BAB IV GAMBARAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENULISAN. Penulis mendapatkan informasi dan data yang bersumber dari:

BAB III METODE PENULISAN. menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu: a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang

STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung) ABSTRAK

BAB III METODE PENULISAN. Daerah Provinsi Lampung tepatnya Jl. Hasanudin No. 45 Teluk Betung. Karena

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Profil Wali Kota Bandar Lampung. Drs. H. Herman HN, MM dilahirkan dari keluarga sederhana pada tanggal 17

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

I. PENDAHULUAN. yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satu strateginya adalah melalui

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan di suatu daerah merupakan tanggung jawab pemerintah dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

Coding Kota / Kabupaten Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 30 PERIODE APRIL 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 26 PERIODE 7-22 FEBRUARI 2017

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 32 PERIODE MEI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 35 PERIODE 1-16 JULI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 38 PERIODE 18 AGUSTUS - 2 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 39 PERIODE 3-18 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 41 PERIODE 5-20 OKTOBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 42 PERIODE 21 OKTOBER -5 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 43 PERIODE 6-21 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 51 PERIODE MARET Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 29 PERIODE 27 MARET - 11 APRIL Luas Baku Sawah Kecamatan

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Administratif Kota Bandar Lampung

KEPPRES 30/2004, PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH, PENGADILAN NEGERI SUKADANA, DAN PENGADILAN NEGERI BLAMBANGAN UMPU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

I. PENDAHULUAN. dalam bentuk barang publik maupun jasa publik pada prinsipnya menjadi

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM. Pada penelitian ini dilakukan di daerah Kota Bandar Lampung, dimana. wilayah km² dengan batas wilayah sebagai berikut :

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai. BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVSU

I. PENDAHULUAN. secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

I. PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sumber dana dari dalam negeri antara lain

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukuan diwilayah Kota Bandar Lampung dan Provinsi

KEBIJAKSANAAN PROMOSI PROGRAM KELUARGA BERENCANA MELALUI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI BANDAR LAMPUNG

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Propinsi LAMPUNG. Total Kabupaten/Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Administrasi publik yang dipandang oleh Chandler dan Plano dalam Pasolong

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan majunya perkembangan yang sedang dilakukan oleh pemerintah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-Undang no. 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang no.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

A. Gambaran Umum Dinas Sosial Provinsi Lampung. Lampung. Dinas Sosial Provinsi Lampung merupakan Satuan Kerja (Satker)

Lampiran I.18 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

IV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh:

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINANN TERTENTU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

I. PENDAHULUAN. pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan satu aspek yang penting dalam kehidupan. negara serta wujud dari upaya negara dalam memenuhi kepentingan

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Masyarakat. mengarahkan, membimbing serta menciptakan suasana yang menunjang.

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kota Bandar Lampung 1. Letak Geografis Kota Bandar lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, selain merupakan pusat kegiatan Pemerintahan, Sosial Politik, Pendidikan dan Kebudayaan, juga merupakan pusat kegiatan perekonomian, yang secara ekonomis menguntungkan pertumbuhan dan pengembangan kota Bandar Lampung, yaitu sebagai pusat perdagangan, industri dan pariwisata. Dengan letaknya yang strategis, di mana Propinsi Lampung sebagai daerah lalu lintas dan transit berbagai kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Hal ini menjadikan Kota Bandar Lampung berkembang cukup pesat dalam wilayah Propinsi Lampung. Luas wilayah Kota Bandar Lampung 197,22 km2 yang terdiri dari 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan, Kota Bandar Lampung saat ini menjadi 20 kecamatan dengan 126 kelurahan.

40 Tabel 1. Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah Kelurahan, dan Luas Wilayah Kota Bandar Lampung per-kecamatan (km2) No Kecamatan Ibukota Jumlah Kelurahan Luas Wilayah (Km2) 1 Teluk Betung Bakung 6 8,89 Barat 2 Teluk Betung Sukaraja 10 7,30 Selatan 3 Panjang Panjang Selatan 7 21,16 4 Tanjung Karang Kota Baru 10 6,15 Timur 5 Teluk Betung Kupang Kota 5 9,37 Utara 6 Tanjung Karang Palapa 7 5,31 Pusat 7 Tanjung Karang Gedong Air 6 15,14 Barat 8 Kemiling Sumberejo 6 25,02 9 Kedaton Kampung Baru 7 5,26 10 Rajabasa Rajabasa 4 13,02 11 Tanjung Senang Tanjung Senang 4 11,63 12 Sukarame Sukarame 6 14,75 13 Sukabumi Sukabumi 6 11,64 14 Labuhan Ratu Labuhan Ratu 6 5,62 15 Wayhalim Wayhalim 6 2,12 16 Langkapura Langkapura 5 2,63 17 Enggal Enggal 6 3,00 18 Kedamaian Kedamaian 7 14,18 19 Teluk Betung Teluk betung 6 12,10 Timur Timur 20 Bumi Waras Bumi Waras 6 2,93 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar lampung 2013 B. Profil Dinas Pendapatan Provinsi Lampung 1. Latar belakang/riwayat Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Pada awalnya Dinas Pendapatan Provinsi Lampung bernama BagianPajak/ Penghasilan Daerah Tingkat I Lampung. Waktu pembentukannya bersamaan dengan dibentuknya Provinsi Daerah Tingkat I Lampung pada bulan Maret tahun 1964. Pada tahun 1968 Bagian Pajak/ Penghasilan Daerah Tk.I Lampung statusnya ditingkatkan menjadi Biro Penghasila Daerah

41 Tingkat I Lampung. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. G/193/VIII/TH/1969, Biro Penghasilan Daerah Tk.I Lampung dihapus dan diubah menjadi Bagian Penghasilan Daerah yang secara struktural menjadi bagian dari Biro Keuangan Sekretariat Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung. Dengan Surat Keputusan Gubernur No. Des/ 0254/B.VII/HK/1991, maka dibentuklah Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung. Selanjutnya, dengan Surat Keputusan Gubernur No. G/163/DP/HK/1972, tanggal 9 November 1972, maka dibentuklah Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung sebagai Dinas Daerah Tingkat I yang berdiri otonom dengan nama Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. G/102/B.II/HK/80 tanggal 21 Mei 1980 nama Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung diubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. KUPD. 7/7/39-26 tanggal 31 Maret 1978 yang kemudian diralat dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. KUPD. 7/14/23 tanggal 24 Juni 1978, nomenklatur susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi di seluruh Indonesia menjadi seragam. Untuk Provinsi Lampung nomenklatur Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung No. : 14 Tahun 1976. Sejalan dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, yaitu dengan dikeluarkannya UU No.22 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999, maka pada tahun 2000 Pemerintah Daerah melakukan penataan terhadap Organisasi dan Tata Kerja Daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 17 tahun 2000 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung dan Keputusan Gubernur Lampung No.: 61 Tahun 2001 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Provinsi Lampung, maka nomenklatur Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan

42 berubah dari semula bernama Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung menjadi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. Kemudian sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004, yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka pada tahun 2007 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Provinsi Daerah Lampung Nomo 11 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung; Bagian XVIII. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung, maka pada tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Provinsi Lampung mengalami perubahan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Bagian VIII. 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN PROVINSI LAMPUNG Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung; Bagian ke XVIII tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah; disebutkan: 1. Dinas Pendapatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah provinsi di bidang pendapatan berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan perturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Dinas Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan, dan penetapan standar/pedoman; b. Pembinaan, Pengendalian, Pengawasan, dan Koordinasi dan c. Pelayanan administratif.

43 Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi tersebut maka Dinas Pendapatan Provinsi Lampung adalah merupakan unsur Pemerintah Provinsi yang antara lain diberi kewenangan sebagai pengelola pungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sekaligus sebagai Koordinator di bidang Pendapatan Daerah. Susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pajak; d. Bidang Retribusi dan Penerimaan Lain-lain; e. Bidang Pembinaan dan Pengawasan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Pada lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Lampung terdiri dari 5 (lima) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu UPTD Wilayah I Bandar Lampung, UPTD Wilayah II Metro, UPTD Wilayah III Gunung Sugih, UPTD Wilayah IV Kotabumi dan UPTD Wilayah V Pringsewu. Selain membawahi 5 UPTD Dinas Pendapatan Provinsi Lampung juga memiliki 19 Kantor Bersama Samsat sebagai berikut: Tabel 2 Kantor Bersama Samsat di Provinsi Lampung Tahun 2013 Nama Kantor Tahun Diresmikan Status Kantor Kantor Bersama Samsat Bandar Lampung 1979 - Kantor Bersama Samsat Metro 1984 PENUH/ MANDIRI Kantor Bersama Samsat Kotabumi 1984 PENUH/ MANDIRI

44 Kantor Bersama Samsat Kalianda 1993 PENUH/ MANDIRI Kantor Bersama Samsat Liwa 1996 PENUH/ MANDIRI Kantor Bersama Samsat Kota Agung 1999 PENUH/ MANDIRI Kantor Bersama Samsat Menggala 1999 PEMBANTU Kantor Bersama Samsat Gunung Sugih 2000 PENUH/ MANDIRI Kantor Bersama Samsat Sukadana 2000 PENUH/ MANDIRI Kantor Bersama Samsat Belambangan 2000 PENUH/ MANDIRI Umpu Kantor Bersama Samsat Rajabasa 2003 PENUH/ MANDIRI Kantor Samsat Mall Chandra Bandar 2009 PEMBANTU Lampung Kantor Samsat Pringsewu 2009 PEMBANTU Kantor Samsat Mall Millenium Natar 2010 PEMBANTU Kantor Samsat Mall Kartini Bandar 2010 PEMBANTU Lampung Kantor Samsat Kontainer Sukaraja 2010 PEMBANTU Kantor Bersama Samsat Mesuji 2011 PEMBANTU Kantor Bersama Samsat Tuba Barat 2011 PEMBANTU Kantor Bersama Samsat Pesawaran 2011 PEMBANTU Sumber : Dispenda Provinsi Lampung 3. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN DINAS PENDAPATAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2010-2014 3.1 Visi Pemerintah Provinsi Lampung

45 Visi yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2010 2014 adalah : Lampung unggul dan berdaya saing berbasis Ekonomi Kerakyatan. 3.2 Visi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Mengacu kepada Visi Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2010 2014, maka Visi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung tahun 2010 2014 adalah : Pengelola pendapatan daerah yang profesional dan bertanggung jawab. 3.3 Misi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Dinas Pendapatan Provinsi Lampung merumuskan 3 (tiga) Misi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung, yaitu : A. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkuantitas maksimum kepada masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana yang efektif. B. Mengembangkan dan memanfaatkan sumber day dan teknologi secara efisien, efektif serta berkelanjutan dalam pengelolaan pendapatan daerah. C. Melaksanakan koordinasi yang optimal dalam menciptakan sinergisitas pengelolaan pendapatan daerah. 3.4. Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung, maka ditetapkan Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan sebagai berikut:

46 Tujuan : A. Peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat dalam proses pengelolaan Pendapatan Daerah. B. Tersedianya teknologi dan aparatur pengelola pendapatan daerah yang profesional. C. Peningkatan sinergisitas penglolaan pendapatan daerah. Sasaran : 1. Peningkatan pelayanan dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dari tahun sebelumnya. B. Peningkatan sumber daya teknologi dan aparatur dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dari tahun tahun sebelumnya. C. Meningkatkan sinergisitas pengelolaan pendapatan daerah. Kebijakan : A. Penyediaan sarana dan prasarana yang optomal untuk mendukung produktifitas pendapatan daerah dan pelayanan. B. Penyediaan perangkat hukum yang taat azas dalam proses pengelolaan pendapatan daerah dan pelayanan. C. Penyediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam proses pengelolaan pendapatan daerah. D. Pemanfaatan teknologi informasi yang optimal untuk mendukung produktifitas pendapatan daerah dan pelayanan.

47 E. Pelaksanaan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/ Kota, dan Pemerintah Daerah Lainnya dalam rangka menciptakan sinergisitas pengelolaan pendapatan daerah. Mencermati berbagai hal di atas, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Lampung menjelaskan bahwa strategi kebijakan pengelolaan pendapatan di Provinsi Lampung diarahkan pada : A. Evaluasi/ penyesuaian, penyusunan, serta sosialisasi produk-produk hukum pendapatan daerah sesuai dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. B. Revitalisasi peran dan fungsi kelembagaan khususnya UPTD Pajak di lingkup Dispenda Provinsi Lampung. C. Peningkatan sarana dan prasarana Kantor Bersama Samsat eksisting dalam upaya dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para wajib pajak kendaraan bermotor. D. Peningkatan akses pelayanan kepada para wajib pajak kendaraan bermotor melalui samsat Link dan pembentukan kantor-kantor Samsat Pembantu pada lokasi-lokasi strategis maupun pengembangan keberadaan Samsat Keliling. E. Peningkatan kapasitas aparatur pengelola Pajak Daerah dalam rangka peningkatan pelayanan dan peningkatan pendapatan daerah dari sektor Pajak Daerah. F. Optimalisasi proses-proses inspeksi dan pengujian kepatuhan pajak dalam rangka peningkatan pendapatan daerah khususnya dari sektor pajak daerah. G. Rekonsiliasi data terkait dengan optimalisasi pengelolaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah, serta lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, termasuk penyusunan Dana Bagi Hasil baik dari Pemerintah Pusat maupun kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota.

48 H. Optimalisasi fungsi-fungsi pengawasan dan pembinaan baik dalam lingkup internal maupun eksternal terkait penglolaan pendapatan daerah pada bidang administrasi, keuangan, dan kelembagaan/ personal. I. Optimalisasi koordinasi dalam proses pengelolaan pendapatan daerah baik dalam lingkup internal maupun eksternal. J. Upaya untuk menggali kontribusi dari perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Provinsi Lampung dalam rangka peningkatan PAD.