MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT


PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 3 KARANGDOWO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENGGUNAAN MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BERBAGAI BENTUK PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

Kata kunci: media kertas origami, kemampuan menghitung pecahan. 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3)Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR LEMBAGA EKSEKUTIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENGUASAAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL TAI KELAS IV SDN KARANGASEM II

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ Fitri Nurjayani 1), Peduk Rintayati 2), Siti Istiyati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, J. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126 e-mail: fitrinurjayani@yahoo.co.id Abstract: Improving the ability of adding fractions through team quiz method. The purpose of this research is to improve the ability of adding fractions in the fifth grade students of SD Negeri 3 Karangdowo. This research is a classroom action research by using 2 cycles. Each cycle consists of four stages, namely: planning, action, observation, and reflection. As the research subjects were students of fifth grade by 13 students. Data was collected through tests, observations, interviews, and documentation. The validity of using triangulation of data sources and triangulation techniques. The data analysis technique used model of interactive data analysis. Based on the results of the action research cycle I and II showed an increased ability of adding fractions in fifth grade students of SD Negeri 3 Karangdowo academic year 2012/2013 through team quiz method. Abstrak: Meningkatkan kemampuan menjumlahkan pecahan melalui penggunaan metode team quiz. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Karangdowo. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V sebanyak 13 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I dan II menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Karangdowo pada tahun ajaran 2012/2013 dengan penggunaan metode team quiz. Kata kunci: pecahan, kemampuan menjumlahkan pecahan, team quiz Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 4 dinyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat (hlm. 6). Prinsip penyelenggaraan pendidikan yang tercantum dalam pasal 4 Undang-Undang Sisdiknas tersebut menyatakan bahwa tiga aspek yang penting untuk dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia adalah membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan berhitung tersebut dikembangkan melalui mata pelajaran matematika di sekolah. Matematika juga dijadikan sebagai mata pelajaran syarat kelulusan yang diujikan dalam Ujian Akhir Nasional (UAN). Oleh karenanya pendidik dituntut untuk profesional agar peserta didiknya dapat memenuhi kriteria ketuntasan nilai sesuai standar Ujian Nasional yang telah ditentukankan. Seharusnya pembelajaran matematika berlangsung dengan menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Dengan pembelajaran yang bermakna, maka siswa lebih memahami a- pa yang dipelajarinya dengan baik dan mendapatkan nilai di atas kriteria yang telah ditentukan. Sekarang ini, Ujian Akhir Nasional menuntut guru untuk menyelesaikan materi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Guru sering menggunakan metode drill agar siswa dapat mengerjakan soal-soal UAN dan mendapatkan nilai sesuai kriteria ketuntasan. Metode tersebut membuat kegiatan belajar yang dilakukan siswa menjadi kurang bermakna. Metode drill juga membuat siswa menjadi jenuh dan membuat matematika menjadi pelajaran yang sulit bagi siswa karena selalu dituntut untuk menghitung. Sering kali guru menganggap siswanya pintar jika siswa tersebut dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dengan benar. Semakin banyak soal yang dapat dikerjakan dengan benar maka, semakin pintar pula siswa tersebut. Menghitung juga dijadikan standar khusus bagi guru untuk menilai kecerdasan kognitif siswanya dalam pelajaran matematika. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti ternyata masih banyak ditemui masalah dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 3 Karangdowo. Sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, sehingga perlu adanya 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

tindakan untuk mengatasi hal tersebut. Masalah-masalah lain yang ditemukan antara lain kurangnya motivasi siswa, nilai matematika sebagian besar siswa yang masih rendah karena siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika, kemampuan siswa dalam menjumlahkan pecahan masih rendah dan guru juga belum melakukan inovasi dalam pembelajaran. Guru belum melakukan i- novasi dalam pembelajaran karena masih menggunakan metode ceramah dan drill dalam mengajar. Menggunakan metode drill membuat siswa hanya menghafal materi dari soalsoal yang dikerjakannya. Siswa menjadi kurang paham jika menemui soal yang berbeda dari apa yang diberikan oleh guru. Terutama pada pokok bahasan mengenai pecahan. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa banyak siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya. Sulit bagi siswa sekolah dasar untuk memahami pecahan karena pecahan merupakan suatu konsep yang masih abstrak. Khususnya pada materi operasi hitung pecahan termasuk operasi penjumlahan. Biasanya siswa kurang mampu menjumlahkan pecahan karena konsep penjumlahan pecahan yang berbeda dengan penjumlahan bilangan utuh. Menjumlahkan pecahan sangat penting karena operasi hitung yang pertama diajarkan adalah penjumlahan. Jika siswa sudah paham cara menjumlahkan pecahan, maka operasi hitung yang lain (pengurangan, perkalian, dan pembagian) akan lebih mudah dipahami. Selain itu, pecahan sangat penting karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Masalah tersebut perlu diatasi oleh guru dalam pembelajaran dengan melakukan inovasi pembelajaran. Dengan adanya inovasi diharapkan masalah yang ada dapat diatasi. Cara yang dapat digunakan guru untuk mengadakan inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak dalam menjumlahkan adalah dengan melakukan perubahan, misalnya perubahan metode pembelajaran. Guru dapat menggunakan metode yang berbeda dari biasanya yang hanya ceramah dan drill. Penggunaan metode yang lebih bervariasi akan menjadikan siswa lebih antusias sehingga hasil belajar yang diperoleh lebih maksimal dan bermakna. Dengan tidak menggunakan metode drill maka siswa tidak lagi terbebani dengan soal dan siswa tidak lagi menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Dengan melakukan inovasi diharapkan 85% siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh sekolah. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam melakukan inovasi pembelajaran yaitu dengan menerapkan metode team quiz untuk pembelajaran penjumlahan pecahan. Metode team quiz dianggap tepat karena mempunyai berbagai kelebihan. Kelebihan dari metode ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari teman sebaya dengan saling memberikan pertanyaan dan mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga dapat berlangsung dengan menyenangkan melalui kuis secara berkelompok. Antusias siswa dapat meningkat dengan metode team quiz. Seperti yang dikemukakan oleh Silberman, ML. (2009: 175) bahwa metode team quiz dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa a- tas apa yang mereka pelajari dengan cara menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode team quiz sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Karangdowo tahun pelajaran 2012/2013. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Karangdowo yang terletak di Desa Jetis, Kelurahan Karangdowo, Kecamatan Karangdowo pada tahun ajaran 2012/2013. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdiri dari 13 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana tiap siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan 3x35 menit. Refleksi pada siklus I akan diperbaiki dengan perencanaan tindakan di siklus II. HASIL Hasil dari penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya peningkatan di setiap siklusnya. Pada kondisi awal atau prasiklus disimpulkan bahwa kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa masih rendah. Dilihat dari Ketuntasan klasikal penjumlahan pecahan siswa adalah 7,69% dan sebanyak 92,31% siswa nilainya masih dibawah 60 atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Data nilai kemampuan menjumlahkan prasiklus dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Prasiklus 30 39 5 34,5 175,5 38,47% 40 49 6 44,5 267 46,15% 50 59 1 54,5 54,5 7,69% 60 69 0 64,5 0 0% 70 79 1 74,5 74,5 7,69% Jumlah 13 571,5 100% Nilai Rata-rata = 571,5 : 13 = 43,96 Ketuntasan Klasikal = 1 : 13 x 100% = 7,69% Berdasarkan data Tabel 1 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM adalah sebanyak 1 siswa atau 7,69% dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 12 siswa atau 92,31% dengan nilai rata-rata kelas 43,96. Pada siklus I setelah menggunakan metode team quiz nilai kemampuan menjumlahkan pecahan siswa menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada prasiklus. Ketuntasan klasikal pada siswa untuk siklus I a- dalah sebesar 69,23%. Data perolehan nilai tes kemampuan menjumlahkan pecahan siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2 Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus I 35 47 2 41 82 15,38 % 48 60 2 54 108 15,38 % 61 73 3 67 134 23,08 % 74 86 5 80 400 38,47 % 87 99 1 93 93 7,69 % Jumlah 13 817 100% Nilai Rata-rata = 817 : 13 = 62,85 Ketuntasan Klasikal = 9 : 13 x 100% = 69,23% Berdasarkan data pada Tabel 2 menunjukan bahwa siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 9 siswa atau 69,23% dan yang belum tuntas KKM sebanyak 4 siswa atau 30,77% dengan nilai rata-rata 62,85. Karena indikator kinerja belum tercapai maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa daripada tindakan sebelumnya. Siklus II dilakukan berdasarkan analisis dari siklus I. Ketuntasan klasikal pada siklus II a- dalah sebesar 100%. Perolehan nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus II 65 70 4 68,5 274 30,77 % 71 76 0 73,5 0 0% 77 82 1 79,5 79,5 7,69 % 83 88 6 85,5 513 46,16 % 89 95 2 92 184 15,38 % Jumlah 13 1050,5 100% Nilai Rata-rata = 1050,5 : 13 = 80,81 Ketuntasan Klasikal = 13 : 13 x 100% = 100% Berdasarkan data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas KKM a- dalah sebanyak 13 siswa atau 100% dengan nilai rata-rata kelas 80,81. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menjumlahkan. Hasil siklus II sudah memenuhi indikator ketercapaian sebesar 85% sudah tercapai maka penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil.

Perbandingan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal pada prasiklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4 Perbandingan Nilai Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II. Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II Nilai Terendah 30 35 65 Nilai Tertinggi 77 90 95 Nilai Rata-Rata 43,96 62,85 80,81 Ketuntasan Klasikal 7,69% 69,23% 100% Berdasarkan perbandingan tersebut, ada peningkatan kemampuan menjumlahkan pecahan siswa kelas V pada tiap-tiap siklus dengan penggunaan metode team quiz. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, terdapat peningkatan pemahaman konsep sifat-sifat bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 3 Karangdowo melalui metode team quiz pada setiap siklusnya. Sebelum dilakukan tindakan atau prasiklus, tingkat kemampuan menjumlahkan pecahan siswa masih rendah. Dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode drill yang membuat siswa jenuh. Guru hanya memberikan latihan soal matematika mengenai penjumlahan pecahan sehingga siswa merasa kesulitan jika menemui soal yang berbeda dengan soal yang diberikan guru. Ketuntasan klasikal pada prasiklus sebesar 7,69%. Pada siklus I dilakukan tindakan berupa penerapan metode team quiz. Sebagaimana dijelaskan oleh Zaini, dkk (2008: 54) bahwa team quiz merupakan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam suasana yang menyenangkan. Dalam metode ini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang setiap anggotanya mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam menguasai materi dan menjawab soal serta melatih siswa untuk mampu bekerja sama. Khotimah dan Mukhafifah (2011: 155) menyatakan bahwa team quiz merupakan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal pada siswa untuk siklus I meningkat menjadi 69,23%. Hasil ini belum memenuhi indikator ketercapaian sehingga dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II dilakukan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Penerapan metode team quiz membuat siswa bekerjasama dan berpikir kritis dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan metode team quiz melatih siswa untuk menjawab pertanyaan dengan cara yang menyenangkan melalui pertandingan akademik. Dalam pembelajaran siswa tidak hanya berlatih menjawab pertanyaan tetapi juga membuat pertanyaan dan jawabanya. Dengan begitu tanggungjawab siswa terhadap materi yang dipelajarinya a- kan semakin meningkat sehingga nilai siswa juga ikut meningkat. Dengan meningkatnya nilai siswa berarti bahwa kemampuan menjumlahkan pecahan siswa juga meningkat. Hasilnya ketuntasan klasikal pada siklus II meningkat menjadi 100%. Hasil ini sudah memenuhi indikator ketercapaian sehingga penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui metode team quiz dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Karangdowo tahun 2013. Didukung oleh penelitian yang dilakukan Purwanto tahun 2012 dengan judul penerapan metode team quiz sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bangunan gedung di kelas X SMK Negeri 5 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan 9% disetiap siklusnya. Ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II lebih dari 73%. Selain itu, didukung dengan pendapat Shirley Jackson (2013) yang menyatakan bahwa Though quiz team competitions are often viewed as the pursuit of trivial knowledge, they encourage students to achieve academic excellence and increase their awareness of the world around them. Meskipun kompetisi kuis tim sering dipandang untuk mengejar pengetahuan semata, namun metode ini mendorong siswa untuk

mencapai keunggulan akademik dan meningkatkan kesadaran mereka tentang dunia di sekitar mereka. Metode ini juga dapat dijadikan sebagai tes formatif dan sumatif, serta mendorong siswa belajar mandiri. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode team quiz pada materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Karangdowo dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode team quiz dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Karangdowo tahun pelajaran 2012/2013. Peningkatan tersebut terbukti dari hasil nilai rata-rata prasiklus 43,96 dengan ketuntasan klasikal 7,69%, siklus I nilai rata-rata 62,85 dengan ketuntasan klasikal 69,23%, dan pada siklus II nilai rata-rata 80,81 dengan ketuntasan klasikal 100%. DAFTAR PUSTAKA Khotimah, Mukhafifah (2011). Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Metode Team Quiz Dan Learning Cell Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa. Prosiding Seminar Nasional Matematika Prodi Pendidikan Matematika, hal 155-159 Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Purwanto.(2012). Penerapan Metode Team Quiz Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan Gedung Di Kelas X Teknik Sipil C SMK Negeri 5 Surakarta. Skripsi Tidak dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Shirley Jackson. Organizing Quiz Team Competitions. Diperoleh 14 April 2013 dari www.sos.wa.gov/elections/just4you/pdf. Silberman, M.L. (2009). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. Undang-Undang SISDIKNAS. (2003). Solo: Kharisma. Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.