ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN ASKESKIN, ASKES PNS, UMUM PADA PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya. yang tidak mampu untuk memelihara kesehatannya maka pemerintah mengambil

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

BAB I PENDAHULUAN. mengorbankan harta yang dimiliki hanya untuk mendapatkan kesehatan, sehingga. memunculkan ungkapan bahwa sehat itu mahal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. secara global dalam konstitusi WHO, pada dekade terakhir telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuknya perilaku dapat dibedakan menjadi perilaku tertutup dan terbuka

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai oleh perawat melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti gugus

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya perusahaan sebagai lapangan pekerjaan. Dengan demikian maka

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

1 BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan yang lambat proses pelayananya. kepada pelanggan maka semakin besar pula waktu kerja yang harus disediakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat. a. Gambaran Kepuasan Pasien Jamkesmas Pada Pelayanan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. kuantitas. Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

BAB1 PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : SISKA HERTIANA J

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

SKRIPSI EVALUASI KINERJA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASKES KOMERSIAL PADA PASIEN RAWAT INAP DI PT ASKES CABANG BOYOLALI TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN ASKESKIN, ASKES PNS, UMUM PADA PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : ANTIK PUJIHASTUTI J410060055 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan dalam menghadapi era globalisasi, berupaya meningkatkan kualitas akan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Implementasi kualitas jasa yang dilakukan oleh sarana pelayanan kesehatan dengan cara memberikan pelayanan (service) terbaik bagi konsumen dengan tujuan menciptakan kepuasan pasien. Sebagai salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan yang bergerak di bidang jasa maka perlu memperhatikan kualitas jasa yang dijadikan indikator oleh para pasien baik pasien yang membayar secara langsung, juga pasien pegawai negeri / penerima pensiun yang menggunakan asuransi kesehatan selain itu pasien yang merupakan masyarakat miskin. Dengan adanya penilaian akan jasa tersebut maka sarana pelayanan kesehatan tersebut diharapkan tetap dapat berdiri dan semakin berkembang. Kualitas yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan akan menimbulkan persepsi pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan kepadanya. Sering kali terdapat perbedaan antara harapan pasien dengan pelayanan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan. Untuk mengetahui apakah sarana pelayanan kesehatan telah memberikan pelayanan jasa yang sesuai dengan harapan pasien, perlu dilakukan evaluasi dari pasiennya.

Setiap pasien menilai sarana pelayanan kesehatan / rumah sakit sebagai badan usaha yang bergerak di sektor jasa khususnya pelayanan kesehatan, dituntut untuk dapat menciptakan dan memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dalam upaya tetap unggul untuk persaingan jangka panjang dengan menawarkan janji berupa jaminan kepastian dalam pelayanan kesehatan bagi pasiennya. Menurut UU No. 40/2004 yang mengatur tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) terdapat 4 BUMN nirlaba yang mendapat mandat dari pemerintah memberikan jaminan asuransi sosial yakni Askes, Asabri, Taspen dan Jamsostek. Dalam rangka mengimplementasikan UU No 40/2004, mulai tahun 2004 lalu Askes mengambil kebijakan Turn Around Strategy, artinya Askes lebih fokus pada peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan dari pada orientasi keuntungan. Selain itu untuk menjamin askes penduduk / keluarga miskin terhadap pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar hidupnya untuk bisa hidup sehat. Pemerintah RI melaksanakan berbagai upaya program pemeliharaan kesehatan bagi keluarga miskin dengan diawali melalui pelaksanaan Program Jaring pengaman sosial bidang kesehatan (JPS-BK). Kemiskinan dan penyakit terjadi saling kait-mengkait, dengan hubungan yang tidak akan pernah putus terkecuali dilakukan intervensi pada salah satu atau kedua sisi, yakni pada kemiskinannya atau penyakitnya. Kemiskinan mempengaruhi kesehatan sehingga orang miskin menjadi rentan terhadap berbagai macam penyakit. Sedangkan bagi masyarakat yang mampu dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan akan membayar setiap jasa

yang diperolehnya. Dari ketiga status asuransi pasien tersebut semuanya bermuara pada kepuasan akan jasa yang telah diterimanya selama mendapat pelayanan kesehatan. Sejumlah keluhan tidak resmi sering dikemukakan bahwa pasien Askeskin atau Askes PNS tidak mendapatkan pelayanan setara dengan pasien Umum sehingga menimbulkan ketidakpuasan, contoh Pasien menyatakan saya telah membayar lebih untuk mendapat pelayanan seharusnya diutamakan dalam pelayanan daripada yang tidak membayar (Askeskin/Askes PNS) dan contoh Karena saya sebagai pasien yang gratis / dibayari oleh pemerintah mendapat pelayanan berbeda dengan pasien yang membayar tunai. Tetapi sinyalemen itu belum banyak diteliti secara formal khususnya di RSUD Kabupaten Karanganyar. Penilaian kepuasan pasien ini diyakini adanya perbedaan tingkat kepuasan antara pasien Askeskin, Askes PNS, Umum berdasarkan status asuransi pasien. Dengan demikian peneliti mengganggap bahwa hal itu perlu diteliti mengenai analisis tingkat kepuasan pasien antara pasien Askeskin, pasien Askes PNS dan pasien Umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar. B. Masalah Penelitian Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien Askeskin, Askes PNS, dan Umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar?

C. Hipotesis Ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien Askeskin, Askes PNS dan Umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kepuasan antara pasien askeskin, askes PNS dan umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama studi di Perguruan Tinggi dengan kasus-kasus nyata di dunia pelayanan kesehatan. 2. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis. 3. Bagi Jurusan Manajemen Informasi Kesehatan Dapat dijadikan pembanding untuk penelitian dengan tema yang sama dan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya serta

memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen informasi kesehatan. 4. Bagi praktisi dan pihak lain yang terkait Hasil penelitian dapat menunjukkan gambaran mengenai pertimbangan sejauhmana layanan yang telah diterapkan sesuai dengan apa yang dipersepsikan pasien, serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk dilaksanakannya penelitian selanjutnya. F. Ruang Lingkup Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada perbedaan tingkat kepuasan pasien antara pasien askeskin, askes PNS dan umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar. G. Keaslian Penelitian Penelitian tentang perbedaan tingkat kepuasan pasien askeskin, askes PNS, Umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar sejauh pengetahuan penulis belum pernah dilakukan beberapa penelitian, tentang mutu pelayanan dan kesehatan pasien yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain : 1. Rachmat Latief dkk (2005), mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Labuang Baji Makasar dengan hasil berdasarkan kriteria lima dimensi kualitas menghasilkan antara responsivness dokter, perawat, staf kesehatan dalam pelayanan kepada pasien dengan hasil signifikan p< 0.05. hubungan positif yang bermakna

antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien semakin tinggi mutu pelayanan rawat jalan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasa oleh pasien. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah tempat penelitian, waktu dan fokus penelitian pada kepuasan pasien yang dilihat dari tingkat kepuasan antara pasien askeskin/jps, askes PNS, Umum. 2. Nia Yuliarti (2004), mengenai Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien di RS Pusat Pertamina Jakarta dengan hasil pasien puas 48.1% dan tidak puas 51.9% ditemukan hubungan bermakna dan terdapat perbedaan kekuatannya antara tiap dimensi kepuasan dengan tingkat kepuasan secara umum. Dimana dimensi asuransi sebagai dimensi paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien secara umum. Model regresi akhir dari tingkat kepuasan pasien secara umum dibentuk oleh variasi persepsi pasien tentang perubahan kondisi kesehatannya dan persepsi pasien tentang lama perawatannya. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah kepuasan pasien yang dirasakan ditinjau dari karakteristik pasien tentang pelayanan rawat jalan 3. Hotniar Siringoringo dkk (2003) mengenai Pengukuran pelayanan dan kepuasan tertanggung PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan hasil : Analisis terhadap masing masing premi, klaim pelayanan dan resiko sendiri menunjukkan bahwa tertanggung sudah puas dengan kondisi yang ada selama ini, secara keseluruhan tertanggung sudah merasa puas atas apa yang mereka berikan dan peroleh dari pihak asuransi.

Perbedaan dengan penelitian sekarang: tempat penelitian, waktu penelitian, berorientasi pada tingkat kepuasan pasien askeskin/jps, askes PNS, Umum. 4. Supiyadi dkk (2008) mengenai Kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di RSUD Wamena dengan hasil : Berdasarkan uji bivariat beda rata rata terdapat perbedaan kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan RSUD wamena berdasarkan pendidikan, daerah asal, kepesertaan askeskin, pemanfaatan tempat pengobatan yang lama (p< 0.05). Jenis kelamin dan status perkawinan tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0.05). Ada beda kepuasan terhadap pelayanan rawat jalan RSUD Wamena berdasarkan asal daerah dan kepesertaan askeskin, responden penduduk asli lebih puas dibandingkan dengan pendatang. Responden peserta askeskin lebih puas dibandingkan dengan responden yang bukan peserta askeskin. Perbedaan penelitian sekarang : tempat penelitian, orientasi pada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien askeskin/jps, askes PNS, Umum. 5. Ari Wijayanto dkk (2007) mengenai Pengaruh persepsi pola pembayaran persalinan masyarakat miskin terhadap kepuasan kerja bidan di Kabupaten Kota Waringin Timur dengan hasil : Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi pola pembayaran persalinan dengan kepuasan kerja bidan. Ada hubungan signifikan antara persepsi keadilan pola pembayaran persalinan dengan kepuasan kerja bidan. Kepuasan kerja responden dengan kepuasan berdasarkan status

pendidikan responden tidak terdapat perbedaan secara signifikan (p >0.05). Dan untuk pasien keluarga miskin dan non keluarga miskin tidak ada bedanya. 6. Sitti Aisa SB dkk (2006) mengenai Waktu tunggu dan cara pembayaran di Instalasi Rawat Jalan RS Aloei Saboe Gorontalo dengan hasil : Tidak terdapat perbedaan yang mencolok dalam lama waktu tunggu menurut pasien dengan cara askes, askeskin, tunai. Pasien dengan askeskin adalah pasien dengan status ekonomi rendah jadi secara umum penelitian ini dikatakan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan tidak membedakan status ekonomi pasien. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat bahwa pasien dengan status ekonomi rendah menolak ketidak beruntungan dalam waktu tunggu yang diperlukan untuk menunggu pemeriksaan dokter karena diposisikan pada prioritas terendah. Maka tidak ada beda pelayanan petugas terhadap pasien dengan cara bayar yang berbeda. 7. Adriana Hamsar (2005) mengenai Analisis mutu pelayanan rawat inap dan hubungannya kepuasan pasien beserta askes plus di RSU Permata Bunda Medan tahun 2005 dengan hasil : Peserta askes plus di RSU Permata Bunda Medan dengan nilai (P<0.05) hasil menunjukkan mutu pelayanan yang diterima dan kepuasan yang dirasakan pasien peserta askes plus adalah sudah baik. Maka ada hubungan analisis mutu pelayanan rawat inap dan tingkat kepuasan pasien peserta askes plus.