Sumini Tri Handayani Rina Hastuti ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

CONTENT VALIDITY INDEX PERILAKU IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK SALLY KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2010

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. besarnya janin sesuai usia kehamilan pada setiap dilakukan pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Kolostrum pada Bayi di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan perlu ditunjang. dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009).

Putri Kusumawati Priyono

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

ABSTRAK. Pembimbing II : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M.Kes.

Sri Mulyani, Andi Agung, Abd Wakhid Hasyim Prodi DIII Keperawatan Akes Rajekwesi Bojonegoro

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting


HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten

Jurnal Darul Azhar Vol 2, No.1 Agustus Januari 2017: 33-39

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang persiapan menjelang persalinan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP VASEKTOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Linda Januarti Kamariatmi*), Sigit Ambar W.**), Gipta Galih Widodo***)

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Dian Purnama Sari. Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Prevention of Mother To Child HIV Transmission (PMTCT) ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI PADA KALANGAN PEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PERUSAHAAN X, SEMARANG TAHUN 2007

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. SOEWONDO KENDAL

Transkripsi:

Perilaku Ibu Primigravida Trimester III Tentang Breast Care di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. (Behaviour of Primigravida Trimester III toward Breast Care In BPS Katmiatin at Pangkal Village District Sawoo Regency Ponorogo). Sumini Tri Handayani Rina Hastuti ABSTRACT The general objective of the research was to know about the behavior of the third trimester primigravida obout breast care at BPS Katmiatin, Pangkal village, sawoo sub district Ponorogo regency. Type of this researel was descriptive study using a cross sectional design. The population in this study wereall pregnant moms in the third trimester primigravidaat BPS Katmiatin Village Of Pangkal District SawooPonorogo. Data collected by using the questionnaire sheet.where the amount of the entire sample of 30 pregnant women after. Data collected,subvariabel knowledge was analyzed, the data generally calculated using the formula, then categorizedof knowledge. Subvariabel attitude were collected after the data was collected using a questionnaire and then given a score based on the Likert. Subvariabel action after the data were collected through questionnaires then given a score according to the results. Behavior is a combination of the components of the knowledge, attitudes and actions. The study was conducted in the village of Pangkal, SawooPonorogo in January- February 2013. The results of this study found the level of knowledge as much as 9 people (30%) had less knowledge, 14 people (47%) had sufficient knowledge, and 7 (23%) had good knowledge, 4 people (13%) had a negative attitude, 26 people (87%) had a positive attitude, and 8 (27%) good action, 14 people (46%) act fairly, 8 people (27%) less action, 7 people (23%) have a negative behavior, 23 people (77%) had a positive attitude. From the research it can be concluded that the behavior of the third trimester primigravida about applying positive breast care.recommended for health workers especially midwives need to deliver the right information to the mother in breast care in pregnant women. Keywords: Attitude, Maternal Primigravida, Breast Care PENDAHULUAN Breast care selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan menyusui nantinya. Saat kehamilan, payudara akan membesar dan daerah sekitar putting susu akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitif. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan yaitu berupa ASI pada bayinya kelak (Supriyanto, 2009: 77). Untuk menjaga kualitas dan kuantitas ASI maka pembinaan laktasi perlu dimulai sedini mungkin sebelum laktasi, misalnya pada masa remaja atau sekurangkurangnya pada masa kehamilan. Manajemen laktasi adalah suatu tata laksana menyeluruh yang menyangkut

laktasi dan penggunaan ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan bayinya. Manajemen laktasi ini harus dipahami oleh tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan tugas sebagai promotor penggunaan ASI. Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluhan ibu, pelaksanaan menyusui dan usaha lanjutan perlindungan ibu yang menyusui. Agar laktasi berjalan baik diperlukan manajemen yang baik dalam laktasi, meliputi breast care, praktek menyusui yang benar serta dikenalinya masalah dalam laktasi dan penatalaksanaannya (Prawirohardjo, 2007: 265). Pada tahun 2007, jumlah ibu hamil di Indonesia mencapai 4.620.400 orang. Untuk Jawa Timur jumlah ibu hamil pada tahun 2007 sebesar 158.616 orang. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, maka pembinaan laktasi perlu dimulai sedini mungkin jauh sebelum laktasi. Salah satu pembinaan laktasi yang dilakukan yaitu breast care pada masa kehamilan (Haryanti, 2011). Sangat penting diantaranya untuk memelihara kebersihan payudara, melenturkan dan menguatkan puting, breast care pada masa kehamilan, pengeluaran puting susu yang masuk atau datar dan melancarkan produksi ASI. Namun banyak ibu hamil yang jarang melakukan perawatan diantaranya karena kurangnya pengetahuan, rendahnya minat dan keterampilan tentang breast care (Prawirohardjo, 2007: 265). Salah satu upaya dalam promosi kesehatan yang meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu hamil tentang breast care dapat dilakukan promosi kesehatan yang merupakan upaya meningkatkan status kesehatan individu dan komunitas karena proses tersebut membuat orang mampu dapat dilakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan secara langsung tentang breast care (Prawirohardjo, 2007: 265). Saat seorang wanita hamil terjadi perubahan - perubahan pada tubuh yang memang secara alamiah dipersiapkan untuk menyambut datangnya si buah hati. Perubahan - perubahan itu antara lain berat badan bertambah, pada kulit perubahan pada payudara. Breast care sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. ASI merupakan makanan paling cocok bagi bayi komposisi paling lengkap dan tidak bisa di tandingi susu formula buatan manusia. Breast care selama hamil memiliki banyak manfaat antara lain: menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu, melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu,

merangsang kelenjar- kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar, dapat mendeteksi kelainan - kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya, mempersiapkan mental ibu untuk menyusui. Bila seorang ibu hamil tidak melakukan breast care dengan benar maka sering dijumpai kasus kasus yang akan merugikan ibu dan bayi, antara lain: ASI tidak keluar, puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara (payudara bengkak atau bernanah), muncul benjolan di payudara (Anwar,2003). Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan, pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek dan tindakan adalah perwujudan dari suatu sikap seseorang. Disini saya menyarankan untuk mengatasi hal ini yaitu dengan memberikan penyuluhan serta memberikan penjelasan dampaknya bila tidak melakukan breast care pada waktu hamil. Manfaatnya supaya ibu primigravida trimester III mengetahui tentang breast care dan ibu mampu melaksanakan sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perilaku Ibu Primigravida Trimester III tentang Breast Care di BPS Katmiatin Ds. Pangkal, Kec. Sawoo, Kab. Ponorogo. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Perilaku Pengertian Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh- tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing- masing. Sehingga yang di maksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003: 114). Menurut Skinner dalam Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadapa stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus

terhadap organisme, dan kemudian organisme, maka teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus Organisme Respon. Menurut Notoatmodjo (2007), dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua: 1) Perilaku tertutup (covert behaviour) Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert) Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 2) Perilaku terbuka (overt behavior) Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Klasifikasi Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok : 1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance) adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. 2) Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior). Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. 3) Perilaku kesehatan lingkungan apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatanya. Domain Perilaku Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar (organisme) orang, namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktorfaktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulus sama bagi beberapa orang, namun respon tiap-tiap orang berbeda. faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang

berbeda disebut determinan perilaku, determinan perilaku dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Determinan atau faktor internal, yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. 2) Determinan atau faktor eksternal, yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan aktifitas seseorang, yang merupakan hasil bersamaan atau resultante antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut Bloom, dalam Notoatmodjo (2007), membagi perilaku itu didalam 3 domain, ranah/kawasan, yaitu kognitif (cognitive), affektif (affectife), dan psikomotor (psychomotor). dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni: pengetahuan, sikap, praktik atau tindakan (Notoatmodjo, 2003: 120) METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun kelompok dengan tujuan membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan aktual mengenai fakta-fakta serta hubungan fenomena yang diselidiki atau diteliti. Penelitian ini menganalisa tentang perilaku ibu hamil primigravida trimester III tentang breast care di BPS Katmiatin Ds. Pangkal, Kec. Sawoo, Kab. Ponorogo. Dalam penelitian ini mengumpulkan data diperoleh dari data primer (data kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif berupa hasil angket (kuesioner tentang perilaku ibu primigravida trimester III). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Ibu Tentang Breast Care Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya sebanyak 9 orang (30%) memiliki pengetahuan kurang, pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (47%), dan sebagian kecil sebanyak 7 orang (23%) memiliki pengetahuan baik. Hal tersebut disebabkan sebagian besar berpendidikan SMP yaitu sebanyak 17 responden (57%), hampir setengahnya berpendidikan SMA yaitu sebanyak 13 responden (43%). sehingga dengan tingkat pendidikan yang rendah maka akan memiliki pengetahuan yang kurang tentang penerapan breast care. Menurut Singgih dalam Hendra (2008) memori atau daya ingat

seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur seseorang, umur dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat sesuatu pengetahuan berkurang. Menurut Singgih dalam Hendra (2008) salah satu factor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah pendidikan, dimana tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya. 2. Sikap Ibu Tentang Penerapan Breast Care Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruhnya yaitu 26 orang (87%) mempunyai sikap positif dan sebagian kecil yaitu 4 orang (13%) mempunyai sikap negatif. Penelitian ini melemahkan penelitian yang dilakukan oleh Leny Haryanti tahun 2011 yang meneliti tentang pengetahuan dan sikap primigravida tentang perawatan payudara di BPS Ny. W Desa Munjungan Kecamatan Munjungan Trenggalek dengan hasil penelitian sebagian besar responden 56.7 persen mempunyai sikap negatif tentang perawatan payudara, dan 43.3 persen mempunyai sikap positif. Faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan dan media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosional. Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional (Azwar 2009 : 7). Selain itu pengaruh orang lain yang dianggap penting pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Orang yang dianggap penting yang utama disini ialah bidan. Bidan salah satu penggerak terbentuknya pengalaman ibu,sehingga ibu mampu melaksanakan disetiap harinya. Peran suami dan keluarga juga ikut mempengaruhi keberhasilan sikap ibu untuk mencapai hasil yang maksimal.

Sikap Ibu yang negatif tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang breast care, tidak adanya pengalaman pribadi tentang penerapan breast care, serta kurangnya dukungan dari orang terdekat seperti suami, keluarga serta tenaga kesehatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hampir seluruhnya mempunyai sikap positif dan sebagian kecil mempunyai sikap negatif. Hal itu disebabkan karena kurangnya pengalaman pribadi. Sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan dan media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosional. Di sini bisa disimpulkan bahwa sikap seseorang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi seseorang. 3. Tindakan Ibu Tentang Penerapan Breast Care Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya sebanyak 8 orang (27%) memiliki tindakan baik, tindakan cukup sebanyak 14 orang (46%), dan hampir setengahnya lagi sebanyak 8 orang (27%) memiliki tindakan kurang. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik. Suatu tindakan di pengaruhi oleh pengetahuan, apabila pengetahuan kurang bisa disimpulkan tindakan negatif. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hampir setengahnya memiliki tindakan baik, kurang dan cukup. Dan dari 30 responden yang mengisi kolom A ada 5 responden sedangkan yang mengisi kolom B ada 25 responden. Tidak semua responden melakukan breast care, yang melakukan ada 23 orang dan yang tidak ada 7 orang.hal itu disebabkan pengetahuan ibu yang kurang karena sikap ibu yang negatif terhadap penerapan breast care. Tindakan dipengaruhi oleh faktor fasilitas dan faktor dukungan dari pihak lain misalnya orang tua, suami dan terutama bidan. Disini bisa ditarik kesimpulan bahwa tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari sangat

dipengaruhi oleh dukungan dari orang tua, suami dan bidan. 4. Perilaku Ibu Primigravida Trimester III Tentang Breast Care Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil sebanyak 7 orang (23%) memiliki perilaku yang negatif dan sebagian besar sebanyak 23 orang (77%) memiliki perilaku yang positif. Penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Lili Windari yang meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Primigravida Dengan Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil di Puskesmas Labuhan Lombok Tahun 2012 dengan hasil penelitian pengetahuan baik yaitu sebanyak 26 responden (52,0%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 responden (10,0%). Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003: 114). Menurut Notoatmodjo (2003: 118) dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua : yang pertama perilaku tertutup (convert behavior). Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus itu masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Yang kedua perilaku terbuka (overt behaviaor). Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dapat mudah diamati atau dilihat oleh orang lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagian besar memiliki perilaku yang positif dan hanya sebagian kecil memiliki perilaku yang negatif. Perilaku dipengaruhi oleh perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilaku tertutup terdiri dari perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap sedangkan perilaku terbuka terdiri dari tindakan atau praktek. Disini bisa ditarik kesimpulan bahwa perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang breast care di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan

Sawoo Kabupaten Ponorogo hampir seluruhnya dalam kategori cukup. 2) Sikap Ibu primigravida trimester III tentang breast care di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo sebagian besar dalam kategori positif. 3) Tindakan Ibu primigravida trimester III tentang breast care di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo hampir seluruhnya dalam kategori cukup. 4) Perilaku ibu primigravida trimester III tentang breast care di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo sebagian besar dalam kategori positif. SARAN 1) Bagi BPS Diperlukan sosialisasi yang lebih mendalam tentang penerapan breast care pada ibu hamil, khususnya tentang keuntungan penerapan breast care serta penataksanaan breast care pada ibu hamil. 2) Bagi Ibu Di harapkan bagi ibu untuk menambah referensi terkait misalnya majalah atau buku tentang breast care (perawatan payudara) pada ibu hamil. Sehingga akan memotifasi ibu untuk menerapkan sendiri. 3) Bagi Institusi Institusi pendidikan diharapkan memberikan asuhan pelayanan kesehatan kepada remaja baik dimasyarakat melalui tenaga profesional melalui adanya penyuluhan, atau sosialisai dengan pihak terkait. 4) Bagi Peneliti Memberikan wawasan baru pada penelitian bahwa masih banyak ibu-ibu hamil yang berpengetahuan kurang tentang penerapan breast care, sehingga dapat memberikan motivasi pada peneliti untuk memberikan motivasi, dengan cara penyuluhan atau praktek lapangan. 5) Bagi peneliti selanjutnya Memberikan wawasan baru pada peneliti selanjutnya bahwa masih banyak ibu hamil yang berpengetahuan kurang tentang Penerapan breast care, sehingga diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan pokok bahasan yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Saeful. 2003. Perawatan Payudara Selama Hamil. www.asysyariah.com. diakses tanggal 5 Oktober 2011. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. A.Wawan. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya, Edisi ke-2, Cetakan ke XIII. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Emerita. 2009. Panduan Bagi Calon Ibu Dalam Menantikan Kelahiran Si Buah Hati. Jakarta: Cerdas Pustaka Publiser. Hani, Ummi. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. Haryanti, Leny. 2010. Pengetahuan Dan Sikap Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di BPS Ny. W Desa Munjungan Kecamatan Munjungan.AKBID Hmp. Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Pelayanan Kontrasepsi untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Gladia Indonesia. Notoatmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Renika Cipta. Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Yogyakarta: Andi Offset. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Yogyakarta: Andi Offset Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nuryati, Dwi. 2011. Perilaku Ibu Post Partum terhadap pemberian kolostrum pada bayi. AKBID Hmp. Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP Ratna, Dwi. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Panji Pustaka. Riduwan. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R/D. Bandung: Alfabeta. Suharsono, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widyakarya. Supriyanto, Wawan. 2009. Sehat Dan Bugar Saat Hamil Dan Melahirkan. Yogyakarta: Media Ilmu. Suparyanto. 2010. Konsep Dasar Primigravida. www.asysyariah.com. diakses tanggal 5 Oktober 2011.. 2001. Konsep dan Penerapan Metodologi Pendidikan Ilmu