BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

dokumen-dokumen yang mirip
MENGENAL BEBERAPA PRIMATA DI PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM. Edy Hendras Wahyono

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

EKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA

SMP NEGERI 3 MENGGALA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

10 Hewan Langka Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

I. PENDAHULUAN. menguntungkan antara tumbuhan dan hewan herbivora umumnya terjadi di hutan

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi dan Morfologi Orangutan. tetapi kedua spesies ini dapat dibedakan berdasarkan warna bulunnya

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

BRIEF Volume 11 No. 05 Tahun 2017

DINAS KEHUTANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

I. PENDAHULUAN. Salah satu primata arboreal pemakan daun yang di temukan di Sumatera adalah

Mengenal Satwa Liar dan Teknik Perlindungannya

PENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. sumatera. Klasifikasi orangutan sumatera menurut Singleton dan Griffiths

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Lutung. (Trachypithecus auratus cristatus)

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Area. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan satu kesatuan

Informasi singkat tentang jenis primata baru khas Sumatera. Orangutan Tapanuli. Pongo tapanuliensis. Jantan dewasa Orangutan Tapanuli Tim Laman

I. PENDAHULUAN. udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang

BAB I PENDAHULUAN. ( 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)

2 c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 461/Kpts-II/1999 telah ditetapkan Penetapan Musim Berburu di Taman Buru dan Areal Buru; b. ba

BAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang ada di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN. endemik pulau Jawa yang dilindungi (Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

POLA PENGGUNAAN WAKTU OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman jenis satwa,

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah siamang berdasarkan bentuk morfologinya yaitu: (Napier and

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 3,5%) Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 13,9%) Pengetahuan Positif terbentuk

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi dan Morfologi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Klasifikasi ilmiah orangutan Sumatera menurut Groves (2001) adalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2 Indonesia Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3544); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus)

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

I. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat

ASPEK KEHl DUPAM DAN BlQLOGI REPRODUKSI

I. PENDAHULUAN. Kupu-kupu raja helena (Troides helena L.) merupakan kupu-kupu yang berukuran

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. berbagai tipe vegetasi dan ekosistem hutan hujan tropis yang tersebar di

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, dewasa ini lebih banyak dituangkan dalam program kerja kegiatan

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kekhasan/keunikan jenis tumbuhan dan/atau keanekaragaman

ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM ORANGUTAN INDONESIA

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA, BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Siamang yang ditemukan di Sumatera, Indonesia adalah H. syndactylus, di

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

GEMPA DAN TSUNAMI GEMPA BUMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1994 TENTANG PERBURUAN SATWA BURU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

Transkripsi:

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU EDY HENDRAS WAHYONO

Penerbitan ini didukung oleh : 2

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU Ceritera oleh Edy Hendras Wahyono Illustrasi Indra Foto-foto Dokumen Conservation International Indonesia 3

Catatan untuk orangtua: Orangutan dalam kandungan selama 9 bulan seperti manusia. Kelahiran satu anak dengan anak berikutnya untuk orangutan liar, selama 5 7 tahun, tergantung makanan di dalam hutan.. Anak orangutan ini masih menyusu ke induknya hingga berumur 4-5 tahun. Penyebaran orangutan hanya ada di Pulau Sumatera bagian utara dan Kalimantan. Pongki adalah anak orangutan yang lucu, mereka hanya hidup di Sumatera dan Kalimantan 4

5

Pongki kalau tidur selalu membuat sarang yang baru, dan tidur bersama ibunya Catatan untuk orangtua : Orangutan kalau tidur selalu membuat sarang baru. Biasanya sarang ini dibuat dengan menggunakan daun segar. Orangutan yang mempunyai anak, sarangnya akan lebih besar karena untuk tidur bersama-sama. Jarang sekali orangutan menggunakan sarang bekas. Sarang dibuat di percabangan pohon. Bila musim hujan sarang lebih besar, dan berselimutkan dedaunan. 6

7

Catatan untuk orangtua : Induk orangutan akan mengasuh hingga anaknya bisa mandiri sampai umur 6 8 tahun. Kemanapun digendong dan akan melindungi bila ada yang mengganggu. Oleh karena itu bila ada manusia yang menangkap anak orangutan, dapat dipastikan akan membunuh induknya terlebih dahulu. Untuk itu primata ini sangat rawan akan kepunahan. Ibu sangat sayang kepada pongki. Ia belajar dan mencoba makanan yang dimakan ibunya. 8

9

Pongki selalu digendong ibunya bila menjelajah hutan untuk mencari makan. Catatan untuk orangtua: Orangutan selalu menggendong anak yang belum mandiri bila melakukan penjelajahan dalam hutan. Kadang digendong di pundak, di samping kanan atau kiri. Malah kalau masih bayi sering digendong di depan, Makanan orangutan lebih kurang 400-an jenis tumbuhan yang berbeda. Makanan utama adalah buah, daun muda, biji, bunga, kulit pohon bagian dalam, kadang-kadang memakan serangga, serta telur burung bila menemukan. 10

11

Ayah pongki besar dan gagah Catatan untuk orangtua : Jantan mempunyai bantalan pipi yang besar, hal ini yang membedakan bentuk muka orangutan jantan dan betina. Beratnya mencapai 150 kg, yaitu 2 kali ukuran berat betina. Orangutan tidak membentuk keluarga, oleh karena itu setelah jantan dan betina berpasangan 1 2 minggu, orangutan jantan meninggalkan betina, dan hidup sendiri. Jantan selalu melakukan perkelahian siapa yang kuat dia yang menang dan menjadi raja suatu daerah. 12

13

Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi orangutan? Membiarkan orangutan hidup pada habitatnya yang berupa hutan tropis. Orangutan bukan jenis yang cocok untuk dipelihara di rumah, tetapi satwa liar uang hidup di hutan Menggunakan barangbarang yang tidak menyebabkan kerusakan hutan sebagai habitat orangutan dan satwa lain Menyebarkan informasi tentang perlunya menjaga dan melestarikan orangutan dan habitatnya yang berupa hutan tropis 14

Fakta Orangutan : Orangutan Sumatra (Pongo abelii) populasinya diperkirakan tinggal 5000 ekor, yaitu separuhnya dari keadaan 10 tahun yang lalu. Kini hidup di beberapa daerah saja seperti di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) populasinya diperkirakan tinggal 20.000 ekor saja. Dapat ditemukan di daerah kawasan perlindungan seperti taman nasional dan hutan lindung lainnya. Mereka hidup pada hutan tropis, mulai dari hutan dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 1,000 meter di atas permukaan laut. Makanan utama mereka adalah buah-buahan, tetapi mereka juga memakan daun muda, bunga, kulit pohon bagian dalam, serangga dan kadang-kadang memakan telur burung. Daerah jelajah orangutan cukup luas. Betina mencapai 1,500 hektar dan jantan 4,000 hektar. Orangutan hidup menyendiri atau soliter, kadang betina diikuti oleh satu atau dua anak yang belum mandiri. Sedangkan jantan lebih banyak menyendiri, hanya beberapa hari bersama betina saat berpasangan. Masa hamil sekitar 270-280 hari, dan jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain antara 5 7 tahun, dan orangutan tidak pernah melahirkan anak kembar. Ancaman terbesar yang dihadapi orangutan adalah rusak dan hilangnya hutan tropik yang menjadi habitatnya beralih fungsi menjadi perkebunan, perladangan, pemukiman dan penebangan hutan. Ancaman lain adalah perdagangan liar. Untuk menangkap anak orangutan, pemburu umumnya membunuh induknya terlebih dahulu, karena sulit sekali untuk melepas anak dari dekapan induk. Status orangutan masuk dalam daftar Konvensi International tentang Perdagangan Flora dan Fauna yang terancam punah (CITIES). Sejak tahun 1931, kera merah ini sudah dilindungi oleh undang-undang. Orangutan ini dikategorikan sebagai satwa yang kritis. 15

Conservation International merupakan organisasi nir-laba yang berkarya di lebih dari 30 negara termasuk di Indonesia dan berada di empat benua. CI percaya bahwa warisan alam yang ada di bumi harus selalu di pertahankan, hal ini penting demi pertumbuhan spiritualitas, budaya dan ekonomi generasi yang akan datang. Misi CI adalah untuk melestarikan warisan alam dan keanekaragaman hayati di bumi, serta menunjukkan bahwa manusia dapat hidup harmonis dengan alam. Yayasan Pendidikan Konservasi Alam Indonesia, adalah lembaga swadaya masyarakat yang mempunyai misi melestarikan keaneragaman hayati melalui jalur pendidikan dan penerbitan buku-buku konservasi. 16