RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK CAIR

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

HIDROPONIK TANAMAN SAWI BEDA VARIETAS DENGAN FORMULASI NUTRISI AB MIX DAN FORMULASI RACIKAN SKRIPSI OLEH : VYVIAN W. SIAGIAN / AGROTEKNOLOGI

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman

Bram Arda Bintario Bangun*, Jasmani Ginting, Ferry Ezra Sitepu

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

ABSTRACT. APLIKASI BEBERAPA JENIS COMPOST TEA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH MIKROORGANISME TANAH INCEPTISOL, PRODUKSI DAN KUALITAS SAWI (Brassica juncea)

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)TERHADAP PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

BAHAN METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN (CAISIM BANGKOK) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

TANGGAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA SKRIPSI OLEH :

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. aquades, larutan hara hidroponik standart AB Mix (KNO 3, Ca(NO 3 ) 2,K 2 SO 4,

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

KAJIAN INTENSITAS PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI (Brassica juncea L.)

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

APLIKASI PUPUK PELENGKAP CAIR ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (brassica juncea L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE DOMBA ABSTRACT

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

Transkripsi:

864. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK Marnangon Alfa Tambunan 1, Asil Barus 2, Jasmani Ginting 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU, Medan. 20155 Corresponding Author email: marnangon@gmail.com ABSTRACT The aimed of this reaserch was to determine the flush interval and consentration of NPK fertilizer which is suitable to the growth and production of mustard (Brassica juncea L.) This research was conducted at green house s Agricultur faculty University of Sumatera Utara, Medan with a height of 25 metre sea level rise on Februari until April 2012. This research was conducted by factorial randomized block design with two factors such as flush interval (1,2,3 in a day) and NPK fertilizer 0, 2.5, 5, 7. 5, 10 (g/l water). The parameters observed were plant height, the number of leaf, leaf area, the scale of leaf chlorophyll, the weight biomass of plant, The fresh weight of selling, the weight of roots, the root s length and the harvest indeks. The result of the observations showed that the flush interval had ureal effect to all of the parameters except the root s weight, while the NPK fertilizer had a real effect to all of the parameters. Key word : NPK fertilizer, mustard, flush interval ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval penyiraman dan konsentrasi pupuk NPK yang sesuai pada pertumbuhan dan produksi sawi (Brassica juncea L.). Penelitian ini dilakukan di Rumah kasa, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25 meter di atas permukaan laut, pada bulan Februari sampai April 2012. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok faktorial, dengan dua perlakuan yaitu: interval penyiraman (1,2,dan 3 hari sekali) dan pupuk NPK 0, 2.5, 5, 7.5, 10 (g/l air). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, skala kehijauan daun SPAD, panjang akar, bobot akar, bobot biomassa, bobot segar jual, dan indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyiraman berpengaruh tidak nyata pada semua peubah amatan kecuali bobot akar, sedangkan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata pada semua parameter. Kata Kunci : pupuk NPK, sawi, interval penyiraman PENDAHULUAN Penggunaan lahan dan ruang sempit diwilayah perkotaan dapat diperuntukkan sebagai tempat bercocok tanaman secara hidroponik (Surastri et al. 2011) Tanaman sawi merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi orang, karena dapat memperbaiki dan memperlancar pencernaan, sehingga permintaannya meningkat. Untuk pemenuhan permintaan sawi tersebut dapat dilakukan dengan penigkatan produktifitas per luas

865. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 lahan. Peningkatan produksi dapat ditempuh dengan cara perbaikan teknik bercocok tanam, seperti budidaya hidroponik yaitu bercocok tanam tanpa menggunakan media. (Dwi, 2006) Produksi sawi di Sumatera Utara mengalami penurunan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (2011) produksi sawi mulai tahun 2005 sampai 2009 mengalami penurunan, yaitu 79.850 ton (2005) dan 63.911 ton (2009). Peningkatan produksi tanaman sawi dapat dilakukan melalui pemupukan yang tepat. Pemupukan dapat berupa pemberian pupuk anorganik terutama untuk menyediakan unsur hara baik makro maupun mikro (Barus, 2011). Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi sawi (Brassica juncea l.) terhadap interval penyiraman dan konsentrasi pupuk NPK secara hidroponik. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25 meter di atas permukaan laut, yaitu pada Februari sampai April 2012. Bahan yang digunakan ini adalah benih sawi varietas Marakot dan pasir. Alat yang digunakan adalah polibag, ember, ayakan pasir, cangkul, timbangan analitik, gembor, meteran, leaf area meter, klorofilmeter, alat tulis, kertas label, dan kalkulator. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor, yaitu faktor pertama : interval penyiraman terdiri dari (1, 2 dan 3 hari sekali) ; faktor kedua : konsentrasi pupuk NPK yaitu 0, 2.5, 5, 7.5 dan 10 (g/l air). Dari hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam. Disiapkan lahan penelitian seluas 5 m x 4 m dengan jarak antar polibag 30 cm dan jarak antar blok 50 cm. Pasir dicuci terlebih dahulu hingga bersih agar bebas dari kotoran, lalu dimasukan kedalam polibag seberat 3 kg. Benih direndam dengan air selama satu malam, kemudian ditanam di tempat penyemaian dengan ukuran 1 m x 1 m. Setelah bibit berumur 3 minggu dan berdaun 3 4 helai, kemudian ditanam dua bibit perlubang tanam. Penjarangan dilakukan pada 1 minggu setelah tanam (MST) jumlah tanaman yang disisakan adalah 1 per polibag.

866. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 Penyiraman tanaman sawi dilakukan dengan interval sehari sekali, 2 hari sekali dan 3 hari sekali. Pemberian pupuk NPK dilakukan 4 minggu setelah tanam (MST). Pupuk terlebih dahulu dilarutkan dengan air sebanyak 500 ml dalam ember, kemudian disaring agar ampas tidak terikut., kemudian disiramkan langsung pada media sesuai konsentrasi perlakuan. Tanaman sawi dipanen pada umur 48 hari atau 8 minggu setelah tanam (MST) yaitu dengan cara mencabut seluruh tanaman secara hati-hati agar tidak rusak terutama daunnya, kemudian dicuci akar tanaman hingga bersih. Peubah amatan yang diamati adalah tinggi tanaman sawi, jumlah daun, luas daun, skala kehijauan daun, panjang akar, bobot akar, bobot biomassa tanaman, bobot segar jual, dan indeks panen HASIL DAN PEMBAHASAN Dari Tabel 1, terlihat bahwa interval penyiraman maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, sedangkan pemberian pupuk NPK memberikan pengaruh nyata. Tinggi tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 1. Tabel 1. Tinggi tanaman sawi (cm) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST 0.0 22,50 19,50 25,70 22,57 b 2.5 28,00 28,17 28,17 28,08 a 5.0 21,10 22,50 25,33 22,98 b 7.5 19,00 25,27 18,33 20,81 bc 10 18,67 19,20 18,00 18,62 c Rataan 21,80 22,93 23,11 Dari Tabel 2, terlihat bahwa interval penyiraman maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, sedangkan pemberian pupuk NPK memberikan pengaruh nyata. Jumlah

867. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 daun sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 2. Tabel 2. Jumlah daun sawi (helai) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST 0.0 9,00 7,67 8,67 8,44 bc 2,5 12,00 12,00 11,67 11,89 a 5.0 9,00 10,67 10,00 9,89 b 7,5 9,00 10,33 8,00 9,00 bc 10 6,67 7,33 6,33 6,50 d Rataan 9,13 10,17 8,93 Dari Tabel 3, terlihat bahwa interval penyiraman dan interaksinya tidak berpengaruh terhadap skala kehijauan daun SPAD, sedangkan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata. Skala kehijauan daun sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 3. Tabel 3. Skala kehijauan daun SPAD (unit/mm 3 ) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST 0.0 35,73 33,90 36,20 35,27 e 2.5 57,97 51,27 56,30 55,17 a 5.0 49,83 51,30 51,43 50,85 abcd 7.5 55,80 52,40 54,93 54,37 ab 10 54,57 53,97 50,30 52,94 abc Rataan 50,78 48,57 49,83 Dari Tabel 4, terlihat bahwa interval penyiraman dan interaksinya tidak berpengaruh terhadap luas daun, sedangkan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata. Luas daun tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 4. Tabel 4. Luas daun sawi (cm 2 ) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST Pupuk NPK Interval Penyiraman ( hari) Rataan

868. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 0.0 81,42 74,44 98,60 84,82 bc 2.5 108,86 114,89 116,09 113,28a 5.0 80,56 95,68 92,62 89,62 bc 7.5 76,30 110,16 86,42 90,96 b 10 73,76 78,78 69,66 74,07 c Rataan 84,18 94,79 92,68 Dari Tabel 5, terlihat bahwa interval penyiraman dan interaksinya tidak berpengaruh terhadap panjang akar, sedangkan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata. Panjang akar tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 5. Tabel 5. Panjang akar tanaman sawi (cm) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST 0.0 16,37 17,70 17,93 17,33 ab 2.5 17,20 18,23 17,83 17,76 a 5.0 16,23 16,33 17,50 16,69 abc 7.5 14,67 11,97 15,23 13,96 c 10 12,93 17,00 13,07 14,33 bc Rataan 15,48 16,25 16,31 Dari Tabel 6, terlihat bahwa interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap bobot akar, sedangkan interaksinya tidak berpengaruh. Bobot akar tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 6. Tabel 6. Bobot akar tanaman sawi (g) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST

869. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 0.0 2,40 2,63 3,13 2,72 a 2,5 2,47 2,50 2,53 2,50 a 5.0 1,07 1,60 2,33 1,67 b 7,5 1,00 1,93 1,07 1,33 b 10 0,67 1,40 1,10 1,06 c Rataan 1,52 b 2,01 a 2,03 a Dari Tabel 7, terlihat bahwa interval penyiraman dan interaksinya tidak berpengaruh terhadap biomassa tanaman, sedangkan pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh nyata. Bobot biomassa tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 7. Tabel 7. Biomassa tanaman (g) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST 0.0 33,70 23,33 36,37 31,13c 2.5 60,00 52,00 53,67 55,22a 5.0 34,83 48,43 46,53 43,27b 7.5 28,00 39,17 31,00 32,62c 10 21,23 29,47 22,50 24,40c Rataan 35,49 38,48 38,01 Dari Tabel 8, terlihat bahwa interval penyiraman maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap bobot segar jual, sedangkan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata. Bobot segar jual tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK dapat dilihat di Tabel 8. Tabel 8. Bobot segar jual (g) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST

870. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 0.0 30,10 20,13 31,40 27,21 c 2.5 56,47 49,17 50,33 51,99 a 5.0 32,80 45,40 43,13 40,44 b 7.5 25,53 36,53 25,33 29,13 c 10 19,40 26,37 19,57 21,78 c Rataan 32,86 35,52 33,95 menurut uji Duncan pada taraf 5 %. Dari Tabel 9, terlihat bahwa interval penyiraman maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap indeks panen, sedangkan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata. Indeks panen tanaman sawi pada masing-masing interval penyiraman dan pemberian pupuk NPK umur 8 MST dapat dilihat di Tabel 9. Tabel 9. Indeks panen tanaman sawi (%) pada perlakuan masing-masing interval penyiraman dan pupuk NPK umur 8 MST 0.0 0,89 0,84 0,88 0,87c 2.5 0,94 0,94 0,95 0,94a 5.0 0,94 0,94 0,91 0,93ab 7.5 0,92 0,92 0,92 0,92abc 10 0,91 0,90 0,86 0,89bc Rataan 0,92 0,91 0,90 Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada konsentrasi T1 (2,5 g/l air) dan menurun dengan peningkatan konsentrasi. Hal ini diduga pemberian pupuk NPK pada perlakuan T1 paling tepat sehingga pertumbuhan vegetatif berupa tinggi tanaman berjalan dengan baik, sedangkan pada T2, T3 dan T4 peningkatan konsentrasi menyebabkan tinggi tanaman menurun. Menurut Damanik, dkk (2011) menyatakan bahwa pupuk nitrogen (N) bila bereaksi dengan air akan mudah melarut sehingga akan mempermudah akar-akar tanaman untuk menyerapnya, dimana unsur N mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman serta mempertinggi penyerapan unsur hara lainnya. Jumlah daun, skala kehijauan daun, luas daun dan bobot biomassa yang tertinggi pada konsentrasi T1 (2,5 g/l air). Hal ini diduga pada T1 (2,5 g/l air) konsentrasi pupuk paling sesuai

871. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 dengan kebutuhan tanaman sehingga ketersediaan hara berperan dengan baik pada proses metabolisme yakni dalam fotosintesis maupun respirasi untuk menghasilkan glukosa dan energi dalam membentuk bagian vegetatif berupa daun dan klorofil, sehingga pertumbuhan serta perkembangan tanaman mendorong pembesaran sel dan membentuk klorofil. Damanik, dkk (2011) menjelaskan bahwa pupuk NPK berperan dalam metabolisme tanaman yaitu sebagai penghasil energi seperti adp, atp, membangun sel-sel baru, penghasil protein, asam nukleat dan membentuk klorofil. Bila terjadi kekurangan nitrogen akan menghambat pertumbuhan tanaman menyebabkan tanaman kerdil dan daun berwarna kuning pucat dan bila kelebihan daun tanaman akan berwarna hijau tua Perlakuan interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap bobot akar. Yang tertinggi pada penyiraman 3 hari sekali dan menurun dengan interval semakin rapat. Hal ini diduga pada interval penyiraman 3 hari sekali air pada media cepat hilang terutama saat tanaman melakukan transpirasi, sehingga perakaran kekurangan sumber air, menyebabkan akar aktif membelah untuk membentuk akar-akar baru dalam mencari sumber air dalam media. Damanik, dkk (2011) menjelaskan bahwa perkembangan akar tanaman sangat dirangsang oleh kondisi tanah yang lembab, sehingga kesempatan dari akar untuk lebih dekat dengan unsur hara yang lebih besar. Demikian juga dengan aliran massa untuk keperluan transpirasi diperlukan air dan pada waktu bersamaan juga akan mengangkut unsur hara ke akar dari daerah yang jauh dari jangkaun akar. KESIMPULAN Perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap semua peubah amatan sedangkan interval penyiraman berpengaruh tidak nyata pada semua parameter kecuali bobot akar. Tinggi tanaman terbaik pada TI yaitu 28,08 cm dan terendah T4 yakni 18,62 cm. Jumlah daun terbaik pada T1 yaitu 11,89 helai dan terendah T4 yakni 6,50 helai. Skala kehijauan daun SPAD tertinggi pada T1 yaitu 55,17 unit/mm 3 dan terendah T0. Luas daun tertinggi pada T1 yaitu 113,28 cm 2 dan terendah T4 yakni 74,07 cm 2. Biomassa tanaman tertinggi pada T1 yaitu 55,22 g dan terendah T4 yakni 24,40 g. Bobot segar jual tertinggi pada T1 yaitu 51,99 g dan terendah T4 yakni 21,78 g.

872. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 Bobot akar tertinggi pada T0 yaitu 2,72 g, terendah T4 yakni 1,06 g. Panjang akar tertinggi pada T1 yaitu 17,76 cm dan terendah T3 yakni 13,96 cm. Indeks panen tertinggi pada T1 yaitu 0,94%, terendah T0 yakni 0,87%. Interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap parameter bobot akar, tertinggi pada 3 hari sekali yaitu 2,03 g dan terendah pada sehari sekali yakni 1,52 g. Budidaya tanaman sawi secara hidroponik dengan pemberian pupuk NPK konsentrasi 2,5 g/l air dan interval penyiraman 3 hari sekali. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2011. Produksi Sawi Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Barus, A. A., 2011. Pemanfaatan Pupuk Cair Mikro Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Varietas Tosakan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Bangun, M. K. 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Dwi, J. Z., 2006. Bertanam Sawi Dalam Polybag. Sinergi Pustaka. Bandung.