II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja penyusunan ARG di pemerintah kota Salatiga, yang diawali dengan melakukan pilot test terhadap 28 pegawai. Selanjutnya, menggunakan strategi eksplanatoris sekuensial (sequential explanatory strategy) dalam metoda campuran (mix method). Strategi eksplanatoris sekuensial biasanya digunakan oleh para peneliti yang lebih condong pada proses kuantitatif (Creswell, 2010). Strategi eksplanatoris sekuensial ini diterapkan dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, kemudian diikuti oleh pengumpulan data kualitatif pada tahap kedua, yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif. Sumber dan Jenis Data Sumber data dalam penelitian ini adalah penyusun ARG di pemerintah kota Salatiga. Jenis datanya berupa data primer yakni melalui kuesioner dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah pegawai yang terlibat dalam proses penyusunan ARG di 26 SKPD/unit pemerintah kota Salatiga. Pemilihan sample menggunakan metode purposive sampling yang berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu, antara lain: sample merupakan pegawai yang pernah menyusun Gender Analysis Pathway, Gender Budgeting Statement, Kerangka Acuan Kerja dan memiliki pengalaman dalam 30
menyusun rencana kegiatan. Data penelitian akan dikumpulkan melalui survei dan wawancara terhadap pegawai tersebut. Level anggaran yang diteliti adalah level penyusunan rencana kegiatan SKPD. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi adalah kuatnya keinginan untuk tetap sebagai anggota organisasi, bekerja keras sesuai sasaran organisasi, serta menerima nilai dan tujuan organisasi (Luthans, 2005). Untuk mengukur komitmen organisasi digunakan 6 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Mowday et al., (1979). Tekanan Eksternal. Tekanan eksternal adalah suatu daya dari luar organisasi yang membatasi ruang gerak organisasi sehingga dapat menurunkan tingkat kemampuan, menimbulkan kejenuhan dan rasa tertekan bagi organisasi dalam melaksanakan tugas (Frumkin and Galaskiewicz, 2004). Untuk mengukur persepsi penyusun anggaran atas tekanan eksternal yang dirasakan maka digunakan 5 item pertanyaan, yang dikembangkan oleh peneliti. Ketidakpastian Lingkungan. Ketidakpastian lingkungan adalah rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di lingkungannya secara akurat (Darlis, 2002). Untuk 31
mengukur persepsi penyusun anggaran atas ketidakpastian lingkungan yang dirasakan maka digunakan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Duncan (1972). Kinerja Penyusunan Anggaran Responsif Gender. Kinerja penyusunan anggaran responsif gender merupakan tingkat capaian pengalokasian anggaran ke dalam program pemerintah yang memenuhi kebutuhan dan kepentingan kelompok sosial yang berbeda secara merata (Prawirosentono (1999); Budlender, 2006). Untuk mengukur persepsi individu terhadap kinerja penyusunan ARG, maka digunakan 8 item pertanyaan yang dikembangkan dari penelitian Rinusu (2006). Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Empiris Kuatnya keinginan untuk tetap sebagai anggota organisasi, bekerja keras sesuai sasaran organisasi, serta menerima nilai dan tujuan organisasi. Komitmen Organisasi (Luthans, 2005) Tekanan Eksternal (Frumkin and Galaskiewicz, 2004) Suatu daya dari luar organisasi yang membatasi ruang gerak organisasi sehingga dapat menurunkan tingkat kemampuan organisasi, menimbulkan kejenuhan serta rasa tertekan bagi organisasi dalam Kebanggaan berkerja pada organisasi khususnya sebagai penyusun anggaran. Berusaha keras untuk menyukseskan organisasi. Kesediaan menerima tugas demi organisasi sebagai penyusun anggaran. Kesamaan nilai individu dengan nilai organisasi. Kebanggaan menjadi bagian dari organisasi penyusun anggaran. Senang atas pilihan bekerja di organisasi tersebut. Banyaknya Peraturan Pemerintah Pusat sulit mengerti bagaimana menyusun anggaran yang responsif gender. Banyaknya peraturan Pemerintah Pusat jenuh dalam melaksanakan tugas. Meningkatnya kritik LSM dan akademisi 32
Ketidakpastian Lingkungan (Darlis, 2002) Kinerja Penyusunan Anggaran Responsif Gender (Prawirosentono, 1999; Budlender, 2006) Tabel 3.1Definisi Operasional dan Pengukuran (Lanjutan) melaksanakan tugas. terbeban dalam melaksanakan tugas. Budaya birokrasi di Pemerintah Kota membuat saya tidak nyaman dalam menyusun anggaran yang responsif gender. Banyaknya peraturan Pemsat, Gubernur/Walikota menghambat saya Rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di lingkungannya secara akurat. Tingkat keberhasilan dalam pengalokasian anggaran ke dalam program pemerintah yang memenuhi kebutuhan dan kepentingan kelompok sosial yang berbeda secara merata. dalam melaksanakan tugas. Tidak memahami metode kerja penyusunan anggaran yang responsif gender. Tidak memiliki informasi penting yang cukup untuk membuat keputusan penganggaran responsif gender. Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan ketika sedang menyusun ARG. Tidak memahami tindakan untuk menyelesaikan proses penyusunan ARG. Tidak memahami bahwa apakah saya telah memenuhi harapan publik atau belum. Saya mengidentifikasi kebutuhan laki-laki dan perempuan sebelum menyusun anggaran. Saya menilai dan menyusun prioritas bagi kebutuhan laki-laki dan perempuan tersebut. Menetapkan program dan kegiatan sesuai hasil pemetaan kebutuhan yang telah diidentifikasi. Menetapkan progam dan kegiatan dengan memperhatikan kesetaraan akses, kontrol, benefit dan partisipasi antara laki-laki dan perempuan. Menetapkan proporsi anggaran yang setara untuk setiap program dan kegiatan bagi kaum perempuan dan laki-laki. Masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini (kinerja penyusunan ARG, komitmen organisasi, tekanan eskternal dan ketidakpastian lingkungan) akan dinilai dengan skala likert satu sampai empat. Skala likert empat digunakan untuk mengukur respon subjek ke dalam empat poin 33
dengan interval yang sama. Seluruh variabel diberikan empat alternatif jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Setuju (S) diberi skor 3, dan Sangat Setuju (SS) diberi skor 4. Metoda Analisis Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS). PLS adalah salah satu metoda statistika SEM berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel penelitian kecil, adanya data yang hilang (missing value), dan multikolinearilitas (Latan dan Ghozali, 2012). Kinerja penyusunan ARG merupakan variabel dependen yang diprediksimempengaruhi variabel independen, yaitu: komitmen organisasi yang dimoderasi oleh variabel tekanan eksternal dan ketidakpastian lingkungan. Metode analisis selanjutnya adalah menggunakan transkrip wawancara yang telah dibuat. Peneliti mencatat dan menjelaskan hasil analisis data wawancara secara sederhana. Gambar: Kerangka Operasional Penelitian Tekanan Eksternal ( X2 ) Komitmen Organisasi ( X1 ) Ketidakpastian Lingkungan (x3) Kinerja Penyusunan ARG ( Y ) 34