PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENYIMPANAN BENIH MERBAU (Intsia bijuga O. Ktze) Method of Seeds Storage of Merbau (Intsia bijuga O. Ktze) ABSTRACT PENDAHULUAN

PEMILIHAN METODA DAN MEDIA UJI PERKECAMBAHAN BENIH TISUK (Hibiscus sp.)

RESPON DAYA KECAMBAH BIJI SAGA (Adenanthera pavonina L.) AKIBAT LAMA WAKTU PERENDAMAN DENGAN AIR

TEKNIK PEMBIBITAN MERBAU (Intsia bijuga) Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI SECARA KIMIA TERHADAP VIABILITAS BENIH DELIMA (Punica granatum L.) SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM SULFAT TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI AREN ( Arenga pinnata Merr. ) SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

I. PENDAHULUAN. Tengah dan Amerika Selatan sebelah utara, tetapi pohon trembesi banyak

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

Diterima 28 Februari 2013, disetujui 23 April 2013 ABSTRACT

TEKNOLOGI BENIH. A.Sahupala (Fakultas Pertanian Universitas Pattimura) Pendahuluan

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 14, No. 1, April 2015

PENGARUH BEBERAPA KONSENTRASI KALIUM NITRAT TERHADAP VIABILITAS BENIH KOPI ARABIKA (Coffea arabica L) DAN ROBUSTA (Coffea robusta L) SKRIPSI OLEH :

STUDI PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH DENGAN SKARIFIKASI MEKANIK DAN KIMIAWI

PERKECAMBAHAN BENIH TREMBESI (Samanea saman) DENGAN KEDALAMAN DAN POSISI TANAM YANG BERBEDA

LAMA WAKTU PERENDAMAN BENIH MENGGUNAKAN ASAM SULFAT (H 2 SO 4 ) TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN SEMAI SAGA (Adenanthera pavonina L.

MORFOLOGI BENIH, PEMATAHAN DORMANSI DAN PERKECAMBAHAN BENIH KEMENYAN DURAME (Styrax benzoin Dryander)

The Effects of Germination Substrate and Pre Germination Treatments on Noni Seed (Morinda citrifolia L.) Viability and Its Relation to Seed Dormancy

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi Secara Kimia Terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.)

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (25 32)

RESPON PERKECAMBAHAN BIJI TEMBESU (Fragraea fragrans Roxb.) PADA PERENDAMAN BERBAGAI KONSENTRASI GIBERELIN (GA 3 )

Teknik pematahan dormansi untuk mempercepat perkecambahan benih kourbaril (Hymenaea courbaril)

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH DORMANSI

TEKNIK SKARIFIKASI BIJI LOBA MANU ( Symplocos fasciculata) Scarification Technique on Loba Manu (Symplocos fasciculata) Seeds Germination

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XI No. 1 : (2005)

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan.

LAPORAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH

PEMBERIAN KNO 3 DAN AIR KELAPA PADA UJI VIABILITAS BENIH PEPAYA (Carica papaya L.) SKRIPSI OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) terhadap Perkecambahan Benih Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.

PENDAHULUAN. Tanamanaren(ArengapinnataMerr. ) banyakterdapatdantersebarhamperdiseluruhwilayah di Nusantara, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 1. Januari 2014 ( )

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN DAN BERAT BENIH TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAYU AFRIKA (Maesopsis eminii Engl.) TRI BEKTI WINARNI

Pematahan dormansi benih enau (Arenga pinnata) dengan berbagai perlakuan serta evaluasi pertumbuhan bibit di lapangan

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. ditumbuhkan oleh Allah SWT untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup terutama

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI SECARA FISIK DAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERKECAMBAH BENIH MUCUNA (Mucuna bracteata D.C)

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) dengan 20 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanam di Amerika yang beriklim tropis, misalnya Mexico, Amerika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (71 78)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

PERSEN KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT MERSAWA (Anisoptera marginata Korth.) BERDASARKAN LAMA WAKTU PENYIMPANAN BENIH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah penelitian eksperimen Rancanagn Acak Lengkap (RAL)

PENGARUH SKARIFIKASI PADA POLA IMBIBISI DAN PERKECAMBAHAN BENIH SAGA MANIS (Abruss precatorius L.)

PENGARUH CARA PELEPASAN ARIL DAN KONSENTRASI KNO 3 TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BENIH PEPAYA (Carica papaya L.)

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP DAYA BERKECAMBAH BENIH DAN PERTUMBUHAN AWAL BIBIT DUA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.

PENGARUH PERLAKUAN PENGAMPLASAN TERHADAP KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH AREN

Pemberian H 2 so 4 dan Air Kelapa pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH BEBERAPA PERLAKUAN TERHADAP MASA DORMANSI BIJI BELIAN

TINJAUAN PUSTAKA. (United States Department of Agriculture, 2011). vertikal dan horizontal. Bagian akar yang aktif adalah pada kedalaman cm,

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Percobaan I. Pengaruh Suhu Air dan Intensitas Perendaman terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit

TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN CEMARA LAUT (Casuarina equisetifolia) PADA MEDIA PASIR Reproduction technique of Casuarina equisetifolia in sandy media

PENGARUH PENGERINGAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KAYU GALAM UNTUK BAHAN MEBEL

PENGARUH LAMA PERENDAMAN AIR DAN KN0 3 TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KEMIRI (Aleurites moluccana Willd) SKRIPSI. Oleh: JENITA A.

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAB I PENDAHULUAN. Kenari merupakan Family dari Burseraceae. Famili ini terdiri dari 16

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Sumber Benih

Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Asam Sulfat Terhadap Perkecambahan Biji Aren ( Arenga pinnata Merr. )

yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61)

UJI DAYA KECAMBAH BENIH SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DI GREEN HOUSE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Effect of Soaking Sulphuric Acid (H2SO4) on The Viability of Pomegranate Seed (Punica granatum L.)

WINGS CUTTING INFLUENCE ON MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEEDS GERMINATION AT BKPH CIANJUR KPH CIANJUR)

PENGARUH SKARIFIKASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT SAWO (Manilkara zapota (L.

Abidin Fikri No IA KM 3,5 Palembang 30126, Indonesia. Palembang Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No IA KM 3,5 Palembang 30126, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan segala yang ada di bumi ini untuk memenuhi

Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelin (GA3) dan Pengaruh Terhadap Perkecambahan Benih Palem Raja (Roystonea regia)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Hormon Giberelin (GA 3 ) Terhadap Daya Kecambah dan Vigoritas Calopogonium caeruleum

INDUKSI PERKECAMBAHAN BIJI SIRSAK ( Annona muricata ) MENGGUNAKAN AIR KELAPA MUDA

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS SEBAGAI MEDIA KECAMBAH BENIH KECAMBAH BENIH AKASIA (Acacia mangium Willd) DENGAN METODE HYDROSEEDING

PENGARUH SUHU AWAL DAN LAMA PERENDAMAN AIR PANAS TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BIJI TREMBESI. (Samanea saman (Jack.) Merr)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan tanaman yang di

Sri Wira Karina 1), Elis Kartika 2), dan Sosiawan Nusifera 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

PEMATAHAN DORMANSI BENIH TANJUNG (Mimusops elengi L.) DENGAN SKARIFIKASI DAN PERENDAMAN KALIUM NITRAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

VIABILITAS BENIH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT PENCEMARAN LINGKUNGAN. Seed Vibility As An Indicator of Environmental Pollution Level.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Transkripsi:

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VIII No. 2 : 97-101 (2002) Komunikasi (Communication) PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.) NANING YUNIARTI 1) ABSTRACT Saga pohon ( Adenanthera sp.) seeds, have very hard seed coat and therefore to break seed dormancy pre treatment is needed. The purpose of this research is to investigate the effective method of breaking saga pohon seed dormancy. A completely randomed design was used in this experiment. The experiment consisted of 100 seeds and replicated 4 times. The result showed that the best pre treatment to break saga pohon seed dormancy was by soaking the seeds in sulfuric acid for 30 minutes. By using this treatment the germination percentage of saga pohon seeds was 92 %. Latar Belakang PENDAHULUAN Saga pohon (Adenanthera sp.) termasuk ke dalam famili Leguminosae. Tumbuhan ini tersebar di seluruh Nusantara, mulai dari daerah pantai sampai ketinggian 600 m dpl. Pohon mempunyai tinggi 30 m dan diameter 140 cm. Kayu saga pohon mempunyai kelas awet I atau II dan kelas kuat I atau II dengan warna yang indah, tidak mudah retak, mengkerut atau berpilin. Kayunya banyak digunakan sebagai pembuat perkakas rumah, untuk membuat bangunan dan jembatan. Kulit tumbuhan ini dapat digunakan dalam perusahaan penyamak kulit rakyat (Heyne, 1987). Dilihat dari potensi yang dimiliki, saga pohon mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan untuk pembangunan hutan tanaman. Dalam rangka menunjang kegiatan penanaman tersebut, benih merupakan salah satu faktor penting. Tanpa adanya benih bermutu tinggi dalam jumlah yang cukup dan tersedia pada saat diperlukan, maka sukar untuk diperoleh tanaman yang baik di lapangan. Untuk menunjang program pengadaan benih bermutu tinggi ini, pengujian benih merupakan salah satu tahap yang penting. Pengujian benih dikembangkan untuk mengurangi resiko kegagalan dengan cara menduga mutu benih sebelum benih tersebut ditanam. Benih merupakan sesuatu yang hidup dan merupakan hasil dari suatu proses 1) Peneliti pada Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor Trop. For. Manage. J. VIII (2) : 97-101 (2002)

98 biologi. Oleh karena itu, metoda pengujian benih harus berdasarkan pula pada sejumlah pengalaman para penguji mutu benih (Copeland, 1976 ). Benih saga pohon termasuk benih yang cukup lama dan sulit berkecambah. Kondisi seperti ini sangat mengganggu dalam proses penyediaan bibit secara masal untuk penanaman dan juga dalam kegiatan pengujian benih. Karena itu, diperlukan teknik perlakuan pendahuluan sebelum pengecambahan yang bertujuan untuk mematahkan dormansi benih tersebut. Secara umum, berbagai perlakuan pendahuluan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dien, 1986) : pengurangan ketebalan kulit, perendaman dalam air, perlakuan dengan zat kimia, dan berbagai perlakuan lain. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan cara perlakuan pendahuan yang tepat pada benih saga pohon sebelum benih dikecambahkan. Lokasi Penelitian BAHAN DAN METODE Benih saga pohon yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Bogor, Jawa Barat, yang diunduh pada bulan Juli 2001. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium dan rumah kaca Balai Teknologi Perbenihan Bogor pada bulan Juli sampai dengan September 2001. Prosedur Kerja Buah (polong) hasil pengunduhan diekstraksi dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari sampai buah merekah. Kemudian buah dikupas untuk dikeluarkan benihnya. Benih-benih tersebut diaduk secara merata dan diambil sebanyak masing-masing 100 butir untuk setiap ulangan pada setiap perlakuan. Ada 3 ulangan yang digunakan. Dari masing-masing kelompok benih tersebut dimasukkan ke dalam masing-masing kotak plastik untuk dilakukan berbagai perlakuan pendahuluan benih, yaitu : kontrol (tanpa perlakuan), benih dikikir, benih direndam dalam air dingin selama 24 jam, benih dikikir kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam, benih direndam dalam air panas selama 24 jam, benih direndam dalam larutan H 2 O 2 3% selama 24 jam, benih direndam dalam larutan H 2 SO 4 selama 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Setelah dilakukan perlakuan pendahuluan, benih-benih tersebut ditabur dalam bakbak kecambah di rumah kaca dengan menggunakan media perkecambahan campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan mencatat kecambah normal yang tumbuh. Kriteria kecambah normal yaitu telah munculnya sepasang daun dan sehat. Pengamatan diakhiri setelah 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak ada yang berkecambah lagi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah daya berkecambah benih.

Rancangan dan Analisis Data Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap, dengan perlakuan sebagai berikut : kontrol (tanpa perlakuan), benih dikikir, benih direndam dalam air dingin selama 24 jam, benih dikikir kemudian direndam dalam air dingin selama selama 24 jam, benih direndam dalam air panas selama 24 jam, benih direndam dalam larutan H 2 O 2 3% selama 24 jam, benih direndam dalam larutan H 2 SO 4 selama 10 menit, benih direndam dalam larutan H 2 SO 4 selama 20 menit, dan benih direndam dalam larutan H 2 SO 4 selama 30 menit. Dalam penelitian ini digunakan ulangan sebanyak 3 kali dan masing-masing ulangan terdiri dari 100 butir benih untuk uji perkecambahan. Data hasil pengamatan yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan sidik ragam, yaitu dengan melihat hasil uji distribusi nilai F. Uji nilai F yang memberikan pengaruh yang nyata (significant) akan dianalisa lebih lanjut dengan uji Tuckey. 99 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari uji statistik diketahui bahwa faktor perlakuan pendahuluan berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah benih saga pohon. Untuk mengetahui lebih lanjut perlakuan yang menimbulkan perbedaan terhadap daya berkecambah dari masing-masing perlakuan, maka dilakukan uji beda rata-rata dengan uji Tuckey seperti yang dicantumkan dalam Tabel 1. Adapun grafik nilai rata-rata daya berkecambah dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Rata-rata nilai daya berkecamah benih saga pohon dari masing-masing wadah simpan berdasarkan uji Tuckey Nomor Perlakuan Rata-rata Daya Berkecambah 1 Kontrol 17,33 2 H 2 O 2 3% 24 jam 20,00 3 Air panas 24 jam 38,67 4 Dikikir 42,67 5 Air dingin 24 jam 58,67 6 Kikir + air dingin 24 jam 77,33 7 H 2 SO 4 10 menit 78,67 8 H 2 SO 4 20 menit 80,00 9 H 2 SO 4 30 menit 92,00 Keterangan : Angka-angka yang dihubungkan oleh garis menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pada tingkat kepercayaan 95%

Daya Berkecambah 100 100.00 90.00 92.00 80.00 77.33 78.67 80.00 70.00 60.00 58.67 50.00 40.00 42.67 38.67 30.00 20.00 17.33 20.00 10.00 - Kontrol Dikikir Air dingin 24 jam Kikir + air Air panas H2O2 3% dingin 24 jam 24 jam 24 jam Perlakuan 10 menit 20 menit 30 menit Gambar 1. Rata-rata nilai daya berkecambah benih saga pohon dari masing-masing perlakuan Benih dengan perlakuan kontrol (tanpa perlakuan pendahuluan) menghasilkan nilai daya berkecambah paling kecil yaitu 17,33%. Benih saga pohon termasuk benih yang sulit berkecambah bila tidak tidak diberi perlakuan pendahuluan sebelum dikecambahkan. Pada perlakuan benih yang dikikir, direndam dalam air dingin selama 24 jam, direndam air panas 24 jam, dan direndam dalam larutan H 2 O 2 3% selama 24 jam, terlihat bahwa perlakuan-perlakuan tersebut belum efektif untuk mematahkan dormansi benih saga pohon. Untuk benih dengan perlakuan dikikir kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam, dapat menghasilkan nilai daya berkecambah cukup tinggi yaitu sebesar 77,33%. Ini berarti bahwa perendaman dalam air dingin selama 24 jam setelah pengikiran benih dapat merangsang perkecambahan benih saga pohon. Sebelum benih direndam dalam air dingin, sebaiknya dikikir kulit benihnya terlebih dahulu supaya dapat memungkinkan terjadinya imbibisi (Toumey dan Korstian, 1977). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan yang tepat untuk benih saga pohon sebelum dikecambahkan adalah benih direndam dalam larutan

101 asam sulfat selama 30 menit. Daya berkecambah yang dihasilkannya adalah paling besar bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain, yaitu sebesar 92,00%. Sedangkan perendaman dalam larutan asam sulfat selama 10 menit dan 20 menit masih belum efektif untuk merangsang perkecambahan, meskipun nilai daya berkecambahnya cukup tinggi yaitu sebesar 78,67% dan 80,00%. Kulit benih saga pohon termasuk kulit yang keras, maka faktor penyebab terjadinya dormansi benih adalah faktor kulit benih. Untuk mematahkan dormansi kulit benih diperlukan suatu perlakuan pendahuluan tertentu dan ternyata perendaman dalam larutan asam sulfat selama 30 menit sangat efektif dalam mematahkan dormansi tersebut. Pemberian zat kimia ini dimaksudkan untuk melunakkan kulit benih atau untuk melarutkan zat penghambat pertumbuhan (Hartman dan Kester, 1978). Sehingga dengan cara ini dapat merubah kulit benih yang semula keras menjadi lunak dan dapat meningkatkan dan mempercepat perkecambahan benih saga pohon. KESIMPULAN Perlakuan pendahuluan yang terbaik untuk benih saga pohon sebelum benih dikecambahkan adalah benih direndam dalam larutan asam sulfat selama 30 menit. Daya berkecambah yang dihasilkan adalah sebesar 92,00%. DAFTAR PUSTAKA Copeland, L.O. 1976. Principles of Seed Sciences and Technology. Burger Publ. Co. Minnesota. Dien P.K, Hero. 1986. Pengaruh Beberapa Cara Ekstraksi dan Perlakuan Pendahuluan Terhadap Daya Berkecambah Benih Rotan Manau (Calamaus manan MIQ). Laporan Uji Coba Balai Teknologi Perbenihan No. 5. Bogor. Hartman dan Kester. 1978. Plant Propagation Principles and Practices. Prastice Hall of India, New Delhi. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Toumey, J.W. and C.F. Korstian. 1977. Seedling and Planting in the Practice of Forestry 3-rd Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.