BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa seperti sekarang ini periklanan memegang peranan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK SABUN LUX

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan. harus menghadapi tantangan-tantangan untuk mendapatkan cara

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan elektronik terutama dalam bidang

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. menarik konsumen, perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan. Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) dapat didefinisikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. DELTOMED WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. maka akan semakin kuat persaingan yang terjadi. Untuk mampu bersaing dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DAN CITRA MEREK PRODUK SHAMPO CLEAR DI WILAYAH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran (Basu Sawsta, 2002, hal.234).

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini. Kebanyakan perusahaan menggunakan para esdorser dari orang yang sudah terkenal untuk mendapatkan perhatian publik yang lebih banyak. Dari pandangan ilmu komunikasi ada kriteria yang harus dimiliki seorang endorser yakni kredibilitas dan daya tarik. Kredibilitas endorser lebih penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu. Perusahaan pembuat iklan dapat menciptakan asosiasi antara endorser dengan produknya sehingga citra yang baik dari endorser dapat mempengaruhi secara positif produk yang diiklankan. Selebriti memiliki karisma yang dapat mempengaruhi konsumen dengan status sebagai role model. Hasil penelitian mtersebut mengindikasikan bahwa sikap konsumen terhadap produk dapat diprediksi melalui pendapat konsumen tentang karakteristik endorser dan kesukaan endorser terhadap produk. Penelitian ini menganjurkan agar pembuat iklan sebaiknya tidak hanya memilih endorser yang cocok dengan produk, tetapi juga memilih endorser yang ahli yang dapat memberikan penjelasan yang baik tentang produk yang didukung. Memang peran endorser begitu penting, diminati atau tidak suatu 1

2 produk sangat dipengaruhi oleh performence endorser, maka dari itu para produsen berani membayar mahal endorser artis/selebrity, karena artis/selebrity mempunyai nilai jual yang tinggi, dan dikenal banyak orang. Di era modern seperti sekarang dimana perkembangan serta penyebaran informasi semakin cepat, membuka peluang bagi insan pertelevisian untuk ikut serta dalam penyebaran informasi yang pada gilirannya dapat membantu mempercepat arus perubahan yang diinginkan. Tayangan televisi menjadi senjata ampuh karena merupakan media strategis yang dapat menjangkau seluruh lapisan sosial masyarakat dan dikonsumsi oleh berbagai kelompok usia.. Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional mix). Para pemasar pada saat ini sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat 5 cara komunikasi yang dapat diterapkan atau yang sering disebut bauran promosi, antara lain: iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public relation), serta pemasaran langsung (direct marketing). Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara

3 keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Oleh karena itu setiap produsen harus pandai mengatur pemasaran yang akan diterapkan dipasar. Menurut Jhon E. Kennedy (2006:13) pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan dan mengembangkan, mendistribusikan serta menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Salah satu strategi periklanan yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan adalah dengan menggunakan selebritis sebagai spoke person atau bintang iklan bagi produk yang ditawarkan. Para pengiklan percaya bahwa dengan menggunakan selebritis sebagai bintang iklan dapat membangun brand image produk tersebut, terutama dengan menggunakan penyanyi ataupun bintang film papan atas, dengan asumsi bahwa hal ini akan meningkatkan perhatian dan penjualan, oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan selebriti dapat mengangkat awareness iklan dan brand awareness itu sendiri. Pada awal munculnya periklanan, tujuan utama iklan adalah memberi informasi mengenai barang dan jasa semata. Pada tahap awal yang sederhana ini, iklan adalah sarana komunikasi yang hanya menyampaikan pesan-pesan lugas mengenai nama produk, kelebihan dan cara kerjanya, harga maupun tempat dimana produk dapat didapatkan. Sebagian besar iklan menggunakan perempuan sebagai modelnya. Ada beberapa alasan menjadikan perempuan sebagai model dalam iklan antara lain karena sosok perempuan dibutuhkan untuk memperkuat daya jual dari sebuah

4 produk, perempuan dijadikan wahana promosi barang-barang produksi dan produsen, dan karena erotisme tubuh perempuan bisa dijadikan stoping power. Stoping power adalah sebuah kekuatan yang digunakan agar orang memperhatikan iklan yang ada di TV, radio, majalah, koran, billboard, spanduk dan lain sebagainya. Kekuatan itu bisa berupa suara, warna, lighting, maupun model iklan. Perusahaan yang menggunakan selebritis sebagai bintang iklan dalam mempromosikan produknya harus dapat lebih memastikan bahwa terdapat kecocokan antara selebritis yang digunakan dengan tujuan dari iklan tersebut. Menyeleksi seorang public figure yang berdasar pada popularitas massa turut mempengaruhi sebuah penilaian. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelumnya, menurut Shimp (2000: 338) antara lain: 1. Kredibilitas selebriti (celebrity credibility) 2. Kesesuaian selebriti dan penonton (celebrity and audience matchup) 3. Kesesuaian selebriti dengan merek (celebrity and brand matchup) 4. Daya tarik selebriti (celebrity attractiveness) 5. Dampak Kepopuleran Selebriti. Merek merupakan sesuatu yang sangat bagi konsumen maupun produsen. Merek mempermudah pembelian konsumen. Tanpa merek, konsumen terpaksa mengevaluasi semua produk yang tidak memiliki merek setiap kali konsumen melakukan pembelian. Kesan atau image merupakan perasaan, pemikiran atau penilaian seseorang setelah menyaksikan,

5 mendengar, atau merasakan sesuatu yang dapat berupa layanan Perusahaan atau suatu produk. Citra merek juga merupakan keseluruhan dari persepsi konsumen mengenai merek tersebut, atau bagaimana cara mereka memandangnya, yang mungkin tidak serupa dengan identitas merek (Temporal & Lee 2002: 51) dalam Zurrivan (2009: 28). Citra merek (Brand Image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Penggunaan endorser atau pembicara merupakan upaya pengiklan untuk meraih publisitas dan perhatian dari produk tersebut. Meskipun mereka adalah selebriti, eksekutif, atau kepribadian yang diciptakan, endorser terbaik adalah mereka yang bisa membangun Citra Merek yang kuat. Selebriti sebagai sosok figur yang familiar, mempesona, cantik, berani, dan berpartisipasi serta menjadi panutan banyak orang, marupakan peluang emas yang terbaca oleh produsen untuk di manfaatkan sebagai endorser dari produk yang akan di iklankan dengan tujuan menguntungkan. Tujuan akhir yang menjadi sasaran produsen dengan menggunakan selebriti sebagai endorser adalah semata-mata untuk lebih meningkatakan awareness dan citra merek produk mereka (Royan, 2005: 23). Lux ini selain dipercaya sebagai sabun yang dapat memberikan kesegaran yang luar biasa juga dapat menyehatkan kulit tubuh kita. Dengan

6 zat-zat yang terkandung di dalam sabun Lux dapat menjadikan kulit para penggunanya tampak putih, segar, harum dan bersinar seperti para selebritis. Dengan membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan selebriti, maka konsumen dapat memiliki beberapa makna tersebut dan menggunakannya dalam membentuk sebuah konsep pribadi yang memuaskan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK SABUN LUX B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang diambil adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial penggunaan selebriti endorser terhadap citra merek sabun Lux pada pemirsa televisi di Surakarta? 2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan penggunaan selebriti endorser terhadap citra merek sabun Lux pada pemirsa televisi di Surakarta? 3. Diantara variabel selebriti endorser (kredibilitas selebriti, daya tarik selebriti, kesesuaian selebriti dengan penonton, kesesuaian selebriti dengan merek, dan dampak kepopuleran selebriti) faktor manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap citra merek produk sabun Lux?

7 C. Batasan Masalah Agar masalah penelitian tidak meluas dan terfokus maka perlu adanya pembatasan masalah sehingga akan menghasilkan analisa yang baik, batasan masalah yang diambil penulis adalah: 1. Penelitian ini terbatas pada selebriti endorser pada iklan televisi. 2. Iklan yang dievaluasi adalah iklan televisi sabun merek Lux. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara parsial penggunaan selebriti endorser terhadap citra merek produk sabun Lux pada pemirsa televisi di Surakarta. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara simultan penggunaan selebriti endorser terhadap citra merek sabun Lux pada pemirsa televisi di Surakarta. 3. Untuk mengetahui faktor manakah dari variabel penggunaan selebriti sebagai bintang iklan merek diantaranya kredibilitas selebriti, daya tarik selebriti, kesesuaian selebriti dengan penonton, kesesuaian selebriti dengan merek, dan dampak kepopuleran selebriti, faktor manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap citra produk merek sabun Lux.

8 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dalam penelitian Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Terhadap Citra Merek Sabun Lux antara lain: 1. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. b. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka pemilihan endorser personality yang tepat, sehingga dapat mempengaruhi pembentukan citra merek 2. Manfaat Teoritis a. Bagi penulis, sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan tentang endorser dan citra merek. dan diberi literatur-literatur lain, serta membandingkan dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya. b. Kegunaan teoritis, diharapkan penelitian ini, dapat memperkaya studi tentang manajemen, khususnya yang terkait dengan pemakaian endorser selebriti. F. Sistematika Penyusunan Skripsi Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima bab yang secara garis besarnya bab demi bab disusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

9 BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab akan diuraikan mengenai penelitian terdahulu, kajian literature dan kerangka hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrument pengumpul data, data dan teknik pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisikan simpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

10 PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK SABUN LUX (Studi Pada Iklan Televisi Sabun Lux) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: AGUSTINA DESIKA MERDEKAWATI B100090131 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013