PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

Perkembangan Ekspor dan Impor Kalimantan Barat Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2014

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2015

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara September 2017

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2016*

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

Transkripsi:

No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2014 NAIK 2,68 PERSEN MENJADI US$904,57 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68 persen dibanding 2014, yaitu dari sebelumnya sebesar US$880,96 juta menjadi US$904,57 juta, sementara dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya nilai ekspor mengalami peningkatan 9,19 persen. Ekspor nonmigas 2014 mengalami peningkatan 2,67 persen dibanding 2014, dari US$880,80 juta menjadi US$904,36 juta, sedangkan dibanding ekspor 2013 meningkat 14,54 persen. Ekspor migas 2014 meningkat 32,79 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,16 juta menjadi US$0,21 juta, sedangkan dibanding ekspor 2013 mengalami penurunan 99,46 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada 2014 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$203,24 juta, disusul disusul plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing US$77,74 juta dan US$75,73 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar 2014 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$148,11 juta, disusul oleh China dan Jepang sebesar US$85,54 juta dan US$70,13 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$198,73 juta dan US$148,05 juta. Menurut sektor, nilai ekspor 2014 sektor nonmigas meningkat pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, sementara untuk sektor pertambangan mengalami penurunan. Ekspor 2014 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$750,43 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, masing-masing senilai US$53,41 juta dan US$ 43,93 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68 persen dibanding 2014, yaitu dari sebelumnya sebesar US$880,96 juta menjadi US$904,57 juta. Peningkatan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas 2014 yang mengalami peningkatan 2,67 persen dibanding 2014, dari US$880,80 juta menjadi US$904,36 juta, ditambah dengan ekspor migas yang meningkat 32,79 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,16 juta menjadi US$0,21 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada 2014, peningkatan tadi lebih disebabkan oleh ekspor komoditi hasil minyak yang mengalami peningkatan, karena pada komoditi migas lain tidak terlihat kegiatan ekspor pada dan 2014. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 1

Jun '12 Jul '12 Agust '12 Sep '12 Okt '12 Nov '12 Des '12 Jan '13 Feb '13 Mar '13 Apr '13 '13 '13 Juli '13 Agust '13 Sept'13 Okt'13 Nov'13 Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 '14 Jun '14 Juta US$ Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten Januari 2014 Nilai FOB % 14 % 14 13 total 14 (8) Total Ekspor 880,96 904,57 4.937,09 5.058,81 2,68 2,47 100,00 Migas 0,16 0,21 147,64 0,65 32,79-99,56 0,01 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 0,16 0,21 147,64 0,65 32,79-99,56 0,01 - Gas - - - - - - - Nonmigas 880,80 904,36 4.789,45 5.058,16 2,67 5,61 99,99 Dibanding 2013, nilai ekspor Banten pada 2014 mengalami peningkatan 9,19 persen. Penyebab utama peningkatan ekspor ini adalah ekspor nonmigas yang meningkat 14,54 persen, mengingat kebalikan dari kondisi pertama, ekspor migas mengalami penurunan 99,46 persen. Nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari 2014 mencapai US$5.058,81 juta, naik 2,47 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan nilai ekspor kumulatif Januari 2014 lebih disebabkan oleh ekspor nonmigas yang meningkat 5,61 persen, karena sebaliknya ekspor migas mengalami penurunan sebesar 99,56 persen pada saat bersamaan. Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten 2012 2014 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Penelusuran perkembangan ekspor lebih lanjut, perubahan nilai ekspor migas 2014 sejalan dengan pergerakan volumenya namun pada ekspor nonmigas berlawanan arah. Perkembangan ekspor migas pada 2014 diduga terkait depresiasi nilai tukar rupiah, sementara pada komoditi nonmigas nampaknya tidak terkait dengan faktor perkembangan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional maupun masalah kurs. Ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diprediksi akan mengalami penurunan seiring dengan nilai tukar rupiah sedikit mengalami apresiasi mata uang asing, bersamaan dengan kecenderungan peningkatan harga untuk komoditi migas dan nomigas di pasar perdagangan internasional. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada 2014 mencapai US$631,86 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$272,51 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada 2014 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$203,24 juta, disusul disusul plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing US$77,74 juta dan US$75,73 juta. Delapan dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada 2014, kecuali alas kaki (HS 64), dan barang-barang rajutan (HS 61) mengalami peningkatan nilai ekspor. Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari tembaga (HS 74), yaitu US$11,00 juta, dan terendah pada golongan kertas/karton (HS 48) yang naik US$0,18 juta. Lebih lanjut, penurunan tertinggi pada alas kaki (HS 64), dan barang-barang rajutan (HS 61), masing-masing sebesar US$13,37 juta dan US$1,70 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Januari 2014 Nilai FOB thd 14 total nonmigas 14 1. Alas Kaki (64) 216,62 203,24 1.189,86 1.148,33-13,37 22,70 2. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 76,55 77,74 355,54 447,34 1,19 8,84 3. Bahan Kimia Organik (29) 71,56 75,73 383,93 427,26 4,17 8,45 4. Tembaga (74) 54,31 65,31 400,43 365,35 11,00 7,22 5. Karet dan Barang dari Karet (40) 39,31 45,01 207,41 231,24 5,71 4,57 6. Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) 32,12 38,55 233,74 205,50 6,43 4,06 7. Kertas / Karton (48) 32,90 33,08 220,59 201,76 0,18 3,99 8. Mesin / Peralatan Listik (85) 25,97 31,62 183,10 183,98 5,65 3,64 9. Barang-barang Rajutan (61) 32,62 30,92 183,78 167,03-1,70 3,30 10. Benda-benda dari Besi dan Baja (73) 22,26 30,64 67,91 118,33 8,38 2,34 Total 10 Golongan Barang 604,21 631,86 3.426,29 3.496,11 27,65 69,12 Lainnya 276,59 272,51 1.363,16 1.562,05-4,08 30,88 Total Ekspor Nonmigas 880,80 904,36 4.789,45 5.058,16 23,56 100,00 Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk periode Januari 2014 memberikan kontribusi 69,12 persen total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi meningkat 2,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 atau sebesar US$69,82 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode itu mengalami peningkatan pada empat golongan barang, yaitu plastik dan barang dari plastik (HS 39), bahan kimia organik (HS 29), karet dan barang dari karet (HS 40) dan mesin/peralatan listik (HS 85). Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi terjadi pada plastik dan barang dari plastik (HS 39), sedangkan terendah dari mesin/peralatan listik (HS 85), masing-masing sebesar US$91,80 juta dan US$0,88 juta. Lebih lanjut, bila disandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada dan 2014, maka didapati sembilan golongan barang yang sama kecuali benda-benda dari besi dan baja (HS 73). Sembilan dari sepuluh golongan barang utama tadi, merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas selama setahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas gabungan dari kesembilan golongan barang ini selama dua tahun terakhir tidak pernah kurang dari 65 persen. Secara implisit, hal ini menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir struktur ekspor nonmigas tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 3

3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada 2014 mencapai US$619,95 juta, turun 2,44 persen atau sebesar US$14,79 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar 2014 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$148,11 juta, disusul oleh China dan Jepang sebesar US$85,54 juta dan US$70,13 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$198,73 juta dan US$148,05 juta. Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten, kecuali Inggris, Amerika Serikat, China, Taiwan dan Australia mengalami peningkatan nilai ekspor nonmigas pada 2014 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari Malaysia sebesar US$17,34 juta dan terendah tercatat pada Belgia yang naik US$0,50 juta. Penurunan tertinggi dan terendah berasal dari Taiwan dan Australia yang turun US$12,19 juta dan US$1,13 juta. Ekspor nonmigas untuk gabungan negara-negara ASEAN meningkat US$28,20 juta, demikian pula untuk negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami peningkatan sebesar US$10,36 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Januari 2014 Nilai FOB thd 14 total nonmigas 14 ASEAN 170,53 198,73 989,56 1.102,01 28,20 21,79 1. Malaysia 44,37 61,71 250,38 307,12 17,34 6,07 2. Thailand 58,82 60,61 341,51 362,79 1,79 7,17 3. Vietnam 28,17 34,21 166,65 181,85 6,04 3,60 ASEAN Lainnya 39,16 42,20 86,99 134,74 3,04 2,66 UNI EROPA 137,69 148,05 660,32 725,57 10,36 14,34 4. Belgia 29,81 30,31 145,57 150,71 0,50 2,98 5. Jerman 26,27 30,12 130,64 143,91 3,85 2,85 6. Inggris 24,28 21,09 110,25 125,48-3,19 2,48 UNI EROPA Lainnya 57,33 66,53 273,85 305,47 9,20 6,04 NEGARA UTAMA LAINNYA 393,44 381,91 2.156,78 2.240,36-11,53 44,29 7. Amerika Serikat 154,39 148,11 838,13 900,35-6,29 17,80 8. China 91,70 85,54 441,02 471,50-6,16 9,32 9. Jepang 63,13 70,13 449,02 413,80 7,00 8,18 10. Korea Selatan 20,88 28,11 233,91 176,27 7,23 3,48 11. Taiwan 37,65 25,46 80,05 120,86-12,19 2,39 12. Australia 25,68 24,55 114,65 157,59-1,13 3,12 Total 12 Negara Tujuan 605,16 619,95 3.301,77 3.512,22 14,79 69,44 Lainnya 275,64 284,41 1.487,68 1.545,95 8,77 30,56 Total Ekspor Nonmigas 880,80 904,36 4.789,45 5.058,16 23,56 100,00 Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari 2014 untuk duabelas negara tujuan utama meningkat US$210,44 juta (6,37 persen) dibanding periode yang sama tahun 2013. Sepuluh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas tadi mengalami peningkatan nilai ekspor, kecuali Jepang dan Korea Selatan. Peningkatan tertinggi dan terendah terjadi pada Amerika Serikat dan Jerman yaitu US$112,45 juta dan US$5,14 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu 17,80 persen, disusul oleh China dan Jepang sebesar 9,32 persen dan 8,18 persen sementara pangsa ekspor untuk tujuan ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 21,79 persen dan 14,34 persen. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014

4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, nilai ekspor 2014 sektor nonmigas meningkat pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, secara berturut-turut sebesar US$23,26 juta dan US$0,44 juta, sementara untuk sektor pertambangan mengalami penurunan US$0,14 juta. Ekspor sektor industri yang meningkat agaknya berhubungan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada 2014 yang didominasi oleh produk sektor industri dan secara agregat menunjukkan peningkatan. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Januari 2014 Nilai FOB thd 14 total 14 Total Ekspor 880,96 904,57 4.937,09 5.058,81 23,61 100,00 Migas 0,16 0,21 147,64 0,65 0,05 0,01 Non Migas 880,80 904,36 4.789,45 5.058,16 23,56 99,99 - Pertanian 16,66 17,10 61,97 116,18 0,44 2,30 - Industri 863,94 887,21 4.726,08 4.927,38 23,26 97,40 - Tambang & Lainnya 0,20 0,05 1,39 14,60-0,14 0,29 Secara kumulatif, nilai ekspor Januari 2014 pada seluruh sektor nonmigas mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2013. Peningkatan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$201,29 juta (4,26 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang hanya meningkat US$13,21 juta (947,67 persen). Pangsa ekspor Januari 2014 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 97,40 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari 2014 tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Januari 2013 dan 2014 Migas Pertanian 2,99% 1,26% Tambang 0,03% Pertanian 2,30% Migas 0,01% Tambang 0,29% Industri 95,72% Industri 97,40% Januari- 2013 Januari- 2014 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 5

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, ekspor 2014 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$750,43 juta (82,96 persen), disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, masingmasing senilai US$53,41 juta (5,90 persen) dan US$ 43,93 juta (4,86 persen). Nilai ekspor 2014 mengalami peningkatan pada tiga pelabuhan muat Banten yaitu melalui Pelabuhan Tanjung Leneng, Pelabuhan Tanjung Leneng dan Bandara Sukarno-Hatta serta pelabuhan-pelabuhan muat di luar Banten. Peningkatan terbesar terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok, yang mencapai US$25,35 juta dan terendah pada Pelabuhan Udara Halim Perdana Kusuma yang meningkat US$0,01 juta, sementara penurunan tertinggi berasal dari Pelabuhan Cigading yaitu turun sebesar US$12,30 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat Januari 2014 Nilai FOB thd 14 total 14 Total Ekspor 880,96 904,57 4.258,93 5.058,81 23,61 100,00 - BANTEN 155,86 154,10 809,51 785,76-1,75 15,53 - Merak 52,95 43,93 382,55 228,42-9,02 4,52 - Tanjung Leneng 40,27 53,41 266,26 304,16 13,14 6,01 - Tanjung Sekong 3,62 8,92 17,60 24,87 5,30 0,49 - Cigading 42,15 29,85 45,48 139,75-12,30 2,76 - Sukarno - Hatta 16,86 17,99 97,62 88,57 1,12 1,75 - LUAR BANTEN 725,10 750,47 3.449,42 4.273,05 25,37 84,47 - Tanjung Priok 725,08 750,43 3.447,42 4.272,87 25,35 84,46 - Halim Perdana Kusuma 0,00 0,01 1,53 0,05 0,01 0,00 - Pelabuhan Lainnya 0,02 0,03 0,47 0,13 0,01 0,00 Secara kumulatif, ekspor Januari 2014 melalui Pelabuhan Tanjung Leneng, Pelabuhan Tanjung Sekong, Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Priok meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sementara melalui pelabuhan muat lain mengalami penurunan. Peran ekspor kumulatif Januari 2014 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 84,46 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan peran masing-masing sebesar 6,01 persen dan 4,52 persen. Agregasi peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode tadi mencapai 94,99 persen sementara untuk kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar 96,18 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR JUNI 2014 NAIK 2,40 PERSEN MENJADI US$1.096,73 JUTA Nilai impor Banten 2014 naik 2,40 persen dibanding 2014, yaitu dari sebelumnya US$1.071,00 juta menjadi US$1.096,73 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan 2,06 persen. Impor nonmigas 2014 mengalami peningkatan 7,13 persen dari US$803,99 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$861,31 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2013, nilai impor nonmigas meningkat 0,48 persen. Impor migas 2014 turun 11,83 persen menjadi US$235,42 juta, dari sebelumnya sebesar US$267,02 juta, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas mengalami penurunan 10,35 persen. Nilai impor nonmigas terbesar 2014 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$337,14 juta, disusul oleh besi dan baja (HS 72) dan gula dan kembang gula (HS 17), dengan impor masing-masing sebesar US$124,49 juta dan US$104,23 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada 2014 adalah Singapura dengan nilai impor US$119,43 juta, diikuti oleh Australia dan Thailand sebesar US$99,19 juta dan US$82,82 juta, sementara impor nonmigas berasal dari negara-negara ASEAN mencapai US$254,98 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada 2014 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada barang modal dan bahan baku/penolong, sementara untuk barang konsumsi turun. Menurut pelabuhan, nilai impor terbesar untuk 2014 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$607,64 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$350,66 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten 2014 naik 2,40 persen dibanding 2014, yaitu dari sebelumnya US$1.071,00 juta menjadi US$1.096,73 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas 2014 yang mengalami peningkatan 7,13 persen dari US$803,99 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$861,31 juta, mengingat kebalikan dari kondisi pertama, impor migas turun 11,83 persen menjadi US$235,42 juta, dari sebelumnya sebesar US$267,02 juta. Khusus mengenai impor migas, peningkatan tersebut merupakan akibat penurunan dari nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding 2014 karena sebaliknya untuk komoditi gas alam dan komoditi minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir. Perbandingan bulan yang sama tahun lalu, nilai impor 2014 mengalami penurunan 2,06 persen. Penyebab utama penurunan ini adalah nilai impor migas yang mengalami penurunan 10,35 persen dibanding 2013, karena sebaliknya impor nonmigas meningkat 0,48 persen. Berkenaan dengan komoditi migas, penurunan nilai impor ini lebih disebabkan oleh nilai impor komoditi hasil minyak yang mengalami penurunan mengingat untuk komoditi migas yang lain yaitu komoditi gas dan komoditi minyak mentah tidak tercatat kegiatan impor untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 7

Jun '12 Jul '12 Agust '12 Sep '12 Okt '12 Nov '12 Des '12 Jan '13 Feb '13 Mar '13 Apr '13 '13 '13 Juli '13 Agust '13 Sept'13 Okt'12 Nov'13 Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 '14 Jun '14 Juta US$ Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Januari 2014 Nilai CIF % 14 % 14 13 total 14 (8) Total Impor 1.071,00 1.096,73 6.657,86 5.821,71 2,40-12,56 100,00 Migas 267,02 235,42 1.525,92 1.310,16-11,83-14,14 22,50 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 267,02 235,42 1.525,92 1.304,63-11,83-14,50 22,41 - Gas - - - 5,53 - - 0,09 Nonmigas 803,99 861,31 5.131,94 4.511,55 7,13-12,09 77,50 Dibanding periode Januari 2013, impor Banten periode yang sama pada tahun 2014 turun 12,56 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 12,09 persen, ditambah dengan impor migas yang mengalami penurunan 14,14 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari 2014 masih sangat dominan yaitu 77,50 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya impor pada bulan dan 2014 yang masing-masing tercatat 75,07 persen dan 78,53 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten 2012 2014 1.300 1.200 1.100 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada 2014 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volume impor masing-masing. Peningkatan impor nonmigas diduga tidak terkait masalah perkembangan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional, sementara untuk komoditi migas sepertinya selain berkaitan dengan perkembangan harga agaknya juga terkait dengan depresiasi nilai tukar rupiah. Impor komoditi migas dan nonmigas untuk satu bulan ke depan sangat mungkin mengalami peningkatan. Hal ini tentu terkait dengan stabilitas dan koreksi positif nilai tukar rupiah pada bulan 2014, meskipun bayang-bayang peningkatan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional harus diakui dapat terjadi secara bersamaan dalam beberapa bulan mendatang. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada 2014 mengalami peningkatan 8,03 persen atau mencapai US$61,31 juta, kebalikan dari itu, untuk golongan barang lainnya turun 9,92 persen atau sebesar US$3,99 juta. Nilai impor nonmigas terbesar pada 2014 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$337,14 juta, disusul oleh besi dan baja (HS 72) dan gula dan kembang gula (HS 17), dengan impor masing-masing sebesar US$124,49 juta dan US$104,23 juta. Enam dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami peningkatan nilai impor, kecuali besi dan baja (HS 72), gandum-ganduman (HS 10), bahan bakar mineral (HS 27) dan biji-bijian berminyak (HS 12). Peningkatan tertinggi terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) yang meningkat USS$61,16 juta dan terendah dari ampas/sisa industri makanan (HS 23) dengan peningkatan USS$0,47 juta. Adapun untuk penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada bijih, kerak dan abu logam (HS 26) dan bahan bakar mineral (HS 27) yang turun USS$37,84 juta dan USS$4,54 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Januari 2014 Nilai CIF thd 14 total nonmigas 14 1. Bahan Kimia Organik (29) 275,98 337,14 1.721,16 1.875,69 61,16 41,58 2. Besi dan Baja (72) 131,84 124,49 780,21 644,24-7,35 14,28 3. Gula dan Kembang Gula (17) 66,91 104,23 747,04 441,58 37,32 9,79 4. Ampas / Sisa Industri Makanan (23) 82,22 82,70 270,02 306,20 0,47 6,79 5. Gandum-ganduman (10) 75,90 68,54 328,08 341,19-7,36 7,56 6. Bahan Bakar Mineral (27) 29,41 24,88 53,14 178,17-4,54 3,95 7. Benda-benda dari Besi dan Baja (73) 12,59 22,18 135,20 55,75 9,58 1,24 8. Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) 13,93 21,89 132,75 149,94 7,96 3,32 9. Biji-bijian berminyak (12) 59,47 21,63 101,42 186,40-37,84 4,13 10. Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) 15,48 17,39 424,89 93,59 1,91 2,07 Total 10 Golongan Barang 763,75 825,06 4.693,90 4.272,74 61,31 94,71 Lainnya 40,24 36,25 438,04 238,81-3,99 5,29 Total Impor Nonmigas 803,99 861,31 5.131,94 4.511,55 57,32 100,00 Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari 2014 mengalami penurunan USS$421,16 juta (8,97 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$199,22 juta (45,48 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari 2014 mencapai 94,71 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 41,58 persen dan disusul oleh besi dan baja (HS 72) dan gula dan kembang gula (HS 17), secara berturut-turut dengan kontribusi 14,28 persen dan 9,79 persen, sedangkan andil tujuh golongan barang lain masih kurang dari 8 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, sembilan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada 2014 tadi kecuali benda-benda dari besi dan baja (HS 73) merupakan golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Lebih lanjut, lima besar dari sepuluh golongan barang tersebut sesuai dengan urutan merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak 2013. Adapun peran gabungan dari kelima golongan barang tersebut tidak kurang dari 76 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 9

3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada 2014 mengalami peningkatan 6,61 persen atau sebesar US$45,35 juta dibanding bulan sebelumnya, demikian pula nilai impor nonmigas dari negara lainnya meningkat US$11,97 juta atau 10,19 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada 2014 adalah Singapura dengan nilai impor US$119,43 juta, diikuti oleh Australia dan Thailand sebesar US$99,19 juta dan US$82,82 juta, sementara impor nonmigas berasal dari negara-negara ASEAN mencapai US$254,98 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Januari 2014 Nilai CIF thd 14 total nonmigas 14 ASEAN 231,55 254,98 1.413,34 1.348,05 23,42 29,88 1. Singapura 115,21 119,43 669,82 717,74 4,22 15,91 2. Thailand 69,66 82,82 280,85 354,37 13,17 7,85 3. Malaysia 44,02 41,54 7,94 253,79-2,48 5,63 ASEAN Lainnya 2,67 5,83 454,72 22,14 3,16 0,49 NEGARA UTAMA LAINNYA 457,58 488,02 3.087,08 2.544,80 30,44 56,41 4. Australia 68,33 99,19 291,78 456,36 30,86 10,12 5. China 56,53 66,89 293,17 335,69 10,36 7,44 6. Rusia 68,63 60,83 493,02 337,96-7,80 7,49 7. Argentina 41,90 59,04 217,27 162,33 17,14 3,60 8. Brazil 66,92 56,59 409,42 393,16-10,33 8,71 9. India 39,24 46,83 299,79 267,13 7,59 5,92 10. Amerika Serikat 71,48 42,79 160,55 260,07-28,69 5,76 11. Korea Selatan 14,59 33,11 641,19 125,83 18,52 2,79 12. Arab Saudi 29,97 22,77 280,90 206,27-7,20 4,57 Total 12 Negara Tujuan 686,47 731,81 4.045,70 3.870,70 45,35 85,80 Lainnya 117,52 129,49 1.086,24 640,84 11,97 14,20 Total Impor Nonmigas 803,99 861,31 5.131,94 4.511,55 57,32 100,00 Tujuh dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada 2014, kecuali Malaysia, Rusia, Brazil, Amerika Serikat dan Arab Saudi. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Australia yang meningkat US$30,86 juta, sementara terendah terjadi pada Singapura yang mengalami peningkatan US$4,22 juta. Selain Australia, peningkatan yang cukup tinggi terjadi pula pada Argentina dan Korea Selatan. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi dan terendah terjadi pada Amerika Serikat dan Malaysia, yaitu US$28,69 juta dan US$2,48 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari 2014 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$3.870,70juta, dengan peran impor mencapai 85,80 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Singapura, yaitu 15,91 persen, diikuti oleh Australia dan Brazil yang masing-masing memberi andil 10,12 persen dan 8,71 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 8 persen. Kecuali Korea Selatan, sebelas negara pemasok barang impor utama pada 2014 merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Tiga dari sebelas negara tadi, yaitu negara-negara dari ASEAN adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, sejak 2013, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 20 persen. 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014

4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada 2014 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada barang modal dan bahan baku/penolong, masing-masing US$61,64 juta (6,01 persen) dan US$1,22 juta (14,29 persen), sementara untuk barang konsumsi turun US$37,13 juta (99,49 persen). Dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor menurut golongan penggunaan barang untuk 2014 menunjukkan peningkatan pada barang modal dan bahan baku/penolong, sementara untuk barang konsumsi mengalami penurunan, sebagaimana perbandingan bulan 2014. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari 2014 Nilai CIF thd 14 total 14 Total Impor 1.071,00 1.096,73 6.657,86 5.821,71 25,73 100,00 Barang Konsumsi 37,32 0,19 177,37 124,34-37,13 2,14 Bahan Baku/Penolong 1.025,14 1.086,77 6.122,10 5.597,05 61,64 96,14 Barang Modal 8,55 9,77 358,38 100,31 1,22 1,72 Pangsa impor terbesar untuk periode Januari 2014 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong yang mencapai 96,14 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, pangsa masing-masing sebesar 2,14 persen dan 1,72 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya pangsa impor untuk barang modal dan barang konsumsi mengalami penurunan. Impor menurut golongan penggunaan barang tadi tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2013 pada seluruh golongan penggunaan, dengan penurunan tertinggi terjadi pada golongan bahan baku/penolong yaitu US$525,05 juta (8,58 persen). Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari 2013 dan 2014 Bahan Baku/ Penolong 91,96% Bahan Baku/ Penolong 96,14% Barang Konsumsi 2,66% Bahan Modal 5,38% Barang Konsumsi 2,14% Bahan Modal 1,72% Januari- 2013 Januari- 2014 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 11

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk 2014 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$607,64 juta (55,40 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$350,66 juta (31,97 persen). Sampai saat ini, kedua pelabuhan itu masih merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara kumulatif, andil mereka dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 80 persen sejak 2013. Nilai impor pada 2014 melalui pelabuhan bongkar di Banten meningkat pada Pelabuhan Merak yaitu mencapai US$82,97 juta, sementara dari Pelabuhan Cigading dan Tanjung Leneng mengalami penurunan masing-masing sebesar US$9,11 juta dan US$48,13 juta. Sedikit berbeda dengan perbandingan 2014, dibanding dengan bulan yang sama tahun lalu, hanya impor melalui seluruh Pelabuhan Cigading saja yang mengalami penurunan, sementara untuk pelabuhan bongkar lainnya meningkat. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Januari 2014 Nilai CIF thd 14 total 14 Total Impor 1.071,00 1.096,73 6.657,86 5.821,71 25,73 100,00 - Merak 524,67 607,64 3.367,85 3.220,39 82,97 55,32 - Tanjung Leneng 186,57 138,43 794,46 775,04-48,13 13,31 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 359,77 350,66 2.495,55 1.826,28-9,11 31,37 Nilai impor kumulatif periode Januari 2014 melalui seluruh pelabuhan bongkar mengalami penurunan, dengan penurunan tertinggi berasal dari Pelabuhan Cigading yang turun US$669,27 juta (26,82 persen). Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari 2014 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 55,32 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 31,373 persen dan 13,31 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat pada Januari 2014 maupun periode yang sama pada tahun 2013 untuk Pelabuhan Tanjung Sekong. 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014