BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN MEREK TERKENAL ASING

dokumen-dokumen yang mirip
AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

PENDAFTARAN MEREK : I

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA LAGU YANG KARYANYA DIMANFAATKAN OLEH PELAKU USAHA KARAOKE

PERLINDUNGAN HUKUM DAN PEMBUKTIAN ATAS PELANGGARAN MEREK TERDAFTAR

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN MEREK YANG TELAH TERDAFTAR OLEH PEMEGANG MEREK MENURUT UNDANG UNDANG NO 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dan kepercayaan terhadap merek tersebut. untuk memperoleh/meraih pasar yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut,

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK EKSKLUSIF PEMILIK MEREK DI INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN MEREK DALAM BENTUK PERJANJIAN LISENSI

KAJIAN PEMBATALAN MEREK PUTUSAN NOMOR 08/HAKI/M/2007/ PN.NIAGA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

UPAYA HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KARYA CIPTA MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Dengan merek konsumen lebih mudah

KRITERIA PELANGGARAN HAK ATAS MEREK TERKENAL DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

kata kunci: Hak Kekayaan Intelektual ; Merek

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan dan hasil data di lapangan yang

AKIBAT HUKUM HAK CIPTA ATAS LOGO YANG MENYERUPAI MEREK ORANG LAIN LEGAL MEMORANDUM

SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ABSTRAK STUDI KASUS TERHADAP PENOLAKAN MEREK TERKENAL IKEA DI INDONESIA BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVENTOR PICK UP GITAR ELEKTRIK DAN SANKSI TERHADAP PENDUPLIKASIAN INVENSINYA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian World Trade Organization (WTO), membuat Indonesia harus. yang ada dalam kerangka General Agreement on Tariffs and Trade

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

PELANGGARAN TERHADAP HAK MEREK TERKAIT PENGGUNAAN LOGO GRUP BAND PADA BARANG DAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi keunggulan produk dari merek tertentu sehingga mereka dapat

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS MEREK TERKENAL YANG MEREKNYA DIDAFTARKAN OLEH PIHAK LAIN PADA KELAS BARANG DAN/ ATAU JASA TIDAK SEJENIS

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

BAB I PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual, selanjutnya disingkat sebagai HKI timbul

PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK MEREK TERDAFTAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRAKTEK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

PELANGGARAN MEREK TERKENAL MELALUI JUAL-BELI BARANG DI MEDIA JEJARING SOSIAL FACEBOOK

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) YANG BERBENTUK BUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DAFTAR MENU MAKANAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN HARGA

PERLINDUNGAN HUKUM T ERHADAP KONSUME N AKI BAT PERSAING AN CURANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUSEN ATAS PENYEBARAN DVD BAJAKAN DI INDONESIA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA)

PELANGGARAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN TUNTUTAN GANTI RUGI MENGENAI HAK CIPTA LOGO DARI PENCIPTA

BAB I PENDAHULUAN. di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun bidang-bidang lainnya yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER

GUGATAN PEMBATALAN MEREK DAGANG TERKENAL YANG TELAH KADALUARSA JANGKA WAKTUNYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 S K R I P S I.

BAB I PENDAHULUAN. atas Kekayaan Intelektual (HAKI) juga berkembang pesat. Suatu barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah uang setiap waktu yang ditentukan. Maka dari itu, HKI akan mendorong

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN SERVICE CHARGE DI RESTORAN

ANALISA TERHADAP PUTUSAN NOMOR 66/MEREK/2012/PN.NIAGA.JKT.PST TENTANG MEREK DAGANG PT.WEN KEN DRUG

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting. Oleh sebab itu banyak pengusaha asing yang berlomba

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK UMKM MELALUI HAK MEREK SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING BERBASIS KREATIVITAS

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian seperti telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL ATAS EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI BALI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG PADA TRANSPORTASI UDARA NIAGA

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di

PENOLAKAN EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI PENGADILAN NASIONAL INDONESIA. Oleh: Ida Bagus Gde Ajanta Luwih I Ketut Suardita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perlindungan Dan Pengaturan Tentang Hak Merek Di Indonesia.

PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK MELALUI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DI WILAYAH PROPINSI BALI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL DALAM SISTEM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Hak merek merupakan bagian dari hak kekayaan intelektual yang timbul

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KLAUSULA DALAM PERJANJIAN WARALABA YANG DAPAT MENIMBULKAN PRAKTIK MONOPOLI

AKIBAT HUKUM PENJUALAN TELEPON GENGGAM REPLIKA DALAM KAITANNYA DENGAN KONTRAK JUAL BELI ANTARA PEDAGANG DAN PEMBELI

EFEKTIVITAS PENDAFTARAN CIPTAAN TERHADAP KARYA CIPTA SENI PATUNG DI DESA JAGAPATI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PRIVASI KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI ONLINE

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK MEREK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN ULANG MEREKNYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PENERAPAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU

Herlina Ratna SN. Dosen Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam No 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab III, maka dapat

BAB V IZIN PENDAFTARAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Keanekaragaman budaya yang dipadukan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan UUDTLST yang menjadi payung hukum DTLST di Indonesia,

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PELANGGARAN ATURAN LALU LINTAS DI KABUPATEN KLATEN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERAMPOKAN DIDALAM TAKSI DITINJAU DARI PERSEPEKTIF VIKTIMOLOGI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PRIBADI TERKAIT PRIVACY RIGHT

PELAKSANAAN PENGATURAN KARYA CIPTA POTRET DALAM PRAKTIK DI KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA LAGU PADA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG DIRUGIKAN AKIBAT PRAKTIK PERSEKONGKOLAN DALAM PENGADAAN TENDER

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA DATA BASE. Oleh : Yeanis Nebula Ricisandhy. Ni Ketut Supasti Darmawan. Ida Ayu Sukihana

PENGATURAN PENGGUNAAN DESAIN YANG SAMA PADA PRODUK MOBIL YANG MEREKNYA BERBEDA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia, timbul ide dari seorang

PENGENDALIAN USAHA MINI MARKET OLEH PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG MELALUI INSTRUMEN PERIJINAN

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP STATUS SITA DAN EKSEKUSI JAMINAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004

UPAYA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BALI DALAM MENCEGAH PELANGGARAN HAK CIPTA

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan perlindungan hukum atas produk tas merek Gendhis adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. produk barang maupun jasa yang ditemukan di pasaran. Barang dan jasa yang

Keywords: Permission, Permission System, Living Environment ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK PERDAGANGAN BARANG DAN JASA

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK MEREK (Studi Kasus Merek Spesial Sambal SS dalam Sengketa Passing Off)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka dapat ditarik. kesimpulan:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

ANALISIS YURIDIS KONSISTENSI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG DALAM KASUS MEREK YANG MENGANDUNG UNSUR PERSAMAAN PADA POKOKNYA (Putusan Pengadilan )

E M. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Merek itu?

Oleh Anandita Sasni I Gst. Ayu Puspawati Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

JURNAL ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA FOTOGRAFI DALAM KAITANNYA DENGAN PELANGGARAN MELALUI INTERNET

Transkripsi:

BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN MEREK TERKENAL ASING Oleh: Gracia Margaretha Simanjuntak Suatra Putrawan Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This paper in motivated because of the increasing number of violations foreign brands that have the purpose of which is to determine the factors that hinder the implementation of the legal protection of well-known foreign trademark holders and to determine the legal safeguards against violations of foreign famous brands. This writing method uses the normative legal method through statute approach. This paper concluded, the legal protection that inhibits the factor is the lack of information on the application for registration of trademark, copyright holders over the ignorance of foreign famous brands over brand offenders and less than optimal performance of members. Preventive legal protection to prevent violations of the brand and repressive legal protection to finish the trademark infringement has occurred. Keywords : Legal Protection, Infringement, Wellknown Trademarks. ABSTRAK Tulisan ini di latarbelakangi karena semakin banyaknya pelanggaran merek asing sehingga mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pemegang merek dagang terkenal asing dan untuk mengetahui upaya perlindungan hukum terhadap pelanggaran merek terkenal asing. Tulisan ini menggunakan metode normatif melalui pendekatan undang-undang. Dari tulisan ini disimpulkan, faktor yang menghambat perlindungan hukum adalah minimnya informasi atas permohonan pendaftaran merek, ketidaktahuan pemegang hak atas merek terkenal asing atas pelaku pelanggaran merek dan kurang optimalnya kinerja dari anggota Komisi Banding Merek. Upaya perlindungan hukum preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran merek dan upaya perlindungan hukum represif untuk menyelesaikan pelanggaran merek yang telah terjadi. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Pelanggaran, Merek Terkenal. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaturan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia adalah yang terburuk di Asia, baik pelanggaran hukum maupun dalam kualitas undang-undang perlindungan tentang HKI. 1 Pada masyarakat terdapat kecenderungan terhadap pemakaian produk-produk luar 1 Ismail Saleh, 1990, Hukum dan Ekonomi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal.51. 1

negeri. Akan tetatpi daya beli masyarakat Indonesia yang rendah menyebabkan memilih barang atau jasa yang harganya lebih murah walaupun mereka tahu barang/jasa tersebut palsu dan kualitasnya ridak sebaik yang harga lebih mahal. Keadaan seperti ini yang memberikan peluang bagi pengusahayang tidak beritikad baik untuk mendaftarkan merek terkenal milik orang lain khusunya merek terkenal asing. Sehingga menyebabkan pemilik asli merek terkenal merasa dirugikan karena hak atas intelektualnya dilanggar dan secara tidak langsung telah menurunkan omset penjualannya. Suatu merek dagang yang secara umum telah dikenal dipakai pada barang yang diperdagangkan oleh sesorang atau badan serta digunakan di Indonesia maupun di luar negeri disebut dengan merek terkenal (wellknown trademarks). 2 Dengan adanya ketentuan yang mengatur merek terkenal, Indonesia dapat mengatasi pembajakan merek terkenal. Namun dalam pelaksanaannya perlindungan merek terkenal masih menghadapi kendala,misalnya pengetahuan dan pemahaman para penegak hukum terhadap merek terkenal yang masih perlu ditingkatkan. Perlindungan hukum bagi merek terkenal masih belum memuaskan, contohnya penjatuhan sanksi pidana bagi pelaku kejahatan di bidang merek relative ringan jika dibandingkan sanksi yang terdapat dalam Undang-Undang tentang Merek. Selain itu, pihak yang dirugikan juga mengalami kesulitan dalam melaksanakan tuntutan ganti rugi pada pelaku kejahatan di bidang merek. 1.2 Tujuan Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pemegang merek dagang terkenal asing dan untuk mengetahui upaya perlindungan hukum terhadap pelanggaran merek terkenal asing. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode normatif dengan menganalisis undangundang dan literatur. Jenis pendekatan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah Statue 2 Insan Budi Maulana, 1999, Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal Asing di Indonesia dari masa ke masa, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal.91. 2

Approach yaitu pendekatan berdasarkan pada ketentuan hukum positif yang berlaku di Indonesia yang terkait dengan isu hukum yang terjadi. 3 2.2 Pembahasan 2.2.1 Faktor-Faktor Yang Menghambat Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Merek Dagang Terkenal Asing Ada beberapa faktor yang dapat menghambat pelaksanaan penegakan hukum terhadap pemegang hak atas merek dagang terkenal asing. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Keterbatasan informasi kepada masyarakat (konsumen) atas adanya permohonan pendaftaran merek. Dimana pengumuman pendaftaran merek hanyalah berlangsung selama 3 bulan, yang tidak diketahui oleh setiap orang meskipun pengumuman itu telah diterbitkan dan kesulitan lainnya menentukan sejak kapan tenggang waktu dihitung. Akibatnya para pemegang hak atas merek terkenal asing terkejut ketika mendaftarkan mereknya karena merek sudah didaftarkan pihak lain. 2. Kesulitan dari pemegang hak atas merek terkenal asing untuk menemukan pelaku pelanggaran merek. Dimana produk hasil pelanggaran merek terkenal asing diperdagangkan di pasaran dan tidak mencantumkan identitas pembuatnya. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1995 tentang Komisi Banding Merek. Banyaknya anggota Komisi Banding Merek yang diangkat,tetapi pekerjaan yang dilakukan mereka belum optimal, sehingga banyak kasus banding yang menggantung di Direktorat Jenderal. 4. Kelemahan internal ini karena kemampuan dari aparat Direktorat Jenderal Merek yang terbatas dari sosio-ekonomis maupun intelektual sehingga merek-merek yang didaftar kemudian dengan merek yang telah didaftar dapat diterima pendaftarannya. 5. Adanya gugatan dari pemegang merek dagang terkenal asing, dalam beberapa hal akan memperburuk reputasi produk karena dianggap sebagai produk yang sedang bermasalah yang pada akhirnya akan menurunkan omset penjualan produk tersebut. 4 2.2.2 Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggaran Merek Terkenal Asing 3 Soerjono Soekanto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, UI-PRESS, Jakarta, hal.23. 4 Iman Sjahputra, 1997, Hukum Merek Baru Indonesia Seluk Beluk Tanya Jawab Merek Teori Dan Praktik, Jakarta, hal.34. 3

Perlindungan merek terkenal didasarkan pada pertimbangan bahwa peniruan merek terkenal milik pihak lain pada dasarnya dilandasi itikad tidak baik. Untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang merek dagang terkenal asing, diperlukan upaya-upaya sebagai berikut : 1. Upaya Preventif Upaya preventif merupakan upaya yang mengarahkan pada tindakan yang bersifat pencegahan. Tujuannya untuk meminimalkan peluang terjadinya pelanggaran merek dagang. Upaya ini lebih ditekankan pada pengawasan pemakaian merek, perlindungan terhadap hak eksklusif pemegang hak atas merek dagang terkenal asing dan anjurananjuran kepada pemilik merek untuk mendaftarkan mereknya agar haknya terlindungi. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Negara memberikan hak eksklusif kepada pemilik merek. Dari isi pasal tersebut, hak eksklusif memuat 2 hal yaitu menggunakan sendiri merek tersebut dan memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakan merek tersebut. Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Merek tidak dapat didaftarkan apabila merek mengandung salah satu unsur yaitu : Bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum, Tidak memiliki daya pembeda, Telah menjadi milik umum, Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya 2. Upaya Represif Upaya represif adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan atau menanggulangi suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi. Perlindungan hukum represif ini diberikan apabila telah terjadi pelanggaran hak atas merek. Pemegang hak atas merek dagang terkenal asing meskipun belum terdaftar mendapatkan pengecualian untuk memperoleh perlindungan hukum terhadap pelanggaran hak atas merek baik dalam bentuk gugatan pembatalan maupun tuntutan pidana. Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek memberikan hak kepada pemilik merek terdaftar untuk mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek barang dan atau jasa persamaan pada pokoknya 4

atau keseluruhan untuk barang atau jasa sejenis berupa gugatan ganti rugi atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut. Perlindungan hukum berdasarkan ketentuan pidana terdapat dalam Pasal 90 dan Pasal 91 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek. III. SIMPULAN 1. Faktornya ada pada pemegang hak atas merek tersebut minimnya informasi atas permohonan pendaftaran merek, ketidaktahuan pemegang hak atas merek terkenal asing atas pelaku pelanggaran merek dan dari banyaknya kasus banding merek yang masih menggantung diakibatkan oleh kinerja anggota Komisi Banding Merek yang kurang optimal. 2. Pengaturan merek melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek sudah cukup memberikan perlindungan hukum bagi pemegang merek dagang terkenal asing. Namun untuk memberi kepastian kepada pemegang merek dagang terkenal asing diperlukan upaya perlindungan hukum merek,yang dapat berupa upaya preventif atau represif. Upaya preventif untuk mencegahnya terjadi pelanggaran merek dan upaya represif jika ada pelanggaran merek melalui gugatan perdata atau tuntutan pidana. DAFTAR PUSTAKA Maulana, Insan Budi, 1999, Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal Asing di Indonesia dari masa ke masa, Citra Aditya Bakti, Bandung. Saleh, Ismail, 1990, Hukum dan Ekonomi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sjahputra, Iman, 1997, Hukum Merek Baru Indonesia Seluk Beluk Tanya Jawab Merek Teori Dan Praktik, Jakarta. Soekanto, Soerjono, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, UI-PRESS, Jakarta. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1995 tentang Komisi Banding Merek 5