GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN LANJUT BERJENJANG PADA PASIEN BPJS DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGE SAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.5/ Januari 2017; ISSN X,

TINJAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN ADMINISTRASI PASIEN PESERTA BPJS NON PBI DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN RSUP

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PADA PUSKESMAS SUSOH DAN PUSKESMAS BLANGPIDIE DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TESIS

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Universal Health Coverage (UHC) yang telah disepakati oleh World

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

STUDI TENTANG PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN KASUS DM (DIABETES MELLITUS) DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI I KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya (Kemenkes RI, 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN PESERTA JKN DARI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT I DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

EVALUASI PERENCANAAN PENGADAAN ALAT MEDIS DI UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2016

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK. Tinjauan Patient Safety Pada Tata Laksana di Instalasi Kamar Bedah RS Immanuel Bandung Tahun 2011

Analisis Diagnosa Rujukan Peserta BPJS Kesehatan Terhadap 144 Diagnosa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Klinik Sat Brimob Polda Riau

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

ANALISIS PROSES PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO Try Putra. I. Tampongangoy*, Grace D. Kandou*, Febi K. Kolibu*

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT

STUDI TENTANG PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN KASUS DM (DIABETES MELLITUS) DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI I KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 2014

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS TIKALA BARU DAN PUSKESMAS TELING ATAS DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

ABSTRACT. Keywords: hospital's internal report. xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BPJS PARTICIPANTS KNOWLEDGE ABOUT THE FLOW OF OUTPATIENT SERVICES PROCEDURES AT Dr. KARIADI HOSPITAL IN SEMARANG

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

: RJTP Referral, BPJS Kesehatan, Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo Utara Kebupaten Halmahera Utara. Anita Paliema Patar Rumapea

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hak fundamental setiap warga negara. Menurut UU No. 36

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

ABSTRAK. Wendi Nurfandi, 2012 Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes. Pembimbing II : Winsa Husin, dr. M.Sc., M.Kes.

Abstract. Abstrak. Purwati, et al., Pengambilan Keputusan dalam Pelaksanaan Rujukan Puskesmas Sebagai Fasilitas... 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keywords: Doctor, Patient surgery, informed consent Bibliography: 16 pieces ( )

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

PERBANDINGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PASIEN KELAS 1 DENGAN VIP DI PUSAT PELAYANAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUP DR KARIADI

ANALISIS IMPLEMENTASI PROSEDUR PELAYANAN KOORDINASI MANFAAT DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN POLI MATA ( SEC ) TAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KESEHATAN IBU YANG DIDANAI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PATIENT SATISFACTION BPJS OVERVIEW OF HEALTH SERVICES

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HALAMAN PENGESAHAN. Artikel Ilmiah

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA HALAMAN JUDUL

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang

Analisis Kesiapan Obat Dalam Penegakan Diagnosa Wajib BPJS di Puskesmas Busalangga, Kabupaten Rote Ndao-Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA.

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-372.html MIKM UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang Bagi Peserta JKN di Puskesmas X Kota Surabaya

GAMBARAN UTILIZATION RATE

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

ABSTRAK GAMBARAN KESESUAIAN DAN KETIDAKSESUAIAN RESEP PASIEN BPJS PROGRAM RUJUK BALIK PUSKESMAS WILAYAH BANJARBARU PERIODE SEPTEMBER DESEMBER 2014

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

Tri Purnama Sari. : Kendala Petugas Rekam Medis, Kode Penyakit, BPJS ABSTRACT

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS PATARUMAN 1 DENGAN RUMAH SAKIT BANJAR PATROMAN TENTANG RUJUKAN PASIEN. Nomor : Nomor : 440 /1770/PKM-Pat1/X/2017

ABSTRAK TATALAKSANA FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJUR

Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

ANALYSIS THE EFFICIENCY OF INPATIENT WARD ACCORDING TO STANDARD OF BARBER JOHNSON IN BHAYANGKARA HOSPITAL SEMARANG IN 2015

ABSTRACT. Keywords : Public clinics, Perception Mother, Toddler Diarrhea, Medical personnel, Utilization Repeat. PENDAHULUAN

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN DRM PASIEN BPJS DARI BANGSAL RAWAT INAP KE ASSEMBLING DI RS. BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

ANALISIS PROSES PERENCANAAN PENGADAAN KEBUTUHAN ALAT KESEHATAN DI POLIKLINIK GIGI RSUD BITUNG Patter Mugama*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K. F.

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

PERNYATAAN PERSETUJUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jumlah Pemenuhan dan Pola Penggunaan Obat Program Rujuk Balik di Apotek Wilayah Gedebage Kota Bandung

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

TINJAUAN PENERAPAN SIMPUS DI BAGIAN PENDAFTARAN DI PUSKESMAS MIJEN SEMARANG TAHUN Achmad Ardy Sudrjad

ABSTRAK. Kata Kunci : Pelayanan, Informasi Obat.

Transkripsi:

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN LANJUT BERJENJANG PADA PASIEN BPJS DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Debi Bitjoli 1), Agus Perry Kusuma, SKG, M.Kes 2) 1) Alumni Fakuktas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 2) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No 5-11semarang Email : imutdebong@yahoo.com ABSTRAK Pelayanan Kesehatan di laksanakan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama kesehatan. Kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dengan medote wawancara mendalam dan observasi. Responden di pilih secara langsung sesuai dengan kebutuhan peneliti. Subyek penelitian 8 orang, dalam hal ini Informan Utama adalah Dokter Umum dan Dokter, dengan Informan Crosscheck Kepala Puskesmas, 2orang Perawat, dan 3 orang Pasien BPJS di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Hasil penelitian diketahui bahwa Gambaran Pelaksanaan Rujukan Berjenjang pada Pasien BPJS di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang sudah berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dan Pedoman Sistem Rujukan Berjenjang. Walaupun masih ada pasien yang merujuk dirinya tampa diangosa klinis, namun dokter tidak memberikan rujukan kepada pasien tampa di diagnosa penyakitnya terlebih dahulu. Untuk disarankan Bagi Puskesmas dan Bagi BPJS sosialisasi kepada Pasien BPJS lebih ditingkatkan lagi, kemudian bagi BPJS kebijakannya jika ada yang dirubah, segera di berikan proses sosialisasi terhadap pihak Puskesmas. Kata kunci : BPJS, Sistem Rujukan

DESCRIPTION OF IMPLEMENTATION OVERVIEW ADVANCED TIERED ON PATIENTS BPJS IN SEMARANG NGESREP PUBLIC HEALTH CENTER 2015 Debi Bitjoli 1), Agus Perry Kusuma, SKG, M.Kes 2) 1) Alumni Fakuktas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 2) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No 5-11semarang Email : imutdebong@yahoo.com ABSTRAK Health services implemented stages, starting from the first level of health care. The second level of health care only be provided upon referral from the first level of health care. The third level of health care can only be provided upon referral from the second level of health care or first level, except in emergencies, the specificity of the patient s health problems, geografiphic considerations, and consideration of the availability of facilities. This type of study was qualitative descriptive with in-depth interviews and observation methods. Respondents were chosen directly according to the needs of researchers. In this case the main informant was a General Practitioner and Physician, with the informant Crosscheck Head of Puskesmas, 2 Nurses, and 3 patients in health centers BPJS Ngesrep Semarang. The results revealed that the picture of the implementation of a tiered referral in patients at the health center BPJS Ngesrep Semarang has been running smoothly and properly in accordance with the Standard Operating Procedures and Guidelines Tiered Referral System. Although there were still patients who refer themselves without clinical diagnosis, but doctors do not provide referrals to patients without diagnosed with the disease in advance. For those suggested and Share Health Center Patients BPJS dissemination to be improved, then for BPJS discretion if there is a revamped, soon given the socialization process to the health center. Keyword : BPJS, Refferal System

PENDAHULUAN Pelayanan Kesehatan dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama meliputi Puskesmas, Klinik Pratama serta Dokter Keluarga. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua hanya dapat diberikan atas Rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga hanya dapat diberikan atas Rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua atau Tingkat Pertama, kecuali pada Keadaan Gawat Darurat, Kekhususan Permasalahan Kesehatan Pasien, Pertimbangan Geografis, dan Pertimbangan Ketersedian Fasilitas Sistem Rujukan diselenggarakan dengan tujuan memberikan Pelayanan Kesehatan secara bermutu, sehingga tujuan pelayanan tercapai tanpa harus menggunakan biaya yang mahal. Hal ini disebut efektif sekaligus efisien. Efisien juga diartikan dengan berkurangnya waktu tunggu dalam proses merujuk dan berkurangnya Rujukan yang tidak perlu karena sebenarnya dapat ditangani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Hasil survei awal, laporan Rujukan Pasien BPJS Tiga Bulan terakhir di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Tahun 2015 : Tabel 1.1 RS RS Bulan/Tahun Jumlah Pemerintah Swasta Juni 2015 56 65 121 Juli 2015 55 47 102 Agustus 2015 32 73 105 Total 328 Dapat dihitung rata-rata Rujukan perbulan pada tabel diatas, Bulan Juni 2015 di Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 56 orang dan Rumah Sakit Swasta 65 orang. Bulan Juli 2015 rujukan di Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 55 orang dan Rumah Sakit Swasta sebanyak 47 orang. Sedangkan pada Bulan Agustus 2015 di Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 32 orang dan Rumah Sakit Swasta 73 orang. Total keseluruhan jumlah Pasien Rujukan ke Sarana Pelayanan Rumah Sakit pada 3 Bulan terakhir sebanyak 328 orang. Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Gambaran Pelaksanaan Rujukan Lanjut Berjenjang pada Pasien BPJS di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Tahun 2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara mendalam. Data primer dan sekunder di analisis dengan metode Content Anaysis. Responden di pilih secara langsung. Subjek penelitian 8 orang, dalam hal ini Informan Utama adalah 2 orang Dokter

Umum dan Dokter GigiInforman Crosscheck 6 orang yang terdiri dari Kepala Puskesms 2 orang Perawat dan 3 orang Pasien BPJS. HASIL PENELITIAN Dari hasil wawancara terhadap 8 Informan di dapatkan hasil mengenai gambaran pelaksanaan Rujukan lanjut Berjenjang pada Pasien BPJS di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang adalah sudah berjalan dengan baik walaupun ada Pasien yang meminta Rujukan dengan Paksa namun Dokter tidak memberikan rujukan kepada Pasien tampa di diagnosa penyakitnya terlebih dahulu. Kemudian 3 orang responden Pasien BPJS mengatakan bahwa Pasien pernah dirujuk dan dalam proses rujukan karena akan dilakukan tindakan Operasi dan menganti kacamata, karena Puskesmas tidak menangani tindakan Operasi, PEMBAHASAN 1. Perilaku SDM (Sumber Daya Manusia) Peran Kepala Puskesmas dalam Pelaksanaan Rujukan adalah sebagai penanggung jawab dalam Program Kebijakan atau sebagai Pemimpin Tertinggi dalam Organisasi Puskesmas. Keterlibatan dalam Pelaksanaan Rujukan Lanjut Berjenjang yaitu yang utama adalah Dokter. Karena Dokter adalah yang bertanggung jawab dalam memberikan Rujukan kepada Pasien, pasien tidak bisa di Rujuk apabila belum di diagnosa oleh Dokter sebagai penanggung jawab, Dokter tidak bisa merujuk Pasien tampa diagnosa. Kemudian Perawat dalam membantu Dokter untuk Pelaksanaan Rujukan serta Pasien yang meminta Rujukan kepada Dokter apabila di diangosa penyakitnya dan tidak bisa ditangani oleh Dokter maka akan di Rujuk ke Fasilitas Tingkat Lanjutan. 2. Prosedur Penerapan Rujukan Lanjut Berjenjang di Puskesmas Ngesrep Dalam Pelaksanaan Rujukan Dokter atau Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama harus menangani 145 penyakit. Apabila 145 penyakit tersebut masih bisa ditangani Puskesmas maka Pasien tidak akan di Rujuk, jika penyakit tersebut membutuhkan penanganan khusus oleh Dokter Spesialistik maka di perbolehkan untuk di Rujuk ke Fasilitas Kesehatan Lanjutan. Kemudian Prosedur Penerapan Rujukan di Puskesmas Ngesrep sudah di terapkan oleh Puskesmas dengan baik, walaupun masih ada Pasien yang meminta Rujukan dengan paksa kepada Perawat dan Dokter. Dokter tidak memberikan Rujukan karena hal ini tidak sesuai dengan Prosedur SOP dan ketentuan BPJS pada Rawat Inap Tingkat Pertama. Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pelaksanaan Rujukan di Puskesmas Ngesrep terhadap 3 Responden yang meminta Rujukan dan menggunakan BPJS. Ketiga Responden tersebut di Rujuk berdasarkan diagnosa penyakit dan atas permintaan Pasien. 2 Responden di Rujuk karena menderita Sakit Mata, Dokter memberikan Rujukan karena memang di Puskesmas Ngesrep

tidak ada Poli Mata sehingga Dokter memberikan Rujukan ke BKIM. Kemudiaan 1 Responden di Rujuk karena akan dilakukan tindakan Operasi dan Dokter memperbolehkan di Rujuk, karena Puskesmas tidak melayani tindakan Operasi. Hanya tindakan-tindakan dasar saja sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan Perawat ada Pasien yang meminta Rujukan dengan paksa berobat ke Rumah Sakit Kariadi. dari RS Kariadi menolak Pasien. karena Pasien di Rujuk tanpa diagnosa oleh Dokter, kemudian Pasien tersebut balik lagi ke Puskesmas Ngesrep, padahal sebelumnya Perawat dan Dokter sudah menjelaskan bahwa harus di diangosa dulu baru Pasien tersebut akan di Rujuk. 3. Keterlibatan Sarana Prasarana Dalam Pelaksanaan Rujukan Lanjut Berjenjang Di Puskesmas Ngesrep Menurut Responden Penelitian yaitu Dokter Umum, Dokter Gigi, kedua Perawat serta Kepala Puskesmas mengatakan bahwa Keterlibatan Sarana Prasarana jelas berpengaruh dalam Pelaksanaan Rujukan, apabila Pasien mengalami menyakit seperti Sakit Mata, memerlukan tindakan Operasi maka Dokter akan memberikan Rujukan, karena Puskesmas tidak melayani tindakan Operasi kemudian di BP Gigi tidak memiliki Alat untuk Gigi Belakang apabila Pasien meminta dicabut Dokter akan membuat Rujukan, serta Pasien BP Gigi dengan Indikasi Hipertensi dan Jantung. Pada penelitian Fauziah Abdulla Ali. Di Puskesmas Siko dan Puskesmas Kalumata Kota Ternate mengatakan bahwa Sarana Prasarana Puskesmas tersebut belum memadai sebagai Fasilitas Kesehatan Primer. 4. Kendala Dalam Pelaksanaan Rujukan Lanjut Berjenjang Di Puskesmas Ngesrep Berdasarkan hasil wawancara dengan informan penelitian mengatakan bahwa kendala dalam Pelaksanaan Rujukan yaitu Kebijakan BPJS sering berubah-rubah, sebelumnya Pasien di Rujuk ke Rumah Sakit tertentu berdasarkan Wilayah, seperti Rumah Sakit William Booth, Banyumanik dan RSUD Kota. Dan kemudian dirubah lagi kebijakannya Pasien bisa di Rujuk ke semua Rumah Sakit Tipe CdanD yang bekerja sama dengan BPJS, kecuali Rumah Sakit Kariadi karena RSUP dr Kariadi adalah Tipe A sehingga pasien yang berobat ke RS Kariadi harus membawa Surat Rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Kedua. Halini tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013 Pasal 5 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) tentang kerja sama Fasilitas Kesehatan dengan BPJS. Kesimpulan Dan Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam Pelaksanaan Rujukan di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang yaitu Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab penuh dalam Program Puskesmas. Kemudian Dokter yang bertanggung jawab dalam Pelaksanaan Rujukan Lanjut Berjenjang terhadap Pasien Rujukan Umum dan Pasien

Rujukan BPJS, serta Perawat yang membantu Dokter dalam Proses Pelaksanaan Rujukan. 2. Penerapan Prosedur Rujukan di Puskesmas Ngesrep KotaSemarang sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur Enternal Puskesmas dan Prosedur BPJS tentang Pedoman Sistem Rujukan Berjenjang. Walaupun masih ada Pasien yang meminta rujukan dengan paksa namun Dokter tidak memberikan rujukan tampa di diagnosa penyakitnya terlebih dahulu. Saran 1. Bagi Puskesmas Bagi Puskesmas Ngesrep Sosialisasi tentang Prosedur Rujukan Lanjut kepada Pasien Dapat ditingkatkan lagi. Supaya tidak ada lagi Pasien yang meminta Rujukan dengan paksa. 2. Bagi BPJS Bagi BPJS Kebijakannya jika ada yang di rubah, segera diberikan proses sosialisasi terhadap pihak Puskesmas sehingga Petugas tidak kebingungan dalam Pelayanan terhadap Pasien Khususnya Pola Rujukan Pasien BPJS ke Rumah Sakit. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI, SKN Bentuk dan Cara Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan, Jakarta, 2009. [online] [juni, 12, 2015] 2. Fauziah Abdullah Ali, G.D Kandou, J.M.L. Umboh.Jurnal Penelitian Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jamninan Kesehatan Nasional (JKN) DI Puskesmas Siko Dan Puskesmas Kalumata Kota ternate. Fakultas Kesehatan Masyarakat Samratulangi Manaso. 2014 [online] [juni, 12,2015] 3. Permenkes. No 71 Tahun 2013. Pelayanan Kesehatan Pada JKN. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Nasional 2014. [onli ne] [juni,12, 2015] 5. Notoadmodjo. Prof, dr Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta. 2007.