Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di Kabupaten Tabanan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

RESPON PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN DOSIS PUPUK NPK YARAMILA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN GAHARU (Aquilaria crassna) DI POLIBAG

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

RIAP Gyrinops verstegii (Gilg) DOMKE PADA LAHAN DENGAN KEDALAMANMUKA AIR TANAH YANG BERBEDA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Jurnal Belantara [JBL] Vol. 1, No. 1, Maret 2018 (30-34) E-ISSN

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK ORGANIK CAIR ELANG BIRU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET PB 260 (HEVEA BRASILIENSIS L.)

SKRIPSI OLEH : DESI SIMANJUNTAK

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS KEMPAAN GAMBIR DAN PUPUK NPK 15:15:15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Thebroma Cacao L ) PADA MEDIA TANAH GAMBUT

Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap Pemberian Pupuk Majemuk

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

EKO ANDREAS SIHITE AGROEKOTEKNOLOGI

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP AGREGAT TANAH PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

SOSIALISASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI PEMUPUKAN BERIMBANG SPESIFIK LOKASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN HASIL TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN SELEMADEG TABANAN

PERTUMBUHAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale var. Officinale) YANG DITANAM MENGGUNAKAN BEBERAPA DOSIS PUPUK BOKASHI DAN PUPUK ANORGANIK

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

PENGARUH PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) VARIETAS IMPERIAL

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

Relationship between WCa Ratios in the Soil Solution with the Dynamic of K in UZtisol and Vertisol of Upland Area ABSTRACT

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL SKRIPSI OLEH

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

PENGARUH WAKTU PEMUPUKAN DAN TEKSTUR TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Setaria splendida Stapf

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON SECARA ORGANIK DENGAN PEMANGKASAN PUCUK DAN PEMBERIAN BOKASHI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

AGROTROP, 2(1): 10-16 (2012) ISSN : 2088-155X C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di Kabupaten Tabanan KETUT DHARMA SUSILA DAN I MADE MEGA Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar ABSTRACT Application of Balanced Fertilizing for Growth Rate Increasing of Gaharu (Gyrinops verstegii) in Tabanan Regency. The research that purposed to find out the combination dosage of balanced fertilizing between unorganic and organic fertilizers for growth rate increasing of gaharu was conducted at West Mundeh Village, West Selemadeg District and Baturiti Village Kerambitan District, Tabanan Regency from August 2006 until August 2007. The factorial experiment used was randomized block design consisted of two factors namely organic fertilizers as the first factor with four levels: 0 kg bokashi/tree; 2.5 kg bokashi/ tree; 5.0 Kg bokashi/tree; 7.5 kg bokashi/tree; and unorganic fertilizer (NPK fertilizers) as a second factor with four levels: without NPK; 0.10 kg NPK/tree; 0.20 kg NPK/tree, and 0.30 kg NPK/tree. There were 16 treatments with 4 replications. The result showed that no interaction between organic and unorganic fertilizer treatments, however, each factors influenced growth rate increasing of gaharu individually. Both organic (bokashi) and unorganic fertilizers (NPK) were increasing the stem diameters and hight of plants gaharu. Treatments of 0.30 kg NPK/tree and 7.5 kg bokashi/tree indicated better performance significantly for raising stem diameter than the others. Key words: Balanced fertilizing, growth rate of gaharu, organic and unorganic fertilizers. PENDAHULUAN Gaharu merupakan salah satu komoditi kehutanan yang bernilai ekonomis tinggi dan sebagai komoditas ekspor. Menurut Dirjen PHKA Departemen Kehutanan RI, realiasasi ekspor gaharu Indonesia sejak tahun 1997 sampai dengan bulan September 2001 cendrung menurun yakni dari 328,496 ton (1997), 313,308 ton (1998), 308,186 ton (1999), 144,852 ton (2000), 184,069 ton (2001). Sejak tahun 2000-2002 volume ekspor hanya 30 ton dengan nilai US dollar 600.000. Mahalnya harga gaharu tersebut disebabkan oleh kegunaannya yang begitu banyak antara lain : untuk bahan baku industri parfum, wangian dan kosmetika, bahan keperluan ritual agama, serta untuk bahan baku obat-obatan (Tarigan, 2004) Kebutuhan ekspor gaharu memang semakin meningkat sampai tahun 2000, namun sejak saat itu hingga akhir tahun 2002 produksi semakin menurun dan hanya mencapai rata-rata sekitar 45 ton/tahun. Penurunan produksi gaharu tersebut diduga disebabkan oleh intensitas pemungutan yang relatif tinggi, khususnya terhadap gaharu yang berkualitas tinggi tanpa adanya upaya pelestariannya. Agar kesinambungan produksi gaharu yang berkualitas tinggi dan tidak tergantung pada gaharu alam maka perlu upaya pembudidayaan tanaman penghasil gaharu tersebut. Pembudidayaan gaharu sudah dimulai pada 11

AGROTROP, VOL. 2, NO. 1 (2012) berbagai daerah di Nusantara ini antara lain di NTB, Jawa, Kalimantan, Papua dan Bali. Di provinsi Bali sudah dibudidayakan pada beberapa kabupaten sepeti kabupaten Tabanan, Bangli dan Buleleng. Saat ini pembudidayaan hanya berupa penanaman, pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit serta pemupukan. Dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan tanaman gaharu, perlu dilakukan suatu cara pemupukan berimbang yakni pemupukan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk anorganik menyediakan unsur hara lebih banyak dan lebih mudah tersedia bagi tanaman dibandingkan pupuk organik. Penggunaan pupuk yang salah dapat menyebabkan inefisensi pada proses produksi, penggunaan pupuk buatan dalam jangka panjang secara terus menerus dan tidak terkontrol akan berdampak buruk pada kesuburan tanah dan lingkungan disekitar daerah pertanian. Kerugian lainnya adalah keseimbangan organisme di dalam tanah terganggu dan kualitas air permukaan, seperti air sungai di daerah pertanian menjadi tercemar (Novizan, 2002). Oleh karena itu perlunya dilakukan pemupukan secara berimbang. Konsep dalam pemupukan berimbang dilakukan dengan mengacu pada terciptanya keseimbangan unsur-unsur hara di dalam tanah agar tanaman dapat berproduksi optimal. Menurut Setyorini et al. (2003), konsep pemupukan berimbang dilandasi tujuan untuk menentukan takaran pupuk berdasarkan tingkat kesuburan tanah serta kebutuhan hara tanaman. Pemupukan berimbang tidak berarti pemupukan lengkap unsur makro dan mikro seperti N, P, dan K plus Cu, Zn, Mn, dan lain-lain. Pemupukan berimbang diartikan sebagai pemupukan untuk mencapai status semua hara dalam tanah optimum untuk pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Dalam penelitian ini, pemberian beberapa kombinasi pupuk organik (bokashi) menjadi prioritas dan meminimalkan pemakaian pupuk anorganik (NPK). Bokashi yang sering digunakan antara lain : pupuk kandang, kompos dan lainlainnya, sedangkan pupuk anorganik antara lain: urea, TSP, KCl atau pupuk majemuk NPK (seperti, Rustika Yellow). Novizan (2002) mengatakan bahwa beberapa manfaat pupuk organik adalah: 1) memperbaiki struktur tanah, 2) Menaikkan daya serap tanah terhadap air, 3) menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah, 4) mengandung zat makanan tanaman. Di samping itu pupuk organik juga bermanfaat dalam : meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), meningkatkan ph tanah dan meningkatkan aktivitas mikro organisme tanah, serta pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi air. Pupuk anorganik memiliki kelebihan dibanding pupuk organik antara lain : mengandung berbagai zat makanan tanaman dalam jumlah dan perbandingan yang dikehendaki (lebih tinggi), unsur hara dalam pupuk lebih mudah larut (daya larut cepat) sehingga lebih cepat tersedia bagi tanaman, dan lebih mudah diatur dalam pengangkutan dan dalam pemberiannya. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan beberapa dosis pupuk organik dan anorganik untuk mendapatkan kombinasi pemupukan berimbang terhadap peningkatan laju pertumbuhan tanaman gaharu di Kabupaten Tabanan. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan pada lahan kering di Desa Mundeh kauh Kecamatan Selemadeg Barat dan Desa Baturiti Kecamatan Kerambitan. Pelaksanaan penelitian mulai dari persiapan sampai pelaporan adalah mulai dari bulan Agustus 2006 sampai dengan Agustus 2007. Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : tanaman gaharu yang ada di areal pertanaman Desa Mundeh kauh dan Desa Baturiti yang memiliki diameter batang dan tinggi hampir sama, pupuk organik (bokashi), pupuk NPK (Pupuk Rustika Yellow). Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan rancangan dasar rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor.. 12

Susila dan Mega: Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Faktor pertama adalah dosis pupuk organik (bokashi) dan faktor kedua adalah dosis pupuk anorganik (pupuk NPK). Adapun perlakuan yang dicoba: Perlakuan dosis pupuk organik (bokashi) yang terdiri dari 4 level: Bo (0 kg bokashi/pohon), B 1 (2,5 kg bokashi/pohon), B 2 (5,0 kg bokasi/ pohon), dan B 3 (7,5 kg bokashi/pohon). Perlakuan dosis NPK yang terdiri dari 4 level: Po (0 kg pupuk NPK/pohon), P 1 (0,10 kg pupuk NPK/ pohon), P 2 (0,20 kg pupuk NPK/pohon), dan P 3 (0,30 kg pupuk NPK/pohon). Berdasarkan dua faktor di atas didapat 16 perlakuan kombinasi. Masing-masing perlakuan kombinasi diulang 4 kali. Parameter yang diamati pada tanaman adalah besarnya diameter batang dan tinggi tanaman. Selanjutnya data dianalisis dengan statistika dengan anilisis varian, apabila hasil analisisnya signifikan, maka dilanjutkan dengan Uji BNT (taraf 5%). HASIL DAN PEMBAHASAN Pemupukan berimbang diartikan sebagai pemupukan untuk mencapai status semua hara dalam tanah optimum untuk pertumbuhan dan hasil suatu tanaman (Setyorini et al., 2003). Aplikasi beberapa dosis pupuk organik dan anorganik untuk mendapatkan kombinasi yang berimbang terhadap peningkatan laju pertumbuhan tanaman gaharu telah dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Tabanan. Hasil pengukuran laju pertumbuhan tanaman gaharu berupa peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang disajikan pada lampiran 1. Ratarata peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang masing-masing perlakuan dalam program aplikasi pemupukan berimbang disajikan pada Tabel 1, 2, dan 3. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik (B) berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang. Peningkatan tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan B 3 (7,5 kg/pohon) sebesar 65% dibandingkan dengan kontrol Bo (0 kg/pohon). Perlakuan B 3 dan B 2 tidak berbeda nyata, hal ini menunjukkan pemupukan dengan pupuk organik (bokashi) cukup sampai B2 (5,0 kg/pohon) untuk tanaman yang baru berumur 1,5 2 tahun. Tanaman gaharu yang berumur 2 tahun baru dapat memanfaatkan pupuk organik secara efektif dengan dosis 5 kg/pohon dalam kurun waktu sekitar 4 bulan. Dapat dikemukakan bahwa perlakuan pupuk organik (bokashi) pada level B 2 (5,0 kg bokashi/pohon) secara tunggal nyata memberikan laju peningkatan tinggi tanaman gaharu yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya (Tabel 1). Sedangkan peningkatan diameter batang tertinggi dicapai pada perlakuan B3 (7,5 kg/ pohon) sebesar 64% dibandingkan dengan kontrol (Tabel 1). Semakin meningkat dosis pupuk organik yang diberikan, maka semakin meningkat pula pertambahan diameter batang tanaman gaharu. Hal ini menunjukkan pupuk organik berperanan penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan tanaman gaharu, dalam hal ini berkaitan dengan penyediaan media pertumbuhan yang baik, sehingga penyerapan unsur hara oleh akar tanaman menjadi lebih baik. Media pertumbuhan yang baik akan menjadikan sifat fisik tanah yang gembur, sehingga pertukaran udara (aerasi tanah) menjadi lebih baik, semakin banyak bahan organik terutama c-organik semakin gembur tanahnya, hal ini ditunjang oleh hasil analisis c- organik (pupuk bokashi) yang cukup tinggi (Lampiran 3). 13

AGROTROP, VOL. 2, NO. 1 (2012) Tabel 1. Pengaruh pupuk organik (Bokashi) terhadap peningkatan tinggi dan diameter batang tanaman gaharu. Perlakukan Rata-rata peningkatan tinggi tanaman (cm) Peningkatan diameter batang (mm) Bo 14,41 a 1,30 ab B1 20,54 b 1,19 a B2 23,04 c 1,52 b B3 23,86 c 2,13 c BNT 5% 2,31 0,24 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5%. Tabel 2. Pengaruh pupuk anorganik (NPK) terhadap peningkatan tinggi dan diameter batang tanaman gaharu Perlakukan Rata-rata peningkatan tinggi tanaman (cm) Peningkatan diameter batang (mm) Po 17,19 a 1,02 a P1 20,34 b 1,36 b P2 21,16 c 1,69 c P3 23,17 c 2,07 d BNT 5% 2,31 0,24 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 %. Tabel 3. Pengaruh interaksi pupuk organik (Bokashi) dan anorganik (NPK) terhadap peningkatan diameter batang dan tinggi tanaman gaharu Perlakuan Rata-rata peningkatan tinggi tanaman (cm) Rata-rata peningkatan diameter batang (mm) BoPo 14,05 a 0,75 a BoP1 14,29 a 0,96 a BoP2 13,30 a 1,68 a BoP3 16,00 a 1,81 a B1Po 16,35 a 0,93 a B1P1 20,35 a 1,23 a B1P2 23,18 a 1,16 a B1P3 22,30 a 1,45 a B2Po 15,80 a 1,13 a B2P1 22,88 a 1,54 a B2P2 25,38 a 1,53 a B2P3 28,10 a 1,88 a B3Po 22,55 a 1,28 a B3P1 23,85 a 1,71 a B3P2 22,78 a 2,39 a B3P3 26,28 a 3,14 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 %. 14

Susila dan Mega: Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik (P) berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang. Peningkatan tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan P 3 (300 g/pohon) sebesar 35% dibandingkan dengan kontrol Bo (0 kg/pohon). Perlakuan P 3 dan P 2 tidak berbeda nyata, hal ini menunjukkan pemupukan dengan pupuk anorganik (NPK) cukup sampai P 2 (200 g/pohon) untuk tanaman yang baru berumur 1,5 2 tahun. Tanaman gaharu yang berumur 2 tahun baru dapat memanfaatkan pupuk anorganik secara efektif dengan dosis 5 kg/pohon dalam kurun waktu sekitar 4 bulan. Namun untuk parameter diameter batang, semakin tinggi dosis pupuk NPK maka semakin tinggi peningkatan diameter batang. Peningkatan diameter batang tertinggi dicapai pada perlakukan P 3 sebesar 102% dibandingkan dengan kontrol (Tabel 2). Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 dapat dikemukakan bahwa perlakuan pupuk anorganik (NPK) dengan level P 3 (0,30 kg/pohon) atau pupuk organik (bokashi) pada level B 3 (7,5 kg bokashi/pohon) masing-masing secara tunggal, nyata meningkatkan diameter batang tanaman gaharu. Sedangkan perlakuan pupuk anorganik (NPK) dengan level P 3 (0,30 kg/pohon) atau pupuk organik (bokashi) pada level B 2 (5,0 kg bokashi/pohon) masing-masing secara tunggal, nyata memberikan laju peningkatan tinggi tanaman gaharu yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara pupuk organik (B) dan pupuk anorganik (NPK) tidak nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang tanaman gaharu (Tabel 3). Hal ini mungkin disebabkan tenggang waktu observasi yang terlalu singkat dari saat perlakuan pemupukan hingga pengamatan hanya 4 bulan, sehingga masingmasing pupuk belum menunjukkan pengaruh interaksinya secara bersama-sama, namun pengaruh secara tunggal yaitu masing-masing pupuk memberikan pengaruh yang nyata. Laju pertumbuhan tanaman gaharu (peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang) antar ulangan menunjukkan berbeda nyata, dimana laju pertumbuhan tanaman gaharu di Penataran (Mundeh kauh) lebih baik dari pada di Baturiti (Kerambitan). Hal ini mungkin disebabkan karena sifat tanah yang berbeda (Lampiran 2). Sifat tanah di Mundeh kauh yang lebih baik daripada di Baturiti (Kerambitan), misalnya reaksi tanah netral (ph 6,30 ) lebih tinggi dari pada reaksi tanah agak masam (ph 5,75), sehingga penyerapan unsur hara lebih baik pada reaksi tanah netral. SIMPULAN DAN SARAN Pembudidayaan gaharu di Desa Mundeh dan Baturiti perlu dilakukan pemupukan baik dengan pupuk organik maupun pupuk anorganik (pupuk buatan) untuk meningkatkan laju pertumbuhannya. Pemberian pupuk anorganik (NPK) dengan level 0,30 kg/pohon atau pupuk organik (bokashi) pada level 7,5 kg bokashi/pohon masing-masing secara tunggal, nyata meningkatkan diameter batang tanaman gaharu. Perlakuan pupuk anorganik (NPK) dengan level 0,30 kg/pohon atau pupuk organik (bokashi) pada level 5,0 kg bokashi/ pohon masing-masing secara tunggal, nyata memberikan laju peningkatan tinggi tanaman gaharu yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Pembudidayaan gaharu perlu diintensifkan dan ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas agar diperoleh gaharu yang bermutu dan berkesinambungan. Perlu dilakukan analisis jaringan tanaman untuk melihat hubungan antara perlakuan pemupukan dengan serapan hara oleh tanaman gaharu. DAFTAR PUSTAKA Tarigan, K. 2004. Profil Pengusahaan (Budidaya) Gaharu. Departemen Kehutanan,Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan. Jakarta. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Efektif. Agromedia. Jakarta 15

AGROTROP, VOL. 2, NO. 1 (2012) Sumarna, Y. 2002. Budidaya Gaharu. Seri Agribisnis. Penerbit Swadaya. Jakarta. Setyorini, D., J. S. Adiningsih, & S. Rochayati. 2003. Uji Tanah Sebagai Dasar Penyusunan Rekomendasi Pemupukan. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 16