PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN BIAYA MODAL EKUITAS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN BIAYA MODAL EKUITAS

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB 3 METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak pengelola dan konsumennya. Fact Book Bursa Efek Indonesia

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007-

PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba, karena perusahaan besar harus memenuhi ekspektasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB II LANDASAN TEORI. (principal) yaitu investor dengan manajer (agent). Investor memberikan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap Kualitas Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

PENGARUH KOMITE AUDIT DAN AUDIT EKSTERNAL TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. (Ujiyantho dan Pramuka, 2007) dalam Putri dan Yuyetta (2013). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. guna untuk menggambarkan kondisi saat ini pada suatu perusahaan.

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

FEE AUDIT MEMODERASI PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN BIAYA MODAL EKUITAS. Ni Putu Ari Puryanti Dewi 1 Dodik Ariyanto 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengambil keputusan. Kewenangan ini akan membawa konsekuensi logis yang

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA DAN NILAI PERUSAHAAN

ASIMETRI INFORMASI DAN PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksud dalam penelitian meliputi semua perusahaan go publik yang terdaftar di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan usaha. Dalam mengembangkan usaha akan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (manajer). Proksi Discretionary Accrual (DA) merupakan salah satu cara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak peneliti. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini merujuk dari

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah Good

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kinerja seseoarang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

PENGARUH KEAKTIFAN KOMITE AUDIT DAN KEBERADAAN AUDITOR EKSTERNAL BIG FOUR TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel berikut: TABLE 4.1 Proses Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan. Pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa globalisasi dan pasar bebas sekarang ini, perusahaan perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Putu Putri Suriyani, Gede Ani Yunita, Ananta Wikrama T. A. (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan laba rugi, menurut Financial Accounting Standard Board atau FASB

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, baik perusahaan go public maupun bukan, pasti memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. Penghasilan Komprehensif Lain (PSAK 1 Revisi 2013, p. 80A). Pentingnya

Transkripsi:

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN BIAYA MODAL EKUITAS Jonata Agus Setiawan, Daljono 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT The objective of this study is to examine the audit quality to earning managements and cost of equity capital. Audit quality can give the truth information to reduce agency cost. Earnings management is manager effort to manipulating financial statement for benefit their self. This behavior giving wrong information to financial statement user. Cost of equity capital is rate of return which required investor for invested capital to corporate. This study used manufacturing firm for sample during 2010-2011 by using purposive sampling method. The research use multiple regression for data analysis.the result showed that audit quality has significant effect to earnings management and cost of equity capital. Keywords: audit quality, agency cost, earnings management, cost of equity capital PENDAHULUAN Laporan laba rugi memberikan memberikan informasi tentang pendapatan dan beban perusahaan tertentu dalam periode berjalan. Laba yang meningkat dibanding periode sebelumnya mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan telah lebih baik. Informasi laba dapat membantu pemilik atau pihak lain dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang (Pujiningsih, 2011). Salah satu bentuk manipulasi data adalah manajemen laba. Schipper, (1989) dalam Subramanyam dan Wild, (2012) mendefinisikan manajemen laba sebagai intervensi manajemen yang dilakukan dengan sengaja, biasanya untuk tujuan pribadi. Tujuan pribadi ini akan berdampak pada kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan stakeholder lain yang berhubungan dengan perusahaan. Gumanti, (2000) menyatakan bahwa earning management diduga dilakukan oleh para manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang mereka lakukan. Manfaat tersebut dapat berupa kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap manajer, sehingga gaji manajer dapat meningkat. Informasi laba yang penting membuat manajer termotivasi untuk melaporkan laba yang tinggi. Halim dkk, (2005) dalam Pamungkas, (2012) menyatakan manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan sehingga manajemen dapat cenderung memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memberikan informasi yang lebih baik. Manajemen laba yang terjadi dapat merugikan perusahaan karena manajer melaporkan laba yang tidak dalam kondisi yang sebenarnya. Jika investor menanamkan modalnya terhadap perusahaan yang melakukan manajemen laba, kemungkinan besar investor akan mengalami kerugian. Hal ini karena investor tidak memperoleh informasi laba dengan benar. Modal merupakan sumber pendanaan perusahaan. Modal dapat diperoleh dari utang dan ekuitas. Investor yang melakukan investasi harus memperoleh keyakinan bahwa investasi yang ditanamkan aman dan dapat menghasilkan return. 1 Penulis penanggung jawab

Tingkat imbal hasil saham yang dipersyaratkan (required rate of return) adalah tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor untuk mau menanamkan uangnya di perusahaan atau dikenal dengan biaya modal ekuitas (Utami, 2005). Perusahaan sebagai institusi yang menarik dana dari investor harus memberikan rate of return yang menarik. Hal ini agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan. Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang dipersyaratkan investor ketika mereka menginvestasikan uang dalam perusahaan (Lambert et al, 2007). Perusahaan yang berada dalam kondisi keuangan baik kemungkinan besar dapat memberikan return kepada investor. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba dan biaya modal ekuitas. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Manajemen laba merupakan suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan (Belkoui dan Ahmed Riahi, 2006). Manajemen laba yang ditunjukkan oleh manajer akan merugikan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar kepada investor atas sejumlah modal yang telah diterima. Perusahaan membutuhkan modal baik dari hutang maupun dari ekuitas. Investor yang menyediakan modal bagi perusahaan akan mendapatkan reward. Manajemen laba dan biaya modal ekuitas erat hubungannya dengan teori agency. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara satu orang atau lebih (principal) yang mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Jensen dan Meckling, 1976). Principal merupakan pihak yang memiliki saham pada perusahaan. Agen merupakan pihak yang diberi wewenang oleh principal untuk mengelola perusahaan. Principal yang menginginkan pengembalian secara cepat dan dalam jumlah besar membuat agen harus memikirkan cara untuk meningkatkan laba. Semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan, semakin baik penilaian principal tentang perusahaan. Jika perusahaan telah dinilai baik, terdapat kemungkinan principal akan meningkatkan gaji maupun tunjangan agen. Teori ini lebih mementingkan rasionalitas, memiliki kepentingan pribadi, dan memaksimalkan kepentingan pribadi. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan informasi dalam suatu perusahaan atau asimetri informasi. Asimetri informasi timbul karena pemberian wewenang dari pricipal kepada agen. Agen lebih mengetahui keadaan yang terjadi pada suatu perusahaan. Kelemahan yang terjadi akan menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agen. Konflik ini akan menimbulkan cost yang disebut agency cost. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Audit merupakan bentuk monitoring yang digunakan oleh perusahaan untuk menurunkan biaya keagenan (Jensen dan Meckling, 1976). Kemampuan dan sikap independensi auditor merupakan hal yang penting dalam melaksanakan tugas auditing. Independensi merupakan sikap yang tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari luar. Sikap ini sangat diperlukan oleh auditor. Auditor besar akan klien dan independensi auditor merupakan syarat utama bagi auditor besar, mereka akan mengungkapkan semua salah saji yang ditemukan dalam laporan keuangan (De Angelo, 1981). KAP Big Four merupakan KAP yang berkualitas baik, sehingga diasumsikan auditor yang dimiliki memiliki kemampuan yang tinggi dan sikap independensi. Hal ini didukung oleh penelitian Becker et al, (1998) dalam Zhou dan Elder, (2004) yang menyatakan perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Five melaporkan kenaikan laba yang signifikan dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan KAP Big Five. KAP Big Four yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang lebih baik, membuat manajer menghindari melakukan manajemen laba. Apabila manajer tetap melakukan manajemen laba, maka auditor akan dengan cepat menemukan kecurangan tersebut. Big Four diharapkan dapat mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara principal dan agen. Jika asimetri informasi berkurang, maka manajemen laba pada perusahaan juga berkurang. Berdasarkan argumen tersebut, maka hipotesis yang diajukan yaitu: H1: kualitas audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Biaya Modal Ekuitas Biaya modal ekuitas merupakan rate of return yang dipersyaratkan investor terhadap perusahaan. Hajiha et al (2012) menyatakan bahwa kualitas audit yang baik akan dapat menurunkan cost of equity capital. Kualitas audit yang baik akan lebih banyak mengungkapkan informasi. Jika suatu perusahaan diaudit oleh KAP yang berkualitas baik, maka risiko yang diungkapkan auditor akan lebih banyak. Investor akan lebih mengetahui keadaan perusahaan dan asimetri informasi yang terjadi antara agen dan principal berkurang. Rendahnya tingkat asimetri informasi ini membuat principal mempercayai pihak agen. Kepercayaan yang diberikan oleh principal akan membuat rate of return yang dipersyaratkan investor semakin kecil. Berdasarkan argumen tersebut, maka hipotesis yang diajukan yaitu: H2: kualitas audit berpengaruh negatif terhadap biaya modal ekuitas METODE PENELITIAN Variabel Penelitian 1. Manajemen Laba Manajemen laba merupakan upaya manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan tertentu. Penyajian laba yang tidak sesuai dengan kenyataan akan menimbulkan dampak yang kurang baik. Peneliti menggunakan discretionary accrual untuk mengukur manajemen laba. Discretionary accrual yang digunakan adalah model Jones yang dimodifikasi Dechow (1995). Berikut ini merupakan persamaan total akrual: TACC it = EBXT it OCF it TACC it = total akrual perusahaan i pada tahun t EBXT it = laba perusahaan i sebelum pos-pos luar biasa OCF it = arus kas operasi pada tahun t Persamaan diatas akan menjadi seperti ini: TA it = 1 A 1 + α REV it it 1 A 2 REC it + PPE it it 1 A 3 it 1 + ε TA it = total akrual perusahaan i untuk tahun t dibagi total aset untuk perusahaan i pada tahun t-1 A it 1 = total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1 REV it = perubahan pendapatan perusahaan i untuk tahun t dibagi total aset perusahaan i pada REC it PPE it akhir tahun t-1 = perubahan piutang bersih perusahaan i untuk tahun t dibagi total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1 = aktiva tetap perusahaan i pada tahun t dibagi total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1 ε = error Persamaan diatas kemudian digunakan untuk mengestimasi dan menghitung nondiscretionary accrual sebagai berikut: NDACC it = 1 1 + 2 REV it REC it + 3 PPE it Setelah menghitung nondiscretionary accrual, langkah selanjutnya menghitung disscretionary accrual: DACC it = TACC it NDACC it

2. Biaya Modal Ekuitas Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dipersyaratkan investor untuk mau menanamkan modalnya pada perusahaan. Perusahaan yang memiliki biaya modal ekuitas lebih rendah, kemungkinan akan lebih cepat dalam mengembalikan return. Hal ini karena perusahaan dapat meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba. Penelitian ini menggunakan model Ohlson. Botosan (1997) menggunakan model Ohlson untuk mengestimasi cost of equity capital dan menyebutkan bahwa penggunaan CAPM kurang tepat karena model CAPM tidak berkaitan dengan pengungkapan. Botosan (1997) menggunakan model Ohlson untuk mengestimasi cost of equity capital dengan menggunakan estimasi laba per saham untuk periode empat tahun ke depan dan memakai data forecast laba yang dipublikasikan oleh Value Line. Publikasi data forecast di Indonesia tidak ada, maka untuk estimasi laba per saham digunakan random walk model. Model random walk digunakan berdasarkan hasil penelitian Rini, (2002) dalam Utami, (2005). Rini, (2002) dalam Utami, (2005) telah melakukan penelitian yang bertujuan menguji ketepatan prakiraan laba dengan menggunakan beberapa model mekanik. Model pengujian yang digunakan adalah Box Jenkin model, Random Walk model, Foster model, Watss- Griffin model, dan Brown Rozellf. Kesimpulan penelitiannya adalah random walk model dapat digunakan sebagai alternatif prakiraan laba. Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung biaya modal ekuitas: r = (B t + X t+1 P t ) / P t r = biaya modal ekuitas B t = nilai buku per lembar saham pada saat t X t+1 = laba per lembar saham periode t+1 P t = harga saham pada saat t Persamaan diatas merupakan penyederhanaan dari model Ohlson yaitu: T P t = B t + (1 + r) τ E t {X τ+1 rb τ+t 1 } t=1 Untuk mengestimasi laba per lembar saham digunakan model Random Walk sebagai berikut: E(X t + 1) = X t + δ E(X t + 1) = estimasi laba per lembar saham periode t+1 X t = laba per lembar saham periode t δ = Drift term yang merupakan rata-rata perubahan laba per lembar saham selama lima tahun Berdasarkan model random walk, untuk tujuan estimasi laba satu tahun ke depan (t+1) digunakan rata-rata perubahan data per lembar saham selama lima tahun atau sejak go public jika emiten belum genap lima tahun menjadi perusahaan publik. Persamaan biaya modal ekuitas dapat disederhanakan: P t = B t + 1 + r 1 X t+1 rb t X t+1 = laba per lembar saham pada periode t+1 yang diestimasi dengan model random walk Persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi: (P t B t )( 1 + r ) = (X t+1 r B t ) r = (B t + X t+1 P t ) / P t

r = biaya modal ekuitas B t = nilai buku per lembar saham periode t X t+1 = laba per lembar saham periode t+1 P t = harga saham periode t 3. Kualitas Audit Kualitas audit diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu 1 untuk KAP Big Four dan 0 untuk KAP NonBig Four. KAP Big Four diasumsikan sebagai KAP yang dapat dipercaya karena telah memiliki banyak klien, sehingga kemungkinan besar tetap mengimplementasikan nilai-nilai independensi, objektivitas, dan kejujuran dalam proses audit yang dilakukan. Perusahaan yang termasuk KAP Big Four yaitu: (1) Ernst and Young berafiliasi dengan Purwantono, Suherman, dan Surja, (2) Price Water Coopers berafiliasi dengan Tanudireja, Wibisono, dan Rekan, (3) Klynveld Peat Marwick Goeldener International berafiliasi dengan Sidharta dan Widjaja, (4) Delloitte, Touche, and Tohmatsu berafiliasi dengan Osman, Bing, Satrio, dan Rekan. 4. Variabel Kontrol a. Size Size merupakan pengelompokan besar kecilnya perusahaan. Penelitian ini menggunakan logaritma natural dari total aset yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. b. Leverage Leverage menunjukkan seberapa besar aset perusahaan hutang (Puteri, 2012). Penelitian ini menggunakan rasio total hutang dibagi total aset untuk mengukur leverage. Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2011. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada perusahaan manufaktur berdasarkan kriteria. Kriteria tersebut adalah (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2011, (2) selama periode 2010-2011 menerbitkan laporan keuangan lengkap serta dalam mata uang rupiah, (3) informasi mengenai data yang akan diteliti tersedia dengan lengkap. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba dan biaya modal ekuitas adalah analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi linear berganda: DACC it =β 0 + β 1 AUD it + β 2 SIZE it + β 3 LEV it + ε it...persamaan 1 r it =β 0 + β 1 AUD it + β 2 SIZE it + β 3 LEV it + ε it...persamaan 2 DACC it r it AUD it SIZE it LEV it ε it = discretionary accrual perusahaan i pada tahun t = biaya modal ekuitas perusahaan i pada tahun t = kualitas audit perusahaan i pada tahun t = ukuran perusahaan i pada tahun t = leverage perusahaan i pada tahun t = error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi sampel penelitian Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berikut ini data sampel penelitian:

Tabel 1 Kriteria Pengambilan Sampel Perusahaan manufaktur yang secara konsisten terdaftar di BEI selama 148 periode 2010-2011 Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan selain dengan 10 mata uang rupiah Perusahaan dengan laporan keuangan tidak diaudit selama periode 13 2010-2011 Perusahaan dengan data tidak lengkap 11 Perusahaan yang dapat menjadi sampel 114 Total pengamatan pada laporan keuangan selama periode 2010-2011 228 Data outlier yang dikeluarkan dari sampel 36 Total pengamatan pada laporan keuangan 192 Sumber: data yang diolah, 2013 Tabel 1 menjelaskan bahwa jumlah perusahaan manufaktur yang secara konsisten terdaftar di BEI selama periode 2010-2011 adalah 148. Perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi sampel adalah 114. Data yang dapat digunakan selama periode 2010-2011 adalah 228. Sampel yang dikeluarkan dari penelitian berjumlah 36 karena merupakan outlier. Data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 192. Deskripsi Variabel Tabel 2 Persentase Kualitas Audit Frequency Percent Valid Percent Valid NonBig4 109 56.8 56.8 56.8 Cumulative Percent Big4 83 43.2 43.2 100.0 Total 192 100.0 100.0 Sumber: Data yang diolah, 2013 Tabel 2 menjelaskan bahwa jumlah sampel yang diaudit oleh Big4 adalah 83 sampel atau 43,2 %. Perusahaan yang diaudit oleh NonBig4 berjumlah 109 sampel atau 56,8 %. Perusahaan Big4 dinilai akan memberikan kualitas audit yang lebih baik. Tabel 3 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Standar Deviasi SIZE 192 10,07 14,05 12,0745 0,69275 LEV 192 0,04 0,97 0,4653 0,20762 DACC 192 0,00114728 0,79357265 0,2909775428 0,17125641316 R 192 0,00104167 1,19531250 0,4739905578 0,27377907513 Sumber: Data yang diolah, 2013 Tabel diatas menjelaskan variabel size memiliki nilai rata-rata 12,0745. Nilai maksimum 14,05 dan nilai minimum sebesar 10,07. Variabel leverage menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,4653. Hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel memiliki hutang 46,53%. Nilai maksimum 0,97 dan nilai minimum sebesar 0,04. Nilai discretionary accrual menunjukkan rata-rata sebesar 0,2909775428. Hal ini dapat diartikan perusahaan sampel yang melakukan manajemen laba cenderung rendah. Nilai maksimum sebesar 0,79357265 dan nilai minimumnya sebesar 0,00114728. Nilai biaya modal ekuitas menunjukkan rata-rata 0,4739905578. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan sampel memberikan required rate of return yang tinggi. Nilai maksimum sebesar 1,19531250 dan nilai minimum sebesar 0,00104167.

Pembahasan Hasil Penelitian Persamaan Regresi 1 Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis Variabel Unstandardized Standardized T Sig. Coefficient Coefficient B Std. Error Beta AUD -0,063 0,028-0,182-2,230 0,027 SIZE 0,074 0,020 0,299 3,671 0,000 LEV 0,154 0,057 0,187 2,689 0,008 Sumber: Data yang diolah, 2013 Tabel diatas dapat menjelaskan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan kualitas audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba diterima. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel kualitas audit yaitu 0,027 atau berada dibawah 0,05. Variabel kualitas audit menunjukkan nilai koefisien -0,063 dan nilai t -2,230. Nilai koefisien dan nilai t yang negatif menunjukkan arah hubungan yang negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Chen et al (2011). Hal ini karena perusahaan Big Four memiliki pengalaman yang lebih banyak, tenaga kerja yang ahli dalam auditing, serta sikap independensi yang ditanamkan oleh perusahaan. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Palestin (2009) yang menunjukkan hasil bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa Big Four tidak selalu dapat membatasi praktek manajemen laba. Variabel kontrol size dan leverage menunjukkan nilai signifikansi < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa size dan leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Persamaan Regresi 2 Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis Variabel Unstandardized Standardized T Sig. Coefficient Coefficient B Std. Error Beta AUD -0,120 0,045-0,218-2,657 0,009 SIZE 0,050 0,032 0,127 1,560 0,120 LEV 0,171 0,092 0,130 1,872 0,063 Sumber: Data yang diolah, 2013 Tabel diatas menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap biaya modal ekuitas dapat diterima. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi kualitas audit yaitu 0,009 atau berada dibawah 0,05. Variabel kualitas audit menunjukkan nilai koefisien -0,120 dan nilai t -0,218. Nilai koefisien dan nilai t yang negatif menunjukkan arah hubungan yang negatif. Hasil ini sesuai dengan penelitian Hajiha et al (2012) yang meneliti pengaruh kualitas audit terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini karena Big Four melatih tenaga kerjanya dengan baik sehingga laporan audit yang dikeluarkan memiliki informasi yang berkualitas. Penelitian ini bertentangan dengan Yulistina (2011) yang mengemukakan bahwa intelectual capital tidak berpengaruh secara signifikan terhadap cost of equity capital. Penelitian Yulistina (2011) masih relevan dengan kualitas audit karena tujuan yang sama yaitu mengungkapkan informasi. Variabel kontrol size dan leverage menunjukkan nilai signifikansi > 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel size dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya modal ekuitas. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) hasil pengujian hipotesis pertama yaitu kualitas audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba diterima. Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan Chen et al (2011). Hal ini karena perusahaan Big Four memiliki kemampuan, pengalaman yang lebih banyak, dan tenaga kerja yang terampil. Kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh Big Four akan membuat manajer menghindari melakukan manajemen laba, (2) hasil pengujian hipotesis kedua yaitu kualitas audit

berpengaruh negatif terhadap biaya modal ekuitas dapat diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian Hajiha et al (2012). Hal ini karena Big Four mengutamakan servis terbaik dalam mengaudit. Servis yang terbaik ini akan menimbulkan kepercayaan investor. Kepercayaan yang diberikan ini akan mengurangi biaya modal ekuitas, (3) Variabel kontrol size dan leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Size dan leverage positif artinya semakin besar perusahaan dan semakin tinggi aset yang dibiayai oleh hutang, maka kemungkinan terjadinya manajemen laba akan semakin besar. Pada persamaan kedua size dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Size dan leverage positif artinya semakin besar perusahaan dan semakin tinggi aset yang dibiayai oleh hutang tidak menurunkan biaya modal ekuitas. Penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan itu adalah kualitas audit merupakan salah satu bentuk pengawasan dari mekanisme corporate governance untuk membatasi manajemen laba dan mengurangi biaya modal ekuitas. Berdasarkan keterbatasan diatas, maka saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian selanjutnya dapat menggunakan mekanisme corporate governance untuk membatasi manajemen laba dan mengurangi biaya modal ekuitas. Mekanisme corporate governance yang dapat digunakan yaitu komite audit, dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. REFERENSI Belkoui dan Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat Botosan, A. C. 1997. Disclosure Level and The Cost of Equity Capital. Accounting Review, Vol. 72, No. 3 pp. 323-349 Chen, H., J.Z. Chen., G.J. Lobo., and Y. Wang. 2011. Effect of Audit Quality on Earnings Management and Cost of Quality Capital: Evidence from China. Contemporary Accounting Research, Vol. 28, No.3, pp 892-925 De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and Auditor Quality. Journal of Accounting and Economics. December. pp 183-199 Gumanti, T. A. 2000. Earning Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 2, No. 2, November 2000: 104-115 Hajiha, Z. and Neda Sobhani. 2012. Audit Quality and Cost of Equity Capital : Evidence from Iran. International Research Journal of Finance and Economic. pp: 159-171 Jensen M.C., and W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. http://papers.ssrn.com Lambert, R., C. Leuz and Verechia, R. 2007. Accounting Information, Disclosure, and the Cost of Capital. Journal of Accounting Research, 45(2), pp: 385-420 Palestin, H.S. 2009. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance, dan Kompensasi Terhadap Manajemen Laba. Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro Pamungkas, D. T. 2012. Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro Pujiningsih, A. I. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Praktik Corporate Governance, dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba. Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro

Puteri, P. A. 2012. Analisis Pengaruh Investment Oppourtunity Set (IOS) dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro Subramanyam, K. R. dan John J. Wild. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Utami, W. 2005. Pengaruh Management Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas. Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo Yulistina, M. 2011. Pengaruh Pengungkapan Intellectual Capital Terhadap Cost of Equity Capital. Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro Zhou, J. and Elder, R. 2004. Audit Quality and Earnings Management by Seasoned Equity Offering Firms. Asia Pacific Journal of Accounting and Economics 11(2): 95-120