II. TINJAUAN PUSTAKA. masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making), berpikir

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar

Oleh: ANA KUSUMAWATI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan nama lain

TINJAUAN PUSTAKA. Masalah dapat timbul dalam berbagai macam situasi. Siagian dalam Mahira

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sunyono (2013) model pembelajaran dikatakan efektif bila siswa dilibatkan

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

KERUSAKAN LINGKUNGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (discovery

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

II. TINJAUAN PUSTAKA. media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PERINCIANNYA. Sub Kemampuan. Memfokuskan pertanyaan. Menganalisis argumen

A. Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Pembelajaran. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pem-belajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya) atau dapat membawa hasil. Menurut

Pencemaran Lingkungan

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu pelajaran yang dalam

Komponen Ekosistem, Peran dan Interaksinya

Global Warming. Kelompok 10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2

I. PENDAHULUAN. suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan adalah pendidikan. Pendidikan

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berpikir Kritis (critical thinking) merupakan sinonim dari pengambilan

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Guru : Windi Agustine NIM : : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

SILABUS IPA KELAS VII. Objek IPA dan pengamatannya Pengukuran Besaran Pokok dan turunan Satuan baku dan tak baku

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

Iklim Perubahan iklim

TINJAUAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA KETENTUAN PIDANANYA DALAM UU No. 32 Tahun 2009 (UUPPLH) Oleh : Ariella Gitta Sari *) Abstrak

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

KISI - KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

Standar Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan

PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. lingkungan tidak memenuhi syarat penghidupan bagi manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya) atau dapat membawa hasil. Menurut

BAB II KAJIAN TEORETIS. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN (X 1 ) sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Dosen pengasuh: Ir. Martono Anggusti.,S.H.,M.M,.M.Hum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

12/3/2015 PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA

Masalah Sosial dan Budaya di Lingkungan Sekitar Pencemaran Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

II. TINJAUAN PUSTAKA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

Jawa Barat lebih peduli terhadap daerah yang disinggahinya, terutama kepada sungai Citarum yang kondisinya kini kian tercemar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ahmadi dalam Ismawati (2007) mengatakan bahwa Inkuiri berasal dari kata

BAB. Kesehatan Lingkungan

Transkripsi:

10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Berpikir kritis merupakan salah satu tahapan berpikir tingkat tinggi. Sugiarto (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 62) mengategorikan proses berpikir kompleks atau berpikir tingkat tinggi ke dalam empat kelompok yang meliputi pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking). Kemampuan berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan karena dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat selalu dihadapkan berbagai permasalahan sehingga perlu pemikiran yang kritis untuk menyelesaikannya. Menurut Peter Reason (dalam Sanjaya, 2008: 230), berpikir (thinking) adalah proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat (remembering) dan memahami (comprehending). Dan kritis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1)bersifat tidak lekas percaya; (2) bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan; (3) tajam dalam penganalisisan (Tim Penyusun, 1989: 446). Dengan demikian maka berpikir kritis merupakan proses mengingat dan memahami sesuatu dengan cara menemukan permasalahan dan menganalisisnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

11 Pengertian yang lain diberikan oleh Suryanti dkk(dalam Amri dan Ahmadi, 2010:62) yaitu berpikir kritis merupakan proses yang bertujuan untuk membuat keputusan yang masuk akal mengenai apa yang kita percayai dan apa yang kita kerjakan. Selain itu masih banyak lagi pendapat para ahli tentang berpikir kritis, diantaranya adalah Johnson (2007: 183) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisa asumsi, dan melakukan penelitian. Disamping itu Eggen dan Kauchak (dalam Muhfahroyin 2009:1) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah: 1) sebuah keinginan untuk mendapatkan informasi, 2) sebuah kecenderungan untuk mencari bukti, 3) keinginan untuk mengetahui kedua sisi dari seluruh permasalahan, 4) sikap dari keterbukaan pikiran, 5) kecenderungan untuk tidak mengeluarkan pendapat (menyatakan penilaian), 7) menghargai pendapat orang lain, 8) toleran terhadap keambiguan. Kemampuan berpikir kritis menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi sehingga siswa akan terus mencari informasi dan berpikir secara kritis bagaimana menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Dengan kata lain, siswa yang berpikir kritis akan semakin nalar dalam menanggapi masalah yang dihadapinya. Menurut Krulik (dalam Trianto, 2009:85) penalaran meliputi berpikir dasar (basic thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking).

12 Menurut Dressel (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 63) terdapat beberapa kemampuan yang dikaitkan dengan konsep berpikir kritis yaitu kemampuankemampuan untuk memahami masalah, menyeleksi informasi yang penting untuk menyelesaikan masalah, memahami asumsi-asumsi, merumuskan dan menyeleksi hipotesis yang relevan, serta menarik kesimpulan yang valid dan menentukan kevalidan dari kesimpulan-kesimpulan. Kemampuan dalam memahami berbagai hal juga dijelaskan oleh Diestler (dalam Muhfahroyin 2009:1) yaitu bahwa dengan berpikir kritis, orang menjadi memahami argumentasi berdasarkan perbedaan nilai, memahami adanya inferensi dan mampu menginterpretasi, mampu mengenali kesalahan, mampu menggunakan bahasa dalam berargumen, menyadari dan mengendalikan egosentris dan emosi, dan responsif terhadap pandangan yang berbeda. Berpikir kritis merupakan proses untuk mencapai pemahaman yang mendalam dalam menarik suatu kesimpulan yang cerdas sehingga menghasilkan keputusan yang matang. kemampuan berpikir kritis meliputi kemampuan memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut serta mengatur strategi dan taktik. Kemampuan dan indikator berpikir kritis dijelaskan dalam tabel berikut ini.

13 Tabel 1. Kemampuan dan Indikator Kemampuan 1. Memberikan penjelasan dasar Sub Kemampuan 1. Memfokuskan pertanyaan 2. Menganalisis argumen 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Aspek a. Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu masalah b. Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin c. Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi a. Mengidentifikasi kesimpulan b. Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan c. Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan d. Mencari persamaan dan perbedaan e. Mengidentifikasi dan menangani ketidakrelevanan f. Mencari struktur dari sebuah pendapat/ argumen g. Meringkas a. Mengapa? b. Apa yang menjadi alasan utama? c. Apa yang kamu maksud dengan? d. Apa yang menjadi contoh? e. Apa yang bukan contoh? f. Bagaimana mengaplikasikan kasus tersebut?

14 Kemampuan 2. Membangun keterampilan dasar Sub Kemampuan 4. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 5. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi Aspek g. Apa yang menjadikan perbedaannya? h. Apa faktanya? i. Apakah ini yang kamu katakan? j. Apalagi yang akan kamu katakan tentang itu? a. Keahlian b. Mengurangi konflik interest c. Kesepakatan antar sumber d. Reputasi e. Menggunakan prosedur yang ada f. Mengetahui resiko g. Keterampilan memberikan alasan h. Kebiasaan berhati-hati a. Mengurangi praduga/menyangka b. mempersingkat waktu antara observasi dengan laporan c. Laporan dilakukan oleh pengamat sendiri d. Mencatat hal-hal yang sangat diperlukan e. Penguatan f. Kemungkinan dalam penguatan g. Kondisi akses yang baik h. Kompeten dalam menggunakan teknologi i. Kepuasan pengamat atas kredibilitas kriteria

15 Kemampuan Sub Kemampuan Aspek 3. Menyimpulkan 6. Mendeduksi dan mempertimbangkan deduksi 4. Membuat penjelasan lebih lanjut 5. Strategi dan taktik 7. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi 8. Membuat dan mengkaji nilai-nilai hasil pertimbangan 9. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi 10. Mengidentifikasi asumsi 11. Memutuskan suatu tindakan a. Kelas logika b. Mengkondisikan logika c. Menginterpretasikan pernyataan a. Menggeneralisasi b. Berhipotesis a. Latar belakang fakta b. Konsekuensi c. Mengaplikasikan konsep (prinsipprinsip, hukum dan asas) d. Mempertimbangkan alternatif e. Menyeimbangkan, menimbang dan memutuskan Ada 3 dimensi: a. Bentuk: sinonim, klarifikasi, rentang, ekspresi yang sama, operasional, contoh dan noncontoh b. Strategi definisi c. Konten (isi) a. Alasan yang tidak dinyatakan b. Asumsi yang diperlukan: rekonstruksi argumen a. Mendefinisikan masalah b. Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan

16 Kemampuan (Ennis, 2011: 2-4) Sub Kemampuan 12. Berinteraksi dengan orang lain Aspek c. Merumuskan alternatif-alternatif untuk solusi d. Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan e. Me-review f. Memonitor implementasi a. Memberi label b. Strategi logis c. Strategi retorik d. Mempresentasikan suatu posisi, baik lisan atau tulisan B. Konsep Pencemaran Lingkungan Berdasarkan kurikulum 2013, konsep pencemaran lingkungan merupakan Kompetensi Inti (KI) 3 yaitu memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Materi ini merupakan Kompetensi Dasar (KD) 3.9 yaitu mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup. Menurut Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 ayat (7) menyebutkan bahwa Pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga

17 kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Pujianto, 2008 : 287). Jika suatu lingkungan yang didalamnya terdapat benda ataupun makhluk hidup yang dimasukkan atau masuk melalui proses alami dan tidak semestinya berada pada lingkungan tersebut sehingga mengganggu bahkan merusak lingkungan tersebut maka dapat dikatakan lingkungan tersebut telah tercemar. Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain ke dalam lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan. Pencemaran lingkungan dapat terjadi akibat kegiatan manusia atau proses alami. Sesuatu yang menyebabkan polusi (pencemaran) disebut polutan. Polutan dapat berupa bahan kimia, debu, mahluk hidup atau yang dihasilkan mahluk hidup, panas, suara, dan radiasi ataupun lainnya yang masuk kedalam lingkungan. Dengan adanya polutan dapat menyebabkan penurunan fungsi lingkungan bahkan merusak lingkungan. Akibatnya, kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya menjadi terganggu sehingga semua aktivitas makhluk hidup tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pencemaran lingkungan juga dapat menyebabkan kerusakan suatu ekosistem dan berakibat punahnya suatu organisme tertentu. Menurut Saktiyono (2007 : 154) lingkungan alami adalah lingkungan atau ekosistem yang keadaannya seimbang. Artinya, komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan tersebut dalam keadaan seimbang. Sebaliknya lingkungan yang tercemar (terpolusi) adalah lingkungan atau ekosistem yang keadaanya menjadi

18 tidak murni lagi. Sehingga lingkungan atau ekosistem tersebut keadaannya tidak seimbang akibat adanya polutan yang masuk kedalam lingkungan tersebut. Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena adanya zat polutan yang masuk ke lingkungan tersebut. Zat polutan ini dapat berasal dari berbagai sumber. Pencemaran lingkungan berdasarkan sifat zat pencemar (polutan) dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran fisik dan pencemaran biologis. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia misalnya jenis logam berat yang terdapat pada limbah pabrik seperti raksa dan timbal. Limbah adalah sisa proses produksi. Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, padat atau gas. Zat cair yang menyebabkan pencemaran misalnya limbah pabrik, limbah rumah tangga dan limbah rumah sakit. Zat padat yang menyebabkan pencemaran misalnya sampah, sedangkan gas yang menyebabkan pencemaran misalnya asap dari pabrik. Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit misalnya sumur atau sumber air yang digunakan sehari-hari tercemar kuman penyebab penyakit (Saktiyono, 2007 : 156). Menurut Daroji dan Haryati (2009 : 177-182) pencemaran lingkungan berdasarkan lingkungan yang tercemar dibedakan menjadi tiga yaitu pencemaran air dan tanah, pencemaran udara dan pencemaran suara. 1) Pencemaran air dan tanah

19 Pencemaran air dapat terjadi di sungai, bendungan, danau, rawa, laut, dan sumur. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air antara lain terancamnya kehidupan organisme air, kebanjiran, sumber penyakit seperti diare dan muntaber. Pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah organik maupun anorganik yang berasal dari industri, rumah tangga, serta kegiatan pertanian dan peternakan. Dampak dari pencemaran tanah antara lain membunuh organisme pengurai dalam tanah sehingga mengganggu proses penguraian senyawa organik akibatnya tanah menjadi kurang subur dan dapat mengganggu kesehatan manusia seperti kerusakan ginjal, hati, otak, dan kanker. 2) Pencemaran udara Udara merupakan bagian dari atmosfer yang berisi oksigen, karbondioksida, uap air, dan gas-gas lain yang dibutuhkan oleh mahluk hidup. Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap buangan industri, transportasi, CO 2 hasil pembakaran, SO, SO 2, CFC, CO, dan asap rokok. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain penyakit pernapasan atau terganggunya kesehatan lainnya, SO dan SO 2 yang bereaksi dengan air hujan mengakibatkan tumbuhan dan hewan tanah mati dan korosi pada besi atau logam, rusaknya lapisan ozon dan pemanasan global.

20 3) Pencemaran suara Pencemaran suara adalah suara bising yang terus menerus dan berpotensi mengganggu merusak sistem pendengaran. Pencemaran suara biasanya terjadi ditempat umum atau keramaian seperti jalan raya atau perlintasan kereta api, pabrik. Suara yang dikategorikan menimbulkan kebisingan berkekuatan di atas 50 db. Kebisingan dapat dibedakan menjadi empat yaitu: a. Kebisingan kontinyu : suara mesin b. Kebisingan terputus : arus lalu lintas c. Kebisingan impulsif : tembakan, ledakan, bom d. Kebisingan impulsif berulang: mesin tempa Kebisingan tersebut jika memiliki kekuatan diatas 50 db maka dapat mengganggu sistem pendengaran dan ketenangan yang pada akhirnya menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, perubahan tekanan darah, denyut nadi dan mengganggu janin dalam kandungan.