PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI Jln. Pramuka No. 83, Arga Makmur, Bengkulu Utara 38111 Phone 0737-521330
Menjadi Perusahaan Agrobisnis Nasional Terdepan dan Terpercaya Menghasilkan sarana produksi dan komoditi pertanian serta jasa yang bermutu dan berdaya saing. Memasarkan sarana produksi dan komoditi pertanian serta jasa dengan pelayanan prima. Mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan untuk menghasilkan produksi yang tinggi dan berkualitas Pusat Gudang Agribisnis Sahabat Setia Petani
Dengan Karyawan sebanyak : 1.115 orang Keterangan : Kantor Pusat 7 Kantor Area Wilayah Manajer Pemasaran Pemasaran 50 Kantor Cabang 18 Unit Penggilingan Padi 28 Unit Produksi Benih Gudang Bersertifikat (Resi Gudang) 50 buah Gudang di Sentra Produksi 74 gudang Gudang di Pelabuhan laut 3 lokasi
Benih Pengertian Benih Benih menurut Undang undang RI No.12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman BAB I ketentuan umum Pasal 1 (a ) 4 mengatakan : Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak/atau mengembangbiakkan tanaman. Benih tanaman yaitu biji, bibit, stek, dll. Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman.
Kelas Benih 1. Benih Penjenis ( BS ) ( Dengan Label Kuning ) 2. Benih Dasar ( BD ) ( Dengan Label Putih ) 3. Benih Pokok ( BP ) ( Dengan Label Ungu ) 4. Benih Sebar ( BR ) ( Dengan Label Biru )
Produksi Benih Padi Tahapannya Meliputi : PEMILIHAN LOKASI PERSEMAIAN PENYIAPAN LAHAN PENYIAPAN BIBIT PADI PENANAMAN PEMUPUKAN PENGAIRAN PENYIANGAN ROUGING/SELEKSI PANEN DAN PROSESING PENGERINGAN SERTIFIKASI BENIH
Pemilihan lokasi Lahan untuk lokasi perbenihan sebaiknya lahan bera atau bekas pertanaman padi varietas yang sama. Lahan harus dalam kondisi yang subur dengan air irigasi dan saluran drainase yang baik, bebas dari sisa-sisa tanaman (singgang) atau varietas lain. Isolasi jarak minimal antara dua varietas yang berbeda adalah tiga meter. Apabila tidak memungkinkan, untuk memperoleh waktu pembungaan yang berbeda bagi pertanaman dari varietas yang umurnya relatif sama perlu dilakukan isolasi waktu tanam sekitar empat minggu.
Persemaian Lokasi untuk persemaian sebaiknya bekas lahan bera atau tanaman selain padi atau dengan cara pengolahan tanah sempurna dengan diikuti pembersihan lokasi. Luas persemaian adalah 4 % dari luas areal pertanaman atau sekitar 400 m untuk tiap hektar pertanaman. Pupuk bokasi secukupnya dan pupuk kimia yang digunakan untuk persemaian adalah Urea, SP -36 dan KCL masing masing dengan takaran 15 g/m. Sebelum di sebar benih direndam terlebih dahulu selama 24 jam, kemudian diperam selama 24 jam. Benih yang mulai berkecambah ditabur di persemaian dengan kerapatan 25-50 g/m atau 0,5 1 kg per 20 m
Penyiapan Lahan Tanah diolah secara sempurna, yaitu dibajak (pertama), digenangi selama dua hari dan dikeringkan selama tujuh hari, lalu dibajak kembali (kedua), digenangi selama dua hari dan dikeringkan lagi selama tujuh hari. Terakhir, tanah digaru untuk melumpurkan dan meratakan tanah. Untuk menekan pertumbuhan gulma, lahan disemprot dengan herbisida pratumbuh dan dibiarkan selama 7 10 hari atau sesuai dengan anjuran.
Penyiapan Bibit Benih yang akan disemai, disiapkan dengan urutan 1. Benih direndam selama 24 jam 2. Selesai perendaman, benih diangin-anginkan selama 36 jam, dan 3. Benih lalu ditebar dibedengan yang sudah dipersiapkan Pemupukan pada persemaian dilakukan dengan TSP 100 kg/ha yang diterapkan satu hari sebelum tebar benih, dan Urea 100 kg/ha pada 10 hari setelah tebar benih. Furadan 3G dengan 8 kg/ha ditebar di bedengan persemaian untuk mencegah lalat bibit.
Penanaman Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 15 21 hari, satu bibit perlubang. Jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm bergantung pada varietas yang ditanam. Penyulaman dilakukan pada tujuh hari setelah tanam, dengan bibit dari varietas dan umur yang sama. Sistem tanam yang dianjurkan dengan jajar legowo 1-2 atau 1-8 berjajar
PEMUPUKAN Pemberian pupuk SP36 dan KCI, dosisnya disesuaikan dengan ketersediaan P dan K dalam tanah. Pupuk urea sebagai pupuk dasar diberikan 75 kg/ha, sedangkan pupuk urea susulan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (menggunakan Bagan Warna Daun /BWD) yang diukur setiap 10 hari sekali sejak 21 HST. Apabila tidak memungkinkan pemberian pupuk dengan cara di atas, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pupuk dasar (saat tanam): urea 40 80 kg/ha dan SP36 100 120 kg/ha. Pupuk susulan I (4 MST): Urea 40 80 kg/ha dan KCl 50 75 kg/ha. Pupuk susulan II (7 MST) : Urea 40 80 kg/ha dan KCl 50 75 kg/ha.
ROUGING/SELEKSI Rouging pada stadia vegetatif awal (35-45 HST) Rouging pada stadia vegetatif akhir/anakan maksimum (50-60 HST) Rouging pada stadia generatif awal / saat berbunga (85-95 HST) Rouging pada stadia generatif akhir / masak (100-115 HST)
PANEN DAN PROSESING Saat panen yang tepat adalah pada waktu biji telah masak fisiologis, atau apabila 90-95 % malai telah menguning dua baris tanaman yang paling pinggir sebaiknya dipanen terlebih dahulu dan dipisahkan serta tidak digunakan sebagai benih. Keringkan benih dengan kadar air 10-11%. pengeringan dapat menggunakan lantai jemur atau alat pengering buatan dengan suhu tidak melebihi 41 0 C s
SERTIFIKASI BENIH Sertifikasi benih adalah suatu program untuk memberikan sertifikat pada benih yang diproduksi dengan cara melakukan pengawasan terhadap cara produksi dan penanganannya dari suatu jenis atau varietas tanaman yang jelas sifat-sifat genetiknya. Untuk memproduksi benih padi bersertifikat, produsen benih harus mendaftarkan kegiatan produksi benihnya ke lembaga sertifikasi benih. Di indonesia, lembaga sertifikasi benih dilakukan oleh Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih ( BPSB )
Sarana Pendukung produksi benih padi 1. Lantai jemur Dengan Luas 1.215 m 2. Dengan Kapasitas Jemur untuk CBKS Padi 12.150 Kg. Untuk Mendapatkan Kadar Air Yang diinginkan, yaitu 12 %. Membutuhkan waktu 2 hari.
2.Mesin Proses atau Mesin Petkus kapasitas produksi dalam 1 hari sebanyak 7.000 Kg
3. Dua unit gudang penyimpanan Gudang Satu Dengan Luas 20x20 m, kapasitas 400.000 kg Gudang Dua/gudang proses dengan Luas 20x30 m, kapasitas 350.000 kg 4. Satu unit mesin laminating Untuk Pengantongan, Mendapatkan 9.000 kg (8 jam kerja)
Syarat untuk menjadi penangkar 1. sanggup menyiapkan lahan untuk penanaman dan memproduksi calon benih 2. sanggup mematuhi /melaksanakan sistem bercocok tanam secara baik dan teratur sesuai petunjuk teknis yang diberikan 3. Petani penangkar bersedia untuk seleksi/rouging terhadap tanaman yang menyimpang 4. Areal tersebut harus lulus pemeriksaan lapangan terakhir 5. Calon benih dibeli dalam bentuk calon benih kering sawah (CBKS) dan bermutu baik /tidak busuk / tidak bercampur varietas lain, batas maximal butir hijau 5%, kadar air maximal 26 %. 6. Penatapan harga didasarkan kepada harga pasaran umum gabah konsumsi kering panen di sekitar lokasi areal kerja sama, baru kemudian disepakati harga dengan menambahkan insentif harga kepada kelompok tani penangkar. 7. Apabila terjadi larangan pemerintah untuk penyebaran varitas Tertentu dan secara kebetulan ketepatan menjadi obyek dan Kerjasama ini,maka pihak tidak berkewajiban untuk membeli Hasil kerjasama ini karena telah gagal menjadi calon benih dan Untuk selanjutnya harus dijadikan konsumsi.