPENUHAN RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERAPAN SAK-ETAP PADA KOPERASI DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

ANALISIS PEMAHAMAN TERHADAP PENERAPAN SAK-ETAP PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. ideologi Negara, yaitu Pancasila serta Undang undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diperoleh serta seberapa relevan dan andal informasi

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA KOPERASI UNIT DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN KEPENUHAN

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2014, pada tahun lalu terdapat 55,2

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN MENURUT PSAK NO.27 PADA KOPERASI KARYAWAN PEMBANGUNAN PT PLN (Persero) WILAYAH KALTIM AREA SAMARINDA

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

ANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. sawit, kopi, kakao, karet, nilam, lada, dan juga kelapa. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

Laporan Keuangan: Neraca

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA KOPERASI CU (CREDIT UNION) DAYA LESTARI DI SAMARINDA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Studi Penerapan Pencatatan Keuangan Bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) - Studi Kasus Pada Usaha Warnet Di Kota Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perorangan tidak dapat terlepas

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang telah terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

29 Oktober Pertemuan

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERKOPERASIAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan karakteristiknya, perlu suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. (2009), unit (2010) dan unit (2011). Di antaranya sekitar 26-27

Transkripsi:

ANALISIS PEMAHAMAN AKUNTANSI KOPERASI PADA KOPERASI PETANI SAWIT Arma Yuliza 1) 1) Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian email: armayuliza@gmail.com Abstract This study aims to determine the extent to which understanding of the cooperative smallholders source of sustenance village highway districts fullness fullness of accounting cooperative. Collecting data in this study using interviews and analyzed descriptively. Results from this study is that the oil bonanza farmers' cooperative village fullness fullness highway districts that do not understand the accounting cooperative accounting has not been applied in preparing the financial statements cooperatives. Keywords: Understanding, Accounting Cooperative. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman koperasi petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan mengenai akuntansi koperasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa koperasi petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan belum memahami akuntansi koperasi sehingga belum diterapkan akuntansi koperasi dalam menyusun laporan keuangannya. Kata kunci: Pemahaman, Akuntansi Koperasi. PENDAHULUAN Latar Belakang Koperasi merupakan bagian dari penggerak perekonomian di Indonesia, tidak terkecuali juga dengan kabupaten Rokan Hulu yang telah dinobatkan pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudoyono. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hulu (per November 2014), pada saat ini kabupaten rokan hulu memiliki 314 koperasi. Koperasi tersebut meliputi berbagai sektor perekonomian yaitu ada yang bergerak disektor pertanian, pegawai dan lain-lain, yang tersebar disetiap kecamatan yang ada dikabupaten Rokan hulu yaitu sebanyak 16 kecamatan. Kecamatan Kepenuhan memiliki 10 unit koperasi tersebar di berbagai desa. Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa Kepenuhan Raya bergerak pada sektor perkebunan kelapa sawit dengan unit usaha simpan pinjam. Pada saat ini Koperasi tersebut telah memiliki modal usaha sekitar Rp 2 milyar. Koperasi ini sangat kesulitan dalam proses pencatatan, perhitungan dan pelaporan keuangannya. Masalah ini seringkali menjadi kendala dalam melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT sering tertunda karena adanya masalah pelaporan keuangan yang tidak bisa disiapkan dan adanya kesulitan dalam menghitung berapa jumlah modal akhir yang dimiliki oleh koperasi tersebut. Hasil penelitian Mulyani (2014) menyatakan bahwa koperasi belum menerapkan standar akuntansi yang berlaku dalam menyusun laporan keuangannya. Koperasi sebagai unit usaha ekonomi tentunya harus membuat laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebagai acuan dalam melaporkan keuangannya. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 75

Standar pelaporan keuangan dibuat untuk meningkatkan akuntabilitas dari sebuah unit bisnis dan agar laporan keuangan tersebut dapat bermanfaat bagi para pemakainya. Jika laporan keuangan tidak beriksikan informasi yang benar dan wajar maka akan menyesatkan pembacanya dalam membuat keputusan ekonominya. Berdasarkan fenomena masalah yang terjadi tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis pemahaman akuntansi koperasi pada Koperasi Unit Desa Kepenuhan Makmur.. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pemahaman akuntansi koperasi pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa Kepenuhan Raya? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis penerapkan akuntansi dalam pencatatan keuangan pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa 2. Untuk menganalisis penerapan akuntansi dalam pelaporan keuangan pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa 3. Untuk menganalisi pemahaman akuntansi koperasi pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa 4. Untuk menganalisis kendalakendala yang dihadapi dalam memahami akuntansi koperasi pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Memperkaya wawasan peneliti dalam bidang penelitian ilmu akuntansi. 2. Untuk membantu peneliti dalam memahami persoalan yang dihadapi oleh koperasi dalam ilmu akuntansi. 3. Untuk dapat mengaplikasikan ilmu akuntansi yang telah diperoleh peneliti. 4. Menambah wawasan bagi pembaca dalam hal perkembangan koperasi di Indonesia khususnya Kabupaten Rokan Hulu (Kec. Kepenuhan). 5. Menjadi bahan masukan dalam proses penyempurnaan pelaporan keuangan koperasi terutama Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa 6. Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang ingin mengkaji topik yang relevan dengan penelitian ini. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Koperasi Koperasi merupakan organisasi yang berdasarkan atas azas kekeluargaan dan tergolong kedalam unit usaha kecil menengah. Akuntansi Koperasi adalah sistem pencatatan yang sistematis yang mencerminkan pengelolaan koperasi yang transparan dan bertanggungjawab sesuai dengan nilai, norma dan prinsip koperasi. Menurut Rudianto (2010) secara umum koperasi dipahami sebagai kumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis. PSAK No. 27 (2007) Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi 76 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015

rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. Karakteristik Koperasi Koperasi tidak sama dengan badan usaha komersial pada umumnya, koperasi memiliki karakteristirk tersediri. Rudianto (2010) menjelaskan karakteristik koperasi sebagai berikut: a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya satu kepentingan ekonomi yang sama. b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilainilai percaya diri untuk menolong serta bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggota. d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota. e. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya, maka kelebihan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berrisikan informasi mengenai kondisi keuangan sebuah perusahaan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan keuangan, berikut dikemukakan beberapa pengertian mengenai laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Sedangkan menurut Lili M. Sadeli (2010) laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahan nya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Dari definisi-definisi di atas, dapat diketahui bahwa laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban dari manajemen kepada pemilik perusahaan yang menyajikan informasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang merupakan hasil dari proses akuntansi selama periode akuntansi dari suatu entitas. Tujuan Laporan Keuangan Hasil akhir dari suatu proses akuntasi adalah laporan keuangan yang merupakan cerminan dari prestasi manajemen perusahaan pada suatu periode tertentu. Selain digunakan sebagai alat pertanggungjawaban, laporan keuangan diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012), laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 77

2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Hery (2009) tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Pelaporan keuangan harus dapat memberikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan untuk membantu investor dan kreditor serta pihak-pihak lainnya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dan likuiditas serta solvabilitas. Jadi dapat dibuat suatu kesimpulan berdasarkan pendapatpendapat yang telah diberikan tersebut bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan suatu keputusan ekonomi. Selain itu, laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan aktivitas dan kinerja perusahaan yang berpengaruh terhadap semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders), baik di internal maupun ekternal perusahaan. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut SAK (2012), karakteristik kualitatif laporan keuangan meliputi dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat diperbandingkan. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Koperasi Laporan keuangan koperasi berbeda dengan laporan keuangan perusahaan komersial lainnya. Jenis laporan keuangan koperasi menurut PSAK No. 27 tahun 2007 meliputi: a. Perhitungan Hasil Usaha yaitu suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama satu periode akuntansi atau satu tahun. Laporan perhitungan hasil usaha merinci hasil usaha yang berasal dari anggota dan laba yang diperoleh dari aktivitas koperasi dengan bukan anggota. b. Neraca, adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. c. Laporan arus kas, yaitu suatu laporan mengenai arus kas keluar dan arus kas masuk selama satu periode tertentu, yang mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada suatu periode. d. Laporan promosi ekonomi anggota yaitu laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama satu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur yaitu: 1. Manfat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa. 2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama. 3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi. 4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. 78 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah bagian akuntasi pada pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah motode wawancara yaitu data yang dikumpulkan melalui Tanya jawab dengan objek yang diteliti dengan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata. Data dalam penelitian ini bersumber dari bagian akuntasi dan pimpinan pada Koperasi Petani Sawit Sumber Rezeki Desa. Metode Analisis Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif yaitu data diolah sedemikian rupa dan dibandingkan dengan teori yang relevan kemudian dibuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilakukan pada koperasi petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman koperasi terhadap akuntansi yang harus diterapkan oleh koperasi. Metode wawancara dipilih dalam pengumpulan data pada penelitian ini yang ditujukan kepada ketua, sekretaris dan bendahara dari koperasi tersebut. Pertama wawancara dilakukan dengan ketua koperasi guna mengetahui bagaimana struktur dan tugas serta fungsi dari setiap pengurus. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan koperasi. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa penyusunan laporan keuangan koperasi dilakukan secara bersama oleh ketua, sekretaris dan bendahara berdasarkan data yang ada. Pada kesempatan wawancara terrsebut juga menanyai mengenai apakah ketua koperasi pernah belajar mengenai ilmu akuntansi. Selain itu juga ditanyakan apakah mengerti dengan akuntansi yang seharusnya diterapkan oleh koperasi. Wawancara berikutnya ditujukan kepada sekretaris, hal ini dilakukan untuk mengetahui keterlibatannya dalam proses penyusunan laporan keuangan koperasi. Kemudan dilajutkan dengan mewawancarai bendahara koperasi tersebut. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden tentunya mengenai apakah mereka mengenal dan paham dengan akuntansi yang seharusnya diterapkan oleh koperasi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan ketua, sekretasir, dan bendahara koperasi jelas bahwa mmereka tidak memahami akuntansi dengan baik Pembahasan Koperasi petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan dalam menyusun laporan keuangannya tidak menggunakan format yang terstandar menurut ilmu akuntansi. Hal ini disebabkan oleh tidak pahamnya mereka sebagai pengurus mengenai akuntansi koperasi yang seharusnya diterapkan. Laporan keuangannya disusun secara sederhana saja yaitu hanya menghitung jumlah modal awal ditambah uang masuk dan dikurangi uang yang keluar. Laporan keuang yang disusun tidak mencantumkan jumlah harta, jumlah Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 79

hutang, jumlah modal, jumlah pendapatan dan jumlah beban yang terjadi selama periode berjalan. Ketidakpahaman pengurus juga disebabkan oleh latar belakang pendidikan pengurus yang bukan dari bidang ilmu akuntansi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah: 1. Koperasi petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan menyusun laporan keuanngannya belum mengikuti format yang terstandar menurut ilmu akuntansi. 2. Koperasi petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan belum memahami akuntansi koperasi dengan baik. 3. Laporan keuangan petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan disusun secara bersama-sama oleh ketua, sekretaris, dan bendahara pada koperasi tersebut. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebaiknya aga petani sawit sumber rezeki desa kepenuhan raya kecamatan kepenuhan lebih sering melakukan atau mengikuti pelatihan-pelatihan tentang penerapan akuntansi koperasi. Dengan demikian permasalahan kesulitan dalam proses pencatatan serta pelaporan keuangan dapat diminimalisir. DAFTAR PUSTAKA Doris K. Feltham, 2013. The Adoption of International Accounting Standards for Small- and Medium-Sized. Dissertation College of management and technology, Walden University. Hery, 2009. Akuntansi keuangan menengah 1. Jakarta. Bumi aksara Ikatan Akuntan Indonesia, 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. Kusuma, Indra Wijaya, 2007. Pengadopsian international financial reporting standard: implikasi untuk Indonesia. Pidato pengukuhan jabatan guru besar pada fakultas ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Djogjakarta Mackenzie, B dkk, 2012: IFRS For SMEs untuk usaha kecil menengah atau entitas tanpa akuntabilitas public, Jakarta. PT. INDEKS Mulyani (2014): Analisis penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntablitas publik (SAK ETAP) pada koperasi Mandiri Jaya Tanjung Pinang dan koperasi karyawan hotel plaza Tanjung Pinang. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Peratuan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 Sadeli, Lili M., 2010. Dasar-dasar Akuntansi. Jakarta. Bumi Aksara. Winarni F. dan G. sugiyarso, 2006. Konsep dasar dan siklus akuntansi. Jogjakarta. Media pressindo. 80 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015