RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH ANXIETY LEVEL IN APPENDICTOMY PREOPERATIVE PATIENTS AT PROF.Dr.SOEKANDAR HOSPITALS MOJOSARI MOJOKERTO DISTRIC

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

Relationship Anxiety of Preoperative Patients and Increasing of Blood Pressure In Pajajaran RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari.

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH

HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA. di Ruang Melati RSUD Dr. Harjono Ponorogo

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Ansietas Menghadapi Ujian Nasional di SMA Negeri 15 semarang

HUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

Efek Kecemasan terhadap Peningkatan Tekanan Darah Penderita Pre OP ORIF. The Effect Anxiety to Increased Blood Pressure in Patients with Pre Op ORIF

BAB I PENDAHULUAN. mengalami tindakan invasif seperti pembedahan. Dilaporkan pasien mengalami

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN ORIENTASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN ANGGREK LANTAI II RSUD POLEWALI MANDAR

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

HUBUNGAN DUKUNGAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES PADA PEREMPUAN SINGLE PARENT DI DESA MAYANGAN KECAMATAN GUMUKMAS KABUPATEN JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Peran perawat tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK DENGAN KECEMASAN MAHASISWA SAAT PRAKTEK KLINIK DI RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU SEJAHTERA GBI SETIA BAKTI KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DI POLIKLINIK SYARAF RSUD DR

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG EDELWEIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN OSTEOARTRITIS DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI

HUBUNGAN TINDAKAN KEPERAWATAN PREOPERATIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN FRAKTUR DI RUANG BEDAH B RSUD Dr.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

Transkripsi:

RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH ANXIETY LEVEL IN APPENDICTOMY PREOPERATIVE PATIENTS AT PROF.Dr.SOEKANDAR HOSPITALS MOJOSARI MOJOKERTO DISTRIC ABSTRACT Binarti Dwi W AKPER BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO Family support are attitude, action and acceptance family towards patients who get illness. The. The anxiousness is part of human s life that signed by fearfullness or deeply nervousness and having a continously. This research purposes to determine the relationship of family support with anxiety levels in appendictomy preoperative patients at Prof. Dr. Soekandar hospitals Mojokerto. This research is a correlational research with cross sectional approach. The population was all apendictomy preoperative patients. The sampling method was consecutive sampling. The analysis of the relationship of family support and the level of anxiety apply Spearman Rho correlation test showed a significant relationship with p = 0.004 (<α 0.05). The result showed that family support in medium category was 2 people (13%), the family support in good category was 12 people (80%), the family support in excellent category was 1 (7%), while the number and percentage of respondents who experienced in mild anxiety as much as 4 people (27%), moderate anxiety as much as 9 people (60%), and severe anxiety as much as 2 people (13%). There is no respondents in analysis who have family support in less category, and There is no respondents in analysis who have not experienced a panic and anxiety. The level of anxiety was influenced by family support, pain, ignorance, disanlement, death and anesthesia. However, the factors that affect the level of anxiety that is family support. The anxiousness would be lower if you have a good family support. Keywords: Family Support, Anxiety Level, appendictompreoperative patient. Pendahuluan Apendeksitis merupakan suatu peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut (price.1995). Pembedahan diindikasikan bila diagnosis apendiksitis telah ditegakkan. Apendiktomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dilakukan segera mungkin untuk mengurangi perforasi (Smeltzer.2002). pada setiap operasi baik mayor ataupun minor pasti akan terjadi ansietas atau kecemasan pada pasien tersebut, begitupun pada pasien yang akan melakukan apendiktomi. Kecemasan praoperatif kemungkinan merupakan suatu respons antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, atau bahkan kehidupannya itu sendiri (Smeltzer.2002). Untuk mengatasi kecemasan dibutuhkan dukungan keluarga. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Dukungan keluarga tersebut dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. (Akhmadi 2009). Berdasarkan kenyataan dilapangan pasien pre operasi mengalami ansietas / kecemasan akibat kurangnya informasi dan ketakutan akan operasi yang akan dilakukan. Untuk meminimalkan kecemasan, keluarga pasien biasanya memberikan dukungan kepada pasien. Dukungan tersebut biasanya berupa motivasi, mengantar pasien sampai ruang operasi dan bahkan tidak jarang keluarga yang menunggu pasien didepan ruang operasi sampai operasi selesai. Pada setiap operasi baik mayor ataupun minor pasti akan terjadi ansietas atau kecemasan pada pasien tersebut, begitupun pada pasien yang akan melakukan apendiktomi. Kecemasan praoperatif kemungkinan merupakan suatu respons antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, atau bahkan kehidupannya itu sendiri (Smeltzer.2002).

Untuk mengatasi kecemasan dibutuhkan dukungan keluarga. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Dukungan keluarga tersebut dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. (Akhmadi 2009). Friedmen 1998 ( dalam ainun 2007 ) menyatakan bahwa dukungan keluarga dapat menimbulkan efek penyangga yaitu dukungan keluarga menahan efek-efek negatif dari stress terhadap kesehatan dan efek utama yaitu dukungan keluarga yang secara langsung mempengaruhi pe- ningkatan kesehatan. Dukungan yang baik juga akan meningkatkan harga diri, kemampuan kontrol diri dan kemampuan informasional keluarga pasien preoperasi appendictomy.sehingga dengan peningkat -an kemampuan tersebut diharapkan akan meningkatkan kemampuan koping pasien pre operasi appendictomy dalam menghadapi berbagai stressor yang dihadapinya saat akan menjalani appendictomy. Dengan kemampuan koping tersebut maka tingkat kecemasan yang dialami pasien pre operasi appendectomy dapat diminimalisir. Menurut (Smeltzer.2002) kira-kira 7% dari populasi akan mengalami apendiksitis dalam waktu yang bersamaan dalam hidup mereka. Apendiksitis paling sering terjadi antara usia 10 sampai 30 tahun (Smeltzer.2002). berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Prof Dr. Soekandar mojokerto, penderita apendiksitis yang rawat inap dan yang dilakukan apendektomi pada bulan januari sampai oktober tahun 2014 sebanyak 67 orang. Sementara pada tanggal 4 dan 11 Desember terdapat 6 pasien yang akan melakukan operasi apendiktomi tetapi yang mengalami kecemasan hanya 5 orang, sementara yang 1 orang belum tidak bisa dikaji tingkat kecemasannya karena masih berumur 3 tahun. Menurut ramaiah dalam (safariah dan nofrans.2012) ada 6 cara dalam mengatasi kecemasan. Yaitu pengendalian diri, dukungan (dukungan keluarga), tindakan fisik, tidur, mendengarkan musik, dan konsumsi makanan.( safariah dan nofrans.2012). Dari keenam cara tersebut, peneliti ingin meneliti mengenai hubungan apendiktomi. Metode Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik korelasional dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah Semua pasien apendiktomi di RSUD prof. Dr soekandar kab. mojokerto pada bulan Bulan januari juni tahun 2015. pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 15 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang berisi pertanyataan dan pertanyaan seputar dukungan keluarga dan tingkat kecemasan. Untuk mengukur tingkat kecemasan peneliti menggunakan kuisioner dengan jumlah 14 pertanyaan sedangkan untuk mengukur dukungan keluarga peneliti menggunakan peryataan sebanyak 12 peryataan.analisa data dengan uji Spearman Rho Hasil Berdasarkan hasil penelitian tentang distribusi responden : Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan usia pada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokerto tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015 No. Usia Frekuensi Prosentase 1 <20 0 0% 2 20-30 9 60% 3 31-40 6 40% jumlah 15 100% Dari tabel di atas dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan sebagian besar usia karakteristik responden usia 20-30 tahun sebanyak 9 orang (60 %),

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan jenjang pendidikan pada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokerto tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015. No Pendidikan frekuensi prosentase 1 SD 3 20% 2 SLTP 5 33% 3 SLTA 7 47% Dari tabel di atas dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan SD sebanyak 3 orang (20%), karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan SLTP sebanyak 5 orang (33%) dan karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan SLTA sebanyak 7 orang (47%). Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan pada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokerto tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015 No. Pekerjaan f % 1 Buruh 3 20% 2 Swasta 6 40% 3 PNS 2 13% 4 IRT 4 27% Dari tabel di atas dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagai buruh sebanyak 3 orang (20%), sebagai pekerja swasta sebanyak 6 orang (40%), sebagai PNS sebanyak 2 orang (13%) dan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (27%). Tabel 4 Distribusi data berdasarkan tingkat kecemasanpada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokertotanggal 14 Januari s/d 13 April 2015. No Tingkat f % Kecemasan 1 Ringan 4 27% 2 Sedang 9 60% 3 Berat 2 13% 4 Panik 0 0% Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa responden yang mengalami cemas tingkat ringan sebanyak 4 orang (27%), cemas sedang sebanyak 9 orang (60%), cemas berat sebanyak 2 orang (13%), dan tidak ada responden yang mengalami panik serta tidak ada responden yang tidak mengalami cemas pre operasi apendiktomi. Tabel 5 Distribusi data berdasarkan dukungan keluargapada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015. No Dukungan f % Keluarga 1 Kurang 0 0% 2 Cukup 2 13% 4 Baik 12 80% 3 Sangat Baik 1 7% Dari tabel diatas dapat diidentifikasi bahwa tidak ada reponden penelitian yang memiliki tingkat dukungan keluarga kurang, terdapat 2 responden memiliki dukungan keluarga tingkat cukup/sedang atau sekitar 13%, terdapat 12 responden memiliki dukungan keluarga tingkat baik atau sekitar 80% dan responden yang memiliki dukungan keluarga sangat baik sebanyak 1 orang atau sekitar 7%. Tabel 6 Distribusi data berdasarkan hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015. Dari tabel diatas didapatkan 12 responden yang memiliki dukungan keluarga kategori baik namun 8 orang diantaranya mengalami kecemasan tingkat sedang dan 4 orang mengalami kecemasan tingkat sedang

begitupun responden yang memiliki dukungan keluarga kategori sangat baik sebanyak 1 orang dan mengalami kecemasan tingkat ringan. Sedangkan responden yang memiliki dukungan keluarga cukup ada 2 orang dan keduanya mengalami kecemasan tingkat berat. Dari hasil uji statistik korelasi Spearman, didapatkan hasil Pvalue=0,002 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan signifikan antara apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto. Pembahasan 1.Dukungan keluarga pada pasien pre operasi appendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokerto Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 6 bulan dari tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015. pada 15 responden, dapat diidentifikasi bahwa tidak ada reponden penelitian yang memiliki tingkat dukungan keluarga kurang, terdapat 2 responden memiliki dukungan keluarga tingkat cukup atau sekitar 13%, terdapat 12 responden memiliki dukungan keluarga tingkat baik atau sekitar 80% dan responden yang memiliki dukungan keluarga sangat baik sebanyak 1 orang atau sekitar 7%. Dukungan keluarga merupakan informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.(azizah, 2011). Dukungan keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu; keiintiman, harga diri, keterampilan sosial, umur, pendidikan, spiritual dan status sosial ekonomi (Rahayu 2009) Usia akan mempengaruhi tingkat pemahaman responden terhadap suatu dukungan yang diberikan oleh anggota keluarganya. Sementara tingkat pendidikan akan membentuk pola pikir dan pemahaman yang berbeda pada setiap orang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang biasanya akan memberikan pola pikir dan pemahaman yang lebih baik terhadap suatu hal. Sedangkan Pekerjaan yang dimiliki akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan keluarga. Keluarga dengat tingkat pendapatan yang tinggi secara tidak langsung akan membuat keluarga tersebut masuk kedalam keluarga dengan status soial atas, sebaliknya jika pendapatanya rendah keluarga tersebuat akan masuk dalam dalam kelas sosial bawah. Kelas sosial akan berpengaruh banyak terhadap keterlibatan keluarga dalam memberikan dukungan keluarga terhadap salah satu anggota keluarganya yang sakit.(smeltzer 2002). 2.Tingkat appendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokerto Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 6 bulan dari tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015 pada 15 responden, didapatkan hasil bahwa responden yang mengalami cemas tingkat ringan sebanyak 4 orang (27%), cemas sedang sebanyak 9 orang (60%), cemas berat sebanyak 2 orang (13%), dan tidak ada responden yang mengalami panik serta tidak ada responden yang tidak mengalami cemas pre operasi apendiktomi. Kecemasaan adalah keadaan dimana seseorang mengalami perasaan gelisah atau cemas dan aktifitas sistem syaraf otonom dalam merespon terhadap ancaman yang tidak jelas dan tidak spesifik (Carpenito, 2000). Sedangkan menurut asmadi (2008), Ansietas atau kecemasan merupakan gejolak emosi seseorang yang berhubungan dengan sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi pemasalahan. (Asmadi.2008). Segala bentuk prosedur pembedahan selalu didahului dengan suatu reaksi emosional tertentu oleh pasien, apakah reaksi itu jelas atau tersembunyi, normal atau abnormal. Sebagai contoh, kecemasan pre operatif kemungkinan merupakan suatu respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupannya itu sendiri (Smeltzer 2002). Menjelang operasi pasti semua orang akan merasakan kecemasan. Kecemasan itu muncul seiring dengan pandangan dan pemahaman seseorang terhadap operasi itu sendiri. Kebanyakan sesorang akan merasa

takut menjelang operasi. Perasaan takut itu muncul seiring dengan adanya pandangan seseorang akan adanya suatu ancaman seperti ; kecacatan, nyeri atau rasa sakit saat operasi, kegagalan operasi, kematian dll. Pandangan dan pemahaman seseorang dipengruhi oleh usia, pendidikan dan pekerjaan (status soial) seseorang. Dari data diatas dapat dilihat bahwa seluruh responden mengalami kecemasan menjelang operasi apendiktomi yang akan dilakukan dan sebagian besar responden mengalami kecemasan pada tingkat sedang. Menjelang operasi pasti semua orang akan merasakan kecemasan. Kecemasan itu muncul seiring dengan pandangan dan pemahaman seseorang terhadap operasi itu sendiri. Kebanyakan sesorang akan merasa takut menjelang operasi. Perasaan takut itu muncul seiring dengan adanya pandangan seseorang akan adanya suatu ancaman seperti ; kecacatan, nyeri atau rasa sakit saat operasi, kegagalan operasi, kematian dll. Pandangan dan pemahaman seseorang dipengruhi oleh usia, pendidikan dan pekerjaan (status soial) seseorang. 3.Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat appendiktomi di RSUD Prof. Dr. Mojokerto Berdasarkan distribusi silang apendiktomi, terdapat 12 responden yang memiliki dukungan keluarga kategori baik namun 9 orang diantaranya mengalami kecemasan tingkat sedang dan 3 orang mengalami kecemasan tingkat ringan begitupun responden yang memiliki dukungan keluarga kategori sangat baik sebanyak 1 orang dan mengalami kecemasan tingkat ringan. Sedangkan responden yang memiliki dukungan keluarga cukup ada 2 orang dan keduanya mengalami kecemasan tingkat berat. Dukungan keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu; keiintiman, harga diri, keterampilan sosial, umur, pendidikan, spiritual dan status sosial ekonomi (Rahayu 2009), Dukungan keluarga yang positif berhubungan dengan kurangnya kecemasan. kecemasan akan rendah apabila individu memiliki dukungan sosial yang baik. menurut Saharon. (2000), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan pada pasien pre operasi antara lain : a. Nyeri dan ketidaknyamanan (pain and discomfort) b. Ketidaktahuan (unknow) c. Kerusakan atau kecacatan (mutilation) d. Kematian (death) e. Anestesi (anesthesia) Dari hasil uji statistik korelasi Spearman, didapatkan hasil Pvalue=0,002 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan signifikan antara apendiktomi di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama 6 bulan dari tanggal 14 Januari s/d 13 April 2015 di RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR MOJOKERTO, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 15 responden kebanyakan mendapatkan dukungan keluarga tingkat baik yaitu sebnyak 12 responden atau sekitar 80%. Sedangkan untuk tingkat kecemasan kebanyakan responden mengalami kecemasan tingkat sedang, yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar (60%). Dari hasil uji statistik korelasi Spearman, didapatkan hasil Pvalue = 0,002 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendiktomi di RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR MOJOKERTO. Saran Bagi pasien pre operasi apendisitis Bagi pasien yang mengalami kecemasan pre operasi apendisitis diharapkan berusaha mengungkapkan, dan berbagi kepada keluarga tentang kecemasan yang dialaminya agar tercipta suasana emosional dan dukungan dari keluarga sehingga kecemasan yang dialami akan berkurang. Bagi keluarga pasien pre operasi apendiktomi Keluarga diharapkan memberikan dukungan sosial semaksimal mungkin kepada pasien berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan penilaian, dan dukungan emosional.

Bagi tenaga perawat Diharapkan memberikan dorongan untuk pengungkapan perasaan klien, harus mendengarkan dan harus memahami ungkapan klien, serta memberikan informasi mengenai prosedur operasi apendiktomi yang membantu menyingkirkan rasa cemas pada pasien pre operasi apendiktomi. Bagi RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR MOJOKERTO Diharapkan meningkatkan mutu pelayanan di ruang rawat inap bedah dengan cara melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada pasien yang akan menjalani operasi apendiktomi. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis secara mendetail dan menggunakan sampel yang lebih banyak. Bagi institusi pendidikan Diharapkan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan ilmu kesehatan yang luas dan memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah. DAFTAR PUSTAKA Ainun. 2012.Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Appendictomy Di Ruang Flamboyan Rsud Tarakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.(internet).Available from ( http://www.old.fk.ub.ac.) (accessed 29 november 2013) Akhmadi.2009.dukungan keluarga. (Internet) 9 Agustus 2009. Available from: (http://www.rajawana.com) (Accessed 21 Oktober 2013) Alimul H. Aziz (2007), Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Edisi kedua. Jakarta ; Salemba Medika Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : salemba medika Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu Azwar, S. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi 2. Cetakan XII. Jakarta: Pustaka Pelajar Budiarto. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC. Hariyono, Rudy.2000.Mengatasi Rasa Cemas. Gresik: Putra Pelajar Weistein, Sharon M. (2000). Buku Saku Terapi Intravena Edisi 2. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Price, sylvia anderson.1995. Fisiologi proses-proses penyakit. Jakarta : EGC Rahayu, S.H. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Keluarga dengan Dukungan Keluarga dalam Perawatan DM di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. (Internet). 23 November 2009. Available from: (http://www.digilib.unimus.ac.id) (Accessed 17 Oktober 2013) Smeltzer, Suzanne C.2002.keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC Triantoro Safariah Dan Nofrans Eka Saputra.2012.manajemen emosi.jakarta: PT bumi aksara