1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deklarasi millenium menegaskan kepedulian utama masyarakat dunia untuk bersinergi dalam mencapai tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Deklarasi tersebut menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan mencakup semua komponen kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam pembangunan berlandaskan strategi pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment. Salah satu yang menjadi perhatian adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai indikatornya (Bappenas, 2010). Pencapaian MDGs di Indonesia diharapkan dapat diturunkan 3/4 dengan rentang waktu 25 tahun sejak 1990-2015. Kenyataan belum memperlihatkan hasil yang memuaskan, diantaranya adalah MDGs 5. Data SDKI 2007 AKI di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup, tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lain, diharapkan turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Bappenas, 2010). Upaya menurunkan AKI seharusnya difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu yang terjadi 90% saat persalinan dan segera setelah persalinan, yaitu perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, komplikasi puerperium 8%, partus macet 5%, abortus 5%, trauma obstetri 5%, emboli 3%, penyebab lain-lain 11% (SKRT, 2001 dan Permenkes RI). Tingginya Angka Kematian Ibu antara lain disebabkan persalinan ditolong oleh dukun dan persalinan berlangsung dirumah. Rendahnya pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan yaitu 55,4% dan 43,2% melahirkan di rumah. Ibu hamil yang melahirkan di rumah 51,9% ditolong oleh bidan, 40,2% ditolong oleh dukun bersalin (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 66% tahun 2002, 73% pada tahun 2007, dan pada tahun 2012 meningkat cukup pesat yaitu 83%, namu 1
2 pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk melahirkan oleh masyarakat masih rendah, yaitu 40% pada tahun 2002, 46% pada tahun 2007, dan 63% pada tahun 2012 (BPS et al., 2012). Salah satu upaya pencegahan kematian ibu adalah mengatasi komplikasi pada saat persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten di fasilitas kesehatan. Keberhasilan tindakan medis banyak ditentukan oleh kecepatan pengambilan keputusan untuk mencari dan mendapatkan pertolongan pelayanan. Pada umumnya akibat buruk dari berbagai gangguan kehamilan dan persalinan dapat diatasi jika ibu hamil dan ibu bersalin tidak mengalami 3 faktor keterlambatan (3T), yaitu: terlambat dalam mengambil keputusan terutama pengambilan keputusan dalam keluarga, terlambat transportasi terutama kesiapan masyarakat dan geografis, dan terlambat dalam memperolah pelayanan kesehatan terutama kesiapan petugas dalam melayani (Thaddeus and Maine, 1994). Kementerian Kesehatan dalam rencana strategi (Renstra) tahun 2010-2014 tentang program gizi dan KIA menyebutkan indikator tercapainya sasaran tahun 2014 yaitu persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%. Dewasa ini akses ke pelayanan kesehatan terutama pedesaan masih sangat memprihatinkan, ketersediaan fasilitas persalinan yang aman, jarak antara tempat pelayanan dan tempat tinggal ibu masih cukup jauh dan sulit terjangkau serta kendala keuangan keluarga. Kurangnya petugas terlatih dan kesiapan akses pelayanan kesehatan yang minim mengakibatkan tingginya kematian maternal di negara-negara berkembang (McCarthy and Maine, 1992). Dalam kurun waktu sepuluh tahun sebelum krisis ekonomi biaya kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan hampir empat kali lipat, pada krisis ekonomi biaya kesehatan di Indonesia meningkat lebih tinggi lagi (Mukti, 2000). Peningkatan biaya kesehatan mengakibatkan terjadi penekanan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan. Hambatan utama pelayanan kesehatan masyarakat miskin adalah masalah pembiayaan kesehatan dan transportasi dalam mencapai akses pelayanan kesehatan. Perubahan pola penyakit yang menimbulkan beban ganda, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan yang berbasis pembayaran out of pocket, 2
3 dan subsidi pemerintah untuk semua lini pelayanan, membawa ketimpangan dalam pelayanan kesehatan dan mendorong peningkatan biaya kesehatan (Depkes RI, 2009). Dua tahun terakhir ini pemerintah berupaya untuk menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dalam mencapai komitmen global MDGs, melalui keputusan Menteri Kesehatan nomor 515/Menkes/SK/III/2011, tanggal 3 Maret 2011 tentang penerimaan dan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat dan Jampersal di pelayanan dasar. Program ini dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan, bertujuan meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas, bayi baru lahir dan KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompoten dan berwewenang di fasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan AKI (Depkes RI, 2011). Program Jampersal di Kabupaten Bone Bolango telah dilaksanakan pada tahun 2011, namun pemanfaatan Jampersal belum maksimal. Tabel 1. Pelaksanaan Program di Kabupaten Bone Bolango No Cakupan Program 2011 2012 Target Jumlah % Jumlah % % 1 K1 3332 92 3216 85,7 100 2 K4 2915 81 2912 77,6 95 3 Persalinan dengan Tenaga 2535 73 2732 76,3 90 Kesehatan 4 Persalinan oleh Dukun 194 6,9 114 3,2 0 5 Persalinan di Fasilitas 1915 55,4 2732 76,3 100 Kesehatan 6 Kematian ibu 4 12 - Sumber: (Dinkes Kabupaten Bone Bolango, 2012, Dinkes Kabupaten Bone Bolango, 2011, Departemen Kesehatan RI Setjen Biro Hukum, 2008) Data di atas menggambarkan semua cakupan program belum mencapai target nasional. Pelayanan kehamilan (K1 dan K4) justru menurun yaitu K1 92% tahun 2011 menjadi 85,7% tahun 2012, K4 81% tahun 2011 menjadi 77,6% tahun 2012. Persalinan di fasilitas kesehatan terjadi peningkatan namun jumlah persalinan non fasilitas kesehatan masih cukup tinggi yaitu 23,7%. Kematian Ibu meningkat tiga kali lipat. Hal ini menggambarkan adanya permasalahan dalam 3
4 penerapan Jampersal yang menyebabkan masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan Jampersal. Program Jampersal adalah salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dengan mendorong masyarakat untuk bersalin di fasilitas kesehatan. Cakupan program KIA Dinas Kesehatan Bone Bolango di atas menggambarkan masih banyak yang belum memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Hal ini menggambarkan masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan Jampersal. B. Rumusan Masalah Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dengan adanya program Jampersal diharapkan 100% sehingga dapat menekan angka kematian Ibu. Kabupaten Bone Bolango cakupan persalinan di fasilitas kesehatan adalah 76,3% dan kematian ibu meningkat tiga kali lipat. Dengan demikian perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Faktor apa saja yang berhubungan dengan hambatan pemanfaatan Jampersal. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hambatan pemanfaatan Jampersal di pelayanan dasar wilayah Kabupaten Bone Bolango. 2. Tujuan Khusus a. Mengkaji secara mendalam pengetahuan ibu yang tidak memanfaatkan Jampersal tentang program Jampersal di Kabupaten Bone Bolango. b. Mengkaji secara mendalam dukungan keluarga pada ibu bersalin yang tidak memanfaatkan Jampersal di Kabupaten Bone Bolango. c. Mengkaji secara mendalam akses keluarga dalam pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan. d. Mengkaji secara mendalam mutu pelayanan persalinan yang di berikan petugas di fasilitas kesehatan. 4
5 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango Menjadi bahan pertimbangan yang berharga bagi para pengambil kebijakan untuk penyusunan program khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sesuai dengan kondisi dan situasi setempat. 2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango Menjadi bahan evaluasi pelaksanaan program Jampersal (Jampersal) bagi perbaikan penyusunan program selanjutnya yang berhubungan dengan masalah kesehatan ibu dan anak terutama dalam mendukung percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bone Bolango. 3. Bagi peneliti Memberikan pengetahuan dan melakukan penerapan ilmu kesehatan masyarakat dan manajemen kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango. Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan, terutama berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak khususnya adalah pemerataan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal, diantaranya adalah persalinan di fasilitas kesehatan dan penanganan komplikasi persalinan. E. Keaslian Penelitian Penelitian terdahulu yang pernah dilaksanakan dan berkaitan dengan persalinan di fasilitas kesehatan maupun program pelayanan kesehatan gratis sudah pernah ada antara lain: 1. Panu (2010), meneliti tentang Perilaku pencarian pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas di kota Gorontalo. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran secara mendalam perilaku pencarian pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas di kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan 5
6 kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Hasil penelitian ini adalah perilaku pencarian pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas dipengaruhi oleh kepercayaan dalam praktek pengobatan, pesepsi tentang keparahan penyakit, pengetahuan tentang Jamkesmas dan akses ke pelayanan kesehatan. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti peneliti adalah pada sasaran peneliti adalah Jampersal yang aturan dan penggunaanya berbeda, dimana Jamkesmas berlaku untuk semua pelayanan termasuk pengobatan umum sementara Jampersal lebih ditujukan pada sasaran ibu hamil, bersalin, dan nifas. 2. Celik and Hotchkiss (2000) dengan judul penelitian The socio-economic determinants of maternal health care utilization in Turkey. Tujuan penelitian ini untuk meneliti individu ibu rumah tangga yang sedang hamil dan kehidupan sosialnya dalam menggunakan pemanfaatan jaminan persalinan. Penelitian ini menggunakan TDHS (Turkey Demographic and Health Survey) yang melibatkan 11.877 subjek dari usia 15 tahun sampai 49 tahun. Hasil penelitian menunjukkan agar ibu hamil dapat menikmati pelayanan kesehatan seperti jaminan persalinan setidaknya ada dua hal yang sangat penting yaitu adanya tenaga kesehatan yang terlatih dan peralatan yang memadai. Persamaan penelitian ini adalah: faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jaminan persalinan. Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah metode penelitian. 3. Noorhidayah (2013), meneliti tentang Motivasi keterlibatan Bidan praktek swasta terhadap program Jampersal di Kota Banjarmasin provisi kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi motivasi bidan praktek swasta dalam keikut sertaannya melakukan perjanjian kerja sama (PKS). Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional dan pengumpulan data dilakukan secara wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah Bidan Praktek Swasta belum termotivasi untuk melakukan PKS karena tidak diwajibkan, tarif Jampersal rendah dibandingkan dengan harga di tempat praktek, klaim pembayaran lama, dan tidak ada penghargaan. Perbedaan dengan penelitian yang akan ditelit peneliti adalah tujuan dan sasaran pada penelitian ini adalah 6
7 Bidan praktek swasta, sedangkan sasaran yang akan diteliti adalah masyarakat yang tidak memanfaatkan Jampersal. 4. Sari and Pudjiraharjo (2013), meneliti tentang Ekuitas dalam pemberian pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ekuitasi, baik secara vertikal maupun horisontal pemberian, pelayanan KIA berdasarkan karakteristik pengguna Jampersal dan non Jampersal di wilayah kerja Puskesmas Dupak. Hasil penelitian ini adalah pengguna Jampersal dapat meningkatkan ekuitas pelayanan kesehatan. Pengguna Jampersal mendapat pelayanan yang lebih lengkap dari pada non Jampersal. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah tujuan dan sasaran penelitian, pada penelitian ini adalah pengguna Jampersal dan non Jampersal, sedangkan yang akan diteliti adalah terbatas pada masyarakat yang tidak memanfaatkan Jampersal. 5. Mekonnen and Mekonnen (2003), melakukan penelitian berjudul Factors influencing the use of maternal healthcare services in Ethiopia. Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan ibu di Ethiopia. Menggunakan pendekatan analisis regresi logistik multivariat untuk mengeksplorasi variabel demografi dan sosial budaya dalam penggunaan pelayanan maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan cakupan pelayanan persalinan sangat rendah di Ethiopia. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa faktor demografi dan sosial budaya merupakan aspek yang paling penting yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan ibu. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti peneliti adalah sasaran penelitian, pada penelitian ini adalah semua pengguna pelayanan maternal sedangkan yang akan diteliti adalah sasaran yang tidak memanfaatkan pelayanana persalinan yang telah tersedia (Jampersal). 7