MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

MODEL PEMBELAJARAN PENGELOMPOKAN KECIL DENGAN MEMBACA, MELIHAT, DAN MEMPRAKTEKKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI GAYA PADA SISWA SMK

PENGARUH MULTIMEDIA MODEL TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR 3 DIMENSI SISWA SMK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

Syaeful Ahmad 1, Kamin Sumardi 2, Purnawan 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Denny Farisman Subagyo

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

III METODE PENELITIAN

ISSN: Anita Rahmawati

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Automotive Science and Education Journal

JURNAL SKRIPSI. Disusun Oleh: HAMZAH FANSURI

BAB III METODE PENELITIAN

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA PROSES PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENGARUH JOBSHEET DALAM MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA CELANA PANJANG PRIA

MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Oleh : Arif Haliman, Arif Susanto Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK


Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENERAPAN POLA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI KATUP PNEUMATIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL DAN MINAT BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN LKS BERBASIS EKSPERIMEN DAN LKS BERBASIS DEMONSTRASI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

Transkripsi:

207 MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Bangkit A. Setyo 1, Mumu Komaro 2, Ariyano 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. setiabudhi No. 207 Bandung 40154 aa_djadoel@hotmail.co.uk ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan peningkatan tentang kemampuan siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif model tutorial dengan yang menggunakan handout pada materi ajar dimension. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperemental semu (quasi eksperimental research). Teknik pengumpulan data dilakukan penggunakan soal tes sebagai soal pretest dan posttest serta lembar respon siswa. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan hasil belajar (kemampuan siswa) yang lebih tinggi pada kelas yang menggunakan multimedia interaktif model tutorial dengan nilai rata-rata N-Gain 0,587 dibandingkan dengan kelas yang menggunakan Handout dengan nilai rata-rata N-Gain yang hanya mencapai 0,350. Penerapan multimedia interaktif model tutorial juga mendapat serpon yang positif dari siswa hingga mencapai persentase 89% yang termasuk dalam katergori tinggi. Kata kunci: multimedia, tutorial, autocad, interaktif PENDAHULUAN Dewasa ini kemajuan bidang pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh besar pada bidang pendidikan. Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media atau saluran tertentu ke penerima pesan, pesan yang dikomunikasikan dalam proses belajar mengajar adalah materi pelajaran yang ada dalam kurikulum (Sanjaya, 2010). Komunikasi belajar seringkali tidak efektif karena adanya faktor penghambat. Salah satu penghambat dalam proses belajar, adalah pesan atau materi pembelajaran yang sulit dipahami oleh penerima pesan, karena metode atau media yang digunakan kurang efektif. Berdasarkan pengalaman melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di SMKN 12 Bandung diperoleh data bahwa prestasi belajar siswa ketika mengikuti kegiatan UAS pada mata diklat menggambar 2D dengan sistem CAD cukup rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa desebabkan karena: (1) kurangnya daya tangkap siswa mengenai konsep materi yang diberikan karena penyampaian yang terlalu cepat; (2) keterbatasannya waktu belajar dalam kelas; (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer untuk mendetailkan perintah-perintah pada mata diklat menggambar menggunakan sistem CAD belum banyak digunakan oleh guru. Identifikasi masalah tersebut tujuan kompentesi dasar dan KKM yang telah 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

208 ditetapkan tidak dapat tercapai. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran menggambar 2D dengan sistem CAD (Arifin, 2012). Siswa yang mendapatkan nilai diatas 7,50 masih rendah, sedangkan seorang siswa dinyatakan berhasil jika dalam pembelajaran ditentukan oleh kriteria ketuntasan minimal/kkm. Untuk standar kompetensi menggambar menggunakan sistem CAD nilai KKMnya adalah 7,50. Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut diantaranya adalah menggunakan model pembelajaran dengan bantuan multimedia interaktif sebagai alat bantu yang dapat menunjang dalam penguasaan konsep materi, sehingga konsep mudah dimengerti dan menarik untuk dipelajari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi dimension, respon siswa, dan mengetahui penggunaan multimedia interaktif model tutorial terhadap ketercapaian nilai KKM. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Exsperimental, yaitu pengontrolan terhadap variabel-variabel tidak dilakukan secara penuh atau ketat, tetapi disesuaikan dengan kondisi yang ada. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Equivalent Control Group Design. Instrument penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat pada penelitian ini adalah: (1) instrument tes berupa soal pretest dan soal posttest sebagai alat untuk menganalisis peningkatan hasil belajar (2) instrument non-test berupa lembar judgment media, judgment soal tes, judgment materi ajar, dan angket respon mahasiswa. Lokasi penelitian di SMK Negeri 12 Bandung. Subjek penelitian penggunaan multimedia model tutorial ini adalah siswa kelas XII kompetensi keahlian Konstruksi Rangka Pesawat udara SMK Negeri 12 Bandung. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas XII KRPU 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XII KRPU 2 sebagai kelas eksperimen. Jumlah siswa masing-masing kelas yang digunakan adalah 24 orang siswa. HASIL PENELITIAN Data yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan dari nilai pre-test dan post-test kelas kontrol dan eksperimen. Data-data tersebut digunakan untuk mendeskripsikan secara kuantitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian. Data pre-test dan post-test pada kelas kontrol dan eksperimen digunakan untuk menghitung nilai N-Gain. Nilai N- Gain dapat mencerminkan peningkatan kemampuan siswa. Nilai N-Gain yang diperoleh

209 digunakan untuk pengujian hipotesis. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dan normalitas dilakukan terlebih dahulu untuk syarat dalam menguji hipotesis. Nilai rata-rata pretest kelas control 52 sedangkan kelas eksperimen 52. Data ini menunjukan perbedaan yang sangat kecil. Hal ini menandakan rata-rata kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan eksperimen hampir sama. Setelah itu dilakukan perhitungan terhadap kedua kelompok sampel dengan menggunakan uji F, didapatkan bahwa dua sampel kelas tersebut homogen dengan taraf signifikan 5%. Kemudian data post-test menunjukan bahwa rata-rata kemampuan kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kelas kontrol dengan proses pembelajaran menggunakan handout AutoCAD hanya mencapai nilai 68 sedangkan kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif model tutorial dapat mencapai hingga nilai 80. Tabel 2 menunjukkan hasil data pre-test, post-test dan N-Gain. Tabel 2. Data Hasil Pre-test, Post-test dan N-Gain Pre-test Post-test N-Gain Kelas Kontrol Eksperimen Skor Tertinggi 70 75 Skor Terendah 40 37 Rata-rata 52 52 Skor Tertinggi 80 95 Skor Terendah 55 65 Rata-rata 68 80 N-Gain Tertinggi 0,550 0,882 N-Gain Terendah 0,158 0,350 Rata-rata 0,344 0,587 Data nilai rata-rata N-Gain juga sejalan dengan hasil post-test, nilai N-Gain kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Nilai N-Gain yang diperoleh kelas kontrol hanya mencapai 0,344 sedangkan kelas eksperimen mencapai hingga 0,587. Data skor hasil posttest kelas eksperimen dapat digunakan untuk melihat ketercapaian KKM. Siswa yang lulus KKM setelah melakukan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif model tutorial ada 83%. Selanjutnya data yang didapat dari pretest dan post-test di uji melalui uji homogenitas hasil pretest, uji normalitas hasil pre-test dan post-test serta uji hipotesis pada data N-Gain. Hasil pengujian homogenitas yaitu pretest dengan p-value = 0,06, α = 0,05, p- value > α hasilnya homogen untuk kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian normalitas yaitu pretest dengan p-value = 0,06, α = 0,05, p-value > α hasilnya normal

210 untuk kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian normalitas yaitu postest dengan p- value = 0,06, α = 0,05, p-value > α hasilnya normal untuk kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian hipotesis yaitu pretest dengan χ 2 hit = 6,501; χ 2 tab = 1,679; sehingga χ 2 hit > χ 2 tab. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh kemampuan siswa dari penggunaan multimedia interaktif model tutorial mengenai materi ajar dimension. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa (hasil belajar) kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif model tutorial lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan handout. Data post-test yang diperoleh dari kedua kelas tersebut menunjukkan perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen yang sangat mendukung bahwa dengan menggunakan multimedia model tutorial mengenai materi ajar dimension mendapatkan kemampuan siswa yang lebih baik. Tidak hanya hasil post-test, nilai rata-rata N-Gain dari setiap siswa pun menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif model tutorial mengenai materi ajar dimension lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Setelah itu, pembuktian bahwa hipotesis diterima melalui uji hipotesis telah terbukti. Hal ini bisa dikaitkan dengan teori yang ada yaitu tentang fungsi media: (1) kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya; (2) kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya; dan (3) kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio (Warsita, 2008). Menurut penjabaran tentang fungsi media pembelajaran bahwa memang benar sekali manfaat-manfaat media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2009). Selayaknya media pembelajaran itu memiliki kemampuan yang dapat mempermudah para user sehingga dapat memecahkan berbagai masalah dalam proses pembelajaran. Misalnya masalah keterbatasan waktu belajar user seperti yang dijabarkan pada poin satu. Kemudian masalah keragaman daya tangkap user yang dapat diantisipasi dengan penggunaan media. Tidak

211 semua user mampu menangkap materi-materi belajar dalam waktu yang sama. Sehingga melalui adanya media maka bagi user yang memiliki daya tangkap kurang. Isi dari materi yang disampaikan dengan cara pengulangan penjabaran materi oleh dirinya sendiri. Hasil terhadap perhitungan dan analisis data juga didukung oleh lembar respon siswa kelas eksperimen. Hasil respon siswa menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif model tutorial mampu membangkitkan aktivitas belajar siswa. Respon positif tersebut memberikan pengaruh yang baik kepada siswa untuk lebih antusias meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini karena adanya komunikasi dua arah antara media animasi sebagai penyampai pesan dan siswa sebagai penerima pesan (Hamalik, 2003). Hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan media tersebut. Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran berkaitan dengan analisis manfaat yang akan diperoleh yaitu: (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran; (3) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik; (4) peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain lain (Hake, 2002). Rendahnya hasil belajar pada kelas kontrol yang menggunakan handout yaitu tidak terlepas dari karakteristik handout itu sendiri. Karakteristik handout salah satunya adalah kurang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kondisi ini membuat antusias siswa menurun pada proses pembelajaran sehingga menyebabkan kurangnya perhatian dan penguasaan konsep yang minimum. Penguasaan konsep yang kurang baik akan berakibat hasil belajar yang didapatkan kurang memuaskan. Apabila dikaitkan dengan teori yang ada menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indra pendengaran, sedangkan 83% lewat indra penglihatan (Rusman, 2012). Di samping itu, dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan di dengar. Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan multimedia interaktif model tutorial mengenai materi ajar dimension tidak terlepas pada karakteristik

212 media tersebut. Karakteristik yang dimiliki media tersebut yang sifatnya interaktif. Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik, (Djamarah dan Zain, 2006). Dengan demikian, siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar (aktivitas) sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Berdasarkan pembahasan yang didapat dari hasil perhitungan dan analisis data dapat memberikan gambaran bahwa penggunaan multimedia interaktif model tutorial membantu meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih baik dibandingkan dengan menggunakan handout. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini yaitu hasil belajar siswa dalam aspek kognitif sampai level aplikasi dengan menggunakan multimedia interaktif model tutorial meningkat menjadi lebih baik dibandingkan dengan metode sebelumnya. Respon siswa terhadap multimedia interaktif model tutorial mencapai 89% yang termasuk kedalam kategori tinggi. Siswa yang mencapai nilai KKM dengan menggunakan multimedia interaktif model tutorial lebih banyak dengan persentase 83%. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hake, R. R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization. [Online]. Tersedia: http://www.phscs_indiana.edu/hake [01 Agustus 2013] Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21. Bandung: CV. Alfabeta Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media Group Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.