3.1 PENETAPAN BATAS WILAYAH PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

7.1 LATAR BELAKANG PENYUSUNAN

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN


BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

KARAKTERISTIK INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

pelalawankab.bps.go.id

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

4.1 ANALISIS REGIONAL

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Katalog BPS:

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

5.1 KEBIJAKSANAAN DASAR PENGEMBANGAN KOTA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

pelalawankab.bps.go.id

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

Katalog BPS :


V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

4.1. Letak dan Luas Wilayah

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di


Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Natar terdiri dari 24 desa yaitu Desa Banda Rejo, Suka Bandung,

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi


BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

9.1 INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

6.1 TUJUAN PEMANFAATAN RUANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

Kecamatan Nanggulan secara administratif terbagi 6 (enam) desa yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

Sebagai langkah awal dalam proses penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kawasan (RUTRK) Kota Sei Rampah 2006 2016, terlebih dahulu harus dipahami kondisi wilayah Kota Sei Rampah secara umum melalui tinjauan terhadap gambaran umum wilayah perencanaan. Gambaran wilayah tersebut terdiri dari gambaran mengenai keadaan fisik dasar wilayah, keadaan sosial budaya maupun sarana dan prasarana yang ada. Pengetahuan dan pemahaman mengenai kondisi wilayah sangat diperlukan sebagai dasar pertimbangan bagi perencanaan tata ruang yang akan disusun. Dengan mengetahui kondisi fisik alam dan lingkungan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar perencanaan sehingga perencanaan tersebut nantinya telah mengantisipasi keadaan, terutama perkembangan dan permasalahan wilayah perencanaan yang akan terjadi dikemudian hari. 3.1 PENETAPAN BATAS WILAYAH PERENCANAAN Kawasan Perkotaan Sei Rampah adalah Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dari Daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang terdapat di Kecamatan Sei Rampah dan tidak mempunyai status administrasi. Dengan demikian Kawasan Kota Sei Rampah tidak mempunyai batas wilayah administrasi yang jelas. Untuk itu maka perlu ditetapkan batas wilayah perencanaan dari Rencana Umum Tata Ruang Kawasan (RUTRK) Kota Sei Rampah. Penetapan batas wilayah perencanaan RUTR Kawasan Kota Sei Rampah dapat ditetapkan atas beberapa kriteria, antara lain : 1. Kawasan pusat kota dengan ciri utama yaitu : pusat pemerintahan, terkonsentrasinya kegiatan perdagangan dan jasa, pasar dan pertokoan; 2. Kawasan yang sudah menunjukkan cici-ciri kekotaan seperti kegiatan utama masyarakatnya bukan pertanian, didominasi oleh kawasan terbangun/perumahan dan permukiman, ketersediaan prasarana dan sarana kota seperti pendidikan, kesehatan, peribadatan dan fasilitas umum lainnya, lebih lengkap bila dibandingkan dengan kawasan lainnya; 3. Wilayah yang memiliki keterdesakan untuk segera dibuatkan rencana tata ruangnya; 4. Ketersediaan lahan cadangan untuk pengembangan kota itu sendiri. Laporan Akhir III - 1

Berdasarkan kriteria di atas dan atas kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai) maka wilayah perencanaan RUTRK Kota Sei Rampah yang ditetapkan terdiri dari 8 (delapan) desa, yang meliputi sebagian dari Kecamatan Sei Rampah. Luas wilayah perencanaan secara keseluruhan terdapat sekitar 5.358 Ha. Desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa Pematang Ganjang (937 Ha) dan Desa Silau Rakyat (921 Ha). Sedangkan desa yang paling kecil luasnya adalah Desa Pematang Pelintahan yaitu hanya sekitar 258 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai luas dan batas wilayah perencanaan Kawasan Kota Sei Rampah dapat dilihat pada Tabel III.1 dan Gambar 3.1. TABEL III.1 LUAS WILAYAH PERENCANAAN RUTRK KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2006 2016 No Desa/Kelurahan Luas (Ha) Persentase (%) 1 Pem. Pelintahan 258 4.82 2 Sei Rejo 739 13.79 3 Firdaus Est 540 10.08 4 Firdaus 534 9.97 5 Cempedak Lobang 789 14.73 6 Pem. Ganjang 937 17.49 7 Sei Rampah 640 11.94 8 Silau Rakyat 921 17.19 Kota Sei Rampah 5,358 100.00 Sumber : - Hasil Survey Lapangan - Kecamatan Sei Rampah Dalam Angka 3.2 KARAKTERISTIK FISIK DASAR Tinjauan mengenai karakteristik fisik dasar wilayah perencanaan yang akan dikemukakan adalah meliputi aspek topografi/kemiringan lereng, klimatologi, hidrologi, geologi/jenis tanah dan pola penggunaan tanah. Aspek tersebut akan menentukan daya dukung lahan serta daya tampung ruang fisik lahan terhadap arah pengembangan kota pada masa mendatang. Laporan Akhir III - 2

Laporan Akhir III - 3

3.2.1 Topografi dan Kemiringan Lereng Kawasan Kota Sei Rampah berada disepanjang jalur Jalan Lintas Nasional. Pada umumnya wilayah perkotaan Sei Rampah berada pada ketinggian antara 100 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan keadaan lerengnya pada umumnya Kota Sei Rampah relatif datar dengan kemiringan lereng berkisar antara 0-8%. Dengan demikian maka seluruh wilayah perencanaan Kota Sei Rampah dapat dikembangkan untuk kegiatan perkotaan. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara membuat sistem drainase perkotaan yang baik, karena daerah yang relatif datar biasanya rawan akan banjir dan genangan air. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan kemiringan lereng Kota Sei Rampah dapat dilihat pada Gambar 3.2. 3.2.2 Keadaan Iklim Kota Sei Rampah memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kecamatan Sei Rampah dan Kabupaten Serdang Bedagai. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 84 %, curah hujan berkisar antara 30 sampai dengan 340 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan Agustus September 2004, hari hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Agustus-September 2004. Rata-rata kecepatan udara berkisar 1,10 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,74 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 23,7 C dan maksimum 32,2 C. 3.2.3 Keadaan Geologi dan Jenis Tanah Dilihat dari struktur batuannya pada umumnya di Kawasan Kota Sei Rampah didominasi oleh jenis batuan Andosit dan Permokarbon. Jenis Batuan Andosit padaumumnya terdapat di Desa Pematang Pelintahan, Firdaus, Fisrdaus Estate, Cempedak Lobang dan Sei Rampah Pekan. Sedangkan jenis batuan Fermokarbon pada umumnya terdapat di Desa Sei Rejo, Pematang Ganjang dan Silau Rakyat. Lihat Gambar 3.3. Sedangkan jenis tanah yang mendominasi pada Kawasan Kota Sei Rampah adalah jenis tanah Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol serta tanah Latosol Coklat. Jenis tanah Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol pada umumnya tedapat di Desa Firdaus, Firdaus Estate, Silau Rakyat dan Cempedak Lobang. Sedangkan di Desa Sei Rampah Pekan, Pematang Pelintahan, Sei Rejo dan Pematang Ganjang umumnya didominasi oleh jenis tanah Latosol Coklat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4. Laporan Akhir III - 4

Laporan Akhir III - 5

Laporan Akhir III - 6

Laporan Akhir III - 7

3.2.4 Keadaan Hidrologi Di Kawasan Perkotaan Sei Rampah terdapat beberapa aliran sungai yang melintasi kota tersebut. Sungai-sungai tersebut mengalir dari arah Barat ke Timur dan akhirnya bersatu menjadi sungai Rampah yang akhirnya mengalir ke Selat Malaka. Sungai Rampah (Sei Rampah) dapat diklasifikasikan sebagai sungai besar/induk karena merupakan tempat bersatunya dari beberapa anak sungai seperti Sei Rambung, Sei Pangkalan dan Sei Gempolan. Sungai-sungai tersebut juga merupakan sumber irigasi bagi persawahan yang ada disekitarnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5. 3.2.5 Pola Penggunaan Lahan Jenis penggunaan lahan di Kota Sei Rampah pada umumnya di dominasi oleh penggunaan untuk lahan basah, seperti persawahan yang terdapat seluas 2.159 Ha, baik sawah teknis, non teknis dan tadah hujan. Luas persawahan terbesar terdapat di Desa Pematang Ganjang seluas 745 Ha. Penggunaan lahan terbesar kedua adalah perkebunan berupa perkebunan sawit yang terdapat sekitar 1.387 Ha, yang pada umumnya tedapat di Desa Silau Rakyat (536 Ha) dan Desa Firdaus Estate (531 Ha). Jenis penggunaan lahan yang paling sedikit adalah penggunaan lahan untuk kawasan terbangun (perumahan dan permukiman, jasa, perdagangan maupun fasilitas sosial) yang terdapat sekitar 475 Ha. Penggunaan lahan jenis ini umumnya terdapat di Desa Sei Rampah dengan luas 191 Ha. Hal ini disebabkan karena pusat perdagangan dan jasa, pusat pelayanan sosial terdapat di Desa Sei Rampah. Untuk lebih jelasnya mengenai pola penggunaan lahan di Kota Sei Rampah dapat dilihat pada Tabel III.2 dan Gambar 3.6. TABEL III.2 LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Sawah Ladang/ Perke- Peru- Lain- Teknis N. Teknis T. Hujan Tegal bunan mahan nya Jumlah 1 Pem. Pelintahan 148 - - 75-25 10 258 2 Sei Rejo - 490 205 16-20 8 739 3 Firdaus Est - - - - 531 3 6 540 4 Firdaus - - 150 115 175 50 44 534 5 Cempedak Lobang - - 137 412 30 63 147 789 6 Pem. Ganjang - 595 150 25 110 50 7 937 7 Sei Rampah - 130 154 95 5 191 65 640 8 Silau Rakyat - - - 120 536 73 192 921 Kota Sei Rampah 148 1.215 796 858 1.387 475 479 5.358 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 Laporan Akhir III - 8

Laporan Akhir III - 9

Laporan Akhir III - 10

3.3 KARAKTERISTIK SOSIAL DAN BUDAYA Keadaan sosial dan kependudukan di Kawasan Perkotaan Sei Rampah dapat dilihat dari jumlah dan perkembangan penduduk, distribusi dan kepadatan penduduk, struktur penduduk menurut jenis kelamin, agama, maupun mata pencaharian penduduk serta keadaan sosial budaya masyarakatnya. Gambaran selengkapnya akan diuraikan pada sub bab berikut ini. 3.3.1 Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kota Sei Rampah (pada wilayah perencanaan) pada tahun 2000 terdapat sekitar 40.860 jiwa dan meningkat menjadi 41.569 jiwa pada tahun 2005, atau mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0,35% pertahun. Pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Desa Pematang Ganjang yang mencapai 1,91% pertahun. Sedangkan pertumbuhan penduduk terkecil terdapat di Desa Firdaus Estate yang mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 1,58% pertahun dan Desa Sei Rampah yang mengalami penurunan sebesar 1,02% pertahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3. TABEL III.3 PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2000-2005 No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju Pertum 2000 2001 2002 2003 2004 2005 buhan (%) 1 Pem. Pelintahan 2.283 2.256 2.262 2.287 2.305 2.323 0,35 2 Sei Rejo 3.563 3.521 3.553 3.838 3.870 3.902 1,88 3 Firdaus Est 262 259 261 237 239 241 (1,58) 4 Firdaus 9.257 9.148 9.185 9.303 9.372 9.441 0,40 5 Cempedak Lobang 4.334 4.283 4.311 4.640 4.677 4.714 1,74 6 Pem. Ganjang 3.128 3.091 3.116 3.380 3.405 3.429 1,91 7 Sei Rampah 11.583 11.446 11.570 10.816 10.900 10.983 (1,02) 8 Silau Rakyat 6.450 6.374 6.420 6.434 6.485 6.536 0,27 Kota Sei Rampah 40.860 40.378 40.678 40.935 41.253 41.569 0,35 Sumber : Kecamatan Sei Rampah Dalam Angka (time series) dan Hasil Analisis 3.3.2 Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk di Kawasan Perkotaan Sei Rampah pada tahun 2005 yang terdiri dari 8 desa adalah : 41.569 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sekitar 21.362 jiwa dan penduduk perempuan sekitar 20.207 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada pusat kota yaitu pada Desa Sei Rampah sebanyak 10.983 jiwa dan Desa Firdaus sebanyak 9.441 jiwa. Jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Firdaus Estate yaitu hanya terdapat sekitar 241 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.4. Laporan Akhir III - 11

TABEL III.4 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA SEI RAMPAH PADA TAUN 2005 No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Sex Ratio Laki-laki Perempuan 1 Pem. Pelintahan 1.183 1.140 2.323 96 2 Sei Rejo 2.001 1.901 3.902 95 3 Firdaus Est 125 116 241 93 4 Firdaus 4.729 4.712 9.441 100 5 Cempedak Lobang 2.461 2.253 4.714 92 6 Pem. Ganjang 1.738 1.691 3.429 97 7 Sei Rampah 5.542 5.441 10.983 98 8 Silau Rakyat 3.583 2.953 6.536 82 Kota Sei Rampah 21.362 20.207 41.569 95 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.3.3 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Jika dibandingkan antara luas wilayah dengan jumlah penduduk yang ada maka ratarata kepadatan penduduk untuk kawasan perkotaan Sei Rampah terdapat sekitar 8 Jiwa/Ha. Kepadatan penduduk paling tinggi terdapat di Desa Firdaus yaitu 18 Jiwa/Ha dan Desa Sei Rampah yaitu 17 jiwa/ha. Sedangkan kepadatan penduduk paling rendah terdapat di Desa Firdaus Estate yaitu dibawah 1 Jiwa/Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.5. TABEL III.5 DISTRIBUSI DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 Luas Jumlah Kepadatan No Desa/Kelurahan Wilayah Penduduk Penduduk (Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha) 1 Pem. Pelintahan 258 2.323 9 2 Sei Rejo 739 3.902 5 3 Firdaus Est 540 241 1 4 Firdaus 534 9.441 18 5 Cempedak Lobang 789 4.714 6 6 Pem. Ganjang 937 3.429 4 7 Sei Rampah 640 10.983 17 8 Silau Rakyat 921 6.536 7 Kota Sei Rampah 5.358 41.569 8 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 Laporan Akhir III - 12

3.3.4 Struktur Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Penduduk yang tinggal di Kota Sei Rampah mayoritas menganut agama Islam yaitu sebanyak 34.701 jiwa. Sedangkan sebagian kecil lagi menganut agama Protestan yaitu sebanyak 3.538 jiwa kemudian agama Budha yang terdapat sekitar 2.200 jiwa dan yang terkecil adalah penganut agama Katolik yang hanya terdapat sekitar 1.130 jiwa yang hanya terdapat di dua desa, yaitu Desa Sei Rampah dan Desa Firdaus. Sedangkan penduduk yang menganut agama Hindu tidak ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.6. TABEL III.6 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT AGAMA YANG DIANUT DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Jumlah 1 Pem. Pelintahan 2.104 219 - - - 2.323 2 Sei Rejo 3.619 15 - - 268 3.902 3 Firdaus Est 241 - - - - 241 4 Firdaus 6.875 1.068 849-649 9.441 5 Cempedak Lobang 4.351 156 - - 207 4.714 6 Pem. Ganjang 3.057 372 - - - 3.429 7 Sei Rampah 8.143 1.492 281-1.067 10.983 8 Silau Rakyat 6.311 216 - - 9 6.536 Kota Sei Rampah 34.701 3.538 1.130-2.200 41.569 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.3.5 Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di Kota Sei Rampah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang telah mencapai pendidikan hingga perguruan tinggi. Jumlah penduduk yang memiliki tingkat pendidikan hingga S2 terdapat sekitar 9 orang dan S1 sekitar 423 orang yag pada umumnya tedapat di Desa Sei Rampah dan desa Firdaus. Sedangkan tingkat pendidikan penduduk terbesar masih didominasi oleh pendidikan menengah (SLTA) yaitu sebanyak 11.148 orang dan pendidikan SLTP sebanyak 13.147 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.7. 3.3.6 Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk yang tinggal di Kota Sei Rampah pada umumnya bekerja sebagai wiraswasta yaitu 8.894 orang dan bekerja pada sektor pertanian sebanyak 8.354 jiwa. Pegawai negeri sipil terdapat sekitar 559 jiwa, TNI dan Polri terdapat sekitar 69 jiwa. Sedangkan yang bekerja pada sektor informal seperti karyawan swasta terdapat sebanyak 543 jiwa, sektor jasa 507 jiwa dan buruh sebanyak 852 jiwa. Hal ini menandakan bahwa kegiatan di Kota Sei Rampah sudah menunjukkan ciri-ciri kekotaan. Lihat Tabel III.8. Laporan Akhir III - 13

TABEL III.7 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Kelurahan/Desa TK SD SMP SMA S1 S2 Jumlah 1 Pem. Pelintahan 94 806 643 652 11-2.206 2 Sei Rejo 36 486 1.572 1.507 15-3.616 3 Firdaus Est 11 65 80 52 3-211 4 Firdaus 294 2.382 2.471 2.154 172 6 7.479 5 Cempedak Lobang 101 3.092 921 430 32-4.576 6 Pem. Ganjang 400 427 1.688 583 51-3.149 7 Sei Rampah 1.542 3.060 2.934 2.933 131 3 10.603 12 Silau Rakyat 217 386 2.838 2.837 8-6.286 Kota Sei Rampah 2.695 10.704 13.147 11.148 423 9 38.126 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 TABEL III.8 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan PNS ABRI/ Karya- Wiras- Jasa Tani Nelayan Buruh Jumlah POLRI wan wasta 1 Pem. Pelintahan 29 3-215 21 415 39 206 928 2 Sei Rejo 5 3-89 14 1.409 11 130 1.661 3 Firdaus Est 2 2 49-7 - - 72 60 4 Firdaus 216 42 167 6.292 221 295 3 296 7.532 5 Cempedak Lobang 28-70 69 40 679 - - 886 6 Pem. Ganjang 20 - - 177 23 2.844 14-3.078 7 Sei Rampah 244 15 72 1.781 106 697 94 4 3.013 8 Silau Rakyat 15 4 185 271 75 2.015-144 2.709 Kota Sei Rampah 559 69 543 8.894 507 8.354 161 852 19.867 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.4 KEADAAN FASILITAS UMUM Keadaan fasilitas umum yang akan ditinjau adalah gambaran mengenai ketersediaan fasilitas umum yang terdapat di wilayah perencanaan seperti ketersediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan maupun fasilitas perdagangan. Selengkapnya akan diuraikan pada sub bab berikut ini. Laporan Akhir III - 14

3.4.1 Fasilitas Pendidikan Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kawasan Perkotaan Sei Rampah sudah cukup memadai, tetapi masih belum merata dan terpusat di kawasan pusat kota. Sampai dengan tahun 2005 jumlah fasilitas pendidikan yang terdapat di Kawasan Perkotaan Sei Rampah terdapat sekitar 54 unit sekolah yang terdiri dari 25 unit Sekolah Dasar, 4 unit Sekolah Menengah Pertama dan 7 unit Sekolah Menengah Atas, 4 unit Mis, 7 unit MTs, 5 unit MA serta terdapat 3 unit SMK. Fasilitas pendidikan terbesar terdapat di Desa Sei Rampah yang mencapai 25 unit. Sedangkan fasilitas pendidikan terkecil terdapat di desa Firdaus Estate yaitu hanya terdapat satu unit Sekolah Dasar. Lihat Tabel III.9 dan Gambar 3.7. TABEL III.9 BANYAKNYA FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Pendidikan Umum Pendidikan Agama SD SLTP SLTA Mis MTs MA SMK Jumlah 1 Pem. Pelintahan 2 - - - - - - 2 2 Sei Rejo 2 - - - - - - 2 3 Firdaus Est 1 - - - - - - 1 4 Firdaus 4-2 - 2 2-10 5 Cempedak Lobang 3 - - - 1 1-5 6 Pem. Ganjang 2 - - 1 - - - 3 7 Sei Rampah 9 4 5-2 2 3 25 8 Silau Rakyat 2 - - 3 1 - - 6 Kota Sei Rampah 25 4 7 4 6 5 3 54 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.4.2 Fasilitas Kesehatan Fasilitas Kesehatan yang terdapat di Kota Sei Rampah pada tahun 2005 adalah sekitar 13 unit, yang terdiri dari 1 unit Rumah Sakit, 2 unit Puskesmas, 2 unit Puskesmas Pembantu, 1 unit Rumah Bersalin, 3 unit Poliklinik dan sekitar 4 unit Polindes. Fasilitas kesehatan terbanyak terdapat di Desa Sei Rampah yaitu 4 unit sedangkan pada desa lainnya rata-rata terdapat sekitar 1 sampai 2 unit fasilitas kesehatan. Lihat Tabel III.10 dan Gambar 3.8. 3.4.3 Fasilitas Peribadatan Pada tahun 2005 jumlah fasilitas peribadatan yang telah terdapat di Kota Sei Rampah mencapai sekitar 81 unit yang terdiri dari Mesjid 29 unit, Langgar terdapat sekitar 41 unit, Gereja 7 unit dan Vihara sebanyak 4 unit. Sedangkan fasilitas peribadatan berupa Kuil tidak ada. Fasliitas Peribadatan terbanyak terdapat di Desa Sei Rampah dengan jumlah 19 unit, sedangkan yang terkecil terdapat di Desa Firdaus Estate yang hanya terdapat sekitar 1 unit. Untuk lebih jelasnya Lihat Tabel II.11 dan Gambar 3.9. Laporan Akhir III - 15

Laporan Akhir III - 16

Laporan Akhir III - 17

Laporan Akhir III - 18

TABEL III.10 BANYAKNYA FASILITAS KESEHATAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Rumah Puskes Rumah Poli Polin Pustu BPU Sakit Mas Bersalin Klinik Des Jumlah 1 Pem. Pelintahan - - 1 - - - - 1 2 Sei Rejo - - - - - - 1 1 3 Firdaus Est - - - - 1-1 2 4 Firdaus - 1 - - - - - 1 5 Cempedak Lobang - - - - 1-1 2 6 Pem. Ganjang - - - - - - 1 1 7 Sei Rampah - 1-1 1 - - 3 8 Silau Rakyat - - 1 - - - - 1 Kota Sei Rampah - 2 2 1 3-4 12 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 TABEL III.11 BANYAKNYA FASILITAS PERIBADATAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Mesjid Langgar Gereja Kuil Vihara Jumlah 1 Pem. Pelintahan 2 4 2 - - 8 2 Sei Rejo 2 5 - - 1 8 3 Firdaus Est 1 - - - - 1 4 Firdaus 5 9 1 - - 15 5 Cempedak Lobang 4 7 1 - - 12 6 Pem. Ganjang 2 6 - - - 8 7 Sei Rampah 5 8 3-3 19 8 Silau Rakyat 8 2 - - - 10 Kota Sei Rampah 29 41 7-4 81 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.4.4 Fasilitas Perdagangan dan Jasa Sektor perdagangan dan jasa sudah mulai berkembang di Kota Sei Rampah. Hal ini tidak terlepas dari terpilihnya Kota Sei Rampah menjadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai. Kegiatan jasa yang sudah berkembang antara lain adalah perbankan yang terdapat sekitar 3 unit Bank di desa Sei Rampah. Sedangkan kegiatan perdagangan yang menonjol adalah warung dan kedai (266 unit) yang sudah hampir merata terdapat disetiap desa. Sedangkan Pasar terdapat sekitar 1 unit di desa Sei Rampah. Untuk pertokoan umumnya baru berkembang di desa Sei Rampah yaitu terdapat 200 unit Ruko. Jumlah dan penyebarannya dapat dilihat pada Tabel III.12 dan Gambar 3.10. Laporan Akhir III - 19

Laporan Akhir III - 20

TABEL III.12 BANYAKNYA FASILITAS JASA DAN PERDAGANGAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Pasar Ruko Warung/ Rumah Show Gilingan BANK Jumlah Kedai Makan Room Padi 1 Pem. Pelintahan - - 17-1 3-21 2 Sei Rejo - - 24-1 2-27 3 Firdaus Est - - 3 - - - - 3 4 Firdaus - - 97 5 1 3-106 5 Cempedak Lobang - - 32 - - - - 32 6 Pem. Ganjang - - 15 - - 3-18 7 Sei Rampah 1 200 30 5 5 4 3 248 8 Silau Rakyat - - 48 - - 2-50 Kota Sei Rampah 1 200 266 10 8 17 3 505 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.5 KONDISI UTILITAS KOTA Gambaran mengenai kondisi sanitasi di Kota Sei Rampah dapat dilihat dari sistem drainase yang ada maupun dari kondisi sistem pengolahan sampah, pelayanan listrik, telepon maupun air bersih sebagai prasarana dasar kota. Secara ringkas dapat diuraikan seperti sub bab berikut. : 3.5.1 Air Bersih Pengelolaan air bersih di Kota Sei Rampah saat ini ditangani oleh PDAM Tirtanadi Cabang Lubuk Pakam. Karena Kabupaten Serdang Bedagai merupakan pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang, maka penanganan air bersih saat ini masih ditangani oleh PDAM Tirtanadi Cabang Lubuk Pakam dan belum ada pemisahan penanganan pelayanan air bersih sampai saat ini. Wilayah yang telah mendapat pelayanan air bersih saat ini baru disekitar pusat kota yaitu : Desa Sei Rampah dan Desa Firdaus. Lihat Gambar 3.11. 3.5.2 Drainase Jaringan drainase yang ada saat ini di Kawasan Perkotaan Sei Rampah masih sangat sedikit. Belum seluruhnya jalan yang ada dilengkapi dengan jaringan drainase. Jalanjalan yang sudah memiliki saluran drainase umumnya hanya terdapat pada jalan-jalan utama di pusat kota atau jalan lintas. Sebagian besar jaringan drainase yang ada saat ini kondisinya masih kurang baik dan memadai. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan beberapa daerah yang menjadi rawan akan banjir dan genangan air, teutama disekitar jalan pelidaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.12. Laporan Akhir III - 21

Laporan Akhir III - 22

Laporan Akhir III - 23

3.5.3 Persampahan Pelayanan persampahan untuk Kawasan Perkotaan Sei Rampah saat ini masih terbatas pada kawasan sekitar pusat kota. Sedangkan kawasan di luar pusat kota masih belum terlayani sehingga penanggulangan sampah masih dilakukan secara tradisional yaitu dengan menimbun atau membakarnya. Jumlah volume sampah yang ada saat ini diperkirakan sebanyak 20 ton/hari. Dimana saat ini telah terdapat TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Desa Silau Rakyat. Lihat Gambar 3.13. 3.5.4 Jaringan Listrik Jumlah pelanggan listrik yang ada saat ini di Kota Sei Rampah sudah mencapai sekitar 6.142 pelanggan. Jumlah Pelanggan terbesar terdapat di desa Sei Rampah yaitu sekitar 1.889 pelanggan, sedangkan yang terendah terdapat di Desa Firdaus Estate yaitu hanya terdapat sekitar 52 pelanggan. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah pelanggan dan jaringan listrik di Kota Sei Rampah dapat dilihat pada Tabel III.13 dan Gambar 3.14. TABEL III.13 JUMLAH PELANGGAN LISTRIK DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan PLN Non PLN Jumlah 1 Pem. Pelintahan 376-376 2 Sei Rejo 570-570 3 Firdaus Est 52-52 4 Firdaus 1,124-1,124 5 Cempedak Lobang 723-723 6 Pem. Ganjang 592-592 7 Sei Rampah 1,889-1,889 8 Silau Rakyat 816-816 Kota Sei Rampah 6,142-6,142 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.5.5 Jaringan Telepon Jaringan telepon di kawasan perencanaan Kota Sei Rampah sudah cukup memadai. Dimana jaringan telepon yang ada tidak hanya terpusat di kawasan pusat kota saja atau jalan utama, tetapi sudah masuk hingga ke pelosok desa. Sehingga komunikasi di kawasan perencanaan Kota Sei Rampah sudah lebih baik. Tetapi masih perlu adanya peningkatan jaringan pada kawasan perencanaan terutama pada kawasan pinggir perencanaan dan kawasan yang menjadi rencana jalan lingkar/elak. Lihat Gambar 3.15. Laporan Akhir III - 24

Laporan Akhir III - 25

Laporan Akhir III - 26

Laporan Akhir III - 27

3.6 SISTEM TRANSPORTASI Ketersediaan prasarana transportasi bertujuan untuk memperlancar arus lalu-lintas barang dan jasa maupun manusia dari satu tempat ketempat lain guna menunjang perekonomian daerah. Ketersediaan prasarana transportasi di Kota Sei Rampah dapat dilihat dari kondisi jaringan jalan yang ada maupun ketersediaan jenis perangkutan serta sirkulasi lalu lintas yang ada. 3.6.1 Jaringan Jalan Jaringan jalan yang ada di Kota Sei Rampah pada umumnya masih merupakan jalan batu dan jalan tanah berupa jalan-jalan perkebunan. Jalan aspal umumnya hanya terdapat pada ruas jalan lintas nasional dan pada ruas jalan yang menghubungkan Kota Sei Rampah dengan kota disekitanya seperti ruas jalan Sei Rampah Tanjung Beringin, Sei Rampah Dolok Masihul dan Firdaus Mangga Dua. Lihat Gambar 3.16. 3.6.2 Perangkutan dan Kondisi Lalu Lintas Perhubungan dan pengangkutan di Kota Sei Rampah masih bersifat global atau dari daerah lain seperti Medan, Lubuk Pakam dan Tebing Tinggi. Jadi pada umumnya pengangkutan yang melewati Kota Sei Rampah berasal dari luar Kota Sei Rampah. Sedangkan untuk pengangkutan desa yang ada di Kota Sei Rampah pada saat ini hanya terdapat satu perusahaan saja yaitu CV. Tambun. Dimana pelayanan armada angkutan tersebut tidak hanya melayani angkutan dalam Kawasan Perencanaan Kota Sei Rampah tetapi lebih luas yaitu Kabupaten Serdang Bedagai. Selain angkutan umum di Kota Sei Rampah juga terdapat angkutan kereta api, namun angkutan ini belum begitu berkembang karena masih merupakan stasiun pembantu. 3.7 KEGIATAN EKONOMI Kegiatan perekonomian di Kota Sei Rampah masih didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan disamping kegiatan jasa dan perdagangan yang sudah mulai berkembang cukup pesat. Perkembangan jasa dan perdagangan umumnya masih terpusat di Desa Sei Rampah saja. Sedangkan diluar desa Sei Rampah umumnya masih merupakan kawasan pertanian dan perkebunan yang cukup luas. 3.7.1 Kegiatan Pertanian Lahan pertanian di Kota Sei Rampah masih cukup luas, yaitu terdapat sekitar 3.014 Ha sawah. Sebagian besar desa di wilayah perencanaan masih memiliki areal persawahan, seperti Desa Pematang Ganjang yang memiliki luas 832 Ha dengan jumlah produksi sebesar 4.088 Ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.14. Laporan Akhir III - 28

Laporan Akhir III - 29

TABEL III.14 LUAS DAN PRODUKSI PERTANIAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 No Desa/Kelurahan Luas Baku Luas Panen Produksi Produktivitas Sawah (Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha) 1 Pem. Pelintahan 440 440 2.420 5,5 2 Sei Rejo 540 540 2.700 5 3 Firdaus Est - - - - 4 Firdaus - - - - 5 Cempedak Lobang 353 100 500 5 6 Pem. Ganjang 832 832 4.088 5 7 Sei Rampah 284 284 1.420 5 8 Silau Rakyat 565 565 2.825 5 Kota Sei Rampah 3.014 2.761 13.953 30 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 3.7.2 Perkebunan Luas kawasan perkebunan yang masuk dalam wilayah perencanaan mencapai 1.190 Ha, yang berupa perkebunan swasta seluas 536 Ha yang terdapat di Desa Firdaus Estate. Sedangkan sisanya berupa perkebunan masyarakat yang terdapat seluas 654 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.15. TABEL III.15 LUAS DAN PRODUKSI PERKEBUNAN DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 Perk. Perk. Swasta Perk. No Desa/Kelurahan Negara Nas/Asing Rakyat Jumlah (Ha) (Ha) (Ha) 1 Pem. Pelintahan - - - - 2 Sei Rejo - - 50 50 3 Firdaus Est - 535,7 299 835 4 Firdaus - - - - 5 Cempedak Lobang - - 30 30 6 Pem. Ganjang - - - - 7 Sei Rampah - - - - 8 Silau Rakyat - - 275 275 Kota Sei Rampah - 536 654 1.190 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 Laporan Akhir III - 30

3.7.3 Peternakan Kawasan Perkotaan Sei Rampah juga masih terdapat peternakan baik peternakan unggas maupun peternakan besar. Adapun peternakan unggas yang terdapat di Kota Sei Rampah diperkirakan sebesar 90.978 ekor yang terdiri dari 15.000 ekor ayam ras pedaging, 23.000 ekor ayam ras petelur, 20.085 ayam buras dan 32.893 ekor itik. Peternakan unggas terbesar terdapat di Desa Firdaus sebesar 62.650 ekor. Begitu pula halnya peternakan besar masih banyak terdapat di Kota Sei Rampah dengan jumlah mencapai 2.287 ekor. Dimana terdapat beraneka ragam ternak besar seperti sapi potong sebanyak 148 ekor, kambing 1.502 ekor, domba 334 ekor dan babi 303 ekor. Peternakan besar yang paling besar terdapat di Desa Firdaus sebesar 691 ekor dan Desa Cempedak Lobang sebesar 682 ekor. Lihat Tabel III.16 Dan Tabel III.17. TABEL III.16 JUMLAH POPULASI TERNAK UNGGAS DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 Jenis Ternak (Ekor) No Desa/Kelurahan Ayam Ras Ayam Ras Ayam Jumlah Itik Pedaging Petelur Buras 1 Pem. Pelintahan - - 1.201 201 1.402 2 Sei Rejo 3.000-2.575 1.506 7.081 3 Firdaus Est - - 1.897 92 1.989 4 Firdaus 6.000 23.000 3.650 30.000 62.650 5 Cempedak Lobang - - 2.500 511 3.011 6 Pem. Ganjang - - 2.701 261 2.962 7 Sei Rampah 6.000-3.400 140 9.540 8 Silau Rakyat - - 2.161 182 2.343 Kota Sei Rampah 15.000 23.000 20.085 32.893 90.978 Sumber : Kantor Camat Sei Rampah Tahun 2006 TABEL III.17 JUMLAH POPULASI TERNAK BESAR DI KOTA SEI RAMPAH TAHUN 2005 Jenis Ternak (Ekor) No Desa/Kelurahan Sapi Sapi Jumlah Kerbau Kambing Domba Babi Potong Perah 1 Pem. Pelintahan 7 - - 32 - - 39 2 Sei Rejo 15 - - 201-81 297 3 Firdaus Est - - - 62 19-81 4 Firdaus 80 - - 300 110 201 691 5 Cempedak Lobang 16 - - 601 65-682 6 Pem. Ganjang 5 - - 42 8 21 76 7 Sei Rampah - - - 62 - - 62 8 Silau Rakyat 25 - - 202 132-359 Kota Sei Rampah 148 - - 1.502 334 303 2.287 Sumber : Kecamatan Dalam Angka 2005 Laporan Akhir III - 31

3.8 KONDISI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PERUMAHAN 3.8.1 Pola Kepadatan dan Ketinggian Bangunan Pada Kawasan Kota Sei Rampah khususnya di pusat kota bangunan-bangunan yang ada terdiri dari bangunan perumahan, perdagangan, pertokoan, jasa, perkantoran, pendidikan dan peribadatan. Bangunan-bangunan tersebut hampir terkonsenterasi di pusat kota (Desa Sei Rampah), sehingga kepadatan bangunan pada pusat kota tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan wilayah di luar pusat kota. Keberadaan lantai bangunan di wilayah perencanaan (Kota Sei Rampah) yang memiliki lantai II dan III atau lebih dari tiga lantai (bangunan bertingkat) berada pada pusat kota yaitu umumnya merupakan bangunan dengan fungsi Ruko (Rumah dan Toko) dan bangunan yang memiliki lantai I (tidak bertingkat) umumnya berada pada pinggiran kota yaitu dengan fungsi sebagai rumah tempat tinggal maupun bangunan perkantoran. Kondisi lantai bangunan di Desa Firdaus umumnya berlantai satu dan jarang rumah yang bertingkat (lantai 2 atau lebih), dimana penggunaan bangunan di Desa Firdaus lebih diperuntukkan untuk rumah tempat tinggal, perkantoran, sekolah dan lain-lain. Susunan bangunan di Desa Firdaus umumnya terpisah (tidak rapat) dan memiliki halaman samping. Sedangkan kondisi lantai bangunan di Desa Sei Rampah umumnya sudah bertingkat (lantai 2 atau lebih). Dimana bangunan yang ada umumnya berbentuk ruko dan sebagai tempat usaha (perdagangan). Sedangkan susunan bangunan di Desa Sei Rampah umumnya rapat (rendeng) dan berkelompok. Tetapi banyak bangunan bertingkat (ruko) di Desa Sei Rampah yang disalah fungsikan, sebab tidak sebagai bangunan usaha atau tempat tinggal melainkan diperuntukkan sebagai peternakan burung walet. 3.8.2 Konstruksi dan Kondisi Bangunan Sebagian besar bangunan rumah dan toko yang terdapat di Kota Sei Rampah terdiri dari bangunan dengan konstruksi batu, terutama yang terdapat pada pusat kota yaitu jalan utama (jalan antar lintas), dan masih banyak dari bangunan tersebut yang menggunakan konstruksi dari kayu, terutama bangunan yang berada di dalam atau di luar jalan utama. Sedangkan kawasan permukiman dipinggir kota masih terdapat penduduk yang tinggal dalam rumah semi permanen dan kayu. Begitu pula halnya Desa Firdaus, bangunan batu/permanen umumnya berada di sepanjang jalan utama, sedangkan bangunan di luar jalan utama masih banyak terdapat konstruksi bangunan semi permanen dan kayu. Sebagian besar bangunan rumah di wilayah perencanaan tepatnya Desa Sei Rampah terdiri dari bangunan dengan konsepsi ganda maupun rendeng yang pada Laporan Akhir III - 32

umumnya terdapat pada kawasan pusat kota (perdagangan) yaitu rumah yang berfungsi sebagai rumah dan toko, sedangkan bangunan rumah tunggal biasanya berlokasi pada kawasan-kawasan di luar pusat kota. Kondisi bangunan yang ada di pusat kota (perdagangan) Desa Sei Rampah umumnya dalam keadaan baik walau masih banyak terdapat bangunan lama (bangunan tua). Sedangkan kondisi bangunan di Desa Firdaus juga dalam keadaan baik dan banyak terdapat bangunan baru. 3.8.3 Kondisi Lingkungan Permukiman Keseimbangan dan kelestarian lingkungan merupakan upaya menciptakan keserasian dan keterpaduan pemanfaatan lahan serta antar lingkungan permukiman yang ada dalam integritas suatu kota terutama dalam pemanfaatan prasarana dan sarana kota. Kondisi lingkungan permukiman merupakan upaya hubungan antar manusia dengan lingkungannya yang tercermin pada tingkat pelayanan terhadap kebutuhan prasarana dan sarana kota. Kondisi lingkungan permukiman yang telah terlayani oleh prasarana maupun sarana umum pada umumnya cukup baik dan sedang. Walaupun demikian masih terlihat lingkungan pemukiman yang terkesan kumuh/jelek, terutama kawasan permukiman disekitar pasar dan terminal. Tingkat pelayanan prasarana terhadap masyarakat umumnya sudah dapat terlayani dengan baik, terutama untuk pelayanan air bersih, telepon, dan listrik. Sedangkan untuk pelayanan persampahan dan drainase sudah mendapat pelayanan sekitar 50 90%. Tetapi untuk pelayanan jaringan jalan masih sangat kurang hanya sekitar 50-60% saja. Sebab kondisi jalan yang baik saat ini hanya berada di jalan utama, sedangkan jalan desa masih banyak terdiri dari jalan tanah dan sirtu. Untuk program jangka menengah dan jangka panjang diarahkan agar dapat tercapai lingkungan permukiman yang sehat dan serasi dengan upaya-upaya sebagai berikut : 1. Program perbaikan kampung (KIP) 2. Peremajaan lingkungan 3. Pengembangan lingkungan permukiman 4. Pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana pendukung 5. Penataan/perencanaan perumahan yang serasi dan teratur 6. Konsolidasi lahan perkotaan dan lain sebagainya 7. Perbaikan sarana jalan terutama jalan desa Laporan Akhir III - 33