LAMPIRAN A PERATURAN - PERATURAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN F. Persyaratan Kualitas Air Minum

LAMPIRAN I. No Jenis Parameter Satuan 1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan

LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 TANGGAL 29 JULI 2002 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

Tabel Lampiran 2. Sifat fisik dan kimia air permukaan

Lampiran I. Gambar Sampel. Air setelah penambahan pree chlorination

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 TANGGAL 29 JULI 2002 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

Tata cara penentuan jenis unit instalasi pengolahan air berdasarkan sumber air baku

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM

DAFTAR PUSTAKA. Basu, R., and Wright, N.J. (1997), Total Manufacturing Solutions, Oxford: Butterworth-Heinemann.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 03. Yuniati, PhD

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGAWASAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

TENTANG PENGAWASAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

BAB V ANALISA DAN PEMILIHAN UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

Tabel.1. Data Absorbansi Larutan Standar Unsur Nikel ( Ni ) Bulan II 0,0000 0,0000 0,0100 0,0015 0,0200 0,0030 0,0300 0,0044 0,0400 0,0057

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2003 PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan pada penelitian dampak pemupukan N dosis tinggi pada usahatani sayuran dataran tinggi.

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

TARIF LINGKUP AKREDITASI

LAMPIRAN A DATA HASIL PENGUJIAN KARBON AKTIF KAYU BAKAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahnia Nazthalia (2012) mengadakan penelitian Analisa Kebutuhan Air

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

General Information on Fecal Koliform. March BASIN

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

I. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

V.2 Persyaratan Air Baku Air Minum Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh air baku dalam sistem pengolahan air minum, yaitu:

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

KUESIONER PENELITIAN

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

DISINFEKSI DAN NETRALISASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Universitas Sumatera Utara

STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK SISTEM PRODUKSI INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) PDAM KOTA MALANG

SEMINAR AKHIR. Mahasiswa Yantri Novia Pramitasari Dosen Pembimbing Alfan Purnomo, ST. MT.

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

V. KESIMPULAN DAN SARAN

UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM 5

Lampiran 1. Tata cara pengukuran untuk SO 4 2-, PO 4 3-, Alkalinitas Total, COD, dan BOD

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran F - Kumpulan Data

BAB V EVALUASI PENGOLAHAN AIR MINUM EKSISTING KAPASITAS 233 L/det

3. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Air mineral alami SNI 6242:2015

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIAGRAM ALIR 4. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUALITAS AIR 3

BAB VII HASIL PERENCANAAN UNIT UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM

SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar

PENGARUH PENAMBAHAN TAWAS Al 2 (SO 4 ) 3 DAN KAPORIT Ca(OCl) 2 TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA AIR SUNGAI LAMBIDARO

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Air mineral SNI 3553:2015

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Al Layla, M.Anis, Shamim Ahmad and E.Joe Middebrooks, Water Supply Engineering Design, Ann-Arbor Science, Michigan, 978. Chow, Ven Te, Open Channel Hydraulic, Mc. Graw Hill Inc, New York, 959. Droste, Ronald L, Theory and Practice of Water and Wastewater Treatment, John Willey and Sons Inc. New York, 997 Fair, Geyer, Okun, Water & Wastewater Engineering-Volume II : Water Purification and Wastewater Treatment and Disposal, John Wiley & Sons Inc, Toronto, 968. Darmasetiawan, Martin, Teori dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air, Ekamitra Engineering, Jakarta, 004. JICA, Design Criteria for Waterwork Facilities, JICA, Japan, 990. Kawamura, Susumu, Integrated Design of Water Treatment Facilities, John Willey & Sons, Inc. New York, 99. KepMenKes No.907/MENKES/SK/VII/00 Tanggal 9 Tahun 00 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 00 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Schulz, C. R, D. A. Okun, Surface Water Treatment for Communities in Developing Countries, John Wiley and Sons, Toronto, 984. Streeter, Wylie, Prijono, Mekanika Fluida, Erlangga, Jakarta, 999., Sekilas 7 Tahun Perjalanan PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, Indramayu, 005., Indramayu Dalam Angka Tahun 005, BPS Kabupaten Indramayu, Indramayu, 006., RUTR Kota Haurgeulis Kabupaten Indramayu, BAPPEDA Kabupaten Indramayu, Indramayu, 004. xiii

, Laporan Akhir Rencana Teknik Pembangunan Prasarana Air Bersih Wilayah Pantura, Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Indramayu, Indramayu, 005., Laporan Debit Harian Bendung Salam Darma dan Saluran Induk Bugis,PERUM JASA TIRTA II Seksi Patrol Kabupaten Indramayu, Indramayu, 007., Rencana Pokok Penyediaan dan Penggunaan Air, PERUM JASA TIRTA II Kabupaten Subang, Subang, 007. xiv

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN LAMPIRAN A PERATURAN - PERATURAN A. Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 907/MENKES/SK/VII/00 TANGGAL 9 JULI 00 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM. BAKTERIOLOGIS Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan a. Air Minum : E. Coli atau fecal coli Jumlah per 00 ml sampel 0 b. Air yang masuk sistem distribusi: E. Coli atau fecal coli Jumlah per 00 ml sampel 0 Total Bakteri Coliform Jumlah per 00 ml sampel 0 c. Air pada sistem distribusi : E. Coli atau fecal coli Jumlah per 00 ml sampel 0 Total Bakteri Coliform Jumlah per 00 ml sampel 0. KIMIA A. Bahan-bahan inorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Antimony mg/l 0.005 Air raksa mg/l 0.00 Arsenic mg/l 0.0 Barium mg/l 0.7 Boron mg/l 0. Cadmium mg/l 0.00 Kromium mg/l 0.05 Tembaga mg/l Sianida mg/l 0.07 Fluroride mg/l.5 Timah mg/l 0.0 Molybdenum mg/l 0.07 Nikel mg/l 0.0 Nitrat (sebagai NO) mg/l 50 Nitrit (sebagai NO) mg/l Selenium mg/l 0.0 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN B. Bahan-bahan inorganik (yang dapat menimbulkan keluhan pada konsumen) Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Ammonia mg/l.5 Aluminium mg/l 0. Chloride mg/l 50 Copper mg/l Kesadahan mg/l 500 Hidrogen Sulfide mg/l 0.05 Besi mg/l 0. Mangan mg/l 0. ph - 6,5-8,5 Sodium mg/l 00 Sulfate mg/l 50 Padatan terlarut mg/l 000 Seng mg/l C. Bahan-bahan organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Chlorinate alkanes : carbon tetrachloride µg/l dichloromethane µg/l 0, -dichloroethane µg/l 0,, -trichloroethane µg/l 000 Chlorinated ethenes : vinyl chloride µg/l 5, -dichloroethene µg/l 0, -dichloroethene µg/l 50 Trichloroethene µg/l 70 Tetrachloroethene µg/l 40 Benzene µg/l 0 Toluene µg/l 700 Xylenes µg/l 500 benzo[a]pyrene µg/l 0,7 Chlorinated benzenes : Monochlorobenzene µg/l 00, -dichlorobenzene µg/l 000,4 -dichlorobenzene µg/l 00 Trichlorobenzenes (total) µg/l 0 Lain-lain : di(-ethylhexy)adipate µg/l 80 di(-ethylhexy)phthalate µg/l 8 Acrylamide µg/l 0.5 Epichlorohydrin µg/l 0.4 Hexachlorobutadiene µg/l 0.6 edetic acid (EDTA) µg/l 00 Nitriloacetic acid µg/l 00 Tributyltin oxide µg/l PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN D. Bahan-bahan organik (yang kemungkinan menimbulkan keluhan pada konsumen) Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Toluene µg/l 4-70 Xylene µg/l 0-800 Ethylbenzene µg/l -00 Styrene µg/l 4-600 Monochlorobenzene µg/l 0-. -dichlorobenzene µg/l -0.4 -dichlorobenzene µg/l 0.-0 Trichlorobenzenes (total) µg/l 5-50 -chlorophenol µg/l 600-000,4 -dichlorophenol µg/l 0.-40,4,6 -trochlorophenol µg/l -00 E. Pestisida Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Alachlor µg/l 0 Aldicarb µg/l 0 aldrin/dieldrin µg/l 0.0 Atrazine µg/l Bentazone µg/l 0 Carbofuran µg/l 5 Chlordane µg/l 0. Chlorotoluron µg/l 0 DDT µg/l, -dibromo--chloropropane µg/l,4 D µg/l 0, -dichloropropane µg/l 0, -dichloropropane µg/l 0 Heptachlor and Heptachlor epoxida µg/l 0.0 Hexachlorobenzene µg/l Isoproturon µg/l 9 Lindane µg/l MCPA µg/l Molinate µg/l 6 Pendimethalin µg/l 0 Pentachlorophenol µg/l 9 Permethrin µg/l 0 Propanil µg/l 0 Pyridate µg/l 00 Simazine µg/l Trifluralin µg/l 0 Chlorophenoxy herbicides selain,4-d dan MCPA,4 DB µg/l 90 Dichlorprop µg/l 00 Fenoprop µg/l 9 Mecoprop µg/l 0,4,5 T µg/l 9 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN F. Desinfektan dan hasil sampingannya Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Monochloramine, di- dan mg/l trichloramine Chlorine mg/l 5 Bromate µg/l 5 Chlorite µg/l 00,4,6 -trichlorophenol µg/l 00 Formaldehyde µg/l 900 Bromoform µg/l 00 Dibromochloromethane µg/l 00 Bromodichloro-methane µg/l 60 Chloroform µg/l 00 Chlorinated acetic acids : Dichloroacetic acid µg/l 50 Trichloroacetic acid µg/l 00 Chloral hydrate (Trichloroacetal-dehyde) µg/l 0 Dichloroacetonitrile µg/l 90 Dibromoacetonitrile µg/l 00 Trichloroacetonitrile µg/l Cyanogen chloride µg/l 70 (sebagai CN) µg/l 5. RADIOAKTIFITAS Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Gross alpha activity Bq/L 0. Gross beta activity Bq/L 4. FISIK Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Ket. Warna TCU 5 Rasa dan bau - - Tidak berbau dan berasa Temperatur ºC Suhu udara ± ºC Kekeruhan NTU 5 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A 4

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN A. Baku Mutu Air Baku Air Minum PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 00 TANGGAL 4 DESEMBER 00 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas PARAMETER FISIKA Temperatur Residu Terlarut Residu Tersuspensi SATUAN o C KELAS I II III IV deviasi deviasi deviasi deviasi 5 mg/ L 000 000 000 000 KETERANGAN Deviasi temperatur dari keadaan almiahnya mg/l 50 50 400 400 Bagi pengolahan air minum secara konvesional, residu tersuspensi 5000 mg/ L KIMIA ANORGANIK ph 6-9 6-9 6-9 5-9 Apabila secara alamiah di luar rentang tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah BOD mg/l 6 COD mg/l 0 5 50 00 DO mg/l 6 4 0 Angka batas minimum Total Fosfat mg/l 0, 0, 5 sbg P NO sebagai mg/l 0 0 0 0 N NH-N mg/l 0,5 (-) (-) (-) Bagi perikanan, kandungan amonia bebas untuk ikan yang peka 0,0 mg/l sebagai NH Arsen mg/l 0,05 Kobalt mg/l 0, 0, 0, 0, Barium mg/l (-) (-) (-) Boron mg/l Selenium mg/l 0,0 0,05 0,05 0,05 Kadmium mg/l 0,0 0,0 0,0 0,0 Khrom (VI) mg/l 0,05 0,05 0,05 0,0 Tembaga mg/l 0,0 0,0 0,0 0, Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Cu Besi mg/l 0, (-) (-) (-) Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Fe 5 Timbal mg/l 0,0 0,0 0,0 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Pb 0, mg/l Mangan mg/l 0, (-) (-) (-) Air Raksa mg/l 0,00 0,00 0,00 0,005 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A 5

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN Seng mg/l 0,05 0,05 0,05 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Zn 5 mg/l Khlorida mg/l 600 (-) (-) (-) Sianida mg/l 0,0 0,0 0,0 (-) Fluorida mg/l 0,5,5,5 (-) Nitrit sebagai N mg/l 0,06 0,06 0,06 (-) Bagi pengolahan air minum secara konvensional, NO Sulfat mg/l 400 (-) (-) (-) Khlorin bebas mg/l 0,0 0,0 0,0 (-) Bagi ABAM tidak dipersyaratkan Belereng sebagai HS MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/00 ml -Total coliform mg/l 0,00 0,00 0,00 (-) Bagi pengolahan air minum secara konvensional, S sebagai HS <0, mg/l jml/00 ml 00 000 000 000 000 5000 0000 0000 RADIOAKTIVITAS - Gross-A Bq /L 0, 0, 0, 0, - Gross-B Bq /L KIMIA ORGANIK Minyak dan ug /L 000 000 000 (-) Lemak Detergen ug /L 00 00 00 (-) sebagai MBAS Senyawa ug /L (-) Fenol sebagai Fenol BHC ug /L 0 0 0 (-) Aldrin / ug /L 7 (-) (-) (-) Dieldrin Chlordane ug /L (-) (-) (-) DDT ug /L Heptachlor ug /L 8 (-) (-) (-) dan heptachlor epoxide Lindane ug /L 56 (-) (-) (-) Methoxyclor ug /L 5 (-) (-) (-) Endrin ug /L 4 4 (-) Toxaphan ug /L 5 (-) (-) (-) Bagi pengolahan air minum secara konvensional, fecal coliform 000 jml / 00 ml dan total coliform 0000 jml/00 ml PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A 6

LAMPIRAN A PERATURAN PERATURAN Keterangan : mg ug ml L Bq MBAS ABAM miligram mikrogram mililiter liter Bequerel Methylene Blue Active Substance Air Baku untuk Air Minum Logam berat merupakan logam terlarut Nilai di atas merupakan batas maksimum, kecuali untuk ph dan DO. Bagi ph merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari nilai yang tercantum. Nilai DO merupakan batas minimum. Arti (-) di atas menyatakan bahwa untuk kelas termasuk, parameter tersebut tidak dipersyaratkan Tanda adalah lebih kecil atau sama dengan Tanda < adalah lebih kecil PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU A 7

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Proyeksi penduduk sangat diperlukan dalam perencanaan untuk memperkirakan jumlah kebutuhan air minum selama periode perencanaan. Proyeksi penduduk ini dilakukan berdasarkan Buku Indramayu Dalam Angka Tahun 005 dan beberapa tahun sebelumnya. Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Sukra, Anjatan, dan Haurgeulis pada tahun 996 005 dapat dilihat pada tabel B. berikut ini : Tabel B. Jumlah Penduduk di Kecamatan Sukra, Anjatan, dan Haurgeulis pada Tahun 996 005 Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Sukra Anjatan Haurgeulis Jumlah 996 86.456 84.50 74.65 45. 997 86.64 84.77 74.5 45.6 998 86.785 84.564 74.0 45.55 999 86.966 86.48 74.94 47.698 000 86.606 85.47 78.54 50.96 00 86.84 88.4 78.897 5.88 00 87.89 88.500 79.48 55.07 00 9.969 89.45 9.840 7.4 004 9.847 89.90 90.00 7.67 005 97.8 85.5 90.496 7.4 Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 005 dan tahun sebelumnya. B. Metode Aritmatika Rumus: P n P 0 + r r ( T T ) n ( P P ) / n 0 Dengan, P n jumlah penduduk tahun ke-n P 0 jumlah penduduk awal r jumlah pertambahan penduduk tiap tahun rata-rata T n tahun yang diproyeksi PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK T 0 tahun awal P jumlah penduduk tahun ke- (yang diketahui) P jumlah penduduk tahun terakhir (yang diketahui) n jangka waktu Tabel B. Proyeksi Penduduk Metode Aritmatika Tahun Jumlah Proyeksi Jumlah Kenaikan Penduduk (P) Penduduk (Pn) 996 45. 45. 997 45.6 499 48.68 998 45.55-70 5.4 999 47.698.45 54.556 000 50.96.598 57.700 00 5.88.587 60.845 00 55.07.44 6.989 00 7.4 7.96 67. 004 7.67-957 70.78 005 7.4.55 7.4 Rata-rata 56.9,47.44, r.44, P r 56.9,47 Tabel B. Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Aritmatika Tahun P Pn (Pn - Pr) (Pn - P) 996 45. 45..57.545 0 997 45.6 48.68 6.55.89 6.996.6 998 45.55 5.4.06.9 4..449 999 47.698 54.556.8.65 47.07.744 000 50.96 57.700.4.46 54.89.68 00 5.88 60.845.08.6 48.46.074 00 55.07 6.989 60.056.95 75.7.988 00 7.4 67. 8.677.5 7.09.75 004 7.67 70.78 97.07.496.957.59 005 7.4 7.4 95.9.6 0 Jumlah 907.650.76 08.08.84 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK r ( Pn Pr ) ( Pn P) ( Pn Pr ) 907.650.76 08.08.84 0,66057 907.650.76 r 0,8756 STD [ / n] ( P P) ( P P) n n n 08.08.84 (08.08.84/0) 0 5.65,67 Gambar B. Proyeksi Penduduk Metode Aritmatika B. Metode Geometrik Rumus: n 0 ( r) n P P + P P r P Dengan, P n jumlah penduduk tahun yang diproyeksi P 0 jumlah penduduk tahun awal r rata-rata angka pertumbuhan penduduk tiap tahun PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK n jangka waktu P jumlah penduduk tahun ke- (yang diketahui) P jumlah penduduk tahun berikutnya (yang diketahui) Tabel B. 4 Proyeksi Penduduk Metode Geometrik Tahun Jumlah Penduduk (P) Rasio ( r ) Proyeksi Penduduk (Pn) 996 45. 45. 997 45.6 0,0007 48.69 998 45.55-0,0009 5.5 999 47.698 0,00877 54.75 000 50.96 0,00489 57.56 00 5.88 0,04 60.76 00 55.07 0,005609 6.976 00 7.4 0,07075 67.56 004 7.67-0,005 70.577 005 7.4 0,0044 7.940 Rata-rata 56.9,47 0,046 r 0,046 P r 56.9,47 Tabel B. 5 Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Geometrik Tahun P Pn (Pn - Pr) (Pn - P) 996 45. 45..57.545 0 997 45.6 48.69 65.0.55 6.485.5 998 45.55 5.5 4.865.58.496.686 999 47.698 54.75.476.095 44.586.578 000 50.96 57.56.680.856 5.40.700 00 5.88 60.76 0.9.980 46.96.56 00 55.07 6.976 59.855.0 75.46.799 00 7.4 67.56.70.447 5.609.607 004 7.67 70.577 05.57.44.855.85 005 7.4 7.940.9.78 67.86 Jumlah 99.0.674 96.8.466 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 4

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK r ( Pn Pr ) ( Pn P) ( Pn Pr ) 99.0.674 96.8.466 0,68897 99.0.674 r 0,8698 STD [ / n] ( P P) ( P P) n n n 96.8.466 (96.8.466/0) 0 5.68,69 Gambar B. Proyeksi Penduduk Metode Geometrik B. Metode Regresi Linear Rumus: y a + a b bx y x ( xy) ( x) N N x x ( xy) N x x ( x) y PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 5

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK a Tahun Tabel B. 6 Proyeksi Penduduk Metode Regresi Linear Jumlah Penduduk (P) x y x xy Proyeksi Penduduk (Pn) 996 45. 45. 45. 9.7 997 45.6 45.6 4 49.45 4.85 998 45.55 45.55 9 76.657 47.058 999 47.698 4 47.698 6 990.79 50.7 000 50.96 5 50.96 5.5.479 54.40 00 5.88 6 5.88 6.5.99 58.076 00 55.07 7 55.07 49.787.5 6.748 00 7.4 8 7.4 64.85.789 65.4 004 7.67 9 7.67 8.450.40 69.09 005 7.4 0 7.4 00.74.0 7.766 Jumlah 55.56.95 85 4.96.58 N b y N x x ( xy) N x x ( xy) ( x) x ( x) Persamaan : y 6.040,4 +.67,5694x (.56.95 85) (55 4.96.58) 6.040,4 (0 85) (55) y (0 4.96.58) (55.56.95).67,5694 (0 85) (55) Tabel B. 7 Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Regresi Linear Tahun P Pn (Pn - Pr) (Pn - P) 996 45. 9.7 7.7.60 9.7.0 997 45.6 4.85 65.5. 5.004.6 998 45.55 47.058 84.98.57.67.4 999 47.698 50.7 0.47.47 9.98.440 000 50.96 54.40.7.94 6.87.56 00 5.88 58.076.7.94 7.577.45 00 55.07 6.748 0.47.47 4.486.0 00 7.4 65.4 84.98.57 60.88.87 004 7.67 69.09 65.5. 0.07.7 005 7.4 7.766 7.7.60 40.89 Jumlah..740.688 9.060.544 Pr 56.9,47 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 6

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK r ( Pn Pr ) ( Pn P) ( Pn Pr )..740.688 9.060.544 0,865..740.688 r 0,9090 STD [ / n] ( P P) ( P P) n n n 9.060.544 (9.060.544/0) 0 4.68,869 Gambar B. Proyeksi Penduduk Metode Regresi Linear B.4 Metode Eksponensial Rumus: y ae bx n ( ln y b ) ln a x N N b ( x ln y) ( x lny) N( x ) ( x) PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 7

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Tahun Tabel B. 8 Proyeksi Penduduk Metode Eksponensial Jumlah Penduduk (P) x x y ln y x ln y Proyeksi Penduduk (Pn) 996 45. 45.,4095,4095 40.4 997 45.6 4 45.6,46 4,8 4.577 998 45.55 9 45.55,4 7,8 47.06 999 47.698 4 6 47.698,400 49,6799 50.594 000 50.96 5 5 50.96,404 6,50 54.78 00 5.88 6 6 5.88,4446 74,6678 57.8 00 55.07 7 49 55.07,450 87,56 6.50 00 7.4 8 64 7.4,580 00,444 65.4 004 7.67 9 8 7.67,545,608 69.04 005 7.4 0 00 7.4,588 5,877 7.88 Jumlah 55 85.56.95 4,589 686,0805 N ( x ln y) ( x lny) N( x ) ( x) (0 686,0805) (55 4,589) 0,040 (0 85) (55) b ( ln y b x) (4,589 (0,040 55)), 74786 ln a N 0 a 6.756,4 Persamaan : y 6.756,4e 0,040x Tabel B. 9 Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Eksponensial Tahun P Pn (Pn - Pr) (Pn - P) 996 45. 40.4 59.7.600 4.808.99 997 45.6 4.577 60.4.465 4.84.47 998 45.55 47.06 84.5.4.74.594 999 47.698 50.594.87.48 8.88.77 000 50.96 54.78 4.49.65 5.07.00 00 5.88 57.8.476.845 5.445.7 00 55.07 6.50 7.678.745 8.55.59 00 7.4 65.4 8.08.98 6.70.679 004 7.67 69.04 6.700.6 0.45.08 005 7.4 7.88 76.965.44 9.868 Jumlah.09.67.56 8.00.860 Pr 56.9,47 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 8

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK r ( Pn Pr ) ( Pn P) ( Pn Pr ).09.67.56 8.00.860 0,864.09.67.56 r 0,940 STD ( P P) ( P P) n n [ / n] n 8.00.860 (8.00.860 /0) 0 4.058,676 Gambar B. 4 Proyeksi Penduduk Metode Eksponensial B.5 Metode Logaritmik Rumus: y a + b ln x [ y b (ln x ] a ) N b N ( y ln x) N ln x y ( ) ( ln x) ln x PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 9

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK b a Tahun Jumlah Penduduk (P) Tabel B. 0 Proyeksi Penduduk Metode Logaritmik x y ln x (ln x) y ln x Proyeksi Penduduk (Pn) 996 45. 45. 0 0 0 6.89 997 45.6 45.6 0,6947 0,4805 70.5 45.498 998 45.55 45.55,0986,069 69.767 50.87 999 47.698 4 47.698,8694,98 4.8 54.608 000 50.96 5 50.96,60948,590 40.85 57.54 00 5.88 6 5.88,79759,04 454.898 59.97 00 55.07 7 55.07,94590,7866 496.805 6.96 00 7.4 8 7.4,07944 4,4 568.5 6.77 004 7.67 9 7.67,975 4,878 598. 65.65 005 7.4 0 7.4,0585 5,09 69.577 66.650 Jumlah 55.56.95 5,044 7,650.9.90 ( y ln x) N y ln x (0.9.90) (.56.94,7 5,044) N ( ln x) ( ln x) (0 7,650) (5,044) [ y b (ln x) ] [.56.95 (.4, 5,044) ] 6.88, 9 N 0 Persamaan : y 6.88,9 +.4,ln x.4, Tabel B. Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Logaritmik Tahun P Pn (Pn - Pr) (Pn - P) 996 45. 6.89 94.044.86 76.87.79 997 45.6 45.498 5.70.465 5.9 998 45.55 50.87 9.9.5 7.8.7 999 47.698 54.608.66.00 47.750.594 000 50.96 57.54.69.696 5.486.79 00 5.88 59.97.668.90 6.64.75 00 55.07 6.96.75.085 44.90.96 00 7.4 6.77 55.99.45 90.69.0 004 7.67 65.65 8.466.9 49.0.04 005 7.4 66.650 08.79. 45.859.88 Jumlah 85.50.7 470.550.860 Pr 56.9,47 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B 0

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK r ( Pn Pr ) ( Pn P) ( Pn Pr ) 85.50.7 470.550.860 0,4665 85.50.7 r 0,660784 STD [ / n] ( P P) ( P P) n n n 4 70.550.860 (470.550.860 /0) 0 6.507,655 Gambar B. 5 Proyeksi Penduduk Metode Logaritmik B.6 Pemilihan Metode Proyeksi Metode proyeksi yang digunakan dalam menentukan jumlah penduduk di masa mendatang adalah metode yang memberikan nilai korelasi paling besar dan standar deviasi paling kecil. Perbandingan nilai-nilai tersebut terlihat pada tabel B.. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Tabel B. Perbandingan Nilai Korelasi dan Standar Deviasi Setiap Metode Proyeksi Metode Proyeksi Tahun Regresi Aritmatika Geometrik Linear Eksponensial Logaritmik 996 45. 45. 9.7 40.4 6.89 997 48.68 48.69 4.85 4.577 45.498 998 5.4 5.5 47.058 47.06 50.87 999 54.556 54.75 50.7 50.594 54.608 000 57.700 57.56 54.40 54.78 57.54 00 60.845 60.76 58.076 57.8 59.97 00 6.989 6.976 6.748 6.50 6.96 00 67. 67.56 65.4 65.4 6.77 004 70.78 70.577 69.09 69.04 65.65 005 7.4 7.940 7.766 7.88 66.650 r 0,66057 0,68897 0,86500 0,864 0,4665 r 0,8756 0,8698 0,9090 0,940 0,660784 STD 5.65,67 5.68,69 4.68,869 4.058,676 6.507,655 Berdasarkan tabel B. maka digunakan metode eksponensial sebagai metode proyeksi penduduk. Hasil proyeksi penduduk setiap metode selama periode perencanaan ditunjukkan oleh gambar B.6 dan tabel B.. Gambar B. 6 Proyeksi Penduduk PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B

LAMPIRAN B PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Tabel B. Hasil Proyeksi Penduduk Metode Proyeksi Tahun Regresi Aritmatika Geometrik Linear Eksponensial Logaritmik 996 45. 45. 9.7 40.4 6.89 997 48.68 48.69 4.85 4.577 45.498 998 5.4 5.5 47.058 47.06 50.87 999 54.556 54.75 50.7 50.594 54.608 000 57.700 57.56 54.40 54.78 57.54 00 60.845 60.76 58.076 57.8 59.97 00 6.989 6.976 6.748 6.50 6.96 00 67. 67.56 65.4 65.4 6.77 004 70.78 70.577 69.09 69.04 65.65 005 7.4 7.940 7.766 7.88 66.650 006 76.566 77.44 76.49 76.785 67.90 007 79.7 80.790 80. 80.74 69.046 008 8.855 84.79 8.784 84.758 70.098 009 85.999 87.8 87.456 88.8 7.07 00 89.44 9.88 9.9 9.96 7.979 0 9.88 95.009 94.80 97.5 7.87 0 95.4 98.675 98.474 0.40 7.64 0 98.576 0.86 0.47 05.7 74.75 04 0.7 06.4 05.89 0.085 75.085 05 04.865 09.948 09.49 4.59 75.760 06 08.009.799.64 9.08 76.40 07.54 7.698 6.87.580 77.0 08 4.98.646 0.509 8.08 77.596 09 7.44 5.64 4.8.90 78.56 00 0.587 9.689 7.855 7.66 78.69 0.7.786.57 4.49 79.08 0 6.875 7.94 5.00 47.9 79.704 0 0.00 4. 8.87 5.60 80.8 04.64 46.85 4.545 57.99 80.64 05 6.08 50.689 46.7 6.5 8.088 06 9.45 55.047 49.890 67.695 8.59 07 4.597 59.458 5.56 7.954 8.96 08 45.74 6.95 57.5 78.88 8.4 09 48.885 68.447 60.908 8.698 8.7 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU B

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM C. Standar Kebutuhan Air Minum Kebutuhan air minum dihitung dengan mengacu kepada standar kebutuhan air minum yang telah berlaku dan pola penggunaan air di wilayah perencanaan. Berbagai standar kebutuhan air ditunjukkan oleh tabel C., C. dan C.. Tabel C. Standar Pemakaian Air Menurut PPSAB, Jawa Barat No. Jenis Pemakaian Satuan Kebutuhan Sambungan Rumah L/o/h 00-00 Hidran Umum L/o/h 0-40 Sekolah L/murid/h 5-0 4 Kantor L/peg/h 40-80 5 Mesjid L/unit/h 800-000 6 Langgar L/unit/h 00-000 7 Gereja L/unit/h 00-600 8 Pura/Vihara L/unit/h 00-500 9 Pesantren L/unit/h 5000 0 Rumah Sakit L/tt/h 00-400 Puskesmas L/unit/h 000-000 Puskesmas Pembantu L/unit/h 800-00 BKIA/RS. Bersalin L/unit/h 600-000 4 Balai Pengobatan L/unit/h 000-000 5 Apotek L/unit/h 00 6 Bank L/unit/h 00-500 7 Warung/Toko L/unit/h 6-8 Pasar L/unit/h 500-5000 9 Koperasi L/unit/h 500-000 0 Asuransi L/unit/h 00 Terminal L/unit/h 000-4500 Supermarket L/unit/h 500-500 Restoran L/kursi/h 40-40 4 Bioskop L/unit/h 000-000 5 Gedung Serba Guna L/unit/h 000-000 6 Balai Pertemuan L/unit/h 000 7 Kantor Pos L/unit/h 000 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM 8 Kantor Polisi L/unit/h 000 9 Hotel/Penginapan L/tt/h 75-50 No. Jenis Pemakaian Satuan Kebutuhan 0 Gelanggang Olahraga L/unit/h 00-600 Kolam Renang L/unit/h 000-00 Industri L/o/h 0-0 Sumber: PPSAB, Jawa Barat Tabel C. Standar Pemakaian Air Menurut PU Cipta Karya No. Jenis Pemakaian Satuan Kebutuhan Sambungan Rumah L/o/h 50 Hidran Umum L/o/h 0 Sekolah L/murid/h 0 4 Kantor L/peg/h 0 5 Rumah Sakit L/tt/h 00 6 Puskesmas L/unit/h 000 7 Pasar m³/hektar/h 8 Restoran L/kursi/h 00 9 Hotel/Penginapan L/tt/h 50 Sumber: PU Cipta Karya Tabel C. Pedoman Perencanaan Jumlah Konsumsi Air (dalam L/orang/hari) Populasi Domestik Non Domestik Kehilangan Air Ratarata SR HU Rata-rata >.000.000 0 0 0 7 78 40 500.000-.000.000 70 0 00 40 5 75 00.000-500.000 50 0 90 7 9 46 0.000-00.000 90 0 60 8 90 <0.000 60 0 45,5 60 Sumber : Iwaco-Waseco C. Kebutuhan Air Minum Domestik Kebutuhan air domestik meliputi kebutuhan air untuk sambungan rumah dan hidran umum. Standar kebutuhan air untuk sambungan rumah dan hidran umum yaitu : Sambungan Rumah Hidran Umum : 00-50 L/orang/hari : 0 50 L/orang/hari PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Kebutuhan-kebutuhan air tersebut akan diproyeksikan naik untuk tahuntahun ke depan, dikarenakan meningkatnya kebutuhan manusia akan air bersih di masa mendatang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel C.4 dan C.5. Tabel C. 4 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Sambungan Rumah Satuan 005 04 09 04 09 Jumlah Penduduk jiwa 788 0085 90 5799 8698 Persentase % 0 50 60 70 80 Jumlah Penduduk SR jiwa 54576 5504 9974 5079 06959 Kebutuhan Standar l/o/hr 00 0 0 0 40 Jumlah Kebutuhan Air l/hr 545765 7054655 968964 507 497405 Sumber : Hasil Perhitungan Tabel C. 5 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Hidran Umum Satuan 005 04 09 04 09 Jumlah Penduduk jiwa 788 0085 90 5799 8698 Persentase % 80 50 40 0 0 Jumlah Penduduk HU jiwa 805 5504 6 070 76740 Kebutuhan Standar l/o/hr 0 0 40 40 50 Jumlah Kebutuhan Air l/hr 65496 46570 5647 488788 8698 Sumber : Hasil Perhitungan C. Kebutuhan Air Minum Non Domestik Kebutuhan air non domestik meliputi kebutuhan air untuk berbagai fasilitas umum dan sosial yang berada di wilayah perencanaan selama periode perencanaan. C.. Fasilitas Pendidikan Kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan ditentukan dengan menggunakan standar kebutuhan setiap tingkat pendidikan, asumsi yang diambil adalah Madrasah menampung ±00 orang, Pondok Pesantren menampung ±70 orang, TK menampung ±70 orang, SD menampung ±40 orang, SMP dan SMU menampung ±60 murid, SMK menampung ±50 orang, Sekolah Akademi menampung ±500 orang. Jadi, standar yang dipakai adalah : Madrasah : 5 L/murid/hari Pesantren : 00 L/murid/hari PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM TK SD SLTP SMU : 5 L/murid/hari : 5 L/murid/hari : 5 L/murid/hari : 5 L/murid/hari Fasilitas Pendidikan Sekolah Akademi : 5 L/murid/hari Perhitungan kebutuhan air fasilitas pendidikan ditunjukkan oleh tabel C.6. Tabel C. 6 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Pendidikan Unit 005 04 09 04 09 Keb. Air Unit Keb. Air Madrasah 4 9000 49 46587 5 5774 56 68954 60 887 Pondok Pesantren 9 000 5 65 5 749 7 870 TK 4 500 7 866 9 074 005 4 544 SD 9 48400 5 486805 45 567 56 56084 67 607 SMP 400 4 8860 6 84 8 485 0 5945 SMU 6 400 7 687 7 956 8 445 8 45558 SMK 5 8750 6 06 6 874 7 4557 7 664 Sekolah Akademi 0 0 6986 7500 5000 5000 Jumlah Keb. Air (l/hr) 88050 0070 0840 6775 5576 Sumber : Hasil Perhitungan Unit Keb. Air Unit Keb. Air Unit Keb. Air C.. Fasilitas Peribadatan Kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan ditentukan dengan menggunakan standar kebutuhan setiap tempat peribadatan yaitu : Mesjid Langgar Musholla Gereja : 500 L/unit/hari : 500 L/unit/hari : 500 L/unit/hari : 00 L/unit/hari Vihara 50 L/unit/hari Perhitungan kebutuhan air fasilitas peribadatan ditunjukkan oleh tabel C.7. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C 4

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Tabel C. 7 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Peribadatan Fasilitas Peribadatan Unit 005 04 09 04 09 Keb. Keb. Keb. Keb. Keb. Unit Unit Unit Unit Air Air Air Air Air Masjid 96500 49 90 60 970 7 5760 84 7698 Langgar 47 6000 56 6875 576 87908 68 09094 664 89 Musholla 49 4500 56 7840 60 9889 64 088 69 4449 Gereja Protestan 4 800 5 909 5 976 5 048 6 5 Gereja Katolik 400 455 488 54 56 Vihara 00 4 66 9 4 Jumlah Keb. Air (l/hr) 458500 5009 55947 600507 644696 Sumber : Hasil Perhitungan C.. Fasilitas Kesehatan Kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan ditentukan dengan menggunakan standar kebutuhan setiap fasilitas kesehatan yaitu : Puskesmas : 00 L/unit/hari Puskesmas Pembantu : 000 L/unit/hari Rumah sakit : 0.000 L/unit/hari (dengan asumsi satu rumah sakit memiliki 00 tempat tidur) BKIA/RS Bersalin : 800 L/unit/hari Balai Pengobatan : 500 L/unit/hari Apotek : 00 L/unit/hari Perhitungan kebutuhan air fasilitas kesehatan ditunjukkan oleh tabel C.8. Tabel C. 8 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Kesehatan Fasilitas Kesehatan Unit 005 04 09 04 09 Keb. Keb. Keb. Keb. Keb. Unit Unit Unit Unit Air Air Air Air Air Puskesmas 7 8400 8 9545 9 048 9 00 0 8 Puskesmas Pembantu 8 8000 9 909 0 9760 0 0478 49 Rumah sakit 4 0000 5 660 5 4694 5 5767 6 687 Rumah sakit bersalin 6 4 98 4 00 4 45 5 688 Balai pengobatan 6 9000 7 07 7 0980 8 787 8 655 Apotek 9 90 0 05 00 8 68 Jumlah Keb. Air (l/hr) 4895 698 868 95050 0940 Sumber : Hasil Perhitungan PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C 5

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM C..4 Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kebutuhan air untuk fasilitas perdagangan dan jasa ditentukan dengan menggunakan standar kebutuhan setiap fasilitas perdagangan dan jasa yaitu : Bank : 00 L/unit/hari Pelayanan Telepon, Pos, dan PLN : 000 L/unit/hari Kantor Polisi : 000 L/unit/hari Perkantoran : 000 L/unit/hari Terminal : 000 L/unit/hari Stasiun Kereta Api : 000 L/unit/hari Pasar : 4000 L/unit/hari Restoran : 0.000 L/unit/hari (dengan asumsi satu restoran memiliki 00 kursi) Koperasi : 000 L/unit/hari Minimarket : 000 L/unit/hari Perhitungan kebutuhan air fasilitas perdagangan dan jasa ditunjukkan oleh tabel C.9. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C 6

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Tabel C. 9 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Perdagangan dan Jasa Fasilitas Perdag&Jasa Unit 005 04 09 04 09 Keb. Air Unit Keb. Air Bank 5 6000 6 688 6 70 7 7858 7 847 Pelayanan Telepon 000 409 4 660 4 99 4 48 Pelayanan Pos 000 7 440 69 8 Pelayanan PLN 000 409 4 660 4 99 4 48 Kantor Polisi 4000 4545 4880 59 564 Perkantoran 0 0000 6 00 097 4 406 Terminal 000 7 440 69 8 Stasiun kereta api 000 7 440 69 8 Pasar 000 66 4 469 4 577 4 687 Restoran 8 80000 9 90907 0 97596 0 04778 488 Koperasi 5 5000 6 568 6 600 7 6549 7 700 Minimarket 6 6000 7 688 7 70 8 7858 8 847 Jumlah Keb. Air (l/hr) 5000 5405 6469 768 898 Sumber : Hasil Perhitungan Unit Keb. Air Unit Keb. Air Unit Keb. Air C..5 Fasilitas Umum dan Rekreasi Kebutuhan air untuk fasilitas umum dan rekreasi ditentukan dengan menggunakan standar kebutuhan setiap fasilitas umum, rekreasi dan olahraga yaitu : Kantor Kecamatan Kantor Desa Balai Pertemuan Tempat Rekreasi Taman Lingkungan Bioskop Hotel/Penginapan GOR : 500 L/unit/hari (dengan asumsi tiap kantor kecamatan memiliki 0 pegawai) : 750 L/unit/hari (dengan asumsi tiap kantor desa memiliki 5 pegawai) : 000 L/unit/hari : 000 L/unit/hari : 000 L/unit/hari : 500 L/unit/hari : 5000 L/unit/hari (dengan asumsi tiap hotel memiliki 40 tempat tidur) : 500 L/unit/hari PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C 7

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Kolam renang : 00 L/unit/hari Perhitungan kebutuhan air fasilitas umum dan rekreasi ditunjukkan oleh tabel C.0. Tabel C. 0 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Umum dan Rekreasi Fasilitas Umum, Rekreasi, dan Olahraga Unit 005 04 09 04 09 Keb. Air Unit Keb. Air Kantor Kecamatan 4500 4 6000 4 6000 4 6000 4 6000 Kantor Desa 8 8500 4 86 46 4769 50 77 5 40074 Balai pertemuan 0 0 86 000 47 05 Tempat rekreasi 000 7 440 69 8 Taman lingkungan 0 0 9 000 074 5 Bioskop 0 0 97 500 60 79 Hotel/penginapan 0 0 95 0000 076 56 GOR 500 705 80 965 09 Kolam renang 0 0 8 00 88 8 Jumlah Keb. Air (l/hr) 6500 56987 6078 64766 6909 Sumber : Hasil Perhitungan Unit Keb. Air Unit Keb. Air Unit Keb. Air C..6 Fasilitas Kegiatan Industri Kebutuhan air untuk kegiatan industri ditentukan dengan menggunakan standar kebutuhan setiap kegiatan indutri yaitu : Industri kecil : 50 L/unit/hari (dengan asumsi tiap industri kecil memiliki 50 pegawai) Industri sedang : 7500 L/unit/hari (dengan asumsi tiap industri sedang memiliki 00 pegawai) Industri besar : 8.750 L/unit/hari (dengan asumsi tiap industri besar memiliki 750 pegawai) Perhitungan kebutuhan air kegiatan industri diberikan oleh tabel C.. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C 8

LAMPIRAN C PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Tabel C. Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Kegiatan Industri Kegiatan Industri Unit 005 04 09 04 09 Keb. Air Unit Keb. Air Industri kecil 5000 8 500 7 750 0 7500 45 5650 Industri sedang 0 0 5 7500 0 75000 5 500 0 50000 Industri besar 0 0 7465 8750 7500 7500 Jumlah Keb. Air (l/hr) 5000 77465 7500 87500 4750 Sumber : Hasil Perhitungan Unit Keb. Air Unit Keb. Air Unit Keb. Air C..7 Rekapitulasi Kebutuhan Air Minum Non Domestik Jumlah dari kebutuhan air non domestik selama periode perencanaan dapat diketahui pada tabel C.. Tabel C. Rekapitulasi Kebutuhan Air Minum Non Domestik Jenis Kebutuhan Air (liter/hari) 005 04 09 04 09 Fasilitas Pendidikan 88050 0070 0840 6775 5576 Fasilitas Peribadatan 458500 5009 55947 600507 644696 Fasilitas Kesehatan 4895 698 868 95050 0940 Fasilitas Perdag&Jasa 5000 5405 6469 768 898 Fasilitas Umum, Rekreasi, dan Olahraga 6500 56987 6078 64766 6909 Fasilitas Kegiatan Industri 5000 77465 7500 87500 4750 Total Kebutuhan Air 674075 985 7500 987 6098 Total Kebutuhan Air (L/det) 9 5 8 0 Sumber : Hasil Perhitungan PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU C 9

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA Lampiran ini menguraikan perhitungan kebutuhan bahan kimia pada masingmasing unit pengolahan air minum yang memerlukan penambahan bahan kimia, serta memperhitungkan pula pengaruh yang diberikan oleh penambahan zat kimia tersebut terhadap korosifitas air melalui perhitungan dengan menggunakan Langelier Index. D.. Kondisi Air Baku Kondisi air baku yang berasal dari Saluran Induk Bugis Sektor Anjatan ( dengan pengambilan sampling pada tanggal Agustus 007), berdasarkan hasil pemeriksaan lab adalah sebagai berikut : Suhu 5 C ph 7,47 CO 4,7 mg/l 9,7 x 0-5 mol/l - HCO 60,57 mg/l 9,9 x 0-4 mol/l Ca +,5 mg/l,8 x 0-4 mol/l Kesadahan 4,77 mg/l CaCO 4,8 x 0-4 mol/l Berdasarkan Fair, Geyer, dan Okun (968) konstanta Langelier Index untuk air pada suhu 5 C adalah sebagai berikut : K (5 C) 4,466 x 0-7 maka pk 6,5 K (5 C) 4,4667 x 0 - maka pk 0,5 K S (5 C) 4,57 x 0-9 maka pk S 8,4 Perhitungan Langelier Index ph 7,47 μ 4 H T (4 4,8 0 6,79 0 ) 9,9 0 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA pk pk 0,5 μ +,4 μ,5 + 6,5 0,0 6, 0,5 0,5 ( 6,79 0 ),4( 6,79 0 ) 6 0, 5 K 0 6, 4,7 0 7 pk pk 0,5 μ +,4μ 0,5 0,05 0,0 0,5 0,5 ( 6,79 0 ) ( 6,79 0 ) 0,5 0, 5 +,4 pk s pk S 8,5 0,5 4μ +,9μ 4,4 +,9 8,4 0,09 0,5 0,5 ( 6,79 0 ) ( 6,79 0 ) 8 0, 5 pca + log(,8 0 ),55 - phco log( 9,9 0 ),00 ph s pk + pca + phco pk ' + ' s 0,0 +,55 +,00 8,5 8,60 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA LI LI ph ph s 7,47 8,60, < 0 Air bersifat agresif D.. Kondisi Air Setelah Proses Koagulasi Proses koagulasi ini bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel koloid yang terdapat di dalam air. Proses koagulasi dilakukan dengan pembubuhan Alumunium Sulfat (alum) ke dalam air baku sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini : Al ( + CO SO4 ) 8H O + 6HCO Al( OH) + 8H O + SO4 6 Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa setiap mol alum yang digunakan akan mengurangi 6 mol HCO - dari dalam air baku serta membentuk 6 mol CO. Dosis alum yang dibubuhkan ke dalam air baku diperoleh berdasarkan hasil jar test yang dilakukan di laboratorium Berdasarkan hasil percobaan tersebut kebutuhan alum untuk proses ini adalah sebagai berikut : Kebutuhan Alum ( ml 0 mg), ml Alum ml/l Kebutuhan Alum, mg Alum 0 mg/l Kebutuhan Alum, mol Alum 8,77 5 0 mol/l Sehingga dengan penambahan alum tersebut akan terjadi perubahan dalam kandungan air sebagai berikut : Pengurangan HCO - 5-8,77 0, mol HCO 6 5,6 0 mol/l 5 8,77 0 Penambahan CO, mol CO 6 5,6 0 mol/l PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA Kondisi air baku setelah proses koagulasi oleh alum dilakukan adalah sebagai berikut : Suhu 5 C CO 9,7 0 6, 5 + 5,6 0 0 mol/l 7,4 mg/l HCO - 9,9 0 4,67 5,6 0 0 mol/l 8,49 mg/l Ca +,8 0 mol/l,5 mg/l Kesadahan Total 4,8 0 mol/l CaCO Perhitungan Langelier Index μ 4 H T 4 4,8 0, 0 4,77 mg/l 4,67 0 pk pk 0,5 μ +,4 μ,5 + 6,5 0,0 6, 0,5 0,5 (, 0 ),4(, 0 ) 6 0, 5 K 0 6, 4,79 0 7 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 4

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA pk pk 0,5 μ +,4μ 0,5 0,07 0,8 0,5 0,5 ( 0 ) ( 0 ), 0,5 0, 5 +,4, pk s pk s 8, 0,5 4μ +,9μ 8,4 0, 0,5 0,5 ( 0 ) ( 0 ) 4,,4 +,9, 8 0, 5 pca + log(,8 0 ),55 phco log( 4,67 0 ), ph s pk + pca + phco pk ' + ' s 0,8 +,55 +, 8, 8,94 ph log K CO ' HCO 7 6, 0 log 4,79 0 4,67 0 6,9 LI LI ph ph s 6,9 8,94,75 < 0 Air bersifat agresif PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 5

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA D.. Kondisi Air Setelah Proses Desinfeksi Proses desinfeksi ini bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme patogen yang terdapat di dalam air. Proses desinfeksi dilakukan dengan pembubuhan kaporit atau kalsium hipoklorit seperti ke dalam air baku sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini : Ca( OCl) HOCl H H + HCO + H O Ca( OH ) + + OCl H CO + HOCl + + H O + HCO Ca( OH ) + OCl Ca ( OCl) + H CO Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa setiap pembubuhan mol kaporit akan terjadi pengurangan mol HCO - dari dalam air baku serta membentuk mol Ca +. Dosis kaporit yang dibubuhkan ke dalam air baku diperoleh berdasarkan hasil percobaan break point chlorination yang dilakukan di laboratorium dengan persentase kandungan klor (Cl ) dalam kaporit tersebut sebesar 5%. Berdasarkan hasil percobaan kebutuhan kaporit untuk proses ini adalah sebagai berikut : DPC, mg klor Sisa Klor, mg klor Dosis Klor (5%) Dosis Kaporit (00%),5 mg/l 0,5 mg/l DPC + Sisa Klor,5 + 0,5,0 mg/l 5,8 mg/l 4,06 5 0 mol/l Sehingga dengan penambahan kaporit tersebut akan terjadi perubahan dalam kandungan air sebagai berikut : Pengurangan HCO -, mol HCO - 5 4,06 0 8, 5 0 mol/l PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 6

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA Penambahan Ca +, mol Ca + 5 4,06 0 4,06 5 0 mol/l Kondisi air baku setelah proses desinfeksi oleh kaporit dilakukan adalah sebagai berikut : Suhu 5 C CO 6, 0 mol/l 7,4 mg/l HCO - 4,67 0,86 8, 0 0 mol/l 5,55 mg/l Ca +,8 0, + 4,06 0 0 mol/l 5,88 mg/l Kesadahan Total 4,8 0 4,59 + 4,06 0 5 0 mol/l CaCO Perhitungan Langelier Index μ 4 H T 4 4,59 0,45 0 45,86 mg/l,86 0 pk pk 0,5 μ +,4 μ,5 + 6,5 0,04 6, 0,5 0,5 (,45 0 ),4(,45 0 ) 6 0, 5 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 7

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA K 0 6, 4,9 0 7 pk pk 0,5 μ +,4μ 0,5 0,07 0,8 0,5 0,5 ( 0 ) ( 0 ),45 0,5 0, 5 +,4,45 pk s pk s 8, 0,5 4μ +,9μ 8,4 0, 0,5 0,5 ( 0 ) ( 0 ) 4,45,4 +,9,45 8 0, 5 pca + log(, 0 ),49 phco log(,86 0 ),4 ph s pk + pca + phco pk ' + ' s 0,8 +,49 +,4 8, 8,97 ph log K CO ' HCO 7 6, 0 log 4,9 0,86 0 6,0 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 8

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA LI LI ph ph s 6,0 8,97,87 < 0 Air bersifat agresif D.4. Proses Netralisasi Proses netralisasi ini bertujuan untuk menetralkan kondisi air dan mengurangi kadar CO agresif yang terdapat di dalam air, sehingga air tidak memiliki sifat korosif. Hal tersebut dapat dicapai ketika nilai Langelier Index mendekati 0. Proses netralisasi dilakukan dengan pembubuhan kapur (CaO) ke dalam air baku sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini : CaO + H Ca ( OH OH ) O Ca ( OH ) + CO Ca + + OH HCO CaO + + H O + CO Ca + HCO Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa setiap pembubuhan mol kapur akan terjadi pengurangan mol CO serta membentuk mol HCO - dan mol Ca +. Kondisi air baku sebelum proses netralisasi (setelah desinfeksi) dilakukan adalah sebagai berikut : Suhu 5 C CO 6, 0 mol/l 7,4 mg/l HCO -,86 0 mol/l,55 mg/l Ca + Kesadahan Total, 4,59 0 mol/l,88 mg/l 0 mol/l CaCO 45,86 mg/l pk 6, ; K 4,9 0 7 pk 0,8 ; K 5, 0 pk s 8, ; K s 6,7 0 9 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 9

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA Dosis kapur yang dibubuhkan ke dalam air baku diperoleh berdasarkan persamaan berikut ini : Jika menginginkan nilai LI 0, maka : ph ph ' CO log K HCO ' CO pk log HCO log K ' ' ' ' s ' ' K log K K K K K s + log K ' s ' log pk pk log K ( HCO ) CO + ( HCO ) Ca ' ' + pca + pca ' s CO Ca + + logco + + phco + phco log pk pk ( HCO ) Jika dosis kapur yang diberikan sebesar X mol/l, maka K ' ' ' K K K ' ' s K K ' s 69.00x ( HCO ) 5, 0 7 4,9 0 6,7 0 CO + ( HCO + x) ( Ca awal + x) awal + 48,99x Ca CO 9 + awal x 6, 0 ' s ' s logca (,86 0 + x) (, 0 + x) +,0x 6, 0 0 x Dengan cara trial n error, diperoleh dosis kapur sebesar : + Mol CaO X,06 x 0-4 mol/l Mg CaO 7,4 mg/l 7 mg/l Sehingga dengan penambahan kapur tersebut akan terjadi perubahan dalam kandungan air sebagai berikut :,06 0 Pengurangan CO, mol CO 6, 0 mol/l PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D 0

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA Penambahan HCO -, mol HCO -,06 0 6, 0 mol/l Penambahan Ca +, mol Ca +,06 0,06 0 mol/l Kondisi air baku setelah proses netralisasi menggunakan kapur adalah sebagai berikut : Suhu 5 C CO 6, 0,08 5 0 mol/l 6, 0 0,475 mg/l HCO -,86 0 9,98 + 6, 0 0 mol/l 60,89 mg/l Ca +, 0 6,8 +,06 0 0 mol/l 5, mg/l Kesadahan Total 4,59 0 7,65 +,06 0 0 mol/l CaCO Perhitungan Langelier Index μ 4 H T 4 7,65 0,06 0 76,5 mg/l 9,98 0 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA pk pk 0,5 μ +,4 μ,5 + 6,5 0,04 6,07 0,5 0,5 (,06 0 ),4(,06 0 ) 6 0, 5 07 K 0 6, 4,9 0 7 pk pk 0,5 μ +,4μ 0,5 0,085 0,65 0,5 0,5 (,06 0 ) (,06 0 ) 0,5 0, 5 +,4 pk s pk s 8,86 0,5 4μ +,9μ 4,4 +,9 8,4 0,54 0,5 0,5 (,06 0 ) (,06 0 ) 8 0, 5 pca + log( 6,8 0 ),0 phco log( 9,98 0 ),00 ph s pk + pca + phco pk ' + ' s 0,65 +,0 +,00 8,86 8,79 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D

LAMPIRAN D PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN KIMIA ph log K CO ' HCO 5 7,08 0 log 4,9 0 9,98 0 8,7 LI ph ph s 8,7 8,79 0.006 0 Berdasarkan perhitungan Langelier Index dapat dilihat bahwa kondisi air baku setelah pembubuhan kapur dengan dosis,06 x 0-4 mol/l (7 mg/l) memiliki nilai Langelier Index hampir mendekati nol. Sehingga, air baku tidak bersifat korosif lagi. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU D

LAMPIRAN E HASIL PERCOBAAN LABORATORIUM LAMPIRAN E HASIL PERCOBAAN LABORATORIUM E.. Jar test Percobaan Jar test dilakukan untuk mengetahui dosis koagulan yang optimal untuk digunakan pada pengolahan air. E... Prinsip Percobaan Kekeruhan dalam air disebabkan oleh zat-zat tersuspensi dalam bentuk lumpur kasar, lumpur halus dan koloid. Permukaan koloid bermuatan listrik sehingga koloid dalam keadaan stabil, akibatnya koloid akan sulit mengendap. Senyawa koagulan berkemampuan mendestabilisasi koloid (menetralkan muatan listrik pada permukaan koloid) sehingga koloid dapat bergabung satu sama lain membentuk flok dengan ukuran lebih besar sehingga dapat mengendap. E... Alat dan Bahan Larutan alum ( ml 0 mg) Sampel air Alat Jar test Gelas kimia ukuran 0,5 liter 6 buah Pipet ml ph meter Turbidimeter E... Cara Kerja Menyiapkan 6 buah gelas kimia 0,5 liter, diisi dengan 500 ml sampel air. Menambahkan larutan alum secara bertingkat mulai dari 0,5 ml; 0,5 ml; 0,75 ml; ml;,5 ml;,5 ml; disusul dengan larutan sebanyak,75 ml; ml; dan,5 ml. Mengocok sampel air dengan kecepatan 00 rpm selama menit dan 60 rpm selama 0 menit. Membiarkan flok mengendap. Memeriksa kekeruhan dan ph pada supernatan. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU E

LAMPIRAN E HASIL PERCOBAAN LABORATORIUM E..4. Hasil Percobaan Tabel E. Data Hasil Percobaan Jar Test Tabung Dosis Koagulan (mg/l) Kekeruhan (NTU) ph 5 7, 0 5,9 7, 5 4,7 7, 4 0, 7,0 5 5,5 6,9 6 0,6 6,98 7 5,6 6,78 8 40, 6,77 9 50, 6,67 Gambar E. Grafik Hubungan Antara Dosis Koagulan dengan Kekeruhan Dari hasil percobaan yang diperoleh maka ditetapkan dosis koagulan sebesar 0 mg/l. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU E

LAMPIRAN E HASIL PERCOBAAN LABORATORIUM E.. Daya Pengikat Chlor Percobaan DPC (Daya Pengikat Chlor) dilakukan untuk menentukan dosis desinfektan yang akan dibubuhkan pada proses pengolahan air. E... Prinsip Percobaan DPC adalah jumlah senyawa chlor yang dibutuhkan air untuk proses desinfeksi (membunuh bakteri). Daya pengikat chlor ditentukan berdasarkan selisih antara klor yang yang dibubuhkan dengan sisa klor setelah kontak selama 0 menit. Pengukuran sisa klor dilakukan dengan menggunakan alat komparator. Klor dalam air dengan ortholidin akan membentuk senyawa kompleks berwarna kuning. Warna kuning yang terjadi dibandingkan dengan warna standar. E... Alat dan Bahan Sampel air Larutan kaporit ( ml mg) Larutan orthotolidin Labu erlenmeyer 0 buah @ 50 ml Pipet buah @ ml Tabung komparator Alat komparator E... Cara Kerja Siapkan 0 buah labu erlenmeyer 50 ml, masing-masing diisi dengan 50 ml sampel air yang telah memenuhi persyaratan secara fisik dan kimia. Terhadap erlenmeyer tersebut ditambahkan larutan kaporit ( ml mg) masing-masing sebesar 0,05 ml, 0, ml, 0,5 ml, 0, ml, 0,5 ml, 0, ml, 0,5 ml, 0,4 ml, 0,45 ml, dan 0,5 ml. Kocok dan simpan di tempat gelap selama 0 menit. Tentukan sisa klor tiap labu dengan menggunakan metode pengukuran klor berikut : Masukkan 0 ml sampel air ke dalam tabung komparator. Tambahkan 0 tetes ( ml) larutan orthotolidin. Kocok dan masukkan ke dalam alat komparator. Putar piringan komparator sampai mendapatkan warna kuning yang sesuai dengan warna dalam sampel air. Pembacaan konsentrasi klor dapat dibaca langsung pada alat komparator tersebut. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU E

LAMPIRAN E HASIL PERCOBAAN LABORATORIUM E..4. Hasil Percobaan Tabel E. Data Hasil Percobaan DPC Tabung Dosis Kaporit (mg/l) Sisa klor (mg/l) 0,05 0,5 0, 0, 0,5 0,5 4 0, 0,6 5 0,5 0,7 6 0, 0,6 7 0,5,5 8 0,4,5 9 0,45,5 0 0,5 4 Gambar E. Grafik Hubungan Antara Dosis Kaporit dengan Sisa Klor Untuk menghitung DPC digunakan rumus berikut : DPC 000 xkaporit( ml) xx% Cl sisaklor sampel( ml) PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU E 4

LAMPIRAN E HASIL PERCOBAAN LABORATORIUM Data Percobaan Sampel air 50 ml Dosis kaporit 0, ml (berdasarkan grafik DPC) %Cl 5 % Sisa klor 0,6 mg/l (untuk dosis kaporit 0, ml) Perhitungan DPC 000 DPC x0,mlxx0,5 0,6,5mg / l 50ml Dari hasil percobaan yang diperoleh maka ditetapkan daya pengikat chlor (DPC) sampel air sebesar,5 mg/l. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU E 5

LAMPIRAN F Lampiran ini menguraikan perhitungan detail tiap unit pengolahan dalam perencanaan instalasi pengolahan air minum F.. Intake Pada perencanaan ini akan dibuat empat buah intake. Masing-masing intake akan dilengkapi oleh : Bar Screen Bak Pengumpul Saluran Intake Sistem Transmisi Pintu Air Bar Screen Pintu Air Dasar Saluran α P P P Bak Pengumpul Gambar F. Skema Intake F... Bar Screen b Batang Barscreen w Gambar F. Batang Barscreen PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F

Kriteria Desain : Jarak antar batang, b - Tebal batang, w 0,8 -,0 Kecepatan aliran saat melalui batang, v 0, 0,75 m/s Kemiringan batang dari horizontal, θ 0-60 Headloss maksimum, h L 6 Data Perencanaan : Debit perencanaan, Q 0,6 m /s Jumlah bar screen, n 4 buah Jarak antar batang, b,54 cm Tebal batang, w 0, 8,0 cm Kecepatan aliran saat melalui batang, V 0, m/s Kemiringan batang, θ 60 Batang berbentuk bulat dengan faktor Kirschmer, β,79 Perbandingan lebar dan kedalaman saluran, L : h : Perhitungan : Kapasitas tiap intake, q : Q 0,6m q 0,5m 4 4 Luas penampang saluran, A : q 0,5m A 0,5m V 0,m Dimensi saluran Kedalaman saluran, h : L h A h h A 0,5m Lebar saluran, L : L h 0,5m L 0,5 m Panjang saluran untuk kisi, p m PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F

Freeboard, f : f p tanθ h f m tan 60 0,5m,m Jumlah batang, n : L n w + ( n + ) b 00 n,0 + ( n + ),54 4,57n 97,46 n, Jumlah bukaan, s : s n + + Lebar bukaan koreksi, b : L n w + ( n + ) b 00,0 + (+ ) b b 57,8 b,6cm,6cm Luas bukaan, A b : A A b b h ( n + ) b sinθ (+ ) 0,06 0,5 0,m sin 60 Kecepatan melalui batang, v b : q 0,5m v 0,46m s b A 0,m / b Head kecepatan melalui batang, h v : h v, 0 vb (0,46m ) g 9,8m Kehilangan tekan melalui batang, H L : m, cm H H H L L L 4 w β b h sinθ v,0cm,79,05cm sin 60,6cm,7cm cm OK 4 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F

Tinggi muka air setelah batang, Y : Y ' Y H Y ' 0,5m 0,0m Y ' 0,49m 49cm L F... Saluran Intake Kriteria Desain : v 0,6,5 m/s, hal ini untuk mencegah sedimentasi pada saluran intake. Kecepatan aliran pada kedalaman minimum harus lebih besar dari 0,6 m/s. Kecepatan aliran pada kedalaman maksimum harus lebih kecil dari,5 m/s. Data Perencanaan : Debit perencanaan tiap saluran, q 0,5 m /s Saluran terbuat dari beton dengan bentuk persegi memiliki koefisien kekasaran Manning, n 0,0. Panjang saluran intake, p m. Saluran ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Panjang antara mulut saluran dengan barscreen, p 0,5 m Panjang antara barscreen dengan pintu air, p,5 m Panjang antara pintu air dengan bak pengumpul, p m Tinggi muka air di dalam saluran pada beberapa kondisi : Y min 0, m Y maks m Y ave 0,5 m Perhitungan : Jari-jari hidrolis : Jari-jari hidrolis saat Y min, R min : Ymin L 0,m m Rmin 0, 875m Y ) + L ( 0,m) + m ( min PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F 4

Jari-jari hidrolis saat Y ave, R ave : R Yave L 0,5m m 0, ( Y ) + L ( 0,5m) + m ave 5 ave Jari-jari hidrolis saat Y max, R max : Ymax L m m Rmax 0, m Y ) + L ( m) + m ( max Kemiringan saluran, S : Agar kecepatan aliran di atas 0,6 m/s, maka kemiringan saluran minimum harus dapat menyebabkan kecepatan aliran pada saat kedalaman air minimum lebih besar dari 0,6 m/s, sehingga : v S R n min / min m 0,6m 0,0 5,67 0 / (0,875m) Kontrol aliran : Kecepatan saat Y maks, v maks : / / / 4 / v maks R S ( 0,m) ( 5,67 0 ) 0,88m OK n 0,0 Kecepatan saat Y ave, v ave : / / / 4 / v ave R S ( 0,5m) ( 5,67 0 ) 0,77m OK n 0,0 Kecepatan saat Y min, v min : / / / 4 / v min R S ( 0,875m) ( 5,67 0 ) 0,6m OK n 0,0 Kehilangan tekan antara mulut saluran dan bar screen, Hp : Hp Hp S p,85 0 5,67 0 0,5m m 0,08cm 0,0cm Kehilangan tekan antara bar screen dan pintu air, Hp : Hp Hp S p 8,5 0 5,67 0,5m m 0,085cm 0,09cm Kehilangan tekan pada saluran setelah pintu air, Hp : Hp Hp S p 5,67 0 5,67 0 m m 0,057cm 0,06cm PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F 5

F... Pintu Air Kriteria Desain : Lebar pintu air, Kecepatan aliran, L p < m V p < m/s Data Perencanaan : Debit perencanaan, q 0,5 m /s Lebar pintu air, L p m Kecepatan aliran, V p 0,5 m/s Perhitungan : Tinggi bukaan pintu air, h f : h Q v L 0,5m 0, 0,5m m f p p Kehilangan tekan, H L : m Q 0,5m H L 0,m, cm / /,746 h L,746 (0,m) m f p F..4. Bak Pengumpul Kriteria Desain : Jumlah bak minimal buah (untuk mempermudah pemeliharaan dan perawatan). Waktu tinggal di dalam bak pengumpul maksimal 0 menit. Dasar bak pengumpul minimum meter di bawah dasar sungai atau,5 meter di bawah tinggi muka air minimum. Dinding saluran dibuat kedap air dan konstruksinya terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan minimum 0 cm. Data Perencanaan : Jumlah bak, n Debit perencanaan, Q 0,6 m /s Waktu detensi, t d,5 menit 90 s Elevasi muka sungai pada berbagai kondisi : - H maks : +,0 m PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F 6

- H ave : +,5 m - H min : +, m Elevasi muka tanah : +,5 m Dasar bak ditetapkan,5 m di bawah LWL Perbandingan panjang dan lebar, p : l : Perhitungan : Debit tiap bak, q : Q 0,6m q 0,m Volume tiap bak, V : V Q td Elevasi dasar bak, E db : 0,m 90s 7m E db LWL.5m +,m,5m + 0, 8m Kedalaman efektif, h : h H maks Edb,0m 0,8m, m Luas permukaan bak, A s : V 7m A s,7m h,m Dimensi bak : - Panjang, p : p A,7m,50m, 5m - Lebar, L : L p, 5m - Freeboard m Kedua bak akan dibangun berdampingan dan memiliki dinding pemisah setebal 0 cm, hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya konstruksi. Pengurasan bak dilakukan dengan menggunakan pompa yang memiliki head 0 m. Pipa penguras berukuran 6 inchi. Dari bak pengumpul air baku disalurkan ke lokasi pengolahan melalui sistem transmisi. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU F 7