BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah Dasar(SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP), Sekolah Menengah Atas(SMA), maupun Perguruan Tinggi(PT), tolak ukur dari sebuah prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar. Pada jenjang perguruan tinggi, yang menjadi tolak ukur atas proses belajar adalah Indeks Prestasi (IP). Indeks prestasi adalah angka yang menunjukkan prestasi seseorang dalam belajar atau bekerja. Pencapaian prestasi belajar yang tinggi merupakan harapan semua mahasiswa, namun kenyataanya tidak semua mahasiswa mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Fenomena rendahnya prestasi belajar juga terjadi pada mahasiswa Jurusan Psikologi, Binus University. Berdasarkan data yang peneliti peroleh, ada 51 mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dibawah 2 dari keseluruhan mahasiswa aktif yang berjumlah 336 orang. Ini berarti, 15% dari jumlah seluruh mahasiswa aktif jurusan psikologi tahun ajaran genap 2011 sampai 2012, memperoleh nilai indeks prestasi kumulatif dibawah 2. Alasan peneliti menggunakan angka 2 yang dijadikan standar nilai rendah, dikarenakan Binus University sendiri mempunyai standar nilai bagi mahasiswanya yaitu 2. Dan salah satu unit kerja di Binus University yaitu Student Advisory Center (SAC), yang merupakan unit kerja dalam memberikan bantuan dan layanan bagi siswa baik dalam hal akademik dan non akademik, mempunyai standar nilai yang sama yaitu dibawah angka 2. 1
2 Secara luas, kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik dipengaruhi oleh kemampuan kognitif. Namun, berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang dilakukan oleh penulis selama masa kuliah, tidak semua mahasiswa yang memperoleh nilai buruk itu dikarenakan memiliki intelegensi yang rendah. Dalam proses belajar ini terdapat perbedaan-perbedaan individual, baik dalam proses belajar dari masing-masing mahasiswa, maupun dalam diri mahasiswa itu sendiri yang akan mempengaruhi pencapaian dari hasil belajar mereka. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belajar yang sekaligus mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai seseorang. Faktor-faktor tersebut digolongkan ke dalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto, 2010:54). Mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi cenderung lebih berhasil dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Meskipun kemampuan kognitif sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam meraih prestasi, namun tidak selamanya kemampuan kognitif atau intelektual dapat diterjemahkan sebagai faktor utama dalam menentukan keberhasilan mahasiswa dalam meraih prestasi mengingat bahwa hubungan IQ dengan prestasi belajar berada dalam kisaran moderat (Zimmerman and Cleary, 2006). Banyak orang yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi namun ia tidak memiliki prestasi yang baik, begitupun banyak orang yang memiliki kemampuan kognitif yang biasa-biasa saja namun dapat memiliki prestasi yang tinggi. Banyak faktor lain selain kemampuan kognitif yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, diantaranya faktor yang berkaitan dengan keberanian dan keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki individu. Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy
3 sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan berusaha untuk menilai tingkatan dan kekuatan di seluruh kegiatan dan konteks. Hal ini tidak tergantung pada jenis keterampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan tentang apa yang dapat dilakukan menyangkut seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa lama ia akan bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila menemui masalah. Selain itu selfefficacy juga mempengaruhi pola berpikir, reaksi emosional, dan perilaku seseorang dalam berhubungan dengan lingkungannya. Seseorang yang menilai dirinya mampu akan memusatkan perhatiannya dan berusaha lebih keras lagi bila ia mengalami kegagalan. Hal ini menjadikan self-efficacy dapat dijadikan suatu pertimbangan dalam menentukan seberapa baik prestasi belajar yang dapat dicapai oleh individu. Bandura (Santrock, 2009:216) juga mengungkapkan bahwa self-efficacy merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah mahasiswa berprestasi atau tidak. Berdasarkan penjelasan dari kedua variabel, yaitu prestasi belajar sebagai variabel terikat dan self-efficacy sebagai variabel bebas. Maka seharusnya mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi, akan memperoleh hasil belajar atau indeks prestasi yang tinggi juga. Karena self-efficacy dapat mempengaruhi proses kognitif, afektif, dan perilaku seseorang. Sehingga kemampuan mahasiswa dalam proses belajar akan ikut meningkat jika ia memiliki self-efficacy yang tinggi.
4 Fenomena ini juga menjadi menarik untuk diteliti karena, dengan mengetahui apakah ada korelasi yang positif antara kedua variabel tersebut, maka para praktisi pendidikan dapat mengaplikasikan atau menggunakannya untuk membantu mahasiswa yang memiliki nilai kurang baik. Tidak hanya mahasiswa, tapi diharapkan dengan penelitian ini, maka hasil yang diperoleh dapat juga diaplikasikan bagi pelajar di semua jenjang pendidikan. Sesuai dengan judul dari penelitian ini, maka pada kesempatan kali ini, penulis secara spesifik ingin mengetahui apakah ada korelasi yang positif antara self efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa psikologi fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. 1.2 Rumusan Masalah Mencapai prestasi belajar yang tinggi atau bagus tentunya menjadi harapan bagi semua mahasiswa. Pencapaian prestasi belajar yang tinggi tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor internal tidak kalah pentingnya dari faktor eksternal dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai mahasiswa. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar ialah self-efficacy. Self-efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan berusaha untuk menilai tingkatan dan kekuatan di seluruh kegiatan dan konteks. Salah satu penyebab kegagalan siswa dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi, yaitu rendahnya keyakinan siswa terhadap kemampuan yang
5 dimilikinya untuk mencapai prestasi. Rendahnya self-efficacy secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kegigihan dalam pencapaian prestasi. Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian berikut ini. 1. Bagaimana gambaran self-efficacy yang dimiliki mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012? 2. Bagaimana gambaran prestasi belajar yang dicapai mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012? 3. Apakah terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012? 1. 3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran umum self-efficacy yang dimiliki mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. 2. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar yang dicapai mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012.
6 3. Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. 1.4 Manfaat Penelitian Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menggali informasi tentang hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Serta memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi terutama dalam bidang pendidikan. 1.4.2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan sebagai sarana untuk pengembangan self-efficacy sehingga prestasi belajar yang dicapai menjadi lebih baik. b. Bagi pihak universitas, dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang dapat membantu dalam memberikan pembinaan dan arahan kepada mahasiswa, agar memiliki self-efficacy yang tinggi sehingga prestasi belajar yang dicapai meningkat.
7 c. Bagi peneliti lainnya, untuk memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan dan dijadikan sebagai referensi dengan tema penelitian yang sama.