ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENYULINGAN MINYAK DAUN CENGKEH DI DESA PALAU KECAMATAN BALAESANG TANJUNG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

AGUS PRANOTO

Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai sumber bahan baku

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

ANALISIS PENDAPATAN USAHA MEUBEL ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI TAMBAH KUE PIA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KARYA AN-NUR DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (1) :91-96, Februari 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA Income and FeasibilityAnalysis of Patchouli Oil Business in LumbutaromboVillageSouthBanawa Sub District of DonggalaDistrict Anggriyani Ridwan Taha 1), Max Nur Alam 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu 2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu e-mail : Anggriyani992@gmail.com e-mail : Max.nuralam.@yahoo.com ABSTRACT This study aim was to determine the income and feasibility of patchouli oil industry in Lumbutarombo Village, South Banawa Sub District of Donggala District and was conducted in September 2015. The respondents purposively determined were leader and employees of the Patchouli Oil Industry. Primary and secondary data collected were analyzed using income and feasibility analysis. The reseach results showed that the income of the patchouli oil industry was IDR 15,950,375 month -1 and its business is feasible with R/C value of 1.18. Key Words: : Income, feasibility, patchouli oil industry ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha Industri Minyak Nilam di Desa Lumbutarombo Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lumbutarombo pada bulan September 2015. Penentuan responden dalam penilitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), responden yang dipilih yaitu pimpinan dan karyawan Industri Minyak Nilam. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah Analisis Pendapatan dan Kelayakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usaha Industri Minyak Nilam per Bulan sebesar Rp15.950.375dan usaha industri minyak nilamlayak diusahakan dengan nilai R/C sebesar 1,18. Kata Kunci : Pendapatan, kelayakan, dan Industri Minyak Nilam. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara agraris dengan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang mampu mendukung perekonomian negara. Oleh karena itu, negara kita tidak bisa terlepas dari sektor pertanian yang menjadi roda pengasil sebagian besar penduduk indonesia. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan perekonomian baik nasional maupun daerah.bahkanpada era globalisasi, sektor pertanian telah membuktikan kuatnya daya sanggah menopang perekonomian nasional, sehingga diharapkan dapat berperan di garis depan dalam mengatasi krisis ekonomi (Husodo 2004, dalam Umikalsum, 2013). Sektor agroindustri dewasa ini memiliki peran yang lebih besar dalam meningkatkan output, nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja dibandingkan sektor pertanian primer meskipun tidak menunjukkan perbedaan yang begitu besar. Industrialisasi pertanian, melalui pengembangan sektor agroindustri, dapat dipandang 91

sebagai transisi yang paling tepat dalam menjembatani proses transformasi ekonomi di Indonesia. Peran sektor pertanian dalam PDB dengan demikian tidak dilihat dari produk primer yang dihasilkan saja, melainkan harus dikaitkan dengan industri pengolahan dan pemasaran yang diciptakan dan perannya dalam menarik dan mendorong pembangunan khususnya di perdesaan. Bersama-sama dengan sektor pertanian primer, sektor agroindustri akan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan sebagian besar penduduk Indonesia dan mengurangi kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara industri pengolahan dengan sektor pertanian primer tanaman perkebunan lebih erat dibandingkan dengan sektor pertanian primer lainnya (Sari, 2010). Pengolahan minyak atsiri di Indonesia memang masih pada tingkat hulu, hanya menggunakan cara tradisional. Keadaan seperti ini jelas mengakibatkan posisi Indonesia kalah bersaing dengan negara produsen lain yang dapat memberi jaminan terhadap jumlah produksi dengan mutu yang konsisten (Lutony dan Rahmayati, 2002). Hal ini sejalan dengan pendapatrusli (2006) dalamunteawatiet al.,(2012) kondisi agroindustri minyak nilam di Indonesia saat ini secara umum belum menunjukkan kinerja yang prima, masalah utama yang dihadapi adalah tidak stabilnya produksi maupun kualitas, hal ini disebabkan oleh sebagian besar usaha produksi dilakukan secara sangat sederhana baik dalam hal pemilihan lokasi tanam, budidaya, varietas yang ada, maupun pengolahan hasilnya. Upaya pengembangan produksi minyak atsiri memang masih harus dipacu sebab komoditas ini memiliki peluang yang cukup potensial, tidak hanya di pasar luar negeri. pemasaran minyak atsiri Indonesia pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam pembangunan nasional, seandainya ditangani secara seksama (Lutony dan Rahmayati, 2002). Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 spesies tanaman, antara lain yang masuk dalam famili Pinaceae, Labrate, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae. Minyak ini dapat bersumber dari setiap bagian tanaman yaitu daun, bunga, buah, biji, batang, kulit, dan akar. Untuk tanaman nilam, minyak atsirinya banyak di ambil dari daunya (Sudaryani dan Sugiharti, 2004) Berdasarkan hasil survey, Industri Minyak minyak nilam adalah satusatunyaindustry minyak nilam yang ada di Kabupaten Donggala dan masih tergolong Industri yang berskala rumah tangga sehingga memiliki beberapa kendala yang mempengaruhi pendapatan, seperti proses produksi menggunakan teknologi yang masih sederhana, sehingga hasil yang dicapai belum sesuai dengan harapan. Tingkat pendapatan minyak nilam pada Industri Minyak Nilam diperoleh dengan cara penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi minyak nilam. Sedangkan untuk tingkat kelayakan industri minyak nilamdiperoleh dengan cara membagi total penerimaan dengan total biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pendapatan usaha Industri minyak nilam di Desa Lumbutarombo Kecamatan banawa Selatan Kabupaten Donggala. 2. Mengetahui kelayakan industri minyak nilam di Desa Lumbutarombo Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Minyak Nilam yang bertempat di Desa Lumbutarombo Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Industri Minyak Nilam merupakan satusatunyaindustri penghasil produk minyak 92

nilamyang ada di Desa Lumbutarombo. Penelitian dilaksanakan pada Bulan September 2015. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), dan dilakukan dengan wawancara langsung kepada pimpinan dan karyawan Industri Minyak Nilam. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 1 pimpinan dan 5 karyawan dibagian produksi. Hal ini didasarkan atas pertimbangan agar data yang diperoleh dari pimpinan dan karyawan merupakan data riil dari perusahaan sehingga hasil yang diperoleh cukup akurat dan representatif sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada pimpinan dan karyawan industri minyak nilamdengan menggunakan daftar pertanyaan (Questionare), dan data sekunder diperoleh dari berbagai instansiinstansi terkait dan informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan dua analisis data yaitu analisis pendapatan dan analisis kelayakan, yang secara berturutturut diuraikan sebagai berikut. Analisis Pendapatan. Yantu dan Rauf (2012) dalam Ilham, (2013) menyatakan bahwa pendapatan ialah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yangdiserahkan sebagai balas jasa dari penyerahan prestasi tersebut untuk mempertahankan hidupnya. Pendapatan usaha dihitung denganrumus sebagai berikut: π = TR - TC keterangan : π = Pendapatan TR = Total Revenue(Total penerimaan) TC = Total Cost(Total biaya) Analisis Kelayakan. Kelayakan suatu usaha dapat dihitung dengan menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C-Ratio). R/C-ratio adalah adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio atau dikenal dengan perbandingan (nisbah) antara Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC). Kelayakan usaha dihitung dengan rumus Soekartawi (2002) sebagai berikut : a = TR TC Keteranga : a = Total Revenue Cost Ratio TR = Total Penerimaan (Total Revenue) TC = Total biaya (Total Cost) a = 1 : maka usaha tidak untung dan tidak rugi atau impas a< 1 : menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak layak untuk diusahakan a> 1 : berarti usaha tersebut layak untuk di usahakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya Industri. Usaha penyulingan minyak daun nilam yang terletak di Desa Lumbu Tarombo Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala adalah usaha milik Bapak Agus Susilo Hadi yang didirikan pada Tahun 2005. Usaha tersebut didirikan dengan pertimbangan bahwa didaerah tersebut tersedia bahan baku karena dekat dengan perkebunan nilam sehingga dapat mengurangi biaya pengangkutan bahan baku dan belum terdapat usaha serupa di daerah tersebutsehingga layak untuk dijadikan sebagai suatu usaha. Usaha tersebut merupakan salah satu agroindustri yang mengelola komoditi pertanian yaitu pemanfaatan limbah daun cengkeh nilam. Daun nilam kering kemudian disuling dengan menggunakan teknik penyulingan uap dan air dan menggunakan teknologi sederhana yang menghasilkan produk minyak atsiri daun nilam. Usaha industri minyak nilam ini memiliki 6 orang karyawan yang masingmasing memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda, perusahaan mampu 93

memproduksi minyak nilam sekitar 400 kgdalam 1 bulan dengan tenaga dan teknologi yang sederhana. Proses Produksi Minyak Nilam. Proses produksi merupakan suatu kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dipasarkan. Kegiatan produksi dalam satu usaha merupakan tahapan yang sangat penting guna menghasilkan produk yang berkualitas, untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan keterampilan dan penggunaan teknologi yang tepat. Fasilitas produksi yang digunakan dalam proses produksi minyak daun nilam berupa ketel suling, tungku dan kondensor.proses produksi minyak nilam dimulai dengan proses penyediaan bahan baku utama adalah daun nilam kering yang dibeli dari petani/masyarakat sekitar. Sebelum proses produksi dimulai, penyediaan bahan baku sebanyak 600 kg, karena dalam satu kali proses produksi hanya mampu memuat bahan baku sebanyak 600 kg, setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam ketel suling/ketel uap selama 8/10 jam. Setelahsatu jam proses penyulingan berlangsung, barulah keluar uap yang bercampur dengan minyak yang dialirkan melalui kolam pendingin agar minyak yang bercampur dengan air keluar tidak dalam bentuk uap panas, melainkan uap yang sudah dingin. Tahap selanjutnya adalah pemisahan air dengan minyak yang sudah keluar melalui pipa yang dialirkan melalui kolam pendingin. Minyak yang sudah dipisahkan dengan air kemudian ditampung dalam drum yang berisi dalam 1 drum sebanyak 125 kg dan kemudian siap dipasarkan. Biaya Produksi Usaha Minyak Nilam. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya produksi secara umum merupakan total semua biaya yang digunakan dari persiapan produksi sampai pada pemasaran keripik ubi. Total biaya merupakan penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel. Biaya Tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan produsen usaha minyak nilam yang jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi tingkat produksi.hal ini menunjukan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan besarnya biaya tetap tidak berubah. Berdasarkan itu maka jelas biaya tetap suatu usaha berbeda dengan usaha lainnya, yang juga berlaku pada usaha produksi minyak nilam yang menjadi objek dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang menjadi biaya tetap antara lain Pajak kendaraan, PBB, Penyusutan alat, Listrik dan Telfon. Lebih jelasnya tentang biaya tetap yang dikeluarkan Usaha Industri Minyak Nilam dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Biaya Tetap Produksi Usaha Industri Minyak Nilam, Tahun 2015 Jenis Nilai Nilai No Biaya Tetap (Rp/Bulan) (Rp/Tahun) 1. Pajak Mobil 91.666 1.100.000 2. PBB 41.666,66 500.000 3. Biaya Penyusutan 4. Listrik dan telepon 1.457.955 500.000 17.49.564 6.000.000 Jumlah 2.049.625 24.600.46 Sumber. Data Primer Setelah diolah, 2015. Tabel 1menunjukkan bahwa biaya tetap produksi minyak nilam pada Industri Minyak Nilam, Tahun 2015 terdiri atas biaya pajak kendaraan per bulan sebesar Rp. 91.666 dan dalam satu tahun biaya pajak kendaraan mobil sebesar Rp. 1.100.000 biaya pajak bumi bangunan yaitu sebesar Rp. 4.16 atau Rp. 5000 per tahun, adapun biaya penyusutan peralatan per bulan sebesar Rp. 1.457.955 dan biaya per tahun sebesar Rp. 17.49.564 dan biaya listrik dan telepon per Bulan sebesar Rp500.000,00.pertahun 6.000.000. Biaya tetap produksi minyak nilam pada Industri Minyak Nilam yang harus dikeluarkan dalam satu Bulan sebesar Rp. 2.049.625 atau per Tahun Rp. 24.600.46. Biaya Variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total 94

kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut. Biaya variabel pada produksi usaha industri minyak nilam, pada tahun 2015 jelasnya terlihat pada Tabel 2 Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Usaha Industri Minyak Nilam pada Bulan September. No Bahan Jumlah Harga 1. 2. 3. 4. Bahan baku Drom Bahan Bahan kayu bakar Biaya tenaga kerja 600 kg 2 buah 25 ret 6 Orang 5000 400,000 200,000 200,000 Jumlah (Rp) 75.000.000 800,000 5.000.000 1.200.000 Total 82.000.000 Sumber: Data Primer Setelah di Olah, 2015. Tabel 2menunjukan bahwa biaya variabel produksi industri minyak nilam pada bulan September Tahun 2015.Biaya yang dikeluarkan untuk biaya bahan baku sebesar 75.000.000 selama satu bulan, biaya ini digunakan untuk membeli tanaman nilam yang sudah kering sebanyak 600 kg dengan hargarp. 5000/kg. Biaya pembelian bahan baku ini merupakan biaya variable terbesar yang dikeluarkan oleh industri minyak nilam. Biaya Total Produksi Usaha Industri Minyak Nilam pada Bulan September, Tahun 2015. Biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya produksi minyak nilam berdasarkan Tabel 2 dan 3 yang harus di keluarkan oleh usaha Industri minyak nilam dalam memproduksi minyak nilam setiap bulannya sebesar Rp. 84.049.625. Jelasnya terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya Total Produksi Minyak Nilam pada Usaha Industri Minyak Nilam pada Bulan September 2015 No Jenis Biaya Nilai (Rp/Bulan) 1. Biaya Tetap 2.049.625 2. Biaya Variabel 82.000.000 Jumlah 84.049.625 Sumber: Data Primer Setelah di Olah, 2015. Analisis Pendapatan Usaha Industri Minyak Nilam. Pendapatan atau laba merupakan selisih antara penghasilan penjualan diatas semua biaya dalam periode tertentu pendapatan merupakan hasil yang di peroleh dari selisih antara Total penerimaan (TR) dengan total biaya produksi (TC). Tinggi rendahnya pendapatan akan sangat di pengaruhi oleh besar kecilnya produksi yang di capai. Jumlah pendapatan atau laba sangat tergantung pada jumlah penerimaan dan besarnya biaya yang di keluarkan dalam proses produksi. Pendapatan per Bulan produksi minyak nilam pada Industri Minyak Nilam yaitu sebesar Rp. 15.950.375 per bulan. jelasnya terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pendapatan Usaha Industri Minyak Nilam. No Uraian Pendapatan (Rp/Bulan) 1. Penerimaan Total 100.000.000 2. Biaya Total 84.049.625 Pendapatan 15.950.375 Sumber:Data Primer Setelah di Olah, 2015. Tabel 4menunjukan bahwa pendapatan atau keuntungan diperoleh dari selisih antara penerimaan total dan biaya total selama Bulan September, Tahun 2015. Pendapatan atau keuntungan bersih yang diperoleh usaha Industri minyak nilam per Bulan sebesar Rp. 15.950.375. Pendapatan ini diperoleh dari selisih antara penerimaan total produksi mnyak nilami per Bulan sebesar Rp. 100.000.000 dan dikurangi dengan total biaya sebesar Rp. 84.049.625. Hal ini berarti usaha industri minyak nilam baik untuk di usahakan. Analisis Kelayakan Usaha Industri Minyak Nilam. Berdasarkan data Tabel 4diketahui bahwa penerimaan usaha industri minyak nilam Rp. 100.000.000, Sedangkan biaya total yang dikeluarkan oleh usaha industri minyak nilam sebesar Rp.84.049.625. dengan demikian nilairatio dari usaha industri minyak nilam adalah : TR a = TC = 100.000.000 84.049.625 = 1,18 95

Analisis Revenue Cost Ratio (R/C), yakni perbandingan jumlah keseluruhan penerimaan dengan jumlah produksi. R/C Ratio adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan tersebut layak atau tidak maka, dapat digunakan perhitungan dengan membandingkan total penerimaan dengan total biaya. Dengan ketentuan jika nilai a> 1 maka usaha yang dilakukan adalah layak. Nilai R/C sebesar 1,18 menunjukkan bahwa a>1, maka usaha industri minyak nilam dilokasi penelitian memperoleh keuntungan dan layak untuk dijalankan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendapatan atau keuntungan sangat tergantung pada jumlah penerimaan dan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Pendapatan usaha industri minyak nilam per Bulan sebesar Rp15.950.375 per Bulan 2. Usaha industri minyak nilam dalam memproduksi minyak nilam layak untuk diusahakan yang diindikasikan nilaia> 1 sebesar 1.18. Saran Pimpinan usha tersebut agar bisa memperhatikan pekerjanya, terutama dalam bidang penyulingan agar bisa memperhatikan pada saat proses tersebut. karna hasil penyulingan tidak sempurna berdampak pada penurunan harga minyak nilam itu sendiri, dan begitupun sebaliknya proses penyulinganya sempurna harga pun ikut stabil. Agar usaha industri minyak perlu menambahakan investasi seperti peralatan atau perlengkapan lainya, yang dibutuhkan usaha industri agar usaha makin berkembang dan menambaha jumlah nilai permintaan produsen, guna mengurangi pengangguran. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengembangan yang lebih dalam lagi terhadap usaha industri ini. DAFTAR PUSTAKA Ilham. 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Bawang Goreng pada UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. e-j. Agrotekbis 1 (3) : 301-306 Lutony, T. L dan Rahmayati, Y. 2002. MinyakAtsiri. PenebarSwadaya. Jakarta Sari, 2010. Peranan Agroindustri Pertanian. Penerbit Lembaga Penerbit Departemen Teknik Industri, Yogyakarta. Umikalsum. R.A, 2013. AnalisisPendapatan dan Kelayakan Ekonomi Usaha Tani Padi di Daerah Agropolitan Kel. Pulokerto Kec. Gandus Palembang. Jurnal Ilmiah AgrIBA. 3 (1) : 14-21. Unteawati B., Noer I., dan Rofiq M. 2012. Analisis Finansial Usaha Minyak Nilam. Jurnal Ilmiah ESAI. 6 (3) : 46-54 Sudaryani dan Sugiharti, 2004. Cara Menanam Nilam. http://menarailmu. Blogspot. com. Di akses tanggal 27 Mei 2015. Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta. 96