BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA meter di atas permukaan laut. Nanas berasal dari Brazil, Argentina

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. danas (Sunda), manas (Bali), pandang (Makasar). Buah nanas. mampu menyimpan air pada ketiak daun. Tanaman nanas mempunyai

Ilmu Pengetahuan Alam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

TINJAUAN PUSTAKA. tersebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di sekitar daerah khatulistiwa yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

MERANGSANG PEMBUNGAAN DAN PEMBUANGAN TUNAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS NANAS (Ananas comosus (L) Merr)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

Makalah Sistem Hematologi

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

Sistem Peredaran Darah Manusia

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nenas Nenas merupakan tanaman buah berbentuk semak yang mempunyai nama latin Ananas

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nanas 1. Botani Nanas Nanas ( Ananas Comosus (L) Merr) bukan tanaman asli Indonesia melainkan berasal dari Brazilia, Argentina dan Paraguay. Nanas tergolong dalam family Bromeliaceae yang bersifat terestial (tumbuh di tanah dengan menggunakan akarnya). Nanas merupakan tanaman herbal yang dapat hidup dalam berbagai musim. Tingginya 50-150 cm, terdapat tunas merayap pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul pada roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah. Helaian daun bentuk pedang tebal, liat, panjang 80-120 cm, lebar 2-6 cm ujung lancip menyerupai duri, tepi berduri tempel yang membengkok ke atas, sisi bawah bersisik putih berwarna hijau atau hijau kemerahan. Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Buahnya bulat panjang, berdaging berwarna hijau jika masak warnanya menjadi kuning. Buah nanas rasanya enak, asam sampai manis. Bijinya kecil, seringkali tidak jadi. 2. Klasifikasi Tanaman Nanas adalah: Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Devisi : Spermatophyte (tumbuhan berbiji) 5

6 Kelas Ordo Famili Genus Species : Angiosperme (berbiji tertutup) : Bromeliales : Bromiliaceae : Ananas : Ananas comosus (L) Merr 3. Morfologi Nanas Bagian-bagian nanas antara lain daun, batang, akar, bunga, buah, dan tunas: a. Daun Daun nanas tidak bertangkai, liat dan tidak mempunyai daun utama. Bentuk daun seperti talang dan memanjang seperti pedang. Ujung daun memanjang dan runcing sehingga dapat menyalurkan air embun dan gerimis lalu menampung di pangkal daun. b. Batang Batang pendek dan tertutup oleh daun-daun dan akarnya. Batang berbentuk gada panjang berkisar antara 20-30 cm, diameter batang bagian bawah berkisar antara 2-3,5 cm, di bagian atas antara 5,5-6,5 cm, dan bagian puncak mengecil. Batang beruas-ruas pendek yang terlihat bila daun-daun dilepas. Panjang ruas bervariasi antara 1-10 mm, ruas yang lebih panjang terletak di bagian tengah.

7 c. Akar Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang dangkal dan terbatas. Kedalaman perakaran pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah jarang mencapai kedalaman 30 cm. Akar tumbuh dari buku batang, kemudian masuk kedalam ruang antara batang dengan daun. Bentuk akar menjadi lebih pipih dan melingkar (membelit batang) karena akar dalam keadaaa n terjepit. Akar-akar cabang tumbuh setelah akar adventif dapat keluar dari ruangan antara batang dan daun. d. Bunga Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit berjumlah 100-200, masingmasing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dinilai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari tanam sampai berbentuk bunga sekitar 6-16 bulan. e. Buah Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100-200 bunga. Buah majemuk umumnya membentuk sebuah gada besar bulat panjang atau bulat telur. Bekas putik buah menjadi mata buah nanas seperti yang dikenal selama ini. Ukuran,

8 bentuk, rasa, dan warna buah sangat beragam tergantung varietasnya. Buah dapat dipanen sekitar 5-6 bulan setelah berrbuga. f. Tunas Dikenal 3 macam tunas yaitu tangkai buah (slip), tunas yang muncul dari ketiak daun di batang (shoot), dan tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan tanah (sucker). Tunas ini dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman. Bila ditanam slip atau shoot yang telah dewasa tidak akan bertambah panjang sedangkan yang bertambah panjang yaitu daunnya yang masih muda. 4. Varietas Nanas a. Cayenne Gambar 1. Nanas varietas Cayenne Buah berukuran besar, berbentuk silindris, mata buah agak datar, kulit buah matang berwarna hijau sampai kekuningan, daging buah berwarna kuning rasanya manis agak masam. Jenis ini baik untuk buah kalengan, umumnya daunnya tidak berduri atau berduri halus pada ujungnya. Varietas nanas ini banyak ditanam di daratan rendah sampai dataran tinggi.

9 b. Queen Gambar 2. Nanas varietas Queen Ukuran buah sedang sampai besar, buah lonjong berbentuk kerucut sampai silindris, mata buah menonjol, kulit buah yang matng berwarna kuning, daging buah berwarna kuning kemerahan, rasanya manis. c. Spanish/Spanyol Gambar 3. Nanas varietas Spanish/Spanyol Berdasarkan bentuk tanaman dan buahnya dibedakan menjadi 2 tipe: Tipe 1: buah berukuran cukup beasr, berbebtuk silindris, kulit buah yang matang berwarna hijau kekuningan, daging buah berwarna kuning mas,dan daun halus tidak berduri.

10 Tipe 2: buah berbentuk bulat telur, kulit buah yang matang berwarna kuning hingga merah, daging buah berwarna putih dan daun berduri tajam. d. Abacaxi Gambar 4. Nanas varietas Abacaxi Buah berukuran sedang, berbentuk silindris sampai kerucut, bertangkai panjang, kulit buah yang matang berwarna hijau kekuningan dan ada pula yang merah. Daging buah umumnya putih rasanya agak asam, daun berukuran kecil, panjang dan berduri tajam. 5. Waktu Panen Buah nanas dipanen setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga dipanen setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan (Lisdiana,1997). B. Enzim Bromelain Enzim bromelain adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas ( Ananas comosus (L) merr). Enzim

11 proteolitik atau sering disebut juga protease merupakan kelompok enzim yang menguraikan protein menjadi molekul yang lebih kecil. Setiap tipe enzim proteolitik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menghidrolisis ikatan peptida. Sejumlah enzim proteolitik yang menunjukkan spesifitas yang mirip dengan tripsin. Beberapa faktor yang diperlukan dalam proses penggumpalan darah biasanya ada dalam darah dalam bentuk proenzim. Pengaktifan berbagai proenzim ini oleh kerusakan jaringan meningkatkan pembentukan trombin serta penggumpalan darah. Untuk menjaga agar mekanisme ini tidak terpengaruh oleh sembarang keadaan, plasma manusia mengandung suatu protein anti tripsin yang merupakan anggota sekelompok protein serum dari fraksi globulin-alfa. Dengan demikian, dalam keadaan normal tidak terjadi penggumpalan darah intravaskuler (Montgomery dkk,1993). 1. Peran Enzim Proteolitik Enzim proteolitik berperan penting dalam percernaan karena memecah protein dalam makanan menjadi asam amino yang diperlukan tubuh. Enzim proteolitik digunakan dalam berbagai terapi medis. Enzim proteolitik juga berperan penting dalam metabolisme tubuh yaitu pengaturan fungsi hati. Peran lain dari enzim proteolitik adalah menguraikan fibrin berlebih di sistem peredaran darah dan jaringan tubuh penghubung (otot). Enzim proteolitik juga memberi nutrisi dan darah kaya oksigen untuk

12 membuang sisa metabolisme yang dihasilkan dari peradangan dan fibrin berlebih. Dengan demikian enzim proteolitik dapat mencegah penggumpalan darah. 2. Manfaat Enzim Proteolitik Manfaat enzim proteolitik adalah mengurangi peradangan, membersihkan sel mati, mencegah penggumpalan darah, memaksimalkan sistem imun, dan menghilangkan bekas luka. 3. Kandungan Enzim Bromelain Dalam Buah Nanas Tabel 1. Kandungan enzim bromelain pada bagian-bagian buah nanas: Bagian buah Jumlah Buah utuh masak 6-8 % Daging buah masak 8-12,5 % Kulit buah 5-7,5 % Tangkai 4-6 % Buah utuh mentah 4-6 % Daging buah mentah 5-7 % (Lisdiana, 1997) C. Darah 1. Definisi darah Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat

13 mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian 2. Fungsi Darah Fungsi utama darah sebagai alat transportasi seperti: mengangkut hasil metabolisme tubuh, mengangkut sari makanan, mengambil zat-zat makanan dari usus halus, mengangkut air, mengangkut oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebagai pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi, alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkam melalui ginjal dan kulit. Darah juga berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit, antibody atau zat zat anti racun, mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku, menyebarkan panas ke seluruh tubuh, menjaga suhu temperatur tubuh, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan lain sebagainya. 3. Komposisi Darah Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Tiga jenis sel darah utama adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit.

14 Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter darah. D. Penggumpalan Darah 1. Sel pembeku (trombosit) Trombosit merupakan benda kecil bergranula yang membentuk agregrat di tempat cedera pembuluh darah, bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3. Fungsi trombosit memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika jumlahnya kurang dari normal, maka apabila ada luka pembuluh darah tidak cepat membeku sehingga timbul perdarahan yang terus-menerus. 2. Mekanisme Penggumpalan Darah Mekanisme pembekuan yang berperan pada penggumpalan darah adalah suatu jenjang reaksi yang mengaktivasi enzim inaktif dan enzim yang telah diaktifkan selanjutnya mengaktifkan enzim inaktif lain. Reaksi mendasar pada pembekuan darah adalah perubahan protein plasma yang larut yaitu fibrinogen menjadi fibrin yang tak larut. Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca 2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. Ketika kita luka

15 maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinase ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca 2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin dibuat di dalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah (Ganong W.F.,2008). E. Macam Macam Antikoagulan 1. EDTA, (Ethylene Diamine Tetra Acetate) Digunakan dalam bentuk garam Na 2 EDTA atau K 2 EDTA. K 2 EDTA lebih banyak digunakan karena daya larut dalam air kira-kira 15 kali lebih besar daripada Na 2 EDTA. EDTA digunakan dalam bentuk kering dengan pemakaian 1-1,5 mg EDTA / ml darah dan dalam bentuk larutan EDTA 10 % dengan pemakaian 0,1 gr /ml darah atau 10 ul / ml darah. Gugus Na 2 EDTA adalah : MR Na 2 EDTA = 382

16 NaOOC CH 2 CH 2 COOH H CH 2 CH 2 N +Ca 2+ NaOOC CH 2 CH 2 COOH Na 2 EDTA OOC CH 2 CH 2 COOH Ca H CH 2 CH 2 N OOC CH 2 CH 2 COOH Ca EDTA Prinsip EDTA dalam menghambat penggumpalan darah adalah garam natrium atau kaliumnya mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion. 2. Heparin Heparin sebagai antitrombin, tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan leukosit. Dalam praktek sehari-hari heparin kurang banyak dipakai karena harganya mahal. Tiap 1 mg heparin menjaga membekunya 10 ml darah. 3. Natrium Sitrat Natrium Sitrat dalam larutan 3,8% sebagai larutan yang isotonik dengan darah. Dapat dipakai untuk beberapa macam percobaan hemoragik dan untuk laju endap darah cara Westergreen.

17 4. Campuran Ammonium Oxalat dan Kalium Oxalat Campuran ammonium Oxalat dan Kalium Oxalat dipakai dalam keadaan kering agar tidak mengencerkan darah yang diperiksa.jika memakai Ammonium Oxalat tersendiri eritrosit akan membengkak, sedangkan kalau menggunakan Kalium Oxalat tersendiri akan menyebabkan eritrosit mengerut. Campuran garam ini dengan perbandingan 3:2 tidak berpengaruh terhadap besarnya eritrosit (tetapi berpengaruh terhadap morfologi leukosit). Ammonium Oxalat 12 gr, Kalium Oxalat 8 gr, aquadest ad 1000 ml. Botol atau tabung diisi dengan 0,2 atau 0,5 ml larutan campuran ammonium Oxalat dan Kalium Oxalat, kemudian dikeringkan pada suhu kurang dari 70 o C dan dimasukkan 2 atau 5 ml darah untuk pemeriksaan hematologi (Gandasoebrata, 2007).