BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang definisi pendidikan banyak dikemukakan oleh para

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada proses pembelajaran di dalamnya, proses pembelajaran meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36.

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan kondusif. Namun, tidak dapat dipungkiri sering terdapat. siswa tidak tuntas dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan fisikomotor.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Problem Based Instruction (PBI)

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan zaman. Pendidikan juga merupakan sarana pelancar

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB II KAJIAN TEORI. bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundurnya suatu bangsa banyak tergantung oleh mutu pendidikannya,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi yang dilakukan Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga orang yang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang dirasakan saat ini kian canggih dan up to date. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1 Pendidikan merupakan salah satu hal penting, kerna mempunyai potensi besar untuk memainkan peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era industrialisasi dan globalisasi. Potensi ini dapat terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan berfikir logis, bersifat kritis dan kreatif terhadap perubahan dan perkembangan. Pendidikan adalah usaha sadar dan tidak sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. 2 Setiap pandangan membawa implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pemegang pandangan itu. Sebagaimana mengajar, tentang belajar 1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010), Hlm. 2 2 Ramayulis, ilmu pendidikan islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2008), Hlm. 13

2 pun terdapat aneka ragam pandangan. Masing-masing pandangan atau teori mempunyai relevansi dengan situasi tertentu. Guru harus memiliki pengetahuan minimal tentang teori belajar maupun mengajar sebagai pegangan dalam praktek. Hamzah B.Uno dalam bukunya yang berjudul teori motivasi dan pengukurannya dikatakan bahwa Thorndike, salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, prasaan, atau gerakan) dan respons ( yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). 3 Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Guru yang merupakan salah satu unsur dibidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semangkin berkembang. 4 Peran dan profesionalisme guru dalam pembelajara di sekolah sangat diperlukan. Pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. 5 Guru dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas belajar para peserta didik dalam bentuk 3 Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), Hlm. 11 4 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), Hlm. 125 5 Sudjana Nana, Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2011), Hlm. 12

3 kegiatan belajar yang sedemikian rupa dapat menghasilkan pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif dan pekerja yang produkti sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru merupakan penentu keberhasilan kependidikan terutama peningkatkan prestasi belajar siswa. Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa diantaranya, guru perlu mempertimbangkan perbedaan induvidu, karen masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam berbagai segi, misalnya intelegensi, bakat, tingkah laku, sikap, dan lain-lain. Hal itu mengharuskan guru untuk membuat perencanaan secara individual, agar mengembangkan kemampuan kemampuan siswa secara induvidual dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru memegang peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. 6 Salah satu faktor yang menetukan keberhasilan proses belajar dalam kelas adalah guru. Oleh karena itu guru tidak saja menduduki fungsi sebagai orang dewasa yang bertugas profesional yang memindahkan ilmu pegetahuan atau penyalur ilmu pengetahuan yang dikuasainya kepada anak didik, melainkan lebih dari itu, sebagai guru itu menjadi pemimpin dan memberikan bimbingan terhadap anak didiknya. Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru memegang peran dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik. Peran guru yang paling dominan dalam proses 2009), Hlm. 40 6 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo,

4 belajar mengajar ada lima peran guru yaitu, peran guru sebagai demonstrator, pengelola kelas, fasilitator, mediator, dan evaluator. Keterlibatan guru dalam pembelajaran memberi pengaruh yang besar dalam meningktakan prestasi belajar siswa. 7 Guru juga memiliki tugas dalam proses pembelajaran diantarnya. mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. 8 Menurut syaiful bahri djamarah peran guru yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa antaranya: a. Guru harus memahami perbedaan induvidu, b. Guru harus mengidentifikasi atas kekuatan dan kekurangan atau kelemahan anak didik, c. Mengelompokan anak dengan tingkat permasalahan d. Guru harus menyiapkan materi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, e. Guru harus menyiapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan proses pembelajaran, f. Guru harus menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, g. Memberi layanan remdial dengan waktu yang cukup, h. Guru menyampaikan keberhasilan dan kegagalan anak kepada orang tua. Peran guru akan membentuk karakteristik anak didik atau lulusan yang beriman, berakhlak mulia, cakap mandiri, berguna bagi agama, nusa dan 2010), Hlm. 7 8 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

5 bangsa. Peran guru ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. 9 Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 10 Prestasi belajar berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran disekolah yang berkaitan juga dengan guru. Kinerja guru sangat perlu diperhatiakn karena guru dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas belajar dan meningktakan prestasi para peserta didik, dalam bentuk kegiatan belajar yang sedemikian rupa, dapat menghasilkan pribadi yang mandiri dan pelajar yang efektif. Dalam hubungan ini guru memegang peran penting dalam suasana belajar mengajar agar siswa mempunyai prestasi yang tinggi. Kemajuan- kemajuan yang telah dicapai seorang siswa dapat diketahui melalui prestasi siswa dalam belajar. Salah satu indikator prestasi di lihat dari pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan oleh masing- masing pengajar. Penilaian meliputi aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman konsep), afektif (sikap/ minat) d an psikomotorik (praktik). Setiap mata pelajaran harus memenuhi ketuntasan belajar, khususnya pada pembelajaran ekonomi dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 78. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi 9 H.syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung,Alfabeta, 2009), Hlm. 13 10 Tulus Tu u, Peran Disiplin pada Prilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta : PT Grasindo, 2004), Hlm. 75

6 belajar siswa. Prestasi belajar dapat ditentukan oleh beberapa faktor dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah antara lain: 1. Siswa sendiri, 2. Guru dan personal lainnya, 3. Bahan pengajaran, 4. Metode mengajar dan sistem evaluasi, 5. Sarana penunjang, 6. Sistem administrasi. 11 Hasil pengamatan pendahuluan yang penulis lakukan di SMA PGRI Pekanbaru bahwa dalam proses belajar mengajar telah dilakukan berbagai peran guru ekonomi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, diantaranya: a) Guru memperhatikan setiap perbedaan induvidu yang dimiliki siswa dalam belajar b) Guru membantu setiap kekurangan atau kelemahan siswa dalam belajar c) Guru mengadakan variasi dalam mengajar d) Guru mendengarkan pendapat siswa ketika belajar e) Guru trampil dalam menggunakan media agar siswa lebih mudah memahami pelajaran. Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa telah dilakukan oleh guru ekonomi di sekolah akan tetapi masih ada siswa yang memiliki 2008), Hlm. 5 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan,(jakarta: PT Bumi Akasara,

7 prestasi belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari gejala gejala sebagai berikut: 1. Masih ada siswa yang mencontek ketika ulangan atau ujian yang diberikan guru 2. Masih ada nilai siswa yang berada pada posisi rata-rata atau sekedar melewati KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 3. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru ketika menyampikan materi pelajaran. 4. Masih ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan guru saat proses belajar mengajar. 5. Masih ada siswa yang mengikuti remedial setelah diadakan ulangan atau ujian yang diberikan oleh guru. 6. Masih ada siswa yang tidak mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah). Berdasarkan hal di atas, penulis ingin melihat dan mengetahui serta membuktikan melalui penelitian bagaimana peran guru ekonomi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Peran Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di Sekolah Menengah Atas PGRI Pekanbaru. B. Penjelasan istilah Penelitian ini berkaitan dengan peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI di SMA PGRI Pekanbaru, Menghindari kesalahan dalam

8 memilih judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah yaitu sebagai berikut: 1. Peran (role) adalah yang diperbuat, tugas, hal yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa. 12 2. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. 13 3. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 14 4. Mata Pelajaran Ekonomi Pengertian ekonomi secara umum ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagimana manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat terbatas. Dalam definisi ilmu ekonomi, terkandung pengertian bahwa: (a) ilmu tentang bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan, (b) ilmu ekonomi adalah ilmu tentang pilihan (science of choices), (c) ilmu tentang cara pengalokasian sumber daya yang terbatas. 15 Berdasarkan pengertian diatas penulis meyimpulkan bahwa peran guru ekonomi dalam meningktakan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari tugas utama guru yang harus dilakukan oleh 12 Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa indonesia, (Surabaya : Appolo, 1998), Hlm. 454 13 Syaiful bahri djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), Hlm. 1 14 Tulus tu u, Op.Cit, Hlm. 24 15 Suparmono, Pengantar Ekonomika Makro, (Yogyakarta : Unit Penerbit Percetakan (UPP)AMP YKPN: 2004), Hlm. 3

9 seorang guru ekonomi yang dipercayakan, dibebani tugas dan tanggung jawab untuk mengajar, mendidik membimbing serta membantu siswa dalam meningkatkan perstasi belajar pada mata pelajaran ekonomi. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Dari uraian yang penulis paparkan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Pemahaman siswa dalam belajar belum maksimal. b. Hasil belajar siswa belum maksimal. c. Minat belajar siswa belum maksimal. d. Peran guru ekonomi sudah dilaksanakan tetapi prestasi belajar siswa belum maksimal. 2. Pembatasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah : Peran Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA PGRI Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan permasalah tersebut sebagai berikut : Bagaimana Peran Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA PGRI Pekanbaru?

10 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru ekonomi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI Di SMA PGRI Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan pendidikan sarjana strata (S1) pada progr am studi pendidikan Ekonomi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau serta menambah wawasan pengetahuan tentang peran guru ekonomi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI Di SMA PGRI Pekanbaru. b. Bagi guru bidang studi ekonomi dapat memberikan informasi tentang peran guru ekonomi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X1 Di SMA PGRI Pekanbaru. c. Sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan efektifitas peran guru dalam melaksanakan tuganya sebagai pengajar d. Bagi siswa untuk mengetahui prestasi belajar dan akan berusaha lebih meningkatkan prestasi belajarnya pada mata pelajaran ekonomi.