PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA KALA I FASE AKTIF

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

Sukma Amperiana dan Umi Suci Purnamasari Akademi Kebidanan Pamenang Pare-Kediri

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP TINGKAT NYERI IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI BPM ELLOK EKARIA SAFITRI GEDONGKIWO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH METODE RELAKSASI TERHADAP BERKURANGNYA INTENSITAS NYERI HIS PADA IBU INPARTU KALA I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

PERBEDAAN TINGKAT NYERI PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA PADA KALA I PERSALINAN DI RUMAH SAKIT PARU BATU KOTA BATU ABSTRAK

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Rasa Nyaman dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I FASE AKTIF CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOBIRTHING

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen-kuasi (quasi

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

Suroso, Paryono Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

JURNAL ILMIAH PENGARUH TEKNIK RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PERSALINAN KALA I DI BPS LILIK SUDJIATI HULA AN

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

HUBUNGAN ANTARA POSISI MIRING KIRI DENGAN PROSES MEMPERCEPAT PENURUNAN KEPALA JANIN PADA PROSES PERSALINAN DI BPM NY. M SLEROK KOTA TEGAL

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Kismi asih Adethia, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PADA PERSALINAN DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PRIMIPARA DI KLATEN

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan pendekatan static

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

Sandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri

Keywords: Adaptation patterns of breath, pain in labor, delivery time

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

PENGARUH POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK, POSISI JONGKOK, DAN MIRING PADA IBU PRIMI PARA TERHADAP PROSES PERSALINAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah ibu inpartu kala I di BPM Ny. Umi Salamah Desa Kauman Kec.

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA KALA I FASE AKTIF Susanti Tria Jaya Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi saraf sensorik. Nyeri tersebut terdiri atas dua komponen, yaitu komponen fisiologis dan psikologis. Apabila rasa nyeri persalinan tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kelancaran persalinan. Untuk itulah diperlukan suatu cara untuk mengurangi nyeri persalinan salah satunya dengan cara pemberian aroma terapi. Tujuan penelitaan ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aroma terapi terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I faseaktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. Desain penelitian ini menggunakan pra eksperimen dengan rancangan static group comparison, dimana ada kelompok yang diberikan aroma terapi dan yang tidak diberikan aroma terapi. Pengambilan sampel secara purposive sampling berjumlah 12 orang. Penelitian ini menggunakan uji statistik Mann-Whitney (U-Test). Hasil Analisis statistik Mann-Whitney (U-Test) didapatkan tingkat signifikan (ρ) untuk nyeri sebesar 0,002 pengujian dilakukan pada tingkat kesalahan sebesar (α) 5% atau 0,05. Maka diperoleh ( ρ<α ) sehingga hipotesis nol ditolak berarti ada pengaruh aroma terapi terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I faseaktif di RSUD Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, hendaknya sebagai petugas kesehatan memberikan aroma terapi dalam proses persalinan, karena aroma terapi selain dapat membuat ibu rileks, aroma terapi juga dapat mengurangi tingkat nyeri ibu dalam proses persalinan. Kata Kunci: Aroma Terapi, Nyeri Persalinan, Primipara ABSTRACT Labor pain is an unpleasent sensation caused by stimulation of sensory nerves the pain consist of two components, namely the physiological and psychological compenents. When the labor pain is not treated properly can adversely affect the smooth delivery. For that we need a way to reduce labor pain one of them by way of aroma therapy. The purpose of this study to determine whether there is the influence of aroma therapy on pain levels in maternal primiparous active phase of the first stage in Kediri Regency Hospital in 2013. This research design using pre-designed experiments with static group comparison, where there is a group given aroma therapy and aroma therapy is not given. Purposivel sampling sampling amounted to 12 people. This study uses statistical Mann-Whitney test (U-Test). Statistical analysis of the results of Mann- Whitney (U-test) obtained a significant level (ρ) of 0.002 for pain testing was performed on the error rate (α) of 5% or 0.05. Then obtained (ρ <α) so that the null hypothesis is rejected means no effect of aromatherapy on pain levels in maternal primiparous active phase of the first stage in Kediri Regency Hospital. Based on the above results, as health workers should provide aroma therapy in labor, because in addition to aroma therapy can make relax mom, aroma therapy can also reduce the level of pain the mother in labor.

Keywords: Aroma Therapy, Partum Pain Levels, Primiparous PENDAHULUAN Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun pada janin (Syaifuddin, 2008). Nyeri persalinan merupakan suatu rasa nyeri yang dialami oleh semua ibu bersalin, namun rasa nyeri tersebut berbeda - beda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Bagi primipara tingkat nyeri persalinannya sering kali lebih berat dari pada nyeri persalinan pada multipara di karenakan pada ibu multipara mengalami effecement bersamaan dengan dilatasi serviks, sedangkan pada ibu primipara proses effecement biasanya terjadi lebih dahulu dari pada dilatasi serviks. (Yuliatun, 2008). Di Indonesia menurut Muhiman (1990) dalam Ningrum (2009) menyatakan bahwa 90% persalinan disertai rasa nyeri, meskipun pada masyarakat telah maju sekitar 7-14% bersalin tanpa nyeri persalinan. Studi pendahuluan yang di lakukan peneliti di Ruang Bersalin RSUD Pare Kabupaten Kediri pada tanggal 10 Januari 2013 di peroleh data ibu bersalin 10 orang 6 (60%) diantaranya mengatakan saat persalinan merasakan sangat nyeri pada pembukaan 5 cm dan 4 (40%) orang lainnya mengatakan pada saat bersalin merasakan nyeri ringan. Rasa Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatkan kecemasan karena kurangnya pengetahuan dan belum adanya pengalaman pada ibu saat menghadapi persalinan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat. Pada kala I ini biasanya ibu merasa nyeri yang hebat, karena selain adanya pembukaan serviks juga terjadi penipisan serviks. Pembukaan serviks dan penipisan serviks itu terjadi karena adanya kontraksi (Yanti, 2010). Ibu akan merasakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbal punggung dan menurun ke paha. Aroma terapi adalah metode nonfarmakologi untuk meredakan rasa nyeri saat persalinan (Medforth, 2011). Metode non farmakologi dapat mengatasi rasa nyeri dengan efektif, salah satunya yaitu metode pereda nyeri

menggunakan aromaterapi. Bidan bisa memberikan langsung atau mengajarkan kepada keluarga ibu bersalin sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri pada proses persalinan (Medforth, 2011). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksprerimen dengan rancangan static group comparison yaitu menentukan suatu pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok subjek yang mendapatkan perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak diberikan perlakuan (Notoatmodjo, 2005) Tabel 1. Variabel dan definisi opersional penelitian Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif. Teknik sampling penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primipara kala I fase aktif yang melahirkan di Kamar Bersalin RSUD Kabupaten Kediri selama 3 minggu pada bulan Mei 2013 sampai dengan selesai yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. No. Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Ukur Skoring 1 Variabel Independen: - - - Aroma Terapi 2 Variabel Dependen:Nyeri Persalinan suatu cara untuk mengurangi nyeri persalinan dengan menggunakan baubauan yang dibuat dengan cara ekstraksi dari daun, bunga, kulit pohon, biji, maupun akar tanaman. Rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin kala I pembukaan fase aktif Penelitian ini dilakukan pada tanggal Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primipara. Jaringan/wol kapas: 1-2 tetes minyak esensial dan inhalasi sesuai kebutuhan, dan hirup selama 10 menit. 1. Berkomunikasi dengan baik dan jelas. 2. Pasien mendesis 3. Menyeringai 4. Dapat menunjukkan lokasi dg tepat. 5. Dapat mengikuti perintah dengan baik 6. Dapat mengikuti perintah tapi merintih 7. Dapat menunjukan lokasi tapi mendesis 8. Tidak bisa alih posisi,napas panjang 9. Tidak bisa berkomunikasi 10. Memukul mukul Observasi Ordinal 0 = tidak nyeri 1-3 = nyeri ringan 4-6 = nyeri sedang 7-9 = nyeri berat terkontrol 10 = nyeri berat tidak terkontrol (Babtual, 2010) Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daftar obervasi ( checklist ) untuk

intensitas nyeri dengan observasi untuk mengukur tingkat nyeri persalinan kala I. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi terhadap responden yang diteliti. Hasil observasi dicatat dalam lembar pencatatan hasil, editing dan coding, tabulasi data. Untuk pemberian skor pada variabel tingkat nyeri persalina kala I: 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-9 : Nyeri berat terkontrol 10 : Nyeri berat tidak terkontrol Tabulasi kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan uji statistik. Setelah data terkumpul melalui skala nyeri kemauan dilakukan pengelolahan data menggunakan uji statistik Mann-Whitney berlaku untuk kasus 2 sampel dengan skala ordinal. HASIL PENELITIAN Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. 75% 8% 17% <25 Diagram 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan, di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. 58% 25% 17% SD SMP SMA Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan, di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013 100% IRT Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Yang Diberikan Aroma Terapi Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. Klasifikasi Nyeri Diberi Aroma Terapi N Prosentase (%) Ringan 4 33,3 Sedang 2 16,7 Berat Terkontrol 0 0 Berat Tidak Terkontrol 0 0 Jumlah 6 50 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Yang Tidak Diberikan Aroma Terapi Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013 Klasifikasi Nyeri Tidak Diberi Aroma Terapi N Prosentase (%) Ringan 0 0 Sedang 0 0 Berat Terkontrol 5 41,7 Berat Tidak 1 8,3 Terkontrol Jumlah 6 50

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013 Aroma Terapi Tingkat Nyeri Ringan 4 Sedang 2 Berat Terkontrol Berat Tidak Terkontrol Diberi Aroma Terapi Tdk Diberi Aroma Terapi Total N % n % N % 33, 3 16, 7 0 0 5 0 0 4 0 0 2 41, 7 5 33, 3 16, 7 41, 7 0 0 1 8,3 1 8,3 Total 6 50 6 50 1 2 100 Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Uji Mann- Whitney (U-Test) Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. Test Statistics b Klasifikasi Mann-Whitney U.000 Wilcoxon W 21.000 Z -3.052 Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] Dari tabel diatas data.002.002 a yang didapat tingkat signifikan (ρ) untuk nyeri sebesar 0,002 pengujian dilakukan pada tingkat kesalahan sebesar (α) 5% atau 0,05 dan diperoleh ρ 0,002 sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa ρ < α sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima sehingga Ada pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif. PEMBAHASAN 1. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Primipara Yang Diberikan Aroma Terapi Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Kediri dari 12 responden saat persalinan kala I fase aktif dan yang diberi aroma terapi sebanyak 6 responden dimana tingkat nyeri ringan sebanyak 4 responden (33,3%) dan nyeri sedang 2 responden (16,7%). Aroma terapi adalah suatu cara pengobatan dengan menggunakan bau-bauan yang dibuat dengan cara ekstraksi dari daun, bunga, kulit pohon, biji, maupun akar tanaman (Ardiasyah, 2010). Respon bau lavender yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak. Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan

perasaan tenang (Harto, 2011) Aroma terapi di gunakan untuk membantu meredakan nyeri, meredakan stress dan ansietas, membantu memfungsikan uterus secara efisien dan mencegah keletihan Berdasarkan dari hasil penelitian, aroma terapi diberikan pada saat ibu mengalami nyeri. Adapun ibu yang mengganti posisi senyaman mereka seperti miring kiri, terlentang dan pada saat kontraksi tetap memberi aroma terapi agar menghilangkan rasa nyeri yang timbul, maka dengan aroma terapi membantu mencegah rasa nyeri dan memberikan rasa tenang. Maka diharapkan sebagai tenaga kesehatan untuk lebih memperhatikan pemberian aroma terapi dalam proses persalinan. Selain membantu meredakan nyeri, meredakan stress dan ansietas, membantu memfungsikan uterus secara efisien, mencegah keletihan juga bisa memberikan rasa tenang. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin Primipara Yang Tidak Diberikan Aroma Terapi Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bulan Mei 2013 dengan menggunakan daftar observasi (checklist) didapatkan bahwa tingkat nyeri persalinan kala I yang tidak diberikan aroma terapi berjumlah 6 responden. Dan yang mengalami nyeri berat terkontrol sebanyak 5 responden (41,7%) dan nyeri berat tidak terkontrol 1 responden (8,3%). Banyak faktor yang mempengaruhi arti nyeri bagi individu yaitu : terdiri dari usia, cemas dan takut. Rasa nyeri yang dirasakan merupakan akibat respons psikis dan refleks fisik. Tanpa aroma terapi maka responden merasa tidak rileks dan akibatnya terjadi peregangan pada otot rahim termasuk otot panggul sehingga cenderung adanya penekanan ujung saraf sewaktu rahim berkontraksi dan peregangan jalan lahir oleh kepala janin pada akhir kala pembukaan, kondisi ini akan menyebabkan timbulnya rasa sakit akibat adanya tekanan timbal balik antara gerakan janin dan otot tubuh yang tidak rileks. Berdasarkan dari hasil penelitan diatas ibu ibu yang

bersalin di RSUD Kabupaten Kediri dari 6 responden yang diberikan tidak diberikan aroma terapi mengalami nyeri berat terkontrol sebanyak 5 responden, sedangkan yang mengalami nyeri berat tidak terkontrol 1 responden, hal ini disebabkan karena responden tidak mendapatkan metode yang tepat untuk mengurangi nyeri karena dalam persalinan kala I sangat di butuhkan metode pemberian aroma terapi. Maka sebagai petugas kesehatan terutama bidan dapat memberikan aroma terapi pada klien dengan tepat agar klien dapat rileks dalam menghadapi proses persalinan. Sehingga tingkat nyeri yang dialami oleh klien saat persalinan kala I dapat berkurang. Pengaruh Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif Berdasarkan dari hasil penelitian, dimana 6 responden mengalami tingkat nyeri yang berkurang setelah di berikan aroma terapi. Pada hasil analisa data pengaruh aroma terapi terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I fase aktif di RSUD Kabupaten Kediri dengan mengunakan Uji Statistik Mann- Whitney (U-Test) dengan tingkat signifikan sebesar (α) 5% atau 0.05 dan untuk nyeri sebesar 0,002 sehingga ρ < α maka Ho ditolak dan ada pengaruh pemberian aroma terapi terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I fase aktif. Pengaruh nyeri dapat dipengaruhi oleh faktor usia, yaitu 9 responden (75%) berumur 25 tahun. Hal ini juga menunjukkan bahwa usia juga berpengaruh terhadap tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin. Karena semakin bertambahnya usia semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuan yang sudah di dapat. Dalam data yang sudah diperoleh seperti yang dilihat pada tabel 4.6 dari 12 responden, 5 responden mengalami nyeri berat terkontrol saat persalinan tidak diberikan aroma terapi, sedangkan pada persalinan yang diberikan aroma terapi tingkat nyeri pada kategori ringan sebanyak 4 responden. Dalam tingkat nyeri yang tidak diberikan aroma terapi dalam kategori nyeri berat terkontrol

sebanyak 5 responden (41,7%) sedangkan kategori nyeri berat tidak terkontrol sebanyak 1 responden (8,3%), sedangkan untuk tingkat nyeri pada persalinan yang diberikan aroma terapi dalam kategori ringan sebanyak 4 responden (33,3%) dan nyeri sedang sebanyak 2 responden (16,7%). Dengan hasil penjumlahan 12 responden (100%) mempunyai tingkat nyeri yang berbeda. Respon aroma terapi yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak. Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan enkefalin perasaan tenang ( Harto, 2011). Durasi kerja atau waktu paruh aroma terapi selama 7-10 detik. Aroma yang dihirup akan masuk dalam paru-paru dan dibawa ke otak oleh pembuluh darah. Aroma terapi dapat menenangkan dan merilekskan ketegangan yang muncul saat hamil dan melahirkan. Aroma terapi diberikan dengan menggunakan kapas/wol yang diberi 1-2 tetes minyak lavender kemudian dihirup melalui hidung. Lavender membuat tubuh menjadi rileks, antispasmodik dan sebagai pereda nyeri. Oleh sebab itu lavender berguna untuk meredakan nyeri kontraksi (Medforth, 2011) Pemberian aroma terapi dengan waktu paruh 7-10 detik, pengurangan nyeri dalam batas minimal. Untuk memaksimalkan pengurangan nyeri perlu penambahan waktu > 10 detik agar efek aroma terapi terasa lebih lama dalam mengurangi peregangan otototot rahim yang dapat menyebabkan nyeri. Sehingga diharapkan bagi petugas kesehatan untuk memberikan aroma terapi dalam jangka waktu yang lebih lama. KESIMPULAN 1. Mengidentifikasi nyeri yang diberikan aroma terapi pada ibu persalinan yang mengalami proses persalinan terdapat 6 responden (50%) dengan persalinan diberikan aroma terapi dimana tingkat nyeri persalinan kala I hasilnya dengan kategori nyeri ringan sebanyak 4 responden (33,3%) dan nyeri sedang sebanyak 2 responden (16,7%). 2. Mengidentifikasi nyeri yang tidak diberikan aroma terapi pada ibu persalinan yang mengalami proses persalinan 6 responden (50%) yang

mengalami nyeri berat terkontrol sebanyak 5 responden (41,7%) dan kategori nyeri berat tidak terkontrol sebanyak 1 responden (8,3%) 3. Ada Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif berdasarkan hasil uji statistik mannwhitney diperoleh ρ sebanyak 0,002 dengan tingkat signifikan (5%) sehingga ρ hitung< α atau 0,002 <0,05. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed.6. Jakarta : Rineka Cipta Aziz, A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Babtual, B (2010). HYPNOSIS HYPNOBIRTHING Nyeri Persalinan dan Berbagai Metode Penanganannya. Yogyakarta : Gosyen publishing. Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. (2010). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ladewig, P.et.all. (2006). Buku Saku Asuhan Ibu dann Bayi Baru Lahir. Ed.5. Jakarta : EGC Medforth. (2011). Kebidanan Oxford. Jakarta : EGC Muhiman. (1990) dalam Ningrum. Asuhan Persalinan. Jakarta : EGC Notoadmodjo,S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan.Ed 3. Jakarta : Rineka Cipta. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P.et.all. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Ed.4. Jakarta.EGC Riyanto. (2011). Metodeologi Penelitian. Jakarta : EGC Saifuddin,A (2008). Maternal Neonatal. Jakarta : EGC. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo. Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA, CV. Wiknjosastro,H. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo. Yanti. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihana Yuliatun, L. (2008). Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode Non Farmakologi. Malang : Bayumedia Ardiansyah.(2010). Pengertian Aroma Terapi. http://.www.google.com. (Download : 6 januari 2013) Harto.(2011). Cara Kerja Aroma Terapi. http://.www.google.com. (Download : 23 februari 2013) Ikung.(2011).Waktu Paruh Aroma Terapi. http://.www.google.com. (Download : 21 februari 2013)