AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 1 MARET 2013 ISSN PENGARUH PANJANG ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BUAH JARAK PAGAR HASIL PENYAMBUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KEDUA

PENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

KESESUAIAN SAMBUNG MINI TIGA KULTIVAR DURIAN (Durio zibethinus L. ex Murray) DENGAN BATANG BAWAH BERBAGAI UMUR

PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

HASIL. Tabel 2 Pengaruh media terhadap pertumbuhan tajuk dan sistem perakaran pada sebelas aksesi jarak pagar

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

Kajian Model Okulasi di Pembibitan terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH UMUR BATANG BAWAH DAN KONDISI BATANG ATAS TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN GRAFTING JAMBU METE

PENGARUH PANJANG DAN LINGKAR STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAH NAGA

Tingkat Keberhasilan Okulasi Varietas Keprok So E dan Keprok Tejakula Pada Berbagai Dosis Pupuk Organik

HUBUNGAN TRANSPIRASI DENGAN HASIL DAN RENDEMEN MINYAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) CHARLES YULIUS BORA

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicuml.) MENGGUNAKAN MEDIA DAN BAHAN TANAM BERBEDA

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

III.METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

III. ANALISIS PERCABANGAN DAN MODEL TAJUK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PENDAHULUAN

PENGARUH MACAM MEDIA TANAM DAN ZAT PENGATUR TUMBUH GROWTONE TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN JARAK PAGAR ( Jatropa curcas Linn )

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY AKIBAT PEMBERIAN PUPUK MELALUI DAUN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Keragaman Pertumbuhan dan Hasil Populasi Tanaman Jarak Pagar IP-3A

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENGARUH BAGIAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KRANJI (Pongamia pinnata Merril)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

INFLUENCE THE NUMBER OF PLANTS PER POLYBAG AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON GROWTH AND YIELD OF CUCUMBER (Cucumis sativus L.) VAR.

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

KARAKTER MORFOLOGIS, PRODUKSI, DAN KANDUNGAN LEMAK KEDELAI (Glycine Max L.Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M6 SKRIPSI OLEH :

TATA CARA PENELITIAN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN PUPUK HAYATI BIOTAMAX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GARUT

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH BATANG ATAS DAN BAWAH TERHADAP KEBERHASILAN PENYAMBUNGAN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

KAJIAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT BIJI BOTANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BEBERAPA MACAM MEDIA

ANALISIS BIAYA PEMBIBITAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM

PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK PADA PANJANG STEK YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA ( Hylocereus costaricensis)

PELAKSANAAN PENELITIAN

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA 3 ) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN MANGGA (Mangifera indica L.)

Respon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Berbagai Media Tanam di Pembibitan. Oleh: Susantidiana. Abstract

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

Djoko Eko Hadi Susilo dkk., Studi Potensi Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Mengkudu

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH JARAK TANAM DAN MACAM PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Paseolus radiatus L.)

Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

Transkripsi:

AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 1 MARET 2013 ISSN 1979 5777 81 PENGARUH PANJANG ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BUAH JARAK PAGAR HASIL PENYAMBUNGAN Lestari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Jl. Karangploso Malang Correspoding author : ABSTRAK Penelitian dilakukan di KP. Muktiharjo, Pati mulai bulan Januari 2010 hingga Desember 2010. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 10 tanaman. Parameter pengamatan meliputi persentase jadi, tinggi tanaman, lebar kanopi, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah tros, jumlah buah dan berat 100 biji. Hasil penelitian yang didapatkan adalah persentase hidup, jumlah cabang terbanyak dan berat 100 biji yang terbaik ada pada perlakuan kontrol/tanaman baru dengan biji yaitu IP3M dan sebaliknya yang terjelek adalah panjang entres IP3A dengan panjang entres 5 cm masing-masing 100%, 14.33,69.67 dan 78.67, 11.33, 69.00 Produksi buah dan berat biji per pohon terbanyak ada pada perlakuan entres IP3M dengan panjang entres 15 cm dan sebaliknya ada pada tanaman baru dari biji yaitu IP3M masing-masing 91,10 buah/pohon, 163,56 gram dan 20,70 buah/pohon, 42,20 gram. Kata kunci: panjang entres, jarak pagar, teknik penyambungan ABSTRACT The study was conducted in KP. Muktiharjo, Starch from January 2010 to December 2010. Experiment arranged using a randomized block design with 8 treatments and 3 replications. Each treatment consisted of 10 plant. The parameters include the percentage of observation so, plant height, canopy width, number of branches, number of leaves, number of tros, the number of pieces and weight of 100 seed. The results obtained are the percentage of life, the number of branches and a weight of 100 seed the best there is in the control treatment/new plants from seed is the ugliest IP3M and vice versa are long entres IP3A entres 5 cm length respectively 100%, 14:33, 69.67 and 78.67, 11:33, 69.00 and heavy fruit production most seeds per plant for treatment entres entres IP3M length of 15 cm and vice versa for a new crop of seeds that IP3M 91.10 each fruit / tree, 163.56 and 20.70 g of fruit / tree, 42.20 g. Keywords: long entres, jatropha, grafting techniques PENDAHULUAN Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) berasal dari Amerika bagian tropis (Heyne, 1987), banyak ditanam di Indonesia sebagai pembatas lahan/pekarangan, sehingga disebut sebagai jarak pagar. Biji jarak pagar mengandung minyak yang dapat diproses menjadi bahan bakar nabati (biofuel). Keterbatasan cadangan minyak bumi mendorong upaya pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak dengan substitusi dari bahan bakar nabati seperti dari minyak jarak pagar. Penanaman jarak pagar secara besarbesaran dimulai tahun 2005-2006. Budidaya tanaman ini belum diperoleh dan didukung oleh data-data hasil penelitian/pengujian, sehingga penanaman yang telah dilakukan hanya berdasarkan informasi dari negara lain atau berdasarkan pengalaman pada komoditas lain. Bahan tanaman yang digunakan di berbagai wilayah pengembangan masih menggunakan benih asalan yang tidak berasal dari pohon induk berkualitas. Oleh karena itu walaupun tanaman dapat tumbuh, tidak dijamin dapat berproduksi dengan baik. Jika tanaman yang telah ditanam dari benih asalan akan dibongkar dan diganti

82 dengan benih varietas unggul membutuhkan biaya yang besar dan salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan cara penyambungan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh hasil penyambungan optimal, antara lain tanaman yang akan disambung minimal sudah berumur 8 bulan dan sehat, batang atas dari varietas lain yang sehat dan rajin berbunga, kedua varietas tersebut harus memiliki kecepatan pertumbuhan yang sama agar tidak terjadi pembengkakan pada sambungan, harus ada kecocokan batang atas dengan batang bawah (kesesuaian diameter batang atas dan bawah agar sambungan yang dihasilkan rapi dan baik), digunakan pisau yang steril untuk memotong batang yang akan disambung supaya tidak membusuk, kelembaban yang tinggi menyebabkan tingkat keberhasilan yang sangat rendah (Newsroom, 2006). METODE PENELITIAN Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari hingga Desember 2010, bertempat di Kebun Percobaan (KP) Muktiharjo, Pati. Entres diambil dari tanaman jarak yang berumur 3 (tiga) tahun, berasal dari KP Asembagus (A) dan KP Muktiharjo (M) maupun pertanaman baru dari KP Muktiharjo. Pertanaman baru ditumbuhkan di dalam polibag. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pupuk organik, urea, SP36, KCl, pestisida, polybag, alat tulis kantor, sepatu lapang dan bahan untuk media yang terdiri dari campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Alat yang digunakan antara lain gunting pangkas, pisau, timbangan, mistar. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dar 8 macam yaitu: Entres IP 3 A 5 cm, Entres IP 3 A 10 cm, Entres IP 3 A 15 cm, Entres IP 3 M 5 cm, Entres IP 3 M 10 cm, Entres IP 3 M 15 cm, Tanam baru IP 3A dan Tanam baru IP 3M. Tanaman yang disambung dengan entres, masing-masing 3 pada cabang produktif/generatif. Jadi 8 perlakuan x 3 ulangan x 10 tanaman = 240 tanaman. Kebutuhan lahan percobaan adalah 960 m 2 dengan rincian: panjang 10 x 4 m 2 = 40m 2 /plot dikalikan 24 plot = 960 m 2, dengan masingmasing baris terdiri dari 5 tanaman berjajar 2 baris = 10 tanaman/2 baris Pemupukan dilakukan dengan 40 g urea + 20 g SP36 + 20 g KCl per tanaman. Pemeliharaan meliputi penyiraman, pengendalian hama dan penyakit. Pengamatan meliputi, persentase sambungan yang hidup,lebar kanopi, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah tros, jumlah buah. Pengamatan dilakukan terhadap prosentase jadi, pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam Rancangan Acak kelompok pada peubah yang nyata pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan Uji Duncan 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis ragam menunjukkan beda nyata antara panjang entres yang bersumber dari dua kebun. Prosentase penyambungan yang jadi (tumbuh) menunjukkan entres yang bersumber dari tanaman baru menghasilkan peluang lebih tinggi disbanding entres tanaman lama namun tidak demikian terhadap tinggi tanaman dan lebar kanopi (Tabel 1).

83 Tabel 1. Pengaruh panjang entres pada prosentase jadi, tinggi tanaman dan lebar kanopi tanaman jarak pagar pada bulan Desember 2010 di KP. Muktiharjo, Pati Perlakuan (%) jadi Tinggi tanaman (cm) Lebar kanopi (cm) Entres IP3 A (5) Entres IP3A(10) Entres IP3A(15) Entres IP3M(5) Entres IP3M(10) Entres IP3M(15) Tan.baru IP3A Tan.baru IP3M 78.67 c 86.67 bc 94.00 ab 92.00 ab 93.00 ab 91.67 ab 100.00 a 100.00 a 148.33 b 158.33 ab 167.33 a 149.00 b 151.00 b 154.00 b 133.00 c 131.00 c 140.00 b 156.67 a 150.67 ab 145.00 b 147.33 ab 144.67 b 122.67 c 118.67 c KK (%) 5.11 4.32 3.99 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan 5% Lebih lanjut data tentang pengaruh panjang entres pada prosentase jadi,tinggi tanaman dan lebar kanopi tanaman jarak pagar ditampilkan dalam bentuk Gambar 1. Gambar 1 Grafik pengaruh panjang entres pada prosentase jadi, tinggi tanaman dan lebar kanopi tanaman jarak pagar Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa prosentase jadi tertinggi ada pada kontrol (tanaman baru) baik dari IP 3A ataupun IP 3M yaitu 100% dan prosentase hidup terendah ada pada perlakuan entres dengan panjang 5 cm pada entres IP3 A yaitu: 78.67%. Hal ini jelas sekali, karena pada kontrol tidak ada perlakuan sama sekali pada tanaman, sehingga tanaman tidak mengalami gangguan dan tumbuh secara alami dan ini beda dengan tanaman yang mengalami perlakuan/diperlakukan, tanaman menjadi menyesuaikan dengan perlakuan yang diterima oleh tanaman. Ini diperkuat pendapat Hartmann et al. (2002) dalam (Bambang Budi Santoso,2010) menyatakan bahwa tanaman berasal dari

84 perbanyakan vegetatif memasuki fase generatif lebih cepat dibandingkan tanaman hasil perbanyakan biji. Untuk tinggi tanaman didapat pada entres IP 3A sepanjang 15 cm yaitu : 167,33 cm dan terpendek pada perlakuan kontrol yaitu tanaman baru dari biji IP 3M yaitu 131 cm Untuk lebar kanopi terlebar pada perlakuan entres IP 3A dengan panjang 10 cm yaitu: 156,67 cm dan tersempit kanopinya pada perlakuan kontrol yaitu tanaman dari biji IP 3M yaitu 118,67 cm. Tabel 2. Pengaruh panjang entres pada pada jumlah cabang, jumlah daun, jumlah buah /pohon dan berat biji tanaman jarak pagar pada bulan Desember 2010 di KP. Muktiharjo, Pati Perlakuan Jumlah cabang Jumlah daun Jumlah buah Berat biji (gram) Entres IP3 A (5) Entres IP3A(10) Entres IP3A(15) Entres IP3M(5) Entres IP3M(10) Entres IP3M(15) Tan.baru IP3A Tan.baru IP3M 11.33 bc 11.33 bc 12.67 b 12.33 b 15.33 a 15.67 a 9.67 c 14.33 a 129.67 b 131.67 b 136.00 b 183.67 a 184.67 a 182.33 a 102.00 c 142.67 b 39.67 f 44.33 e 49.10 d 53.60 c 83.03 b 91.10 a 33.33 g 20.70 h 76.66 d 84.10 cd 88.23 c 106.16 b 163.23 a 163.56 a 63.10 e 42.20 f KK (%) 7.13 7.76 2.82 5.24 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan 5% Lebih lanjut data tentang pengaruh panjang entres pada pada jumlah cabang, jumlah daun, jumlah buah /pohon dan berat biji tanaman jarak pagar ditampilkan dalam bentuk Gambar 2. Gambar 2 Pengaruh panjang entres pada pada jumlah cabang, jumlah daun, jumlah buah /pohon dan berat biji tanaman jarak pagar

85 Dari Tabel 2 dapat dilihat jumlah cabang terbanyak pada perlakuan entres IP3M dengan panjang entres 15 cm yaitu : 15,67, sedang jumlah cabang paling sedikit ada pada perlakuan kontrol yaitu tanaman baru dari biji IP3A yaitu 9,67 Untuk jumlah daun terbanyak pada tanaman IP 3M dengan entres 10 cm yaitu 184,67 lembar daun dan paling sedikit jumlah daun pada tanaman kontrol dari biji yaitu IP3A yaitu: 102.00 lembar daun. Walaupun jumlah daun banyak didapat pada pada tanaman baru IP 3A atau IP 3M bukan berarti produksi buah/pohon yang dihasilkan juga tinggi, ada faktor lain yang mempengaruhi produksi yaitu: genotipe dan lingkungan (Humpphries dan Wheeler,1963) dalam Susilo, 1991) hal ini juga sesuai dengan (Lestari, 2010) Adapun jumlah buah terbanyak ada pada perlakuan entres IP 3M dengan panjang 15 cm yaitu 91,10 buah/pohon dan paling sedikit pada perlakuan kontrol/tanaman baru dengan biji yaitu IP 3M sebanyak 20,70 buah/pohon. Ini sangat jelas, karena tanaman kontrol berkembang vegetatifnya terlebih dahulu sampai maksimal dan kemudian dilanjutkan dengan perkembangan generatif. Untuk berat biji terberat didapat pada perlakuan entres IP3M dengan panjang entres 15 cm dan paling ringan pada perlakuan kontrol dengan biji yaitu pada IP3M masing-masing 163,56 gram dan 42,20 gram. Tabel 3 Pengaruh panjang entres pada jumlah tros dan berat 100 biji pada tanaman jarak pagar pada bulan Desember 2010 di KP. Muktiharjo, Pati. Perlakuan Jumlah tros Berat 100 biji (gram) Entres IP3 A (5) Entres IP3A(10) Entres IP3A(15) Entres IP3M(5) Entres IP3M(10) Entres IP3M(15) Tan.baru IP3A Tan.baru IP3M A ab ab 3.00 a 2.67 a 2.33 ab 3.33 a 1.33 b 69.00 a 68.33 a 67.33 a 67.67 a 67.33 a 68.33 a 62.33 b 69.67 a KK (%) 22.14 2.90 Dari Tabel 3 dapat dilihat jumlah tros terbanyak pada tanaman baru/kontrol yaitu IP3A dan paling sedikit pada tanaman baru/kontrol dari biji yaitu IP3M masing-masing 3,33 dan 1,33. Adapun berat 100 biji ada pada perlakuan tanam,an baru/kontrol dari biji yaitu IP3M dan yang ringan pada perlakuan tanaman baru/kontrol dari biji yaitu IP3A masing-masing 69,67 gram dan 62,33 gram. KESIMPULAN 1. Prosentase hidup, jumlah cabang terbanyak dan berat 100 biji yang terbaik ada pada perlakuan kontrol/tanaman baru dengan biji yaitu IP3M dan sebaliknya entres IP3A dengan panjang entres 5 cm masing-masing 100%, 14.33,69.67 dan 78.67, 11.33, 69.00 2. Tinggi tanaman terbaik pada entres IP3A dengan panjang entres 15 cm dan sebaliknya tanaman baru/kontrol dengan biji IP3M masing-masing 167,33 cm dan 131,00 cm. 3. Lebar kanopi terlebar pada IP3A dengan entres 10 cm dan sebaliknya tanaman baru/kontrol dari biji yaitu IP3M masingmasing 156,67 cm dan 118,67 cm 4. Produksi buah dan berat biji per pohon terbanyak ada pada perlakuan entres IP3M dengan panjang entres 15 cm dan sebaliknya ada pada tanaman baru dari biji yaitu IP3M masing-masing 91,10 buah/pohon, 163,56 gram dan 20,70 buah/pohon, 42,20 gram DAFTAR PUSTAKA Achmad Suryana, 2008. Lokakarya Nasional III. Inovasi teknologi jarak pagar mendukung program desa mandiri energi. Malang, 5 November 2007

86 Bambang Budi Santoso, 2010. Potensi hasil tanaman jarak pagar ( Jatropha curcas L.) ekotipe Lombok Barat yang ditanam dari biji dan stek selama tiga tahun pertama. Prosiding Lokakarya Nasional V. Inovasi teknologi dan cluster pioneer menuju DME berbasis jarak pagar, Malang, 4 November 2009 Hartmann, H.T.,D.E.Kester, F.T. Davies, Jr., and R.L. Geneve. 2002. Plant propagation: Principles and practices. Prentice Hall Inc. 770p Hasnam, 2006 Lokakarya II Status teknologi Tanaman Jarak pagar ( Jatropha curcas L.), Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007 Heyne,K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia II. Diterjemahkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Dephut. Jakarta. 2521p. Lestari, 2010. Evaluasi produktivitas jarak pagar hasil penyambungan. Prosiding Lokakarya Nasional V. Inovasi teknologi dan cluster pioneer menuju DME berbasis jarak pagar. Malang, 4 November 2009 Newsroom. 2006. Kunci sukses grafting untuk adenium. Agromedia Pustaka. http://agromedia.net/kabaragromedia/kunci-sukses-grafting-untukadenium.html. Pedoman teknik, Budidaya Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Susilo H,1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universityas Indonesia. 428 hal. Lokakarya II, Status teknologi tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) Bogor, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 2007. Lestari dan Budi Hariyono, 2007. Teknik penyambungan tanaman jarak pagar ( Jatropha curcas L.) Prosiding Lokakarya Nasional III Inovasi teknologi jarak pagar untuk mendukung program desa mandiri energi, 2008

87